Anda di halaman 1dari 13

DINAMIKA ROTASI

dan
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Diva Hanif Irawan


11 IPA 3 / 15

DINAMIKA ROTASI dan KESETIMBANGAN BENDA


TEGAR

Momen gaya
Pada gerak translasi (perpindahan), yang membuat benda bergerak disebut gaya, analog
dengan itu, sesuatu yang membuat benda bergerak melingkar disebut torsi atau momen gaya.
Perlu diperhatikan, bahwa gerakan melingkar benda tidak harus berputar penuh 3600, tetapi
benda bergerak relatif terhadap suatu poros tertentu. Jarak gaya ke poros perputaran disebut
sebagai lengan torsi. Atau :
= F.d
Dimana F adalah gaya (N), d adalah lengan torsi (m) dan (baca : tau) adalah momen gaya atau
torsi (N.m). Yang perlu diperhatikan adalah hubungan F dan d haruslah tegak lurus, atau :
= F d
Artinya lengan momen d haruslah jarak tegak lurus dari poros perputaran ke garis gaya yang
diberikan.
Untuk mencari besar torsi , dengan menggunakan rumus trigonometri, maka akan diperoleh :
d =l sin
Sehingga torsi yang diberikan kepada benda yang memiliki sudut adalah :
=

F l sin

Catatan : perhatikan perbedaan pemakaian notasi l (jarak titik tangkap gaya ke sumbu rotasi)
dengan notasi d(lengan momen),
Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Putaran berlawanan arah jarum jam = Torsi bernilai positif


Putaran searah jarum jam = Torsi bernilai Negatif
DINAMIKA ROTASI
Dinamika rotasi didasarkan atas hukum Newton II
o Gerak Translasi
:F = m.a
o Gerak Rotasi
: = I.
Analogi antara Gerak Translasi dan Rotasi
Konsep
Posisi / Posisi
sudut
Kecepatan /
kecepatan sudut
Percepatan /
Percepatan Sudut
Gaya / Momen
Gaya
Daya
Energi Kinetik

Translasi

Rotasi

Hubungan

s (m)

(rad)

s = . R

v (m/s)

(rad/s)

v = . R

a (m/s)

(rad/s)

a = . R

F=m.a
P=F.v

=I.
P=

=F.R

Ek = .m.v

Ek = .I.

p = m.v

L = I .

Momentum
Lineaar /
Momentum

L = p.r

Anguler
Persamaan-persamaan pada gerak translasi dan gerak rotasi terdapat hubungan yang erat.
Pada gerak translasi penyebabnya adalah GAYA. Pada gerak rotasi penyebabnya adalah
MOMEN GAYA.

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Momen Inersia
= I.
NB : Semakin banyak jumlah Inersia maka benda semakin sulit diputar
Benda Titik (partikel) :
I = m.R
Momen Inersia pada Benda Tegar

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Momentum Sudut
Momentum sudut didefinisikan sebagai ukuran kesukaran untuk mengubah arah
gerak benda yang bergerak melingkar. Perumusannya sebagai berikut :
L = I. = m . v . R
Seperti pada pada gerak translasi yang mengenal hukum kekelan momentum,
maka pada gerak rotasi juga dikenal hukum momentum tersebut.
S. L = S. L
L1 + L2 = L1 + L2
Energi Kinetik Rotasi
Energi kinetik rotasi adalah Energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang
bergerak rotasi, yaitu :
EKR = I .

Jika benda tersebut bergerak secara translasi juga, maka energi kinetik totalnya
adalah gabungan dari energi kinetik rotasi dan energi kinetik translasi, yaitu :
EK = EKR + EKT
ANALISIS DINAMIKA ROTASI
Jika analisis benda yang bergerak translasi menggunakan hukum Newton II (SF=m.a), maka
untuk benda yang bergerakrotasi, juga dipakai hukum Newton yang sama, tetapi besarannya
memakai besaran-besaran rotasi, maka HukumNewton II untuk benda yang bergerak rotasi
menjadi :
S.t=I.a

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Kesetimbangan Benda Tegar


Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau
momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi.

Benda yang mengalami

keseimbangan rotasi memiliki resultan momen gaya (torsi) sama dengan nol, kecepatan sudut konstan,
dan percepatan sudutnya sama dengan nol. Agar suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang,
diperlukan dua syarat, yaitu resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik sembarang sama
dengan nol. Jika gaya-gaya bekerja pada bidang XY, maka syarat keseimbangan benda tegar adalah
atau

Anda ketahui bahwa persamaan momen gaya dapat ditulis

Persamaan ini juga dapat ditulis

Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada sistem

maka momentum sudut L

akan konstan. Artinya, momentum sudut adalah kekal atau

tetap. Hal inilah yang

disebut hukum kekekalan momentum sudut. Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi Jika tidak
ada gaya yang memengaruhi pada sistem, momentum sudut sistem adalah tetap. Hukum tersebut dapat
diartikan bahwa
momentum sudut sebelum dan sesudah peristiwa adalah tetap.

Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam
(keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan
keseimbangan indeferen.

