Anda di halaman 1dari 7

BAB V

WILAYAH-WILAYAH YANG RENTAN KERUSAKAN


LINGKUNGAN FISIK

Dalam kegiatan ini diidentifikasi wilayah-wilayah di Kabupaten Tojo Unauna


yang rawan bahaya geologi atau rawan mengalami kerusakan lingkungan
fisik.
Perlu tambahan uraian yang lebih detail (per kasus lokasi) !!!!!!!
A. Erosi
Erosi merupakan proses geologi yang senantiasa terjadi karena
ketidakrataan permukaan bumi. Agen utamanya adalah air. Ada indikasi
bahwa hampir sebagian besar wilayah ini telah mengalami erosi intensif,
dengan tingkat erosi di atas nilai etol (erosi yang ditoleransi). Hal ini
tampak dari sifat fisik sungai-sungainya yang umumnya mengalami
pendangkalan serius. Secara khusus, erosi tinggi ini umumnya terjadi di
wilayah:
Kecamatan Tojo Barat di Desa: Bambalo, Betauwa, Ujung Tibu, Tatari.
Kecamatan Tojo di Desa: Tayawa, Betauwa, Banano, Uwedede,Tojo,
Poncuma, Tongko, serta bagian hulu dan hilir DAS Podi.
Kecamatan

Ulubongka:

terutama

DAS

Ulubongka.

Desa:

Tamponombo, Bonebae, Uwe Kambuno, Rompi, Mire, Cempa,


Marowo.

Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-1

Kecamatan Ampana Kota: bagian hulu dan hilir sungai Boilong,desa


Sibulira.
Kecamatan Ampana Tete: Desa: Uwebone, Tanjung Rome, Uwetoli,
Bonere, Belanggala, Sabo, Balingara.
Erosi lain yang terjadi adalah erosi parit. Erosi seperti ini banyak terjadi
pada ruas jalan bergelombang baik yang telah diaspal (rusak) maupun
pengerasan serta jalan tanah. Keadaan seperti ini banyak dijumpai pada
ruas jalan menuju kantong-kantong produksi, terutama di Kecamatan
Ulubongka. Beberapa ruas jalan telah mengalami erosi parit di antanya
ruas jalan di Desa Rompi, Poncuma dan Mire, dan lain-lain.
B. Longsor
Longsor berpotensi terjadi pada wilayah yang mempunyai kemiringan
relatif terjal, dengan agen utama adalah hujan di samping faktor beban
dan getaran baik, karena pengaruh kendaraan ataupun gemapumi.
Lokasi longsor dan rawan longsor banyak ditemui di pinggir-pinggir jalan,
tebing-tebing dekat sungai, tebing sungai dan lahan perkebunan.
Misalnya, tebing-tebing terjal yang terletak di wilayah berlereng, pada
ruas jalan Tojo - Ampana, materialnya bersifat lepas-lepas sehingga
mudah mengalami longsor. Demikian pula pada beberapa bukit yang
telah dibuka oleh masyarakat untuk perkebunan, materialnya juga
bersifat lepas-lepas sehingga mudah longsor.
Kecamatan Tojo: Desa Uwekuli, Betauwa, Banano, Sandada,Tojo,
Poncuma, Tongko, bagian hulu terutama DAS Podi

Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-2

Kecamatan Ulubongka: bagian hulu dan hilir, terutama DAS


Ulubongka.

Tamponombo,

Bonebae

II,

Uwekambono,

Cempa,

Marowo,
Kecamatan Ampana Kota: Desa: Boilong
Kecamatan

Ampana

Tete:

Desa:Pusungi,

Uwetoli,

Borone,

Balanggala, Sabo, Balingara.


C. Abrasi
Abrasi berpotensi terjadi pada wilayah pantai yang tersusun oleh batuan
aluvial atau batuan lepas. Agen utamanya adalah ombak dan arus susur
pantai. Abrasi juga dipicu oleh aktivitas manusia berupa pengambilan
karang dari laut, pengambilan pasir di pantai, pembabatan mangrove
untuk kayu bakar dan pertambakan. Di wilayah Kabupaten Tojo Unauna,
abrasi sangat mudah terlihat di hampir sepanjang pantai Kecamatan Tojo
Barat dan Kecamatan Tojo.
Wilayah pantai Kabupaten Tojo Unauna telah banyak mengalami
degradasi baik oleh ombak, arus dan bencana alam juga oleh aktivitas
manusia yang melakukan pengambilan pasir dan batukarang hingga
penebangan

mangrove

untuk

jadi

lahan

pertambakan,

tanpa

memperhatikan daya dukung suatu kawasan.


Seraca umum dapat digambarkan bahwa wilayah pesisir pantai kedua
kecamatan di atas

telah barada pada kondisi kritis sehingga

membutuhkan perhatian dan penanganan yang terpadu, jika tidak


diinginkan berdampak lebih jauh terhadap sarana dan prasana umum

Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-3

serta rusaknya kawasan pemukiman penduduk di kawasan pantai


tersebut.
Kecamatan Tojo Barat di Desa: Malei Tojo, Ujung Tibo,Tambiano.
Kecamatan Tojo di Desa: Uwekuli, Banano, Uwedede, Sandada, Tojo.
Poncuma, Podi.
Kecamatan Ampana Kota di Desa: Boilong, Labuan.
Kecamatan Ampana Tete Desa: Tanjung Rome, Bantuga, Balanggala,
Sabo.

