3 : 253 261
ISSN 2252-5416
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat ansietas pada dispesia organik dan melihat
hubungan derajat ansietas dengan dispesia organik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif analitik dengan metode cross sectional study. Pengukuran Ansietas dengan scoring
kecemasan menggunakan Hamilton Ansietas Rating Scale (HARS). Data selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan analisis korelasi spearman kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang bermakna (p>0,05) antara derajat
gastritis dan jenis ulkus dengan derajat kecemasan yang menyertai penderita dispepsia organik.
Hasil uji korelasi Gamma terhadap stresor psikososial dengan derajat kecemasan yang menyertai
penderita dispepsia organik menunjukkan hasil bermakna dengan koefisien korelasi sebesar = 0,786
dan p=0,000.
Kata kunci : ansietas, dispepsia organik, stresor psikososial
ABSTRACT
This study aims to determine the degree of anxiety on organic dispesia and to know the relationship
degree of anxiety on organic dispesia. This research uses descriptive analytical research design with
cross sectional study. Measurement of Anxiety by scoring anxiety using the Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS). The data were then analyzed by using Spearman correlation analysis is then
presented in tabular form.The results showed that no significant correlation (p> 0.05) between the
degree of gastritis and ulcer type with a degree of anxiety that accompanies organic
dyspeptic
patients. Gamma correlation test result of psychosocial stressors
with the degree of anxiety
that accompanies organic dyspeptic patients showed significant results with correlation coefficient =
0.786 and p = 0.000.
Keywords: anxiety, organic dyspepsia, psychosocial stressors
PENDAHULUAN
Dispepsia organik merupakan
salah satu bentuk dispepsia selain
dispepsia fungsional
yang sering
dijumpai pada praktek sehari-hari.
Penderita datang berobat mulai dengan
keluhan nyeri perut sampai dengan
perdarahan saluran cerna atas dan
umumnya pada golongan usia lebih dari
45 tahun. Istilah dispepsia sendiri
berdasarkan kriteria Roma II (1999)
merupakan suatu kumpulan gejala rasa
nyeri atau tidak nyaman pada perut
253
ISSN 2252-5416
Banyak
penelitian
yang
menghubungkan
kejadian
dispepsia
dengan gangguan kejiwaan seperti
penelitian yang kami
lakukan pada
bagian Gastroenterohepatologi
RS.
Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2008.
Pada Penelitian kami temukan pada
pasien dispepsia ada hubungannya
dengan ansietas dimana dispepsia
fungsional
lebih
tinggi
tingkat
ansietasnnya
dibandingkan
pasien
dispepsia organik. Adapun penelitian
dillakukan oleh Citra JT, menemukan
bahwa
baik
penderita
dispepsia
fungsional maupun dispepsia organik
pernah ada yang mengalami ansietas
dengan
tingkatan
yang bervariasi
ringan, sedang dan berat. Penderita
dispepsia fungsional yang mengalami
ansietas lebih banyak dari pada dispepsia
organik.
Penelitian yang dilakukan oleh
Hasan dan Abdul Azis menunjukkan
bahwa ada hubungan antara dispepsia
organik dan dispepsia fungsional dengan
kecemasan dimana 25% dari penderita
tukak duodenal, 31,2% pasien dispepsia
fungsional ditemukan gangguan jiwa
dalam bentuk kecemasan dan depresi.
Penelitian yang dilakukan Pierre J. dan
kawan-kawan yang menilai hubungan
antara tukak lambung dan gangguan
kepribadian di mana data diambil dari
survey epidemologi nasional alkohol di
Amerika menunjukkan bahwa dispepsia
organik berkaitan dengan
gangguan
kepribadian
seperti
membangkang,
dependen, obsesif kompulsif, paranoid,
schizoid, histerionik dan anti sosial.
