Anda di halaman 1dari 9

SUMPAH HIPPOCRATES

Sudah sejak zaman kuno, norma norma kesusilaan yang menjadi pegangan para dokter ialah
sumpah yang diciptakan oleh Bapak Ilmu Kedokteran HIPPOCRATES ( 469 377 SM ).
Sumpah Hippocrates yang umurnya telah berabad abad itu, maknanya tersimpul dalam SEGALA
SESUATU YANG KULIHAT KUDENGAR DALAM MELAKUKAN PRAKTEKKU, AKAN
KUSIMPAN SEBAGAI RAHASIA.
Pasal 12 Kode Etik Kedokteran Indonesia
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Kewajiban memegang teguh rahasia jabatan merupakan isyarat yang senantiasa dipenuhi, untuk
menciptakan suasana percaya mempercayai yang mutlak di perlukan dalam hubungan dokter
pasien.Soal ini dibahas secara mendalam disini dan isinya hampir seluruhnya diambil dan uraian
anggota "Dewan Pelindung Susila Kedokteran" Prof. Sutomo Tjokronegono.
Sejak dahulu kala terdapat beberapa jabatan tertentu yang mewajibkan para pejabatnya untuk
merahasiakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan pekerjaan mereka. Kewajiban
tersebut bendasarkan baik pada kepentingan umum maupun kepentingan perorangan. Termasuk
ke dalam golongan pejabat tertentu ialah pejabat tinggi negara, pejabat militer, pendeta,
pengacara dan beberapa pejabat dalam dunia kedokteran seperti dokter, dokter gigi, ahli
farmasi, bidan dan perawat.
Pada umumnya, kewajiban seorang pejabat untuk merahasiakan hal-hal yang diketahuinya
adalah karena tanggung jawabnya mengharuskannya demikian. Untuk itu, setiap pelantikan
dalam jabatan senantiasa dilakukan pengambilan sumpah antara lain berintikan kesanggupan
untuk menyimpan rahasia jabatan, karena kebocoran rahasia jabatan dapat mengakibatkan
gangguan stabilitas ataupun kerugian dipihak lain, yang dapat dituntut dalam pengadilan militer
dan sebagainya tergantung dan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.
Kebocoran rahasia dalam jabatan dokter dapat berakibat kerugian pihak berkepentingan dan
mungkin dapat berakibat tuntutan kepengadilan, terlebih dalam masyarakat yang telah maju,
menyebabkan seorang kehilangan pekerjaannya.
Tidak mematuhi Pasal 12 Kode Etik Kedokteran Indonesi, ada ancaman hukumannya yaitu:
1.Pasal 322 Kitab UU Hukum Pidana ( KUHP )
2.Pasal 1365 Kitab UU Hukum Perdata
3.Sanksi Administratif dari MenKes ( berdasar PP no 10 tahun1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran )
Menurut hukum setiap warganegara dapat dipanggil untuk didengar sebagai saksi, berarti Dokter
seolah olah melanggar rahasia jabatannya. Kejadian yang bertentangan ini dapat dihindarkan
karena adanya HAK UNDUR DIRI
Dimana ia mendapat perlindungan hukum berdasar pasal 170 KUHP.
Untuk mengetahui apakah juga ada penyelenggaraan pasal 322 KUHP yang dapat dibebaskan
dari ancaman hukuman, perlu kita tinjau beberapa pasal dalam KUHP yang semuanya termasuk
pelanggaran undang undang yang tidak dihukum, yaitu:
1.Pasal 48 KUHP