D. Sedimentasi
Proses sedimentasi berkaitan erat dengan erosi, longsor dan abrasi.
Sedimentasi di darat umumnya disebabkan oleh erosi dan longsor.
Umumnya terjadi di badan-badan sungai dan tempat-tempat rendah
lainnya seperti drainase dan bahkan badan jalan. Sedimentasi ini juga
terkadang merubah bentuk alur sungai menjadi berkelok-kelok dan pada
belokan luar (meander-luar) terjadi pengikisan tebing sungai. Sedangkan
sedimentasi di laut, selain disebabkan oleh adanya erosi dan longsor di
darat, juga disebabkan oleh adanya abrasi. Untuk yang pertama,
lokasinya di sekitar muara sungai, sedangkan yang kedua, lokasinya
berdampingan dengan bagian pantai yang mengalami abrasi.
Pada dasarnya, sedimentasi terjadi karena adanya buangan sedimen ke
dalam ekosistem perairan baik pada wilayah sungai maupun yang terjadi
di perairan laut. Sedimentasi yang terjadi di sungai dapat diakibatkan
karena semakin tingginya laju erosi yang disebabkan oleh kegiatan
pengusahaan hutan, pertanian dan pembangunan fisik. Sedangkan yang
Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-4

terjadi di wilayah pantai bisa berasal dari aliran sungai, dapat pula dari
wilayah pantai yang mengalami abrasi, sebagaimana disebutkan di atas.
Dampak negatif sedimentasi terhadap perairan pantai antara lain
material sedimen akan menutupi tubuh biota laut, terutama yang hidup di
dasar perairan seperti terumbu karang, lamun, dan rumput laut atau
menyelimuti

sistem

pernafasannya.

Sedimentasi

meningkatkan

kekeruhan yang menghalangi penetrasi cahaya masuk ke dalam air dan


mengganggu organisma yang menggunakan cahaya. Sedimentasi yang
berasal dari lahan pertanian dan pengikisan tanah dapat pula
mengandung nitrogen dan fospfat yang tinggi, hal ini dapat menimbulkan
eutrofikasi. Sedangkan yang terjadi pada sungai sungai dapat
menghambat laju aliran sungai, sehingga dapat terjadi pembelokan arah
aliran dan dapat menimbulkan tergenangnya lahan di sekitar sungai.
Karenanya, sedimentasi yang menonjol di darat umumnya terjadi pada
wilayah yang mempunyai tingkat erosi yang tinggi dan juga rawan
longsor. Beberapa lokasi yang mengalami sedimentasi intensif adalah
sebagai berikut:
Kecamatan Tojo Barat di Desa: Tolibu, Tombiano, Mawamba.
Kecamatan Tojo di Desa: Toyawa, Uwekili, Banano, Uwedede, Tojo,
Poncuma, Tongko, Podi.
Kecamatan Ulubongka di Desa: Tampanombo, Bonebae II, Uwe
Kambuno, Cempa, Marowo.
Kecamatan Ampana Kota: bagian hulu dan hilir sungai di Desa
Boilong
Kecamatan Ampana Tete: bagian hulu dan hilir sungai. Desa:
Pusungi, Uwetoli, Borone, Balanggala, Sabo, Balingara.
Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-5

E. Subsiden
Secara umum, gejala subsiden akibat eksploitasi airtanah yang
berlebihan, belum tampak terjadi di wilayah Kabupaten Tojo Unauna.
F. Lahan Kritis
Lahan kritis di wilayah Kabupaten Tojo Unauna yang cukup menonjol
terdapat di beberapa tempat, di antaranya adalah:
Kecamatan Tojo Barat: Desa Bambalo, Ujung Tibu, Tatari.
Kecamatan Tojo: Desa Tayawa, Betauwa, Tojo, Tongko, Podi
Kecamatan Ulubongka: Desa Tamponombo, Bonebae, Rompi, Mire,
Cempa, Marowo.
Kecamatan Ampana Tete: Desa Uwebone, Tanjung Rome, Uwetoli,
Sabo, Balingara.
Kondisi lahan di Kecamatan Tojo Barat umumnya masih cukup baik,
namun di beberapa tempat di daerah ini ditemukan lahan kritis yakni di
desa Bambalo. Di tempat lainnya diindikasikan berupa peladangan
berpindah, seperti di desa Ujung Tibu terjadi pembukaan lahan baru
sementara di Desa Tatari terdapat bekas persawahan yang tidak terolah.
Di Kecamatan Tojo ditemukan lahan yang kondisinya kritis di Desa
Betauwa, Tongko dan Podi umumnya berupa hamparan padang rumput
dan pembukaan lahan kebun. Di Kecamatan Ulu Bongka dan Ampana
Tete lahan kritis terjadi umumnya oleh pembukaan perkebunan yang
nampak dapat berpotensi menimbulkan erosi seperti di Ulu Bongka
pembukaan areal kebun jagung termasuk cukup luas.
Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-6

Laporan Sementara
Identifikasi Kawasan Rentan Kerusakan Lingkungan Fisik di Kab. Tojo Unauna

V-7

Anda mungkin juga menyukai