Demikian juga Haug TT, dan
kawan-kawannya yang membandingkan
peristiwa-peristiwa dalam kehidupan dan
stres pada pasien dispepsia fungsional
dan pasien dispepsia organik yang
diteliti dimana sebelumnya pasien-pasien
tersebut mengalami peristiwa-peristiwa
ketegangan (stres) dalam kehidupan
selama 6 bulan sebelumnya. Ditemukan
pasien-pasien
dengan
dispepsia
fungsional
mempunyai
derajat
kecemasan yang lebih tinggi, depresi dan
254
ISSN 2252-5416
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
pada penelitian ini
jenis penelitian
analitik dengan metode cross sectional
study dengan jumlah sampel 93 pasien
dispesia yang berobat dan melakukan
endoskopi dipoliklinik gastroenterohepatologi RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo dan rumah sakit Ibnu Sina
Makassar, selama 3 bulan sejak
Desember 2010 sampai dengan Januari
2011. Sampel penelitian dikumpulkan
menggunakan
teknik
consecutive
sampling yaitu subyek penelitian
diperoleh berdasarkan urutan masuknya
dirumah sakit. Data kemudian diolah
dengan uji perbandingan dari Sperman.
HASIL PENELITIAN
Diperoleh 93 orang sampel
penelitian, berumur antara 15 sampai >
60 tahun, pendidikan bervariasi dari SD
hingga PT dengan pekerjaan yang sangat
bervariasi. Adapun hasil distribusi
penderita berdasarkan karakteristik umur,
jenis
kelamin,
pendidikan
dan
pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 1.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
Pria (53,7%) lebih banya daripada wanita
(47,3%), paling banyak berumur 46 60
tahun (38,7%) disusul oleh umur 31 45
tahun (34,4%). Umur 15 30 tahun
255
ISSN 2252-5416
Variabel
Umur (tahun)
15 30
31 45
46 60
> 60
Pendidikan
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Sarjana
Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI
Swasta/Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa
Lain-lain (ibu RT,
Pensiunan, Petani)
Total (%)
n=93 (100,0)
3 (3,2)
15 (16,1)
20 (21,5)
11 (11,8)
6 (6,5)
17 (18,3)
16 (17,2)
5 (5,4)
9 (9,7)
32 (34,4)
36 (38,7)
16 (17,2)
4 (4,3)
4 (4,3)
9 (9,8)
31 (33,7)
5 (5,4)
4 (4,3)
20 (21,7)
16 (17,4)
9 (9,8)
8 (8,7)
29 (31,5)
47 (51,1)
24 (25,8)
12 (12,9)
2(2,2)
11 (11,8)
17 (18,3)
6 (6,5)
3 (3,2)
18 (19,4)
41 (44,1)
18 (19,4)
5 (5,4)
29 (31,32)
Tabel 2. Distribusi penderita dispepsia organik menurut derajat kecemasan dari Hamilton
Anxietas Rating Scale
Hamilton
Anxietas Rating
Scale
Skor < 6
Skor = 6 14
Skor = 15 27
Skor > 27
Derajat Kecemasan
Tidak cemas
Ringan
Sedang
Berat
Total
12
45
14
22
93
12,9
48,4
15,1
23,7
100,0
Tukak
Gastritis+Tukak
Cemas (%)
Ya
Tidak
56 (86,2)
9
(13,8)
20 (87,0)
3
(13,0)
5 (100,0)
0
(0,0)
256
Total
65 (100,0)
23 (100,0)
5
(100,0)
ISSN 2252-5416
Tabel 4. Gambaran derajat kecemasan menurut derajat gastristis pada penderita gastritis
Derajat Kecemasan
Gastritis
Tidak cemas Ringan
Sedang
Berat
Ringan
6
19
8
13
Sedang
2
5
2
4
Berat
1
4
1
0
Total
9
28
11
17
Keterangan: hasil uji korelasi Gamma r= - 0,102 dan p=0,300
Total
46
13
6
65
Tabel 5. Gambaran derajat kecemasan menurut jenis tukak pada penderita tukak
Derajat Kecemasan
Tukak
Tidak cemas Ringan
Sedang
Berat
Aktif
2
10
1
2
Tidak aktif
0
1
0
0
Sikatriks
1
4
1
1
Total
3
15
2
3
Keterangan: hasil uji korelasi Cramers V r= 0,144 dan p=0,987
257
Total
15
1
7
23
ISSN 2252-5416
Dispepsia Organik
Gastritis
Ringan
Sedang
Berat
Tukak
Tidak Aktif
Aktif
Tukak dan Gastritis
Negatif
42
28
10
4
12
6
6
2
Helicobacter Pylori
Positif
23
18
3
2
11
2
9
3
Total
65
46
13
6
23
8
15
5
Hasil
uji
korelasi
Gamma
menunjukkan koefisien korelasi sebesar =
0,786 dan p=0,000. Berarti derajat stresor
psikososial
berhubungan
bermakna
dengan
derajat
kecemasan
yang
menyertai penderita dispepsia organik.