2.Pasal 50 KUHP
3.Pasal 51 KUHP
Berikut ini dicantumkan hanya salah satu pasal tentang rahasia jabatan Dokter yang bunyinya
sebagai berikut : "Saya tidak akan menyebarkan segala sesuatu yang mungkin saya dengar atau
yang mungkin saya lihat dalam kehidupan pasien-pasien saya, baik waktu menjalankan tugas
jabatan saya maupun di luar waktu menjalankan tugas jabatan itu. Semua itu akan saya pelihara
sebagal rahasia".
Norma-norma kesusilaan yang bersumber pada Sumpah Hippocrates tersebut diatas, kemudian
dianggap tidak mencukupi karena banyaknya kelakukan dan tabiat perseorangan, yang sudah
barang tentu sangat berbeda-beda dan tidak selalu baik.
Oleh karena itu, di berbagai negeri ditegakkan norma-norma hukum. Norma-norma hukum itu
pada umumnya disusun untuk memperkokoh kedudukan rahasia jabatan sehingga dapat
menjamin kepentingan masyarakat.
Setiap anggota masyarakat, di negeri manapun juga menghendaki agar derajat kesehatan yang
baik. Derajat kesehatan yang baik dapat tercapai jika setiap anggota masyarakat dengan
perasaan bebas dapat mengunjungi dokter, mengemukakan dengan hati terbuka segala keluhan
tentang penderitaannya, baik jasmani maupun rohani agar mendapat pengobatan yang sesuai.
Rangkaian tersebut di atas hanya mungkin terjadi, bila setiap pasien di atas hanya menaruh
kepercayaan sepenuhya kepada dokter yang memeriksanya, tanpa perasaan takut atau
khawatir, bahwa dokter tersebut akan memberitahukan hal-hal mengenai penyakit kepada orang
lain.
Jika kepercayaan itu tidak ada, maka tidak mustahil bahwa orang yang sakit akan segan pergi
ke dokter, karena khawatir bahwa penyakitnya yang mungkin sama sekali mereka sembunyikan,
kelak diketahui oleh umum. Perasaan takut dan khawatir itu dapat menjadi salah satu penyebab
penting dan tingginya angka sakit di masyarakat. OIeh karena itu, rahasia jabatan dokter berarti
sendi utama bagi tercapamnya keadaan sehat bagi setiap anggota masyarakat. Berdasarkan
pikiran tersebut di atas, norma-norma kesusilaan yang telah ada dikuatkan dengan norma-norma
hukum, yang kemudian dicantumkan dalam beberapa peraturan perundang-undangan. Salah
satu diantara peraturan itu diwujudkan dalam sumpah atau janji dokter, yang harus diucapkan
oleh setiap mahasiswa kedokteran waktu Ia lulus ujian dokternya dan menerima ijazah. Karena
sumpah Hippocrates telah mengandung norma kesusilaan yang selayaknya dan yang bermutu
tinggi, maka mudahlah dipahami bahwa dengan sendirinya maknanya dimasukkan ke dalam
lafal sumpah dokter atau janji yang harus diucapkan itu. Walaupun di berbagai negara lafal atau
janji ini berbeda-beda dan tidak sama bunyinya, dalam garis besarnya berpokok sama yaitu
mengandung makna sumpah Hippocrates.
Sebelum kita tinjau satu persatu seluruh peraturan dan undang-undang yang menentukan
norma-norma hukum rahasia jabatan pada umumnya dan norma-norma hukum rahasia jabatan
dokter khususnya, dan permulaan harus kita insyafi akan satu hak asasi yang sangat penting.
Hak asasi yang sangat penting itu, sayang sekali tidak diketahui atau disadari, tidak hanya di
luar, melainkan di dalam dunia kedokteran sendiri.
Hak asasi itu, yang telah ditegaskan pada permulaan uraian ini, ialah bahwa "kewajiban untuk
menyimpan rahasia pokoknya adalah kewajiban moral, yang telah lama ada sebelum diadakan
peraturan atau undang-undang yang mengatur soal ini".
Oleh karena itu tidaklah mungkin bila rahasia jabatan itu didasarkan pada sumpah atau janji.

Dan mula-mula harus sudah kita insyafi bahwa rahasia jabatan dokter terutama berpokok pada
kewajiban moril yang sekali-kali tidak perlu didasarkan pada sumpah atau janji apapun.
Rahasia jabatan dokter ialah suatu hal yang secara intrinsik bertalian dengan segala pekerjaan
yang bersangkutan dengan ilmu kedokteran seluruhnya. Oleh karena itu kita harus insyaf I pula
bahwa semua orang yang dalam pekerjaannya bergaul atau sedikit-dikitnya mengetahui
keadaan pasien, tetapi tidak atau belum mengucapkan sumpah/janji secara resmi,- sudah
selayaknya berkewajiban juga untuk menunjung tinggi rahasia jabatan itu.
Mereka itu antara lain mahasiswa kedokteran, perawat dan karyawan bidang kesehatan lainnya.
Selanjutnya yang ditinjau norma-norma hukum yang bersangkutan dengan rahasia jabatan.
Pelanggaran norma-norma kesusilaan, seperti telah diuraikan di atas, tidak diancam oleh
hukum, kecuali mungkin dihukum oleh masyarakat. Sedangkan pelanggaran norma hukum
berakibat ancaman hukuman.
Hukuman umumnya dijatuhkan oleh hakim setelah soal yang bersangkutan menjadi perkara
pengadilan dan terbukti adanya pelanggaran hukum. Cara mengadakan dan mengatur normanorma hukum itu dalam berbagai negara berbeda-beda sehingga ada yang menimbulkan
kebingungan pada yang berkepentingan. Hal itu disebabkan oleh susunan peraturan atau
undang-undang yang bersangkutan dapat ditafsirkan berlainan dengan yang sebenarnya.
Hukuman yang dapat dijatuhkan oleh hakim, dapat berupa hukuman pidana dan atau hukum
perdata.

