REVIEW JURNAL KONSTRUKSI KEBIJAKAN ANGGARAN: AKSENTUASI DRAMA
POLITIK DAN KEKUASAAN (STUDI KASUS KABUPATEN JEMBRANA BALI) Dalam merumuskan kebijakan tentu tidak akan pernah lepas dari proses politik, begitupun dengan proses penyusunan kebijakan anggaran. Anggaran bukan semata isu material tetapi juga sebagai produk kekuasaan dan politik sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran adalah sesuatu yang dibentuk di antara institusi, proses ekonomi dan sosial, pola produksi, sistem norma, teknik, jenis klasifikasi, dan model karakterisasi. Untuk mengkaji bagaimana suatu kebijakan anggaran di konstruksi perlu ketahui terlebih dahulu konteks dan proses di mana kebijakan tersebut lahir. Para pembuat kebijakan menggunakan politik dan kekuasaannya untuk mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang akan menjadi konteks dari suatu kebijakan. Dalam jurnal ini studi kasus yang diambil adalah tentang pembebasan biaya pendidikan di Kabupaten Jembrana Bali yang cukup menarik perhatian karena pada banyak daerah di Indonesia pendidikan masih dianggap eksklusif dan mahal. Untuk memahami bagaimana kebijakan anggaran yang menggratiskan biaya pendidikan di Kabupaten Jembrana, maka perlu dipahami terlebih dahulu persepsi dan interpretasi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Jembrana terhadap pendidikan. Pada kasus di Kabupaten Jembrana ini, pemerintah daerah setempat tidak melihat sector pendidikan sebagai sumber yang memberikan pendapatan daerah yang besar akan tetapi justru merupakan suatu sector yang harus mendapat perhatian dan prioritas karena merupakan akar dari sebuah tatanan perubahan kultur politik. Pembuatan kebijakan yang berorientasi pada kebutuhan public seperti di atas, tentunya tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah di sector pendidikan tetapi ada tujuan lain yaitu mendapat dukungan dari masyarakat sehingga kekuasaan politik semakin menguat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kebijakan anggaran yang membebaskan biaya pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Jembrana pada dasarnya merupakan hasil perilaku public, kepentingan kelompok dan/atau tekanan dari kelompok tertentu sehingga cenderung bersifat subyektif.