(Emergency on traumatic brain injury) Djoko Widodo
Cedera otak merupakan masalah kesehatan masyarakat,
karena dapat mengakibatkan kematian dan kecacatan sehingga seseorang tidak dapat bekerja untuk beberapa waktu, bahkan selamanya. Di Indonesia, data nasional mengenai insiden cedera otak hingga saat ini belum tersedia. Khususnya di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, kasus cedera otak tahun 2005 berjumlah 861 kasus, 2006 berjumlah 817 kasus dan 1078 kasus pada tahun 2007. Sekitar 24 % adalah cedera otak sedang dan 17 % cedera otak berat. Angka kematian dan angka kesakitan yang semakin meningkat akibat cedera otak ini tentunya akan membawa dampak yang besar pada program kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Pemahaman menyangkut variabilitas luaran cedera otak membutuhkan kajian yang cermat dan mendalam untuk mengungkapkan hubungan antara beratnya cedera awal dan luaran (outcome), serta pemahaman bahwasannya cedera otak merupakan awal dari suatu proses yang bersifat dinamis. Hal ini mengarahkan kita pada fikiran untuk memahami factor-faktor yang bertanggung jawab terhadap hasil luaran
(outcome) yang beragam, selanjutnya dimanipulasi untuk
melindungi dan membatasi kerusakan jaringan otak maupun fungsinya sehingga luaran penderita semakin baik dan angka kesembuhan penderita cedera otak akan semakin tinggi. Dengan harapan ideal tidak terjadi kerusakan otak sekunder.