Disusun oleh :
Fajar Betahapsari
01.210.6153
Pembimbing :
dr. Ratnawati
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Diagnosis Holistik komprehensif pada pasien leptospirosis di puskesmas
halmahera.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka
menjalankan kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami
sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus Laporan Kasus
Analisis Kejadian Leptospirosis Dengan Pendekatan H.L. Blum Dan Diagnosis
Holistik di Puskesmas Halmahera periode Januari-Februari 2016 dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Semarang, Februari 2016
Penulis
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Diagnosis Holistik komprehensif pada pasien Leptospirosis di
Puskesmas Halmahera. Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan Dosen
Pembimbing dan Forum
Semarang, Februari 2016
Disahkan Oleh:
Kepala Bagian
IKM FK UNISSULA,
IKM FK UNISSULA,
dr. Ratnawati
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGATAR...........................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
DAFTAR ISI
.....................................................................................
iv
vi
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
3
3
3
3
3
4
5
5
5
5
5
12
16
17
26
27
27
BAB IV
31
31
31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
33
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5 Plan of Action...................................................................................
vi
24
DAFTAR GAMBAR
19
26
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia, khususnya di negara-negara yang beriklim tropis dan
subtropis serta memiliki curah
Organization
(WHO)
hujan
yang
menyebutkan kejadian
tinggi. World
Health
Leptospirosis
untuk
dan
Leptospirosis.
adalah
penyakit
terinfeksi
kuman
leptospira
yang
biasanya
masuk
melalui
conjunctiva atau kulit yang terluka. Pada kulit yang utuh, infeksi dapat
pula terjadi apabila seseorang kontak dengan air, tanah, dan tanaman yang
terkontaminasi urin tikus atau hewan lain seperti anjing, kucing dll
yang sakit l e p t o s p i r o s i s
tersebut
berkaitan
dengan
faktor
lingkungan. Pada
lingkungan
fisik
yang merupakan
faktor
risiko
kejadian
95%
CI
2,3-10,6).
Faktor
lingkungan
biologik
yang
leptospirosis
berhubungan dengan
merupakan
lingkungan.
Faktor
penyakit
yang
sangat
lingkungan
yang
sangat
sehat
yaitu
antar
memenuhi
penghuni
rumah
salah
satu
kriteria
penyediaan
air bersih,
pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan
tikus,
kepadatan
hunian
yang
tidak
berlebihan,
cukup
sinar
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap Leptospirosis berdasarkan pendekatan
1.2.2
faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya
penyakit
Leptospirosis
1.3
Manfaat
1.3.1
Bagi Masyarakat
1.3.1.1 Masyarakat mengetahui mengenai Leptospirosis.
1.3.1.2 Masyarakat mengetahui manfaat perilaku hidup sehat.
1.3.1.3 Membangun kesadaran masyarakat tentang pencegahan
terhadap penyakit Leptospirosis.
1.3.2
Bagi Mahasiswa
1.3.2.1 Mahasiswa mengetahui langsung masalah yang ada di
lapangan.
1.3.2.2 Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai
penemuan masalah sampai pembuatan plan of action.
1.3.2.3 Sebagai media yang menambah wawasan pengetahuan
tentang ilmu kesehatan masyarakat.
BAB II
ANALISA SITUASI
2)
3)
: An. BR
Usia
: 14 th
Jenis kelamin
: laki-laki
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SMP
Alamat
Keluhan utama
Harapan
Kekhawatiran
pasien
kurang
mengenai
infeksi
: 2 (dua)
ANAMNESIS KELUARGA
Genogram
keterangan gambar:
:
Laki-laki
:
Perepuan
Pasien
10
pauk
Sumber penghasilan dari ayah yang bekerja sebagai supir dengan
upah Rp 50.000/hari.
Keluarga tidak mengatur penghasilan dan kebutuhannya
Risiko-risiko internal keluarga
Keluarga pasien terdiri dari seorang ayah, ibu dan tiga
orang anak, aspek kebiasaan keluarga pasien menjadi aspek resiko
bagi penyakit yang dialaminya saat ini.
Risiko-risiko eksternal keluarga
Perilaku kesehatan lingkungan
Pengetahuan
lingkungan
rumah
tinggal
pasien
Di
bagian
belakang
rumah
terdapat
tempat
11
Keterangan :
1. Kamar tidur
2. Kamar mandi
3. Dapur
4. teras
12
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat sekitar rumah tempat tinggal juga berada dalam
wilayah cakupan Puskesmas Halmahera. Akses terhadap puskesmas
juga mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan
umum.
