Anda di halaman 1dari 38

Komposisi Magma dan Batuan Beku

Rizky Dimastyanto 072 11


100
Hafiyyan Abdurrahman
072 12 098
Cakra Farizi 072 13
027
Magma adalah material silikat alami yang berada di
dalam bumi khususnya di mantel bagian atas atau
litosfer bagian bawah yang bersifat cair pijar
dengan suhu berkisar 900o – 1100oC
(terjemahan bebas dari devinisi magma oleh Vide
F.F. Grosts, 1974, Turner & Verhoogen, 1960, H.
Williams, 1962).
Magma adalah material silikat alami yang berada di
dalam bumi khususnya di mantel bagian atas atau
litosfer bagian bawah yang bersifat cair pijar
dengan suhu berkisar 900o – 1100oC
(terjemahan bebas dari devinisi magma oleh Vide
F.F. Grosts, 1974, Turner & Verhoogen, 1960, H.
Williams, 1962).
Magma yang pertama terbentuk
disebut magma primer, di dalam
ilmu petrogenesis meskipun dikenal
adanya magma primer tidak dikenal
adanya magma sekunder ataupun
tersier tetapi lebih dikenal adalah
magma induk dan magma primitif.
Magma yang pertama terbentuk
disebut magma primer, di dalam
ilmu petrogenesis meskipun dikenal
adanya magma primer tidak dikenal
adanya magma sekunder ataupun
tersier tetapi lebih dikenal adalah
magma induk dan magma primitif.
Magma primer adalah magma yang
terbentuk pertama
Magma yangkali dari batuan
pertama terbentuk
melalui mekanisme peleburan (sebagian
disebut magma primer, di dalam
ataupetrogenesis
ilmu seluruhnya). meskipun dikenal
adanya magma primer tidak dikenal
adanya magma sekunder ataupun
tersier tetapi lebih dikenal adalah
magma induk dan magma primitif.
Magma primer adalah magma yang
terbentuk pertama
Magma yangkali dari batuan
pertama terbentuk
melalui mekanisme peleburan (sebagian
disebut magma primer, di dalam
ataupetrogenesis
ilmu seluruhnya). meskipun dikenal
adanya magma primer tidak dikenal
adanya magma sekunder ataupun
tersier tetapi lebih dikenal adalah
magma induk dan magma primitif.
Magma primer adalah magma yang
terbentuk pertama
Magma yangkali dari batuan
pertama terbentuk
melalui mekanisme peleburan (sebagian
disebut magma primer, di dalam
ataupetrogenesis
ilmu seluruhnya). meskipun dikenal
adanya magma primer tidak dikenal
adanyaMagma
magmainduk
sekunder ataupun
adalah magma yang
tersier tetapi lebih dikenal
menghasilkan berbagaiadalah
batuan beku
magma induk dan magma primitif.
pada suatu wilayah geologi tertentu.
Magma primer adalah magma yang
terbentuk pertama
Magma yangkali dari batuan
pertama terbentuk
melalui mekanisme peleburan (sebagian
disebut magma primer, di dalam
ataupetrogenesis
ilmu seluruhnya). meskipun dikenal
adanya magma primer tidak dikenal
adanyaMagma
magmainduk
sekunder ataupun
adalah magma yang
tersier tetapi lebih dikenal
menghasilkan berbagaiadalah
batuan beku
magma induk dan magma primitif.
pada suatu wilayah geologi tertentu.
Magma primitif adalah istilah yang dipakai untuk studi petrogenesis
apda suatu kawasan geologi apabila istilah magma induk dan magma
Magma primer
primer adalah magma
lebih mengacu yang genetis, istilah magma primitif
pada perbedaan
ebih mengacu
terbentuk pertamapada pengertian
kali deskriptif. Pada suatu kawasan yang
daripertama
batuan
mengandung
Magma
banyak
yang
batuan (sebagian
terbentuk
beku baik ekstrusif maupun intrusif yang
melalui mekanisme peleburan
disebut magma primer, di dalam
ko-magmatis, batuan
atau seluruhnya). beku yang mengandung unsur MgO tertinggi
ilmu petrogenesis meskipun dikenal
dapat dianggap mewakili magma primitif dari himpunan batuan beku
adanya magma primer tidak dikenal
tersebut, jadi artinya magma primitif adalah magma yang mengandung
adanya
MgO tertinggi magma magma
dibandingkan sekunderlainataupun
yang magma
seinduk dan istilah
tersier Magma
tetapi lebihinduk adalah
dikenal adalah yang
primitif disini tidak adamenghasilkan
hubunganya dengan umur.batuan
berbagai Untuk mengatakan
beku
magma induk
magma primitif haruspada dan
didasarkan magma primitif.
suatupada analisis
wilayah kimia-nya
geologi jadi harus
tertentu.
ada contoh batuanya yang mewakili magma asalnya.