Sumpah Hippocrates
(Lafal Asli, diterjemahkan dari bahasa Yunani.)

I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and all the gods and
goddesses, making them my witnesses, that I fulfil according to my ability and judgement this
oath and this covenant.
Saya bersumpah demi (Tuhan) ... bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya
dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini.

To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in
partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his
offspring as equal to my brothers in male lineage and to teach them this art-if they desire to learn
it-without fee and covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other
learning of my sons and to the sons of him who instructed me and to pupils who have signed the
covenant and have taken an oath according to medical law, but to no one else.
Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orangtua saya
sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya
akan memberikan, dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan
mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian,
memberikan persepsi dan instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru
saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai
dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang lain.

I will use treatment to help the sick according to my ability and judgment, but never with a
view to injury and wrongdoing. neither will I administer a poison to anybody when asked to do so,
not will I suggest such a course.
Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan
penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja.
Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya
sarankan hal seperti itu.

Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion. But I will keep pure and
holy both my life and my art. I will not use the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I
will give place to such as are craftsmen therein.
Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan kandungannya, dan saya
akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan
menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dr batu pada penderita(untuk percobaan), akan
tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya.

Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will abstain from all
intentional wrongdoing and harm, especially from abusing the bodies of man or woman, slave or
free.
Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk menolong yang sakit dan
saya tidak akan berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama
menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, budak atau bukan budak.

And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession, as well as outside my
profession in my intercourse with men, if it be what should not be published abroad, I will never
divulge, holding such things to be holy secrets.
Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di luar profesi saya
dalam hubungan saya dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan,
maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci.

Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever reputation among all men for
my life and for my art; but if I transgress it and forswear myself, may the opposite befall me.
Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, semoga saya bertambah
reputasi dimasyarakat untuk hidup dan ilmu saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, semoga
yang berlawanan yang terjadi.

Pengertian keluarga ideal secara umum


Keluarga ideal terbaik Indonesia adalah unit terkecil masyarakat Indonesia yang
terdiri kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul, tinggal di suatu
tempat dalam keadaan saling ketergantungan. Di dalam keluarga ideal Indonesia
terdapat lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Tipe keluarga ideal terbaik Indonesia
Ada beberapa tipe keluarga ideal terbaik Indonesia yakni keluarga inti yang
terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri
dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat
interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.: Selain itu
terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas
keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi,
keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan keluarga ideal terbaik Indonesia
Peranan keluarga ideal terbaik Indonesia menggambarkan seperangkat perilaku
antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga ideal didasari oleh harapan dan
pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang
terdapat di dalam keluarga ideal adalah sebagai berikut :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas keluarga ideal terbaik Indonesia
Pada dasarnya tugas keluarga ideal terbaik Indonesia ada delapan tugas pokok
sebagai berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.

5.
6.
7.
8.

Pengaturan jumlah anggota keluarga.


Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi Keluarga ideal terbaik Indonesia


Fungsi yang dijalankan keluarga ideal terbaik Indonesia adalah :
1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan
keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

Hipocrates membagi kepribadian menjadi 4 kelompok besar dengan fokus pada cairan
tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh kepada individu tersebut. ( 4 jenis cairan
tubuh), pembagiannya meliputi : empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis), cairan

lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis).


Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk
membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya
adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.

Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung
tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak
nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik,
ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalahmasalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil
mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan
gampang.

Melankolik,tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus
yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan
hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup
banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah
sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari
adalah perasaan murung.

Kolerik,seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada


pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.
Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab
dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya
kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap
penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.

Anda mungkin juga menyukai