JAM
14, 1
Diterima, Juni 2015
Direvisi, Agustus 2015
Desember 2015
Disetujui, Januari 2016
Ikhlash Kautsar
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor
Arief Imam Suroso
Magister Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor
Hartrisari
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Abstract: Indonesia is a country with the largest population in Southeast Asia. This condition causes Indonesia becomes the biggest and the prospective market among other countries. The Enforcement of the ASEAN Economic Community (AEC) in late 2015 caused a
major impact on the Indonesian economy, especially among Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs). It is causes the reduces of tariff cost of imported product resulting in the
increasing number of foreign products into the domestic market. Imported products are
known to have quality and better competitiveness than those domestic SMEs such as Malaysia, Singapore, Thailand and Philippine. Therefore, it needs a strategy for the development
of SMEs to compete in the era of globalization, particularly the AEC.
Keywords: ASEAN economic community; business strategy; small medium enterprise
Abstrak: Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara.
Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia menjadi pasar terbesar dan prospektif bagi Negaranegara lain. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di penghujung tahun 2015
dinilai berdampak besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya kalangan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UKM). Hal tersebut dikarenakan oleh hilangnya bea masuk produk
impor yang mengakibatkan meningkatnya jumlah produk asing yang masuk ke pasar domestic.
Produk impor, khususnya produk yang berasal dari Malaysia, Singapore, Thailand dan Philippine, dinilai memiliki kualitas dan daya saing yang lebih baik dibandingkan dengan UKM dalam
negeri. Menghadapi hal itu, Oleh karena itu dibutuhkan strategi pengembangan bagi UKM
agar dapat bersaing di era globalisasi, khususnya MEA.
Kata Kunci: masyarakat ekonomi ASEAN; strategi usaha; usaha mikro; usaha kecil; UKM
Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM)
Vol 14 No 1, 2016
Terindeks dalam
Google Scholar
Alamat Korespondensi:
Ikhlash Kautsar, Program
Pascasarjana Manajemen
dan Bisnis, Institut Pertanian
Bogor, ikhlash.kautsar @
gmail.com
126
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME126
14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Depok
Desember 2014 sampai dengan Februari 2015. Objek
penelitian adalah Usaha Mikro dan Kecil yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Studi kasus
dilakukan untuk memperoleh gambaran yang luas dan
lengkap tentang kondisi atau keadaan yang sesungguhnya secara rinci, meliputi seluruh aspek manajemen.
Secara garis besar teknik pengumpulan data dan
informasi dilakukan melalui wawancara, studi pustaka
ISSN: 1693-5241
127
dan Focus Group Dicussion (FGD). Diskusi kelompok terfokus atau FGD dilakukan dengan usaha mikro
dan kecil untuk mendapatkan informasi yang bersifat
kualitatif terkait dengan factor strategis internal UKM
menghadapi pemberlakuan MEA. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuisioner sebagai alat bantu
untuk memperoleh data dan informasi yang ditujukan
kepada pejabat terkait, pelaku UKM serta akademisi.
Studi pustaka, merupakan pengumpulan data dan
informasi yang bersumber dari literatur, jurnal, laporan
maupun dokumen lain terkait dengan permasalahan
yang dihadapi.
Data yang ditemukan kemudian diolah dengan
menggunakan paket program komputer Spread Sheet
Microsoft Excel untuk mengolah masukan berupa
matriks internal-eksternal factor evaluation. Penetapkan strategi bagi usaha mikro dan kecil dilakukan
dengan menggunakan matrik internal-eksternal
(matriks IE).