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Keseimbangan Stabil

Keseimbangan stabil adalah keseimbangan


yang dialami benda di mana apabila
dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil
benda tersebut akan segera ke posisi keseimbangan
semula

Keseimbangan Labil

Keseimbangan labil adalah keseimbangan


yang dialami benda yang apabila
diberikan sedikit gangguan benda tersebut
tidak bisa kembali ke posisi keseimbangan
semula.

Keseimbangan Indeferen

Keseimbangan indeferen atau netral


adalah keseimbangan yang dialami benda
yang apabila diberikan sedikit gangguan
benda tersebut tidak mengalami perubahan
titik berat benda.

Titik Berat
Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. oleh karena itu, tiap

partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda.


Koordinat titik berat atau pusat massa benda adalah:

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

LATIHAN SOAL
1.

Sebuah ember berikut isinya bermassa m = 20 kg dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol berbentuk

silinder pejal bermassa M = 10 kg. Ember mula-mula ditahan dalam kondisi diam kemudian dilepaskan.
Jika jari-jari katrol 25 cm dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2 tentukan :
a) percepatan gerak turunnya benda m
b) percepatan sudut katrol
c) tegangan tali
Pembahasan
a) percepatan gerak turunnya benda m

b) percepatan sudut katrol

c) tegangan tali

2.

Sebuah katrol silinder pejal dengan massa M = 4 kg berjari-jari 20 cm dihubungkan dengan dua buah massa m 1 = 5 kg dan
m2 = 3 kg dalam kondisi tertahan diam kemudian dilepaskan.

Jika lantai dibawah m1 licin , tentukan percepatan gerak kedua massa!

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

3.

Sebuah silinder pejal bermassa 10 kg berada diatas permukaan yang kasar ditarik gaya F = 50 N.
Tentukan percepatan gerak silinder jika jari-jarinya adalah 40 cm!

4.

Bola pejal bermassa 10 kg mula-mula diam kemudian dilepaskan dari ujung sebuah bidang
miring dan mulai bergerak transalasi rotasi. Jari-jari bola adalah 1 meter, dan ketinggian h = 28
m. Tentukan kecepatan bola saat tiba di ujung bawah bidang miring!

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

5.

Sebuah roda berputar dari kecepatan 10 rad/s menjadi 70 rad/s karena mendapat momen gaya
tetap dalam waktu 3 sekon. Jika momen kelembaman roda 4 kg m2, tentukanlah besar momen
gaya tersebut.

Diketahui: o = 10 rad/s
= 70 rad/s
I = 4 kg m2
t=3s
Ditanya: =......?
Jawab: =I
=I.[(o)/t]
=4.[(70rad/s10rad/s)/3s]
= 80 Nm
6.

Sebuah papan panjangnya 2 m diberi penopang tiap-tiap ujungnya. Massa papan 10 kg. Pada jarak 50 cm dari
penopang B diletakkan beban 80 N. Jika sistem dalam keadaan seimbang maka tentukan gaya tekan normal
yang bekerja di titik A dan B!
A = 0
(AB). NB (AO). wAB (AC) . w = 0
2 . NB 1. 100 1,5 . 80 = 0
2 NB = 220
NB = 110 N
Nilai NA dapat ditentukan dengan syarat F = 0 sehingga diperoleh :
F = 0
NA + NB wAB w = 0
NA + 110 100 80 = 0
NA = 70 N

7.

Suatu batang pemikul AB panjangnya 90 cm (berat diabaikan) dipakai untuk memikul beban A dan B masing
masing beratnya 48 N dan 42 N. supaya batang setimbang, orang harus memikul (menumpu) di C. maka
tentukan jarak AC!
Diketahui :
batang pemikul AB = 90 cm
FA = 48 N
FB = 48 N
Ditanyakan : Jarak AC?
Jawaban : misal jarak AC adalah x maka BC adalah 90 x
tS = 0
tA + tB = 0
-WA . lA + WB . lB = 0
-48x + 42 (90 x) = 0
-48x + 3780 42x = 0
-90x = 3780
x = 3780/90 = 42 cm

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

8.

Sebuah bola pejal bermassa 10 kg berjari-jari 70 cm menggelinding di atas bidang datar karena
dikenai gaya 14 N. Tentukan momen inersia,percepatan tangensial tepi bola, percepatan sudut
bola, gaya gesekan antara bola dan bidang datar, serta besarnya torsi yang memutar bola!

9.

Dua buah ember dihubungkan dengan tali dan katrol berjari-jari 10 cm, ditahan dalam kondisi
diam kemudian dilepas seperti gambar berikut!

Jika massa m1 = 5 kg , m2 = 3 kg dan massa katrol M = 4 kg, tentukan :


a) percepatan gerak ember
b) tegangan tali pada ember 1
c) tegangan tali pada ember 2

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

a) percepatan gerak ember

b) tegangan tali pada ember 1

c) tegangan tali pada ember 2

10.

Tiga buah benda masing-masing :


Bola pejal massa 5 kg
Silinder pejal massa 2 kg
Batang tipis massa 0,12 kg
D=2m

Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)

Anda mungkin juga menyukai