STROKE
2.1. Definisi
Stroke adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
(GDPO) dengan awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis
dan bukan sebagai akibat tumor, trauma ataupun infeksi susunan saraf pusat .5
2.2. Epidemiologi
Insiden stroke bervariasi di berbagai negara di Eropa, diperkirakan terdapat
100-200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun. Di Amerika
diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per tahun, yang
menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per tahun, dengan 4.8 juta penderita
stroke yang bertahan hidup. Rasio insiden pria dan wanita adalah 1.25 pada
kelompok usia 55-64 tahun, 1.50 pada kelompok usia 65-74 tahun, 1.07 pada
kelompok usia 75-84 tahun dan 0.76 pada kelompok usia diatas 85 tahun. 5,6
2.3. Klasifikasi Stroke
Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke berdasarkan atas patologi
anatomi (lesi), stadium dan lokasi (sistem pembuluh darah) .6,7,8
1) Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:
a) Stroke iskemik
Transient Ischemic Attack (TIA)
Trombosis serebri
Emboli serebri
b) Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarachnoid
2) Berdasarkan stadium:
Transient Ischemic Attack (TIA)
Stroke in evolution
Completed stroke
3) Berdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah) :
Tipe karotis
Tipe vertebrobasiler
2.4.Stroke Iskemik
2.4.1. Definisi
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh
darah servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti
aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik yang menimbulkan
gejala serebral fokal, terjadi mendadak, dan tidak menghilang dalam waktu 24
jam atau lebih.9
2.4.2. Epidemiologi
Insiden stroke pada pria lebih tinggi daripada wanita, pada usia muda,
namun tidak pada usia tua. Di Amerika diperkirakan terdapat lebih dari 700.000
insiden stroke per tahun, yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per
tahun, dengan 4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup.5,6
2.4.3. Klasifikasi
Klasifikasi stroke iskemik berupa :
Trombosis serebri
Emboli serebri
TIA (Transient Ischemic Attack )
Penyakit hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes mellitus
Infeksi/lues, arthritis, traumatic, AIDS, Lupus
Gangguan ginjal
Kegemukan (obesitas)
Viskositas darah meninggi dan penyakit perdarahan
Kelainan anatomi pembuluh darah
2.4.5. Etiologi
Pada level makroskopik, stroke iskemik paling sering disebabkan oleh
emboli dari ekstrakranial atau trombosis di intrakranial, tetapi dapat juga
disebabkan oleh berkurangnya aliran darah otak. Pada level seluler, setiap proses
yang mengganggu aliran darah ke otak dapat mencetuskan suatu kaskade iskemik,
yang akan mengakibatkan kematian sel-sel otak dan infark otak.
a. Emboli
Sumber emboli dapat terletak di arteri karotis maupun vertebralis akan
tetapi dapat juga di jantung dan sistem vaskular sistemik.
1) Embolus yang dilepaskan oleh arteri karotis atau vertebralis, dapat berasal
dari plaque atherosclerotique yang berulserasi atau thrombus yang melekat
pada intima arteri akibat trauma tumpul pada daerah leher.
2) Embolisasi kardiogenik dapat terjadi pada: Penyakit jantung dengan
shunt yang menghubungkan bagian kanan dengan bagian kiri atrium atau
ventrikel.
3) Embolisasi akibat gangguan sistemik dapat terjadi sebagai emboli septik,
misalnya dari abses paru atau bronkiektasis, dapat juga akibat metaplasia
neoplasma yang sudah ada di paru.
b. Trombosis
Stroke trombotik dapat dibagi menjadi stroke pada pembuluh darah besar
(termasuk sistem arteri karotis dan percabanganya) dan pembuluh darah kecil.
Tempat terjadinya trombosis yang paling sering adalah titik percabangan arteri
serebral utamanya pada daerah distribusi dari arteri karotis interna. Adanya
stenosis arteri dapat menyebabkan terjadinya turbulensi aliran darah. Energi yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan neuronal berasal dari metabolisme
glukosa. Bila tidak ada aliran darah lebih dari 30 detik gambaran EEG akan
mendatar, bila lebih dari 2 menit aktifitas jaringan otak berhenti, bila lebih dari 5
menit maka kerusakan jaringan otak dimulai, dan bila lebih dari 9 menit manusia
dapat meninggal.5,6,10
tersandung
selagi
berjalan,
pusing
bergoyang,
hilangnya
keseimbangan atau koordinasi dan nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas.