(Sumber: Diktat Kuliah Pengantar Petrogenesis Institut Teknologi Bandung)


Lava adalah cairan larutan magma pijar
yang mengalir keluar dari dalam bumi
melalui kawah gunung berapi atau melalui
celah (patahan).
Magmatic Intrusion
KOMPOSISI KIMIAWI MAGMA DAN BATUAN BEKU

Komposisi rata-rata 5159 contoh batuan beku (Clarke & Washington)


sebagai berikut:
SiO2 Al2O3 Fe2O3 FeO MgO CaO Na2O K2O H2O TiO2
59,14% 5,14% 3,08% 3,80% 3,49% 5,08% 3,84% 3,13% 1,15% 1,05%

Oksida yang lain < 0,30%

Data tersebut tidak mewakili komposisi magma primer sebagai asal dari
batuan beku, maupun magma lain. Meskipun begitu, magma tersusun atas
multi elemen dominan ( O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, Na, K ) dan elemen-elemen
lainnya.

Dari hasil analisis 5000 contoh batuan beku segar oleh Richardson &
Sneesby, terlihat bahwa kadar dominan SiO2 sebesar 52,5% & 73% adalah
granit & basalt.
KOMPOSISI MINERALOGI BATUAN BEKU

Ada > 1000 mineral, tetapi yang dijumpai di dalam sebagian besar batuan
beku ( > 99% batuan beku yang ada ) sangat sedikit.

Hanya ada 7 grup mineral yaitu:


Silika, felspar, felspatoid, olivin, piroksin, amfibol dan mika.

Mineral lain yang sering dijumpai meskipun dalam jumlah sedikit adalah:
Kwarsa felspar piroksin & hornblenda biotit mineral titanium
12% 59,5% 16,8% 3,8% 1,5%
Apatit mineral ikutan
0,6% 5,8%

Komposisi mineralogi dipakai sebagai kriteria dasar dalam membuat


klasifikasi batuan beku
Kontinu : seri plagioklas
 plagioklas-Ca mengkristal di awal
 sejalan dengan penurunan temperatur, Ca di subsitusi
oleh Na
 tidak ada perubahan struktur.
Diskontinu : olivin - biotit
terjadi perubahan struktur kristal
mineralnya berbeda
Dapat terjadi zonasi komposisi
1. GRUP SILIKA: struktur TEKTOSILIKAT

Di alam ada 7 mineral silika yaitu: kwarsa (termasuk kalsedon), tridimit,


kristobalit, opal, lechatelierit, coesit & stishovit.
 Kwarsa & opal : sangat umum dalam batuan beku
 Tridimit & kristobalit : dalam batuan volkanik & jarang
 Lechatelierit (gelas silika) : jarang
 Coesit & stishovit : terbentuk pada p tiba-tiba yang tinggi

Kwarsa, tridimit & kristobalit memiliki kestabilan yang tidak sama dan
menunjukan fenomena enantiotropisme

Pada p atmosferik,
• Kwarsa stabil pada t s.d. 8670C
• Tridimit stabil pada t 8670 – 14700C stabil
• Kristobalit stabil pada t 14700 – 17130C
> 17130C larutan silika stabil (fasenya).
Larutan silika yang mengandung air akan membentuk kwarsa pada p > 1400
kg/cm2 dan t 11250C
larutan

kristobalit
T

tridimit

High Quartz

Low Quartz

P
Ke-3 polimorf silika tersusun atas tetrahedral Si-O di mana pada kwarsa
atom-atomnya lebih berdekatan dibandingkan dengan 2 mineral silika
yang lain tersebut (yang lebih terbuka) sehingga kwarsa memiliki d yang
lebih besar.
d d
kwarsa 2,65 tridimit 2,26
kristobalit 2,32 lechatelierit 2,20
Masing-masing dari ke-3 polimorf memiliki modifikasi bentuk ”high &
low”. Perubahan bentuk modifikasi dari ”high” ke “low” berjalan dengan
cepat pada temperatur transisi dan bersifat bolak-balik. Sedangkan
perubahan polimorf dari satu ke lain bentuk berjalan lambat.
Ada 2 fenomena penting sebagai berikut:
1) Apabila kristalisasi berlangsung dengan cepat (ada gas panas) meskipun
temperatur < 8670, maka kristalobalit dan /atau tridimit bisa mengkristal walaupun
di situ kwarsa berada pada fase stabil.
1) High & low quartz hanya terbentuk pada daerah kestabilan, tidak pernah pada
temperatur yang lebih tinggi.
- high quartz terbentuk pada temperatur > 5730 dalam batuan beku sebagai
mineral pembentuk batuan
- low quartz terbentuk pada temperatur < 5730 dalam vein kwarsa &
pegmatit
2, GRUP FELSPAR: struktur TEKTOSILIKAT