128
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
ISSN: 1693-5241
129
Bobot
Rating
Jumlah
0.11
0.12
0.13
0.12
3.33
3.67
3.67
4.00
0.36
0.43
0.47
0.47
KELEMAHAN
1 Sertifikasi
0.10
2.00
0.21
2
3
0.11
0.10
2.00
1.00
0.22
0.10
4
5
0.10
0.11
1.33
1.00
0.14
0.11
1
2
3
4
Keanekaragaman produk
Memiliki keahlian internet marketing
Sumber daya / pengusaha yang berkualitas
Produk diterima masyarakat
Jumlah
2.51
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
ISSN: 1693-5241
131
Bobot
Rating
Jumlah
Keanekaragaman produk
0.11
3.67
0.39
2
3
0.10
0.12
4.00
3.67
0.38
0.45
0.12
4.00
0.48
KELEMAHAN
1 Sertifikasi
0.12
2.00
0.24
2
3
0.12
0.10
2.00
1.67
0.24
0.16
0.11
1.00
0.11
5
6
0.10
0.15
1.00
1.33
0.10
0.20
Jumlah
Sumber: data diolah
132
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
2.77
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
tinggi, kemampuan mengelola usaha serta kemampuan mengelola asset dan keuangan usaha. Kelemahan utama usaha kecil adalah kemampuan dalam
mengelola aset dan keuangan, kemampuan mengelola
usaha pada skala yang lebih besar, serta lemahnya
keahlian tenaga kerja. Ketiga kelemahan utama dinilai
sebagai factor utama penghambat kemajuan usaha
kecil. Faktor ini dinilai lebih sulit untuk diatasi dibandingkan faktor lainnya. Sertifikasi, beban biaya yang
tinggi serta kurang berani mengambil resiko merupakan kelemahan biasa. Namun demikian, faktor-faktor
tersebut masih dalam jangkauan. Usaha kecil dapat
mengatasi persoalan ini dengan pengalaman dan sumber daya yang dimilikinya.
ISSN: 1693-5241
133
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
ISSN: 1693-5241
135
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
Matriks IE
Berdasarkan penghitungan skor IFE dan EFE,
usaha mikro dan kecil berada di posisi yang sama,
yaitu sel V, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1
dan 2. Posisi sel usaha mikro berada pada koordinat
(2,51; 2,86), sedangkan posisi sel usaha kecil berada
pada koordinat (2,77; 2,86). Strategi pada koordinat
tersebut adalah Hold & Maintain. Menurut DAVID
(1998) strategi Hold and Maintain yang dapat
digunakan pada umumnya adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
HUNGER dan WHEELEN (2001) menjelaskan
bahwa pertumbuhan perusahaan yang dilakukan
dengan berkonsentrasi pada industri yang sekarang,
dapat dicapai melalui integritas horizontal, yaitu
dengan cara memperluas kegiatan-kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografi yang berbeda dan atau
menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan
kepada pasar. Perusahaan dalam posisi ini dapat mencoba memperkokoh dan memperkuat kehadirannya
di dalam industri yang ada dengan menopang kelemahan-
No.
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
PELUANG
Bobot Rating Jumlah
Jumlah target pasar semakin luas
0.11
3.00
0.32
Daya beli masyarakat meningkat
0.10
3.00
0.30
Pengguna internet meningkat
0.09
4.00
0.35
Kemudahan akses informasi
0.08
3.67
0.30
Gaya hidup yang meningkat
0.10
2.33
0.24
Isu kewirausahaan yang meningkat
0.11
2.33
0.25
Jumlah
1.76
ANCAMAN
Biaya produksi dan operasional
meningkat
0.08
3.00
0.23
Mindset izin usaha yang rumit
0.09
2.67
0.24
Persyaratan sertifikasi internasional
0.08
2.33
0.19
Perubahan kebijakan pemerintah
0.08
2.67
0.22
Persaingan meningkat
0.08
2.67
0.23
Jumlah
1.11
Total
2.86
ISSN: 1693-5241
137
kelemahannya. Pada sel ini, tujuan perusahaan cenderung bertahan guna menghindari kerugian penjualan
dan laba sekarangan ataupun yang akan datang. Perusahaan dapat meraih pangsa pasar, fasilitas produksi,
outlet distribusi, atau melalui penelitian pengembangan,
akuisi atau usaha patungan dengan perusahaan lain
dalam industri yang sama.
Skor internal (2,51)
4,00
3,00
2,00
1,00
3,00
2,00
1,00
4,00
3,00
2,00
1,00
3,00
2,00
1,00
Implikasi Manajerial
Pemberlakukan MEA pada kurun waktu kurang
dari 1 tahun menimbulkan implikasi bahwa harus ada
strategi tertentu yang dilakukan oleh usaha mikro dan
kecil agar dapat bersaing dan bertahan. Strategi yang
dimaksud adalah Hold and Maintain, yang mana
kedua strategi yang paling tepat yang dapat dilakukan
adalah strategi pengembangan produk dan penetrasi
pasar. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan
cara mengembangkan produk yang inovatif, kreatif
dan unik yang disertai dengan kelengkapan sertifikasi.