Mual dan muntah terjadi, khususnya stroke yang mengenai batang otak dan
serebelum. Aktivasi kejang biasanya bukan sebagai gelaja stroke. Nyeri kepala
diperkirakan pada 25% pasien stroke iskemik, karena dilatasi akut pembuluh
kolateral.Perkembangan gejala neurologis tergantung dari mekanisme stroke
iskemik dan derajat aliran darah kolateral. Pada semua subtipe infark, dari
embolik ke lakunar, terdapat gejala fluktuatif setelah onset, memperlihatkan
variasi derajat aliaran darah kolateral ke jaringan iskemik.6
Algoritma Gadjah Mada
Tiga positif atau dua dari ketiganya :
Penurunan
Kesadaran
Nyeri kepala
YA
STROKE PERDARAHAN
Refleks Babinsky
TIDAK
Penurunan
Kesadaran (+)
YA
STROKE PERDARAHAN
TIDAK
Penurunan
Kesadaran (-)
Nyeri kepala (+)
Refleks Babinsky (-)
YA
STROKE PERDARAHAN
8
TIDAK
Penurunan
Kesadaran (-)
Nyeri kepala (-)
ATAU
STROKE INFARK
TIDAK
Penurunan
Kesadaran (-)
ATAU
STROKE INFARK
2.4.7. Diagnosis
a. Anamnesis Gejala dan Tanda
Keadaan klinis pasien, gejala dan riwayat perkembangan gejala dan defisit
yang terjadi merupakan hal yang penting dan dapat menuntun dokter untuk
menentukan kausa yang paling mungkin dari stroke pasien. Anamnesis sebaiknya
mencakup :8
1. Penjelasan tentang awitan dan gejala awal. Kejang pada gejala awal
mengisyaratkan stroke embolus
2. Perkembangan gejala atau keluhan pasien atau keduanya
3. Riwayat TIA
4. Faktor resiko, terutama hipertensi, fibrilasi atrium, diabetes, merokok, dan
pemakaian alkohol
5. Pemakaian obat, terutama kokain
2.4.8. Penatalaksanaan
Ada dua janeis terapi pada stroke iskemik9,10 :
1. Terapi Non Farmakologi
10
American
Heart
Association/
American
Stroke
Association
parenteral
meningkatkan
komplikasi
perdarahan
yang
11
Bila tekanan sistolik <180 mmhg dan tekanan diastolik <105 mmhg
tangguhkan pemberian obat antihipertensi.
o Golongan ACE-Inhibitor = Captopril 2 x 25 mg
o Golongan beta blocker = Bisoprolol 1 x 5 mg
o Golongan calcium channel blocker = Amlodipin 1 x 5 mg
o Golongan alpha blocker = Doksazosin dosis awal 1mg/hari
o Golongan angiotensin II antagonist = Losartan 50 mg
o Golongan diuretik = Furosemid 40mg
12
BAB III
KOMPLIKASI STROKE
13
a. Perempuan
b. Laki-laki
3.1.3.Etiologi
Dalam keadaan normal urin bersifat
adanya kuman yang dapat ditemukan dalam urin. Umumnya ISK disebabkan oleh
kuman gram negatif.Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada
yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti
Proteus mirabilis (30 % dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi
kurang dari 5 % pada anak perempuan ), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas
aeruginosa dapat juga menjadi penyebab ISK . Namun Organisme gram positif
seperti Streptococcus faecalis (enterokokus), Staphylococcus epidermidis dan
Streptococcus viridans jarang ditemukan.Pada uropati obstruktif dan kelainan
struktur saluran kemih pada anak laki-laki sering ditemukan Proteus species. Pada
ISK nosokomial atau ISK kompleks lebih sering ditemukan kuman Proteus dan
Pseudomonas
13
14
15
Dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram.
Dinyatakan positif bila dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak
emersi.
b. Biakan bakteri
Dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan
bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria Cattell, 1996:
Wanita, simtomatik
>102organisme koliform/ml urin plus piuria, atau 105organisme
pathogen apapun/ml urin, atau Adanya pertumbuhan organisme
pathogen apapun pada urin yang diambil dengan cara aspirasi
suprapubik
Laki-laki, simtomatik
>103organisme patogen/ml urin
Pasien asimtomatik
105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan.
3.1.5.Penatalaksanaan
1. Pemberian antipiretik untuk mengtasi demam misalnya denagn
pemberian paracetamol atau aspirin
2. Pemberian
antibiotik
spektrum
luas
sesuai
dengan
hasil
Nitrofurantoin
16
-ciprofloxasin
-pivmecillinam
3.1.6. Pencegahan
17
18
Syok
Sepsis berat
3.2.3. Penatalaksanaan
Terdapat dua cara penatalaksanaan terhadap pasien dengan stress ulcer 16,
1. Prevensi pada pasien stroke
- Untuk mencegah timbulnya perdarahan lambung pada stroke, sitoprotektor
atau penghambat reseptor H2 perlu diberikan. Tidak ada perbedaan hasil antara
pemberian penghambat reseptor H2, sitoprotektor agen atau pun inhibitor
pompa proton (PPI).