2.2.3 Pemeriksaan Fisik
Status praesens :
Umur
BB
PB
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda Vital
Nadi
RR
Temperatur
Keadaan tubuh
Anemik
Sianotik
Ikterik
Turgor
Tonus
Rambut
Kulit
Oedema
Cerebral
Dyspnoe
Kepala
Lingkar kepala
UUB
: 14 th
: 43,5 kg
: 143 cm
: baik
: komposmentis
: 100 x/menit, isi dan tegangan cukup
: 20 x/menit
37,2 C
: (-)
: (-)
: (-)
: cukup
: normotoni
: kemerahan, tidak mudah dicabut
: petechie (-)
: (-)
: kejang (-)
: (-)
: mesosefal (lingkar kepala 40 cm)
: datar
13
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Bibir
Selaput lendir
Lidah
Gigi
Tenggorokan
Leher
Dada
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
suara dasar
suara tambahan
paru
Jantung
Batas kiri : SIC V 2 cm
medial LMCS
Batas atas : SIC II LPS
sinistra
Batas
kanan
: SIC II :LPS
Bunyi
jantung
BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Apex
cordis
:
tidak kuat angkat dan tidak melebar
dextra
Frekuensi
: 100 x/menit
Aktivitas
: normoaktif
Thrill
: (-)
Irama
: reguler
Souffle
: (-)
Mitral
: M1 > M2
Aortal
: A1 < A2
Pulmonal
: P1 < P2
Abdomen
Inspeksi
: Datar, lemas, venektasi (-)
Auskultasi
: Bising usus (+) Normal
Perkusi
: Hepar
: - BH, tympani
Lien
Palpasi
: So
: Hepar teraba
14
: suspek leptospirosis
15
:2
Aspek 1 Personal
- Keluhan
- Kekhawatiran
masuk
sekolah
sehingga
ketinggalan
pelajaran,
pasien
meninggal.
- Harapan
b
16
Diagnosis kerja
: suspek leptospirosis
Diagnosis Banding
: demam berdarah
Identifikasi Masalah
Dalam kasus ini terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi
penyebab timbulnya infeksi leptospirosis pada anak, yaitu:
a.
b.
17
c.
d.
e.
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
a. Promotif
Patient centered
Pasien dijelaskan tentang infeksi leptospirosis serta
cara-cara yang dapat dilakukan dalam rangka pemberantasan
dan pencegahan penyakit tersebut.
Penjelasan tentang infeksi leptospirosis meliputi :
Penyebab dari penyakit ini adalah Leptospira sp. yang
ditularkan dengan perantaraan tikus. Tikus pembawa penyakit
kencing pada genangan air, sehingga bakteri dapat masuk
melalui luka pada kulit terutama kaki tanpa alas kaki.
Dijelaskan pula bahwa penyakit tersebut sangat berbahaya
karena dapat mematikan.
Family oriented
Penjelasan tentang infeksi leptospirosis dan cara
penularannya meliputi : Penyebab dari penyakit ini adalah
Leptospira sp. yang ditularkan dengan perantaraan tikus. Tikus
pembawa penyakit kencing pada genangan air, sehingga
bakteri dapat masuk melalui luka pada kulit terutama kaki
19
b. preventif
Patient centered :
1) Menggunakan alas kaki
2) Cuci tangan dan kaki setiap sebelum dan setelah aktivitas
3) Berenang di kolam yang jernih
Family oriented
20
21
menjaga
gizi
tetap
baik,
maka
penderita
menjaga
gizi
tetap
baik,
maka
penderita
22
3.2.
GENETIKA
Tidak ada peran genetic dalam
kejadian leptospirosis
LINGKUNGAN
- Banyak genangan air
- Dekat rumah terdapat
sungai yang kotor dan
airnya tidak mengalir
- Jarang diadakan kerja
bakti
- Masyarakat
kurang
peduli akan kesehatan
PERILAKU
INFEKSI
LEPTOSPIR
OSIS
- Pengetahuan PHBS
- Berenang di tempat
yang kurang bersih
- Aktif bermain
PELAYANAN
KESEHATAN
3.3.
masalah
yang
ditemukan
dengan
infeksi
leptospirosisdari
aspek
yang
Perilaku
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon individu
terhadap rangsangan yang terkait dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Belum mengatakan
derajat kesehatan manusia dipengaruhi 4 faktor yaitu genetik (hereditas),
lingkungan, pelayanan kesehatan, perilaku. Pengetahuan seseorang
23
24
membersihkan rumah
Pasien dan keluarga
tidak
membiasakan
mencuci
tangan
25
air
sampai
sekitar
satu
bulan
terutama
dalam
air
tawar
(Jurnalkesmas.ui,vol.8, 2013.)