Felspar umum dijumpai dalam 2 kelompok:


 potasium & barium felspar (alkali felspar)  monoklin
 sodium & calcium felspar (plagioklas)  triklin
Rumus umum felspar adalah :WZ4O8
W = Na, K, Ca, Ba
Z = Si, Al
Perbandingan Si : Al berkisar dari 3 : 1 s.d. 1 : 1
Jarang dijumpai Felspar yang mengandung Ba, sehingga yang dominan
adalah:
 KAlSi3O8 (Or)
 NaAlSi3O8 (Ab)
 CaAl2 Si2O8 (An)
Potash felspar : memiliki perbedaan sifat fisik & optik berangsur dari
 Sanidin ---- monoklin ------ dalam batuan volkanik (t >>)
 Ortoklas ---- monoklin
 Mikroklin ---- triklin dalam batuan metamorf & batuan beku (t<<)
 Adularia ---- pada vein hidrotermal temperatur <<
Pada temperatur tinggi terdapat larutan padat yang berkomposisi mulai dari
KAlSi3O8  NaAlSi3O8.
 mineral yang lebih potasik disebut soda ortoklas (monoklin)
 mineral yang lebih sodik disebut anortoklas (triklin)
Felspar sodi – calcic (Plagioklas) ------ triklin dengan isomorf dari albite sodik --
---- anortite calcic :
Na(Si3AlO8) = Ab
Albit ---------------- 0 – 10 % An -------------- An 0 – 10
Oligoklas --------- 10 – 30 % -------------- An 10 – 30
Andesin ----------- 30 – 50 % -------------- An 30 – 50
Labradorit -------- 50 – 70 % -------------- An 50 – 70
Bitonit ------------- 70 – 90 % --------------- An 70 – 90
Anortit ------------- 90 –100 % --------------- An 90 – 100
Ca(Si2Al2O8) = An
3. GRUP FELSPATOID : struktur TEKTOSILIKAT

Adalah grup alkali-aluminium silikat yang terbentuk dari suatu magma yang
kaya alkali kekurangan silika. Grup ini tidak pernah berasosiasi dengan
kwarsa primer.
Mineral utamanya adalah :
Leucite KAlSi2O6 Sodalit Na8Al6Si6O24(Cl2)
Kaliofilit KAlSiO4 Nosean Na8Al6Si6O24 (SO4)
Kalsilit KAlSiO4 Cancrinit Na8Al6Si6O24 (HCO3)2
Nefelin NaAlSiO4
Felspar berstruktur tektosilikat dan dikelompokan berdasarkan kesamaan
petrografis.
leucit umum ditemukan dalam batuan volkanik, tidak dalam batuan plutonik
nefelin umum ditemukan dalam batuan volkanik dan plutonik.
4. GRUP PIROKSEN : struktur INOSILIKAT TUNGGAL

Dikelompokan berdasarkan kesamaan sifat kristalografik dan sifat fisik lain, serta
komposisi kimiawinya. Piroksen mengkristal dalam 2 sistem:
• ortorombik
• monoklin
Rantai tetrahedral Si – O yang memiliki ratio 1 : 3 (inosilikat tunggal) paralel dengan
sumbu vertikal kristal dan terikat secara lateral dengan ion logam, sehingga pada
umumnya kristalnya berbentuk prismatik. Jenis Piroksen antara lain adalah:
 Enstantit MgSiO3 Piroksen ortorombik
 Hiperstene (Mg,Fe)SiO3
 Klino Enstantit MgSiO3
 Klino Hipersten (Mg,Fe)SiO3 Piroksen monoklin
 Diopsid CaMgSi2O6
 Hederbergit CaFe2+Si2O6
 Augit
 Pigeonit
 Aegirin NaFe3+Si2O6 Piroksen monoklin
 Jadeit NaAl Si2O6
 Spodumene LiAl Si2O6
 Johannsenit CaMn Si2O6
Piroksen ortorombik yang umum berada dalam batuan beku semua kaya akan Mg
5. GRUP AMFIBOL : struktur INOSILIKAT GANDA