138
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Strategi Usaha Mikro dan Kecil Menghadapi Peluang dan Ancaman Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean
Dalam rangka menghadapi peluang dan tantangan yang akan ada, maka strategi usaha mikro dan
kecil yang dapat dilakukan adalah strategi hold and
maintain. Kedua strategi tersebut diimplementasikan
dalam bentuk pengembangan produk dan penetrasi
pasar.
Saran
Terdapat banyak peluang dan tantangan yang
mungkin timbul akibat dari pemberlakuan MEA beberapa waktu yang akan datang. Usaha mikro dan kecil
harus mampu beradaptasi dalam menghadapi perubahan lingkungan yang mungkin terjadi. Oleh sebab
itu, usaha mikro dan kecil perlu meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta menjalankan strategistrategi terkini.
DAFTAR RUJUKAN
ASEAN. 2014. Selected basic ASEAN Indicators. Tersedia
pada http://www.asean.org/images/2015/January/
selected_key_indicators/table1_as% 20of%20
December% 202014_R.pdf (diakses 2015/02/24)
Astuti, D. 2005. Kajian Bisnis Franchise Makanan di
Indonesia. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,
1:8398.
Ciputraentrepreneurship. 2014. Jumlah Wirausaha di Indonesia Naik Jadi 44,20 Juta Orang. 2014. Tersedia di
Http://Www.ciputraentrepreneurship.com/ Entrepreneurship/Jumlah-wirausaha-di-indonesia-naik-jadi442-juta-orang (Diakses 2015/02/15).
David, R.F. 1998. Strategic Management, Concept & Cases
7th Ed. New Jersey. United States. Tersedia dari:
Prentice-hall.
David, R.F. 2013. Strategic Management, Concept & Cases
14th Ed. Edinburg, United Kingdom. Tersedia dari:
Pearson Education.
Rri. 2013. Geliat Meningkatnya Kelas Menengah Indonesia.
Tersedia Di Http://Www.rri.co.id/Denpasar/Post/Editorial/
113/Editorial/Geliat_Meningkatnya_ Kelas_
Menengah_Indonesia.html (Diakses 2015/05/24).
Hunger, J.D, Wheelen, L.T. 2001. Manajemen Strategis.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Internetworldstats. 2015. Internet Usage In Asia. Tersedia
di Http://Www.internetworldstats.com/Stats3.htm#
Asia (Diakses 2015/02/13).
Entrepreneur. 2012. Jumlah Wirausaha Ri Naik Jadi 1,56%.
Tersedia Di Http://Entrepreneur.bisnis.com/Read/
20120304/88/67018/Jumlah-wirausaha-ri-naik-jadi-156-percent (Diakses 2015/05/24).
Setkab. Kelas Menengah Indonesia Naik Menjadi 56,5%,
Angka Kemiskinan Tinggal 11,66%. 2013. Tersedia
Di Http://Old.setkab.go.id/Berita-10931-kelasm en enga h-i ndonesia -n a ik-ja di-566-an gka kemiskinan-tinggal-1166.html (Diakses 2015/05/24).
Kinnear, T.C., Taylor, Jr. 1991. Marketing Research: An
Applied Approach. 3th Edition. New York, United
States. Tersedia dari: Mcgraw Hill Book Company.
Kuncoro, M. 2000. Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil
di Indonesia. Yogyakarta: Pascasarjana Ilmu-Ilmu
Ekonomi UGM.
Mufidah, N.L. 2012. Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan:
Studi Deskriptif Pemanfaatan Foodcourt Oleh
Keluarga. Jurnal Biokultur, 2: 157178.
Nagel, J. 2012. Peluang dan Tantangan Ukm Indonesia
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Surabaya: Unika Widya Mandala.
[RI] Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. Jakarta: Undang-undang Republik
Indonesia
Shyarifudin, I. 2012. Pemasaran UKM. Tersedia Di Http://
Worldmeco.wordpress.com /2014/02/07/Makalahpemasaran-ukm-usaha-kecil-dan-menengah/ (Diakses
2014/01/09).
Suatma, J. 2012. Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi
Asean Economic Community 2015. Jurnal STIE
Semarang, 1: (Halaman Tidak Tersedia).
Sukidjo. 2004. Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil dan
Menengah. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 2:82.
ISSN: 1693-5241
139