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku
seseorang atau masyarakat dalam pencegahan leptospirosis ditentukan
oleh pengetahuan, kepercayaan, norma, keturunan dan lingkungan dari
atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu ketersediaan fasilitas
pelayanan
kesehatan
juga
akan
mendukung
dan
memperkuat
2.
Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan disekitar tempat
tinggal dan rumah pasien, dari hasil survey didapatkan:
-
berikut:
1. Memenuhi
penghawaan,
kebutuhan
fisiologis
antara
lain
pencahayaan,
26
Pelayanan Kesehatan
Tidak
ada
masalah
pada
pelayanan
kesehatan
dalam
Genetik/Kependudukan
Tidak ada terdapat hubungan antara penyakit leptospirosis
dengan genetik keluarga.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan keluarga pasien,
laporan ekonomi keluarga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya saja, sedangkan untuk perilaku serta kebiasaan pasien dan
27
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan kasus ini adalah:
1)
Kepadatan penduduk
Pasien tinggal didaerah padat penduduk dengan tingkat kebersihan
lingkungan yang buruk. Seperti terdapat banyak sampah yang
berserakan, selokan yang terdapat sisa-sisa makanan.
2)
Sanitasi Lingkungan
Didapatkan banyaknya barang-barang bekas yang berserakan sehingga
dapat digunakkan sebagai tempat sarang tikus. Dan kondisi tempat
sampah yang sudah tidak layak pakai membuat sampah jadi berserakan.
3)
Kepadatan Vektor
kepadatan vector tinggi risiko penularan penyakit Leptospirosis
meningkat.
4)
Perilaku Pasien
Pasien mempunyai kesadaran PHBS yang kurang dan memiliki kebiasan
berenang.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan laporan kasus di atas:
1. Untuk keluarga
Memotivasi keluarga apabila ada yang sakit demam disertai
kekuningan pada kulit untuk segera dibawa ke Puskesmas.
28
29
tempat terbuka.
Memotivasi untuk selalu hidup bersih dan sehat.
2. Untuk puskesmas
DAFTAR PUSTAKA
Agus
Aru W. Sudoyo, 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI
Depkes
RI,
1999,
Keputusan
Menteri
829/MENKES/SK/VII/1999, Jakarta: Depkes RI
Kesehatan
No.
___________,
2003,
Pedoman
Tatalaksana
Kasus
dan
Pemeriksaan Laboratorium Leptospirosis di Rumah Sakit,
Direktorat
Jenderal Pemberantasan
Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan, Jakarta: Depkes RI.
___________,
2005,
Indonesia,
Pedoman
Penanggulangan
Leptospirosis
Di
Rekapitulasi
Laporan
Bulanan
30
31
Dwi
&
Kesehatan
Masyarakat
November 2013
Nasional
Vol . 8 ,
No.4,
32
No Rm
Identitas Umum Pasien
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
DESA/KELURAHAN
KABUPATEN/KOTA
LAKI LAKI
PEREMPUAN
ISLA
Agama
KATHOLI
KRISTEN
BELUM
KAWI
Status Perkawinan
KAWIN
Pendidikan Terakhir
SD
SMP
WIRASWAST
Pekerjaan
Kewarganegaraan
Cara Pembayaran
Nama Penanggung
PNS
A
WNI
WNA
ASURANSI SWASTA
HINDU
JANDA
DUDA
SMA
TNI/POLR
DIPLOMA
PELAJAR/
WA
BPJS
Jawab
Notelp/ Hp
Klinik Yang Dituju
Dengan ini saya menyatakan setuju untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan yang
diperlukan dalam upaya kesembuhan / keselamatan jiwa saya/ pasien tersebut di atas
Semarang,
(.)
UMUM/MA
33
LAMPIRAN
Atap kaca
Kamar tidur
Jendela rumah
34
Keadaan rumah
Pintu rumah
Kamar mandi
Dapur