Berstruktur ortorombik dan monoklin, terdapat kesamaan sifat fisik, kristalografi dan
komposisi kimiawi dalam grup ini.
• Amfibol memiliki grup paralel dengan piroksen
• Perbedaannya adalah: Amfibol memiliki kandungan OH yang cukup dalam struktur.
Ratio Amfibol adalah Si : O = 4 : 11 (inosilikat ganda) sedangkan Piroksen 1 : 3
Komposisi kimiawi antara senyawa Amfibol dan Piroksen tidak jauh beda, sehingga
yang memiliki komposisi sama disebut polimorf.
Contoh:
MgO SiO2 H2O
MgSiO3 ( piroksen ) 40,0 60,0 –
Mg7(Si4O11)2(OH)2 (amfibol) 36,2 61,5 2,3
Jenis Amfibol :
 Seri Antofilit: (Mg,Fe)7(Si4O11)2(OH) 2  Mg > Fe ----------------- Ortorombik
 Seri Cummingtonit: (Fe,Mg)7(Si4O11)2(OH)2  Fe > Mg
 Seri Hornblenda Monoklin
 Seri Alkali Amfibol: Na > Ca : Glakofan, Riebeckit, Arfvedsonit
Amfibol diduga lebih banyak terdapat dalam batuan plutonik daripada batuan
volkanik. Adanya OH dalam struktur akibat kristalisasi dengan tekanan atau mungkin
karena komposisi magmanya.
6. GRUP OLIVIN: strukktur NESOSILIKAT

Grup Olivin mengkristal dalam sistem ortorombik :


 Forsterit ------------------------ Mg2SiO4
 Fayalit ------------------------- Fe2SiO4
 Tephrait ------------------------ Fe2SiO4
 Olivin --------------------------- (Mg,Fe)2SiO4
 Montcelite ---------------------- CaMgSiO4
 Glaucochroit ------------------- CaMnSiO4

Grup Olivin memiliki struktur tertutup sehingga  d tinggi


Forsterit : 3,22
Enstatit: 3,18
Antofilit: 2,96
Talc: 2,82
7. GRUP MIKA: struktur FILOSILIKAT

Grup Mika memiliki belahan basal sempurna dengan struktur filosilikat. Beberapa
jenis yang berlainan membentuk isomorf. Terdapat 2 anggota grup yang sering
mengkristal bersama dengan posisi paralel :
– Biotit dan Muskovit
– Muskovit dengan Lepidolit
Jenis Mika:
 Muskovit --------------------------- KAl2(AlSi3O10)(OH)2
 Paragonit --------------------------- NaAl2(AlSi3O10)(OH)2
 Phlogopit --------------------------- KMg3(AlSi3O10)(OH)2
 Biotit --------------------------- K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH)2
 Lepidolit --------------------------- KLi2Al(Si4O10)(OH)2
Jenis mika yang umum terdapat alam batuan beku adalah biotit. Muskovit ada dalam
granit. Lepidolit selain terdapat dalam beberapa granit, terutama ada di dalam granit
pegmatit. Phlogopit kadang-kadang ditemukan dalam batuan yang kaya Mg, miskin Fe
seperti Peridotit tetapi umumnya dalam batuan gamping malihan dan pegmatit.
Paragonit jarang ditemukan, biasanya terdapat dalam batuan sekis.
Stabilitas:
•Phlogopit (dan Biotit) dapat terbentuk langsung dari magma pada t kristalisasi normal
•Muskovit terdapat dalam granit pada p rendah, dengan uap air yang tinggi dengan
kedalaman yang cukup besar
Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di dalamnya yang bersifat
volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine, fluorine, iro, sulphur dan bahan
lainnya), dan non-volatile / non gas yang merupakan pembentuk mineral yang
umumnya terdapat pada batuan beku.

Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma,


terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.
Senyawa volatil ini sangat berpengaruh pada saat proses kristalisasi magma

Hasil dari pengamatan berbagai vulkan menunjukan bahwa H2O selalu


dominan > 80% dari seluruh volume; sementara CO2, H2S, S, SO2, HCl, dan
NH4Cl sering melimpah. Sedangkan HF, N2, H2, CH4, H3BO3 dan CO berjumlah
sedikit
Secara umumnya proses pembentukan endapan mineral baik jenis endapan
logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang
diakibatkan oleh aktivitas magma ,dan endapan mineral ekonomis selain
karena aktifitas magma ,juga dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu
mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor.
Proses Magmatisme ini sebagian besar berasal dari magma primer yang
bersifat ultra basa lalu mengalami pendinginan dan pembekuan
membentuk mineral-mineral silikat dan bijih. Pada temperatur tinggi >
600°C stadium likwido magmatis mulai membentuk mineral-mineral baik
logam maupun non logam. Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan
temperatur pendinginan pada saat itu.
1. Early magmatis yang terbagi atas :

a) Disseminated, contoh endapannya Intan

b) Segregasi, contoh endapan chromit

c) Injeksi, contoh magmatik Kiruna

2. Late magmatis yang terbagi atas :

a) Residual liquid segregation, contohnya Magmatis Taberg

b) Residual liquid injection ,contohnya magmatik Adirondack

c) Immiscible liquid segregation, contohnya sulfida Insizwa

d) Immiscible liquid injection, contohnya Vlackfontein, Afrika Selatan.

Anda mungkin juga menyukai