Anda di halaman 1dari 11

GEOFISIKA TERAPAN

EKSPLORASI SUMBER DAYA ALAM


MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA

SIGIT ARIF WARDOYO


072001300101

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2016

1. PENGERTIAN GEOFISIKA
Metoda geofisika seringkali digunakan untuk eksplorasi bahan-bahan
tambang yang berasosiasi dengan batuan beku, metamorf, ataupun sediment, di
antaranya adalah metoda geolistrik beserta variasinya, elektromagnetik dengan
berbagai metode, dan magnetik. Pada umumnya, hasil survey metoda geofisika
memberikan informasi yang berupa posisi (x,y,z), dimensi, dan sifat fisis dari
medium target yang menjadi sasaran penelitian, khususnya daerah anomali yang
berbeda karakteristik fisisnya dari lingkungannya. Metoda geofisika bekerja
dengan baik apabila didaerah penelitian terdapat kontras besaran fisis yang cukup
signifikan antara medium target terhadap medium lingkungannya. Dari informasi
geologis dapat diperkirakan adanya kontras besaran fisis yang kemudian dapat
ditentukan metoda geofisika yang tepat untuk mengkaji lebih jauh posisi, dimensi
dan sifat fisis sumber anomalinya. Sebagai contoh metoda geolistrik dan
elektromagnetik VLF akan tepat digunakan pada daerah penelitian dengan target
yang mempunyai kontras resistivitas/konduktivitas cukup kuat terhadap medium
lingkungannya.

Metoda

magnetik

pada

daerah

yang

memiliki

kontras

suseptibilitas.
Metode fisika yang dipakai geofisika sebagai dasar untuk mempelajari
struktur bawah permukaan bumi dan penerapannya, besaran fisisnya yang diukur
dan sumber penyebab anomalinya, seperti metode getaran/gelombang elastic yang
dikenal dengan metode seismic, gravitasi, resistivity, magnetic, elektromagnetik,
panas, dan radioaktivitas. Yang dimaksud dengan struktur bawah permukaan bumi
meliputi sistem perlapisan bumi sampai dengan kedalaman kurang dari 10 km
yang banyak mengandung sumberdaya alam, seperti minyak dan gas bumi, bahanbahan tambang baik yang dangkal maupun dalam. Sedangkan struktur bumi
dengan kedalaman lebih besar dari 10 km atau bahkan sampai dengan inti bumi
yang panas dan dinamis merupakan penyebab gerakan-gerakan kulit bumi.
Gerakan tersebut bahkan

mampu sampai menggoyangkan kulit bumi dengan

kuat sebagai gempa bumi dan menimbulkan aktivitas bencana gunung api,
tsunami, tanah longsor dan lain sebagainya.

2. TAHAPAN GEOFISIKA
Dalam

mempelajari

struktur

bawah

permukaan

bumi,

geofisika

mempunyai tahapan-tahapan sistematik ilmiah yang meliputi:


1. Rancangan Survei: Perencanaan sistematis semua aktivitas, sasaran, alat-alat
utama dan alat bantu yang akan digunakan lengkap dengan spesifikasinya, jadwal,
kebutuhan logistic yang sesuai dengan lapangan daerah survey, pembiayaan dan
sebagainya yang berkaitan dengan aspek keamanan, keselamatan, kesehatan,
keberhasilan survey dan jaminan mutu proses dan hasilnya.
2. Pengumpulan Data: Pengukuran besaran-besaran fisika di lapangan yang jenis,
akurasi, dan keluarannya sesuai dengan rancangan sasaran dan spesifikasi semula.
Data tersebut diukur pada titik ukur yang posisinya harus ditentukan juga dengan
akurat dengan menggunakan alat ukur posisi yang presisi, dengan menggunakan
Global Positioning System (GPS). Karena pada umumnya data geofisika
merupakan fungsi waktu, maka pengukuran waktu saat mengukur juga

juga
harus

direkam secara akurat, dan kadang-kadang malah harus disinkronisasi secara


presisi dengan waktu universal (Universal Time, UT).
3. Pengolahan Data: Koreksi data dari pengaruh gangguan (noise) yang terjadi
selama proses pengukuran, memperkuat signal to noise ratio, penampilan data
dalam table, grafik, peta kontur, visualisasi tiga dimensi, dan proses lanjut yang
sesuai dengan rancangan sasaran dan spesifikasi serta ilmu dan teknologi
mutakhir pada saat itu.
4. Interpretasi dan Pemodelan struktur bawah

permukaan

bumi: Proses

penghitungan balik atau penyelesaian inversi atau pembuatan model-model


alternatif yang paling mungkin dengan penjelasan kualitatif dan kuantitatif,
misalnya seperti posisi, kedalaman, dimensi, bentuk, dan parameter fisis yang
terkandung serta dinamika sumber model anomali. Sesuai dengan sifat data
geofisika yang dinamis sebagai fungsi waktu, kadang-kadang juga harus
ditampilkan gambar tiga dimensi yang berubah terhadap waktu yang saat ini lebih
dikenal dengan empat dimensi (4D). Pemodelan 4D sangat bermanfaat pada