Semakin banyak stresor psikososial yang
dialami,
semakin
tinggi
derajat
kecemasan yang menyertai penderita
dispepsia organik. Dari 4 orang yang
mengalami 2 stressor psikososial 3
orang diantaranya mengalami tingkat
kecemasan berat. Dari 28 orang yang
mengalami satu stresor psikososial 15
orang dintaranya (53,6%) mengalami
derajat kecemasan berat, 5 orang
diantaranya dengan derajat kecemasan
sedang (17,9%). Sebaliknya, dari 61
orang yang tidak mempunyai stresor
psikososial hanya 4 orang diantaranya
(6,6%) mengalami derajat kecemasan
berat, dan 49 orang diantara 61 orang
penderita dispepsia organik yang tidak
mempunyai stresor psikososial (80,3%)
hanya mengalami kecemasan ringan atau
Berat
4
15
3
22
Total
61
28
4
93
tanpa kecemasan.
Adapun stresor
psikososial
pada dispepsia organik
terbanyak di temukan berturut turut
adalah masalah pekerjaan (47,5 %),
masalah hubungan suami/istri (22,5 %),
masalah anak (17,5 %) dan masalah
hubungan antar manusia (12,5 %).
PEMBAHASAN
Penelitian ini diperoleh hasil,
dispepsia organik dapat diderita oleh
semua orang tanpa memandang faktor
usia, pendidikan dan pekerjaan, pada
penelitian ini diperoleh terbanyak diatas
pertengahan 46-59 tahun, banyak
penelitian yang mendukung kenyataan
ini
pada
sub
bagian
Gastroenterohepatologilogi rumah sakit
pendidikan Makassar ditemukan, dari
penderita dispepsia organik umur
terbanyak
45 - 65 tahun dengan
kecenderungan semakin tua umur
prevalensi semakin meningkat., faktor
ketahanan tubuh berperan, semakin tua
umur semakin rentan terhadap kejadian
258
ISSN 2252-5416
penyakit, demikian
halnya pada
penelitian ini dispepsia organik lebih
banyak diderita oleh kaum laki-laki
daripada kaum wanita, walaupun tidak
diteliti pada penelitian ini, mungkin yang
berperan adalah faktor kebiasaan
merokok dan alkohol lebih banyak
dilakukan kaum laki-laki daripada kaum
wanita, juga sejalan dengan penelitian ini
pasien yang di endoskopi di bagian
Endoskopi RS Wahidin Sudiro Husodo,
ditemukan dispepsia organik lebih
banyak
pada laki-laki sedangkan
dispepsia fungsional lebih banyak pada
wanita. Demikian halnya semakin tinggi
tingkat pendidikan kejadian dispepsia
organik semakin meningkat, begitu pula
dengan pekerjaan banyak mengenai
pekerja kantor,. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Johnson R, dan kawankawan terhadap pasien dispepsia organik
dan dispepsia fungsional melaporkan
bahwa pada pasien dispepsia organik
biasanya berhubungan dengan usia,
riwayat keluarga dan kebiasaan merokok
sedangkan
dispepsia
fungsional
berhubungan dengan kondisi sosial,
kebiasaan hidup dan diet.
Pada penelitian ini,
pasien
dispepsia organik kebanyakan menderita
gastritis yaitu 65 orang (69,9%) ulkus
peptik 23 orang (24,7%) dan kombinasi
gastritis dengan ulkus peptik 5 orang
(5,4%). Berdasarkan penemuan terhadap
jenis dispepsia organiknya, gastritis
ringan yang tidak disertai kuman
helicobacter pyloric paling banyak,
menyusul gastritis sedang yang tidak
disertai kuman helicobacteri pyloric dan
gastritis berat yang tidak disertai kuman
heiicobacteri pyloric. Ini menandakan
bahwa semua penderita gastritis ringan
sampai berat, kuman helicobacter pyloric
tidak terlalu berperan menimbulkan
gastritis. Sebaliknya pada ulkus yang
aktif kuman helicobacter pyloric paling
banyak
ditemukan
menandakan
terjadinya ulkus, kuman helicobacter
pyloric sangat berperan.
