Nama
: Jonathan Wiradinata
NIM
: 11.2015.134
Tanda Tangan
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. GFK
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Alamat
: Karangdowo RT 01/RW 06
Pendidikan
(4 tahun 4 bulan)
: Belum sekolah
Ibu : Ny. FA
Usia : 35 tahun
Usia : 28 tahun
Pendidikan : SLTA
Pendidikan : SLTA
1. ANAMNESIS
Anamnesis diperoleh dari
Keluhan Utama
: Sesak
pasien memberikan obat penurun panas, dan panas menjadi turun. Nafsu makan dan minum
pasien masih baik. Riwayat sesak, suara serak tidak dikeluhkan.
Pukul 3 subuh SMRS, pasien kembali batuk berdahak namun tampak sulit dikeluarkan
dan pilek tapi tidak diserti demam. Batuk disertai dengan sesak dan membuat dada pasien terasa
sakit jika bernapas dan mengganggu aktivitas pasien seperti pasien merasa sulit untuk tidur.
Jika bernafas, akan terdengar suara ngik-ngik dari pasien tetapi pasien tidak bernapas dengan
menggunakan cuping hidung. Pasien cenderung lebih rewel pada saat berbaring ketika
serangan sesak terjadi dan lebih suka duduk atau digendong oleh ayahnya. Ayah pasien
mengatakan bahwa anaknya pada sore hingga malam hari bermain hingga kecapean. Ayah
pasien memutuskan untuk menguap anaknya, dan hasilnya pasien muntah dengan
mengeluarkan dahak bewarna bening. Setelah di uap, keadaan pasien tetap tidak membaik
sehingga pagi hari pasien dibawa ayahnya ke poli spesialis anak dan di rawat di rumah sakit.
Keluhan bibir kebiruan di sekitar mulut tidak ada. Ayah pasien mengatakan nebulizer yang
biasa digunakan jika pasien batuk terus menerus dan sesak yang berat adalah combivent, dan
kalau hanya batuk ringan digunakan pulmicort serta ventolin. Keluhan sesak, batuk dan pilek
bertambah parah jika terpapar dengan udara dingin seperti cuaca saat hujan, pasien kecapean,
dan terkena alergen. Tetapi keadaan akan membaik bila diberi air hangat atau di uap.
Hari ini di Rumah Sakit Mardi Rahayu bangsal Maranatha I tempat pasien dirawat,
Pasien tampak lemas dan dengan terpasang alat nebulizer. Ayah pasien mengatakan Sesak,
batuk dan pilek anak dirasakan mulai berkurang.
Hal 1
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: tidak ada
Kelahiran
Keadaan bayi
Tempat kelahiran
: Rumah sakit
: Normal pervaginam
Masa getasi
Riwayat Nutrisi
Nutrisi
: ASI sejak lahir hanya sampai usia 1 bulan, diteruskan dengan susu formula.
Bubur bayi mulai diberikan usia 6 bulan. Makanan yang sekarang dimakan adalah
susu formula nasi, lauk, dan sayur. Pasien makan 3-4 kali sehari dengan nafsu
makan yang baik. Kualitas dan kuantitas nutrisi pasien dinilai baik oleh ayahnya.
Hal 2
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B
: 3 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk
: 7 bulan
Merangkak
: 9 bulan
Berdiri
: 13 bulan
Berjalan
: 13 bulan
Berlari
: 16 bulan
Kesan
B. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal: 17 Mei 2016, Pukul: 17:25 WIB
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Tanda vital
Tekanan darah
: tidak diukur
Frekuensi nadi
: 115 kali/menit
: 36,20C axilla
Hal 3
Data Antropometri
Berat badan
: 14.8 Kg
Tinggi badan
: 105,0 cm
BBMedian
|Median(2 SD 2 SD)|
14.817
= |17
=
15|
2.2
2
= - 1.1 SD
Height for age (WHO)
=
PBMedian
|Median(2 SD 2 SD)|
105 105.6
= |105.6
=
101.2|
0.6
4.4
= - 0.1 SD
Weight for Height (WHO)
=
BBMedian
|Median(2 SD 2 SD)|
14.8 16.8
= |16.8
=
15.5|
2
1.3
= - 1.5 SD
Kesan: Gizi baik
Hal 4
Kepala
Bentuk dan ukuran
Mata
Telinga
Hidung
Bibir
Mulut :
Lidah
Tonsil
: T1-T1 tenang
Faring
Leher
Trakea lurus di tengah, KGB tidak teraba membesar
Thorax
Inspeksi
Palpasi
: sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil,tidak teraba massa, teraba
ictus cordis pada 1 cm sebelah medial linea midklavikula sinistra ICS V.
Perkusi
Paru-paru : Sonor di seluruh lapang paru, batas paru hati normal, peranjakan hati 2 jari
Jantung
: Perkusi pekak
Auskultasi
Paru-paru : Suara nafas vesikuler, wheezing +/+, ronkhi -/Jantung
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: supel
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Hal 5
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Genitalia laki-laki
Anus
Kulit
: < 2 detik
Edema:
+5
+5
+5
+5
Sensori:
Cyanosis:
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis
: (+)
Refleks Patologis
: (-)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan lab darah tanggal 17 May 2016
PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
Darah rutin
Hemoglobin
13,1
g/dl
10,8-12,8
Leukosit
18,61
Ribu
5-14,5
Hematokrit
35.60
34-40
Trombosit
464
Ribu
217-497
Hal 6
RESUME
Anak laki-laki usia 4 tahun 4 bulan datang ke poli spesialis anak dengan keluhan sesak
sejak kemarin pagi. Satu minggu SMRS, ayah pasien mengatakan anaknya batuk kering tidak
berdahak dan pilek dengan ingus encer berwarna bening. Batuk dirasakan terus menerus
sepanjang hari. Pasien juga agak demam tidak terlalu tinggi. Ayah pasien memberikan obat
penurun panas, dan panas menjadi turun. Nafsu makan dan minum pasien masih baik.