kegiatan monitoring/pemantauan, evaluasi, dan prakiraan aktivitas gempa bumi,


tsunami, gunung api yang alamiah, atau bahkan kondisi reservoir panas bumi dan
minyak/gas bumi yang arfisial. Pemodelan pada umumnya dilakukan secara
matematis dan melibatkan persamaan diferensial yang linier maupun yang non
linier sesuai dengan tingkat kecanggihan masalah dan penyelesaiannya, oleh
karena itu tidak jarang pemodelan juga dilakukan secara fisis.
3. METODE GEOFISIKA
Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain:
1. Metode Geolistrik (Metode Resistivity/ Tahanan Jenis)
Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan
sebagai objek pengamatan utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan
akan mengubah potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga bisa kita
dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita amati.
Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi yaitu :
a. Self potensial (SP) > Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat
di alam.
b. Induced potential (IP) > Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita
induksikan sendiri kedalam tanah.
Teori utama dalam metoda resistivity sesuai dengan hukum Ohm yaitu
arus yang mengalir (I) pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang
terukur dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) medium, atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
V = I.R
Dimana R (Resistansi) sebanding dengan panjang medium yang dialiri (x),
dan berbanding terbalik dengan luas bidang (A), yang sesuai dengan rumus :
R = x/A

Untuk mendapatkan pengukuran resistivity yang menghasilkan harga


resistivitas semu app (apparent resistivity) dirumuskan oleh :
app = K array . V / I
Dalam pelaksanaan survey dikenal beberapa metoda pengambilan data
sesuai dengan peletakan eloktroda yang dilakukan. Hal ini berpengaruh terhadap
faktor geometri penelitian resistivity yang kita lakukan. Adapun aturan/metoda
tersebut antara lain :

Metoda Wenner
Metoda Gradien
Metoda Schlumberger
Metoda Dipole-dipole
Metoda Pole-dipole

- Teknik akusisi data resistivity :


Peralatan yang dibutuhkan :
1. Sepasang elektroda arus dan elektroda potensial
2. Accu (biasanya 12 v, 1 A)
3. Peralatan elektronik pengukuran (spt: Mc-Ohm, Phoenix Technology, Abem
Terrameter dll)
- Teknik Pengukuran :
1. Sounding : untuk informasi bawah permukaan secara vertikal (model bumi
berlapis)
2. Profilling : untuk informasi bawah permukaan secara mendatar (variasi lateral)
3. Offset Sounding : untuk informasi bawah permukaan profil sounding yang
kontinyu secara lateral
- Tahapan akusisi :
1. Tentukan konfigurasi elektroda yang ingin dipakai
2. Pasang elektroda sesuai dengan konfigurasi yang dipilih
3. Ukur besar resistivity semunya

4. Catat hal-hal penting : posisi dan elevasi elektroda, arus dan potensial yang
digunakan tiap pengukuran, resistivity semu yang didapat di alat, kondisi geologi
dilapangan secara umum
5. Plot pada kurva bi-log antara jarak AB/2 vs resistivity semu yang didapat
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Geolistrik dengan Metode Geofisika
lainnya
Kelebihan

Kekurangan

Harga peralatan murah

Tidak efektif untuk pemakaian di


kawasan karst

Biaya survei relatif murah

Untuk mendeteksi air tidak bisa


diketahui berapa jumlah volume pasti
air tersebut

Peralatan relatif kecil dan ringan

Tidak bisa membedakan air mengalir


dan yang statis

Waktu yang dibutuhkan relatif cepat, Tidak bisa menjangkau wilayah yang
bisa mendapatkan 4 titik dalam sehari
dalam karena jankauannya berkisar
1000-1500 kaki dibawah permukaan
bum
2. Metode Seismik
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi
yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan
dengan menggunakan sumber seismik (palu, ledakan,dll). Setelah usikan
diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang
memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan
ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada
suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu.
Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di
dalam tanah.

Hukum Fisika Gelombang Seismik


Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan
gelombang cahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang
cahaya berlaku juga untuk gelombang seismik. Hukum-hukum tersebut antara
lain:

Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik

sumber gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.


Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh diatas
bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka
gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih
kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika
sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Gelombang datang,
gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.

Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:


A. Metode seismik bias (refraksi)
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada
metode ini, gelombang yang terjadi setelah gangguan pertama (first break)
diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagaiparameter
elastisitas batuan.
B. Metode seismik pantul (refleksi)
Sedangkan dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi
yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari
adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar
lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan
dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar.

Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo
gelombang refleksi yang direkam.Struktur bawah permukaan dapat cukup
kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik refraksi,
yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.
Perbandingan Seismik Refraksi Seismik Refleksi
Metode Seismik Refraksi (Bias)
Keunggulan

Metode Seismik Refleksi (Pantul)


Kelemahan

Pengamatan refraksi membutuhkan


lokasi sumber dan penerima yang kecil,
sehingga
relatif
murah
dalam
pengambilan datanya

Karena lokasi sumber dan penerima


yang cukup lebar untuk memberikan
citra bawah permukaan yang lebih baik,
maka biaya akuisisi menjadi lebih
mahal.
Prosesing seismik refleksi memerluakn
Prosesing refraksi relatif simpel komputer yang lebih mahal, dan sistem
dilakukan kecuali proses filtering untuk data base yang jauh lebih handal.
memperkuat sinyal first berak yang
dibaca.
Karena pengambilan data dan lokasi
yang cukup kecil, maka pengembangan
model untuk interpretasi tidak terlalu
sulit dilakukan seperti metode geofisika
lainnya

Karena banyaknya data yang direkam,


pengetahuan terhadap database harus
kuat, diperlukan juga beberapa asumsi
tentang model yang kompleks dan
interpretasi membutuhkan personal
yang cukup ahli.
Kelemahan
Keunggulan
Dalam pengukuran yang regional , Pengukuran
seismik
pantul
Seismik refraksi membutuhkan offset menggunakan offset yang lebih kecil
yang lebih lebar.
Seismik bias hanya bekerja jika Seismik
pantul
dapat
bekerja
kecepatan
gelombang
meningkat bagaimanapun perubahan kecepatan
sebagai fungsi kedalaman.
sebagai fungsi kedalaman
Seismik bias biasanya diinterpretasikan Seismik pantul lebih mampu melihat
dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing- struktur yang lebih kompleks
masing lapisan memiliki dip dan
topografi

Seismik bias hanya menggunakan Seismik


pantul
merekan
dan
waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset) menggunakan semua medangelombang
yang terekam.
Model yang dibuat didesain untuk Bawah permukaan dapat tergambar
menghasilkan waktu jalar teramati.
secara langsung dari data terukur
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Seismik dengan Metode Geofisika
lainnya
Kelebihan
Dapat mendeteksi variasi baik lateral
maupun kedalaman dalam parameter
fisis yang relevan, yaitu kecepatan
seismik.
Dapat menghasilkan citra kenampakan
struktur di bawah permukaan

Kekurangan
Banyaknya data yang dikumpulkan
dalam sebuah survei akan sangat besar
jika diinginkan data yang baik
Perolehan data sangat mahal baik
akuisisi dan logistik dibandingkan
dengan metode geofisika lainnya.
Reduksi dan prosesing membutuhkan
banyak waktu, membutuhkan komputer
mahal dan ahli-ahli yang banyak.
Peralatan yang diperlukan dalam
akuisisi umumnya lebih mahal dari
metode geofisika lainnya.

Dapat dipergunakan untuk membatasi


kenampakan stratigrafi dan beberapa
kenampakan pengendapan.
Respon pada penjalaran gelombang
seismik bergantung dari densitas batuan
dan konstanta elastisitas lainnya.
Sehingga, setiap perubahan konstanta
tersebut
(porositas,
permeabilitas,
kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat
diketahui dari metode seismik.
Memungkinkan untuk deteksi langsung Deteksi langsung terhadap kontaminan,
terhadap keberadaan hidrokarbon
misalnya pembuangan limbah, tidak
dapat dilakukan.
3. Metode GPR

Metode ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu


metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat
elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara
1-1000

MHz.

Georadar

menggunakan

gelombang

elektromagnet

dan

memanfaatkan sifat radiasinya yang memperlihatkan refleksi seperti pada metode


seismik refleksi.
Pengukuran dengan menggunakan GPR ini merupakan metode yang tepat
untuk mendeteksi benda benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi (0,1-3
meter) dengan resolusi yang tinggi yang artinya konstanta dielektriknya menjadi
rendah.
Ada tiga jenis pengukuran yaitu refleksi, velocity sounding, dan
transiluminasi. Pengukuran refleksi biasa disebut Continuous Reflection Profiling
(CRP). Pengukuran velocity Sounding disebut Common Mid Point (CMP) untuk
mementukan kecepatan versus kedalaman, dan transiluminasi disebut juga GPR
Tomografi.
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode GPR dengan Metode Geofisika lainya
Kelebihan
Biaya operasional lebih murah

Kekurangan
Tidak bisa melakukan penetrasi /
deteksi sedalam gelombang bunyi.

resolusi yang sangat tinggi karena Kemampuan radar hanya puluhan meter
menggunakan
frekuensi
tinggi (kurang lebi 100 meter)
(broadband atau wideband)
Pengoperasian yang cukup mudah

Antena GPR umum hanya untuk durasi


pulsa tertentu

merupakan metoda non destructive


sehingga aman digunakan.
4. Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang
memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi
prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada
subsurface.

Adapun tahapan dari metode ini yaitu :


1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh
kasus : LaCoste & Romberg Model G-525). Pada alat ini terdapat 3 komponen
besar (gravimeter, dudukan cembung dan power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu dudukan cembung di posisikan pada
titik pengukuran, taruh gravimeter diatasnya, sentring kestabilan alat terhadap
permukaan, buka kunci bandul, baca perhitungan alat, catat datanya, tutup kunci
bandul dan selesai.
5. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur
medan magnet bumi di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode
magnetik berdasarkan pada adanya anomali medan magnetik bumi yang
diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari berbagai macam batuan.
Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun
udara.

Anda mungkin juga menyukai