KEPERAWATAN KRITIS
AKUT INFARK MIOKAR (AMI)
DI RUANG ICVCU RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
OLEH
RIDA NURHAYANTI
3. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala infark miokard ( TRIAS ) adalah :
a. Klinis
c. EKG
Perubahan EKG yang terjadi selama infark akut yaitu gelombang Q
nyata, elevasi segmen ST, dan gelombang T terbalik. Perubahanperubahan ini tampak pada hantaran yang terletak diatas daerah
miokardium yang mengalami nekrosis. Selang beberapa waktu gelombang
CK-MB: meningkat antara 2-4 jam, memuncak pada 12-20 jam dan
e) Gelisah.
f) Akral dingin.
g) Kulit pucat atau sianosis.
h) Output urine menurun.
2 Airway
a) Sumbatan atau penumpukan secret.
b) Gurgling, snoring, crowing.
3 Breathing
a) Sesak dengan aktivitas ringan atau istirahat.
b) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal.
c) Ronki,krekels.
d) Ekspansi dada tidak maksimal/penuh.
e) Penggunaan obat bantu nafas.
4 Disability
a) Penurunan kesadaran.
b) Penurunan refleks.
5 Eksposure
Nyeri dada spontan dan menjalar.
Secondary Survey.
1 TTV
a) Tekanan darah bisa normal/naik/turun
(perubahan postural di catat dari tidur sampai duduk/berdiri.
b) Nadi dapat normal/penuh atau tidak kuat atau lemah/kuat
kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur
(disritmia).
c) RR lebih dari 20 x/menit.
d) Suhu hipotermi/normal.
Pemeriksaan fisik
a) Pemakaian otot pernafasan tambahan.
b) Nyeri dada.
c) Peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak, bunyi nafas
(bersih, krekels, mengi), sputum.
d) Pelebaran batas jantung.
e) Bunyi jantung ekstra; S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal
3
4
Pemeriksaan Laboratorium
a) CPKMB, LDH, AST
b) Elektrolit, ketidakseimbangan (hipokalemi).
c) Sel darah putih (10.000-20.000).
d) GDA (hipoksia).
Pemeriksaan Rotgen
Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung di duga GJK
atau aneurisma ventrikuler.
Pemeriksaan EKG
T inverted, ST elevasi, Q patologis.
Pemeriksaan lainnya
a) Angiografi koroner
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner.
b) Pencitraan darah jantung (MVGA)
Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan
dinding regional dan fraksi ejeksi (aliran darah).
Diagnosa Keperawatan
a Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan
b
arteri
Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-
Intervensi Keperawatan
a Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
4 Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan
5 Kriteria Hasil :
a) Nyeri dada berkurang misalnya dari skala 3 ke 2 atau dari 2 ke 1
b) Ekspresi wajah rileks/tenang, tak tegang
c) Tidak gelisah
d) Nadi 60-100x/menit
e) TD 120/80 mmHg
6
No
9
7
10
Intervensi
1
12
2
8
11
Rasional
kuranngnya O2.
15
Posisi semifowler dapat meningkatkan ekspansi dada
sehingga mengirangi sesak napas dan sirkulasi darah meningkat.
dengan lancarnya sirkulasi akan membantu pengantaran oksigen ke
16
17
3
19
22
Intervensi
Rasional
No
b
Penyekat
(Tenormin),
contoh
pindolol
atenolol b
(visken),
propanolol (inderal)
sistolik dan kebutuhan oksigen miokard.
Anjurkan dan bimbing pasien untuk 26
Teknik relaksasi dibutuhkan untuk meminimalkan konsumsi
24
25
tarik nafas dalam (teknik relaksasi), telnik O2 miokard dan meningkatkan supply O2 jaringan , teknik distribusi
27
6
30
b Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard.
31 Tujuan : Curah jantung membaik / stabil setelah dilakukan tindakan keperawatan\
32 Kriteria Hasil :
a) Tidak ada udema
b) Tidak ada disritmia
c) Haluaran urin normal
d) TTV dalam batas normal
33
34
35
No
37
Intervensi
Auskultasi.
39
36
Rasional
34
35
Intervensi
36
Rasional
No
41 Murmur menunjukkan gangguan aliran darah normal pada
42
jantung.
45 Krekles menunjukkan kongesti paru akibat penurunan
2
46
44
47 Berikan
sesuai
fungsi miokard.
48 Meningkatkan jumlah sediaan oksigen untuk kebutuhan
3
49
indikasi
50 Pertahankan cara masuk IV /heparin-
4
52
5
56
54
57 Pantau frekuensi dan irama jantung dan
60
7
oksigen
tambahan
otot jantung
curah jantung.
58
61 Observasi
perfusi
jaringan
:Acral,
dapat
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh
darah arteri koronaria.
67 Tujuan : Gangguan perfusi jaringan berkurang / tidak meluas selama dilakukan tindakan perawatan
68 Kriteria Hasil :
a) Daerah perifer hangat
b) Tidak sianosis
c) Gambaran EKG tak menunjukkan perluasan infark
d) RR 16-24 x/menit
e) Tak terdapat clubbing finger
f) Kapiler refill 3-5 detik
g) Nadi 60-100x/menit
h) TD 120-80 mmHg
69
No
72
70
Intervensi
71
Rasional
75
letargi, pingsan
76 Pantau pernapasan, catat kerja
2
78
pernapasan
79 Pantau data laboratorium contoh GDA,
3
81
85
a
83
84
b Simetidin , ranitidin, antasida
86
sirkulasi mukosa.
88 Vasokontriksi sistemik diakibatkan oleh penurunan curah
perifer.
penurunan nadi.
89
Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan dengan penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi
94
Intervensi
95
98
Rasional
97
100
dekompensasi jantung.
Pertahankan masukan total cairan 2000 ml/24 101
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang dewasa tetapi
2
jam dalam toleransi kardiovaskuler
memerlukan pembatasan pada adanya dekompensasi jantung.
102 103
Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, 104
Natrium meningkatkan retensi cairan dan harus dibatasi.
3
berikan diuretik.
105 106
Ukur masukan / haluaran, catat penurunan , 107
4
pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan perfusi ginjal, retensi natrium/air, dan penurunan haluaran urine.
cairan
108 109
Timbang BB tiap hari
110
111
112
113
e
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemik/
nekrosis jaringan miokard ditandai dengan gangguan frekuensi jantung, tekanan darah dalam aktifitas, terjadinya disritmia,
kelemahan umum.
114Tujuan : Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan keperawatan
115Kreteria hasil :
a) Klien berpartsipasi dalam aktifitas sesuai kemampuan klien
b) Frekuensi jantung 60-100 x/menit
c) TD120-80 mmHg
116
117
118
No
120
121
Intervensi
122
124
125
119
123
Rasional
117
118
No
2
127
Intervensi
119
128
oksigen miokard.
130
ADL.
131
129
132
respon
pasien
saat
133
134
5
sakit
dingin.
Jelaskan
135
banyak
kepala,pusing,
akibat
beraktivitas
Rasional
keringat
jika
pasien
selama
24 jam
136
139
140
Implementasi Keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
164
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
DAFTAR PUSTAKA
163
Corwin, E.J. (2009). Handbook of pathophysiology. Alih bahasa: Pendit,BU.
165
Jakarta: EGC.
Doengoes, M.E. (2006). Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk
166
167
168
170