Pukul 3 subuh SMRS, pasien kembali batuk berdahak namun sulit keluarkan dan pilek
tapi tidak disertai demam. Batuk disertai sesak yang membuat dada pasien terasa sakit jika
bernapas dan mengganggu aktivitas pasien seperti pasien sulit untuk tidur. Pasien cenderung
lebih rewel ketika dibaringkan daripada duduk ataupun digendong oleh ayahnya saat serangan.
Jika bernafas, akan terdengar suara ngik-ngik dan tidak disertai dengan nafas cuping hidung.
Pada sore hingga malam hari, anak bermain hingga kecapean. Ayah pasien memutuskan untuk
menguap anaknya, dan hasilnya pasien muntah dengan mengeluarkan dahak bewarna bening.
Setelah di uap, keadaan pasien tetap tidak membaik sehingga pagi hari pasien dibawa ayahnya
ke poli spesialis anak dan di rawat di rumah sakit. Keluhan bibir kebiruan di sekitar mulut tidak
ada. Nebulizer yang biasa digunakan jika pasien batuk terus menerus dan sesak yang berat
adalah combivent, dan kalau ringan digunakan pulmicort serta ventolin. Keluhan sesak, batuk
dan pilek bertambah parah jika terpapar dengan udara dingin seperti cuaca saat hujan, pasien
kecapean, dan terkena alergen. Tetapi keadaan akan membaik bila diberi air hangat atau di uap.
Hari ini, ayah pasien mengatakan batuk, sesak dan pilek anak berkurang.
Pasien sudah mengalami sesak yang sudah berlangsung selama 2 tahun dan beberapa
bulan terakhir serangan sudah berkurang oleh karena pengobatan, hanya terjadi kurang lebih 1
kali dalam sebulan. Pasien memiliki alergi terhadap cuaca dingin, es, debu, tungau, jamur,
kapuk, bulu, beras, terigu, teh, cokelat, kacang tanah, dan wortel. Pasien juga memiliki alergi
terhadap antibiotik seperti obat clabat (amoksisilin, asam klavulanat) yang jika diminum pasien
akan langsung diare. Ayah, kakak pasien, nenek dari pihak ayah, saudara perempuan dari ibu
memiliki riwayat asma.
Berdasarkan pemeriksan fisik, anak terlihat tampak lemas, terpasang nebulizer. Frekuensi
nadi 115 kali/menit, frekuensi nafas 36 kali/menit dan suhu tubuh 36.20C, saturasi oksigen
98%, nafas cuping hidung (-/-), sekret hidung (+/+), bibir sianosis (-). Pada pemeriksaan fisik
paru retraksi suprasternal minimal, suara nafas vesikular, wheezing (+/+), ronki (-/-). Jantung:
BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-). Abdomen: supel, BU(+). Pemeriksaan penunjang
terdapat leukositosis (18.610/uL)
Hal 7
DIAGNOSIS BANDING
A. Sesak
1. Asthma attack derajat sedang
2. Bronkiolitis
3. Bronkopneumonia
4. Bronchitis akut
B. Gizi baik
DIAGNOSIS KERJA
1. Asthma attack derajat sedang
2. Gizi baik
Foto thoraks
PENATALAKSANAAN
Medika mentosa
1. Infus KaEn 3A
Kebutuhan cairan I = 10 x 100cc = 1000cc
Kebutuhan cairan II = 4.8 x 50cc = 240cc
Tanda dehidrasi dan kenaikan suhu tubuh tidak ada
Total kebutuhan cairan = 1000 cc + 240 cc = 1240 cc
Tetesan infus yang diberikan : (1240 x 20)/(24 x 60) = 17 tpm
2. Inj. Methyl prednisolone 0.5 1 mg/KgBB 2 x 31,75 mg dalam NaCl 0.9% 100cc
3. Nebulizer : Combivent (Salbutamol Sulphate 3.01 mg & Ipratropium Bromide 0.5
mg) 3 x /hari
: Flixotide [Fluticasone Propionate (1 mg/2 ml)] 3 x /hari
4. Puyer : Salbutamol Sulphate 0.1 0.15 mg/KgBB oral 2x 1,5 mg
: Methyl prednisolone 0.5 1 mg/KgBB oral 2 x 1 mg
Hal 8
Non medikamentosa
1. Tirah baring
2. O2 nasal canul 2L/menit
3. Monitoring keadaan klinis dan waspadai tanda-tanda perburukan atau komplikasi.
EDUKASI
Menjelaskan kepada keluarga mengenai gambaran penyakit yang diderita dan perjalanan
penyakit ini.
Apabila serangan asma tidak dapat ditangani sendiri dan mengganggu aktivitas, segera
bawa anak ke dokter terdekat.
PROGNOSIS
-
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
: dubia
Ad sanationam
: dubia ad malam
Hal 9
FOLLOW UP
18 Mei 2016 15:00
S : Sesak (-), batuk (+) sedikit dahak, pilek (+), sesak tidak mengganggu aktivitas
O : Keadaan umum
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah
: tidak diukur
Nadi
: 102 x /menit
Nafas
: 26 x/menit
Suhu
: 36,2
SaO2
: 99%
Hidung
Bibir
: Sianosis (-)
Thorax
Paru
Laboratorium
: Boleh pulang
Hal 10