epidemiologis dan
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa :
1. Mampu menjelaskan pengertian wabah penyakit, kriteria wabah , faktor
determinan terjadinya wabah serta Undang-Undang tentang wabah sebagai
payung hukum penanggulangan wabah.
2. Mampu menjelaskan proses terjadinya epidemic, pandemic dan endemisitas
suatu penyakit.,
3. Mampu melaksanakan penanggulangan WABAH yang meliputi :
(a) Penyelidikan epidemiologis.
(b) Pemeriksaan penderita, agent penyakit, sumber penyebaran wabah (air ,
racun dll),
(c) Pengobatan penderita
(d) Perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina.
(e) Pencegahan dan pengebalan (imunisasi)
(f) Pemusnahan penyebab penyakit
(g) Penanganan jenazah akibat wabah
(h) Penyuluhan kepada masyarakat
(i) Dan penanggulangan lainnya.
4. Terampil melakukan penyelidikan epidemiologis dalam upaya penanggulangan
wabah
yang bertujuan untuk :
2
15. Menjelaskan upaya-upaya preventif yang dibutuhkan agar tidak lagi terjadi
WABAH pada masa yang akan datang.
16. Menjelaskan dan mempraktekkan upaya promotif dan melakukan penyuluhan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di masyarakat yang terkait dengan
WABAH guna merubah perilaku komunitas dari perilaku negative (tidak peduli
dengan pencegahan WABAH) menjadi perilaku positif (bersedia dan
melaksanakan upaya pencegahan)
17. Menjelaskan dan membuat system kewaspadaan dini (SKD) WABAH PENYAKIT
MENULAR
18. Menjelaskan Kebutuhan dan pengelolaan logistic farmasi dalam penanganan
WABAH
19. Mengetahui cara pengelolaan bahan bahan yang mengandung penyebab
penyakit
20. Mampu menggalang peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan wabah.
21. Mampu membuat laporan lengkap hasil penanggulangan WABAH
PEMICU
KASUS 1 :
KLB DEMAM BERDARAH DENGUE .
1. Informasi yang di berikan oleh Kepala puskesmas kepada kelompok mahasiswa
4
dalam bentuk satu lembar laporan Wabah berupa formulir laporan W1, yang
telah diisi gejala gejala penyakit tanpa menyebutkan (mendiagnosis) jenis KLB
yang terjadi
a. Informasi yang akan disampaikan oleh kepala puskesmas tsb merupakan kasus
yang riel terjadi dalam suatu komunitas diwilayah kerja puskesmas.
b. Informasi dari masing-masing kepala puskesmas ( terdapat 8 puskesmas) ber
beda-beda sesuai dengan kenyataan yang ada sebagai suatu evidence.
c. Informasi yang diberikan oleh Kepala Puskesmas merupakan KASUS terbaru
yang SEDANG terjadi pada hari disampaikan informasi tersebut oleh kepala
puskesmas dan kasusnya masih berjalan.
d. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan tahap demi tahap sesuai petunjuk lebih
lanjut. Sbb :
TAHAP PERTAMA:
Merupakan pertemuan pertama dilakukan dalam kelas besar dengan tatap muka
satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab tentang wabah penyakit dari modul
satu.
TAHAP KEDUA
Tahap kedua merupakan TUTORIAL PERTAMA, mahasiswa dibagi dalam 10
kelompok.
a. Pada tahap ini kegiatan berlangsung selama 2 X 50 menit,
b. Tiap kelompok di dampingi oleh tutor dari Puskesmas dan atau dosen
yang ditunjuk.
c. Pada tahap
menggunakan
curah
pendapat,
mahasiswa
diharapkan
5
TAHAP KETIGA.
a. Mahasiswa belajar mandiri untuk memecahkan masalah wabah tersebut.
b. Berhubung masalah ini hanya dapat diselesaikan apabila mahasiswa
melakukan penyelelidikan epidemiologis wabah penyakit di Puskesmas
dan masyarakat, maka pada tahap ini, seluruh anggota kelompok harus
ke puskesmas berdasarkan wilayah dimana KLB terjadi.
c. Penyelidikan epidemiologis di Puskesmas dilakukan pada keesokan
harinya ( tanggal 29 April 2010),
d. Mahasiswa secara sendiri sendiri atau berkelompok datang ke puskesmas
dan diterima oleh kepala puskesmas (Tutor) pada jam 08.30 pagi di
puskesmas masing- masing. Dimana sebelumnya yaitu pada tahap kedua
kepala puskesmas menginformasikan dengan jelas alamat puskesmas
masing- masing,
e. Pada penyelidikan epidemiologis ini, mahasiswa mengumpulkan data
sekunder sesuai dengan kasus dan agar proses berjalan dengan lancar
maka masing -masing kepala puskesmas (TUTOR) telah menyiapkan
data tersebut di puskesmas.
f. Setelah memperoleh data,dan berdiskusi dengan staf puskesmas maka
mahasiswa melakukan penyelidikan wabah dengan mengunjungi salah
6
ini
selanjutnya
dipresentasikan
dalam
acara
LOKAKARYA MINI
) yang
diadakan di puskesmas pada tanggal 1 Mei 2011 diikuti oleh semua staf
7
puskesmas, Lurah, tim penggerak PKK, kader posyndu dll, sekaligus dilakukan
proses TANYA PAKAR, (Kepala Puskesmas, dokter puskesmas termasuk dokter
spesialis yang ada dipuskesmas dan lurah serta PKK) dapat juga di rangkaikan
dengan pelatihan kader oleh mahasiswa.
CONTOH
Ini adalah salah satu contoh informasi dari kepala puskesmas untuk penyakit DBD.
dan
TUGAS MAHASISWA
Dalam hal penatalaksanaan kasus diare, salah satu strategi untuk menurunkan
angka kematian adalah melalui upaya pemberian oralit maupun dengan cairan
rumah tangga lainnya LGG. Adapun dosis oralit haruslah disesuaikan dengan
umur penderita dengan keadaan diare atau tingkat dehidrasinya.
11
Untuk itu dapat ditarik kesimpulan bahwa telah dilakukan investigasi KLB Diare di Desa
Matinan untuk melakukan pengumpulan data primer dan sekunder, faktor yang
mempengaruhi terjadinya kasus diare diduga kuat karena sarana kesehatan lingkungan
yang belum memenuhi syarat.
12