Penghambat reseptor Histamin 2 (H2 bloker) (ranitidine,famotidin) telah
juga digunakan untuk profilaksis. Aktivitasnya secara selektif memblok
reseptor H2 pada selparietal sehingga menurunkan produksi ion Hidrogen. H2
bloker tersedia luas dan dapat digunakan secara intravena. Pada perdarahan
aktif penggunaan infus H2 bloker selama 24 jam dapat digunakan karena dapat
membuat konsentrasi yang stabil dari H2 bloker di mukosa gaster sehingga
meningkatkan kesembuhan. Efek samping utama obat ini adalah terjadinya
Pneumonia Nosokomial yang diduga terjadi karena supresi asam lambung,
sehingga
menyebabkan
kolonisasi
bakteri
sekunder
dan
selanjutnya
19
20
Gambar 5. Bronkopneumonia
3.3.2. Etiologi
Pneumonia bisa dikatakan sebagai komplikasi dari penyakit yang lain
ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini
Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan
pneumonia sedang timbulnya setelah ada faktor- faktor prsesipitasi yang dapat
menyebabkan timbulnya.18
a. Bakteri
Organisme gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah
streptokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus pyogenis.
b. Virus
21
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum ini disebabkan
oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus
merupakan penyebab utama pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran
burung.
d. Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada
penderita AIDS.
3.3.3. Manifestasi klinis
Tergantung pada penyebab bronkopneumonia nya : 18
1. Pneumonia bakteri
Gejala awal :
-
Rinitis ringan
Anoreksia
Gelisah
Berlanjut sampai :
- Demam
- Malaise
- Nafas cepat dan dangkal ( 50 80 kali/ menit)
- Ekspirasi berbunyi
- Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
- Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
- Leukositosis
- Foto thorak pneumonia lobar
2. Pneumonia virus
Gejala awal :
- Batuk
- Rinitis
- Demam ringan, batuk ringan, dan malaise sampai demam tinggi, batuk
hebat dan lesu
22
- Emfisema obstruktif
- Ronkhi basah
- Penurunan leukosit
3. Pneumonia mikoplasma
Gejala awal :
- Demam
- Mengigil
- Sakit kepala
- Anoreksia
- Mialgia
Berkembang menjadi :
- Rinitis
- Sakit tenggorokan
- Batuk kering berdarah
- Area konsolidasi pada pemeriksaan thorak
3.3.5.Pemeriksaan Penunjang
Foto polos : digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru dan status
pulmoner
Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang
3.3.6.
virus
Penatalaksanaan
Bedrest
Diberi O2 bila gelisah/sianosis
IVFD
Medikamentosa
23
BAB IV
HUBUNGAN STROKE DENGAN KOMPLIKASI
24
25
limfopenia,
dan
pergeseran
Th1/Th2
terkait
dengan
oleh
splenosit
sehubungan
dengan
sinyal
adrenergik.
menekan
kedua
infiltrasi
neutrofil
keotak
dan
aktivasi
dan menurunkan
BAB V
PENUTUP
26
3.1. Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
3.2. Saran
3.2.1
27
2. Tesy A, Ardayo, Suwanto. Infeksi saluran kemih dalam buku ajar ilmu
penyakit dalam. jilid 3. Edisi 3. Jakarta : Balai penerbit FK UI. 2001
3. Debora JC e all. Risk factor for gastrointestinal bleeding in critically.new
england journal of medicine.1994.
4. Hendi Stio Iwanto.2008.Artikel Kedokteran : Bronkopneumonia.
(http://hsilkma.blogspot.co.id/2008/03/bronkopneumonia.html) .diakses
5.
6.
7.
8.
tanggal 01-08-2016.
Dss. Harsono.Buku Ajar Neurologis Klinis. 2005.Yogyakarta : UGM Press
Lumbantobing.2007.Stroke Bencana Perdarahan Otak.Jakarta: FKUI
Priguna S, 2008. Neurologi Klinik Dasar. Jakarta : Dian Rakyat
Gofir A., 2009. Klasifikasi Stroke dan Jenis Patologi Stroke, Dalam :
radivta
ginting.
2015.
Hubungan
stroke
dengan
Infeksi.
(http://dokumen.tips/documents/hubungan-stroke-dengan-infeksi.html)
.diakses tanggal 01-08-2016.
20. Price sylvia anderso.Patofisiologi : Konsep Klinis Proses proses Penyakit
Alih Bahasa : peter anugrah. Jakarta : EGC.1994.
28
29