Pada penelitian dapat dilihat bahwa
kuman Helicobacter pyloric paling
ISSN 2252-5416
KESIMPULAN
Pada dispepsia organik baik
gastritis maupun ulkus peptic, umumnya
disertai ansietas. Ansietas yang terjadi
tidak berhubungan dengan derajat
gastritis dan jenis ulkus peptik. Ini berarti
tidak ada hubungan antara derajat
ansietas dengan dispepsia organik.
Helycobacteri pylori tidak terlalu
berperan menimbulkan dispepsia organik
karena umumnya ditemukan dispepsia
organik
tanpa
adanya
kuman
helycobacteri pylori.Stress psikososial
sangat berhubungan dengan
derajat
ansietas, di temukan semakin banyak
sresor psikisosial semakin tinggi derajat
ansietas yang yang menyertai pada pasien
dispesia organik.
DAFTAR PUSTAKA
Ayub SI.
Panik Neurosis Dan
Gangguan Cemas, Ed. 2, Penerbit
PT. Dua As-AsJakarta, 2004, Hal :
26 32.
Akil M. Dispepsia,Buku Kuliah Ilmu
Penyakit
Dalam.
Bagian
Gastrohepatologi FKUH, 2006,
Hal : 57 60.
Ariyanto,
W.L.
2007.
Mencegah
Gangguan
Lambung.
www.kiatsehat.com, 2007
Arief Mansyur. Et. All. DispepsiaGastroenterologi, Kapita Selekta
FKUI, Media Aeculapius, Ed. 3,
2002 : 488 493.
Anxiety Disorder in Diagnostic And
Statistical Manual Of Mental
Disorder IV th ED, Puslished By
The
American
Psychiatri
Assocation Washington DC 1994:
393 400.
Bazaldua, OV et al.1999. Evaluation and
Management
of
Dyspepsia.
http://www.aafp.org/afp/991015ap/
1773.html, 15 Oktober 1999
Bazaldua, O.V. et al. 2006. Dyspepsia:
What It Is and What to Do About
It.
http://familydoctor.org/online/fam
docen/home/common/digestive/dy
spepsia.html, Desember 2006
260
ISSN 2252-5416
Medical
Journal Vol.31, Hal :
534 -554.
Maramis. WF. Gangguan Psikosomatik
Saluran Pencernaan, Cetakan III,
Airlangga University Press, 2002 :
Hal 362 367.
Mujaddid E. Dispesia fungsional. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II,
Edisi IV, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Pieree, J.Frederic,L Levenstein S. Le
Stait.Y, Association Between
Pectic Ulcer and Personality
Disorders
in
Nasionally
Representative US sample, by
American
Psychomatic
Society,2010.
Pengaruh Stresor psikososial Terhadap
Dispepsia.dikutip klinik medik:
dalam
http//klinikmedik.com//arsipartikel.
Pillotto A, Franceschi M, Leandro G,
Paris F, Cascavilla L, Longo MG,
Niro V, Andriulli A, Scarcelli C,
Di Mario F.Proton-pump inhibitor
reduce the risk of uncomplicated
peptic ulcer w elderly either acute
or chronic users of aspirin/
non- steroidal anti-inflammatory drugs
aliment
Pharmacol & Therapi
2004;20;1091-7
N.Wibawa. Penangan Dispepsia pada
Lanjut
Usia.
Devisi
Gastrohepatologi Bagian Ilmu
Penyakit Dalam
FK-Ubud/
Denpasar dalam buku Ilmu
Penyakit Dalam, vol :VII, no.
Renee D. Goodwin, Murray S,
Generalized Anxiety an Peptic
Ulcer Diasease Among Adults in
United
States,
Phychomatic
Medicine, p 862 -866, 2002
R.Jhonson. B,et all. Peptic ulcer an non
ulcer dispepsia a disease and
disorder, scandivia journal primary
healt care.
261