dan
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Momen gaya
Pada gerak translasi (perpindahan), yang membuat benda bergerak disebut gaya, analog
dengan itu, sesuatu yang membuat benda bergerak melingkar disebut torsi atau momen gaya.
Perlu diperhatikan, bahwa gerakan melingkar benda tidak harus berputar penuh 3600, tetapi
benda bergerak relatif terhadap suatu poros tertentu. Jarak gaya ke poros perputaran disebut
sebagai lengan torsi. Atau :
= F.d
Dimana F adalah gaya (N), d adalah lengan torsi (m) dan (baca : tau) adalah momen gaya atau
torsi (N.m). Yang perlu diperhatikan adalah hubungan F dan d haruslah tegak lurus, atau :
= F d
Artinya lengan momen d haruslah jarak tegak lurus dari poros perputaran ke garis gaya yang
diberikan.
Untuk mencari besar torsi , dengan menggunakan rumus trigonometri, maka akan diperoleh :
d =l sin
Sehingga torsi yang diberikan kepada benda yang memiliki sudut adalah :
=
F l sin
Catatan : perhatikan perbedaan pemakaian notasi l (jarak titik tangkap gaya ke sumbu rotasi)
dengan notasi d(lengan momen),
Source : http://fisikavisiku.wordpress.com (Catatan Fisika Achmad Solechan)
Translasi
Rotasi
Hubungan
s (m)
(rad)
s = . R
v (m/s)
(rad/s)
v = . R
a (m/s)
(rad/s)
a = . R
F=m.a
P=F.v
=I.
P=
=F.R
Ek = .m.v
Ek = .I.
p = m.v
L = I .
Momentum
Lineaar /
Momentum
L = p.r
Anguler
Persamaan-persamaan pada gerak translasi dan gerak rotasi terdapat hubungan yang erat.
Pada gerak translasi penyebabnya adalah GAYA. Pada gerak rotasi penyebabnya adalah
MOMEN GAYA.
Momen Inersia
= I.
NB : Semakin banyak jumlah Inersia maka benda semakin sulit diputar
Benda Titik (partikel) :
I = m.R
Momen Inersia pada Benda Tegar
Momentum Sudut
Momentum sudut didefinisikan sebagai ukuran kesukaran untuk mengubah arah
gerak benda yang bergerak melingkar. Perumusannya sebagai berikut :
L = I. = m . v . R
Seperti pada pada gerak translasi yang mengenal hukum kekelan momentum,
maka pada gerak rotasi juga dikenal hukum momentum tersebut.
S. L = S. L
L1 + L2 = L1 + L2
Energi Kinetik Rotasi
Energi kinetik rotasi adalah Energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang
bergerak rotasi, yaitu :
EKR = I .
Jika benda tersebut bergerak secara translasi juga, maka energi kinetik totalnya
adalah gabungan dari energi kinetik rotasi dan energi kinetik translasi, yaitu :
EK = EKR + EKT
ANALISIS DINAMIKA ROTASI
Jika analisis benda yang bergerak translasi menggunakan hukum Newton II (SF=m.a), maka
untuk benda yang bergerakrotasi, juga dipakai hukum Newton yang sama, tetapi besarannya
memakai besaran-besaran rotasi, maka HukumNewton II untuk benda yang bergerak rotasi
menjadi :
S.t=I.a
keseimbangan rotasi memiliki resultan momen gaya (torsi) sama dengan nol, kecepatan sudut konstan,
dan percepatan sudutnya sama dengan nol. Agar suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang,
diperlukan dua syarat, yaitu resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik sembarang sama
dengan nol. Jika gaya-gaya bekerja pada bidang XY, maka syarat keseimbangan benda tegar adalah
atau
Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada sistem
disebut hukum kekekalan momentum sudut. Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi Jika tidak
ada gaya yang memengaruhi pada sistem, momentum sudut sistem adalah tetap. Hukum tersebut dapat
diartikan bahwa
momentum sudut sebelum dan sesudah peristiwa adalah tetap.
Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam
(keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan
keseimbangan indeferen.
Keseimbangan Stabil
Keseimbangan Labil
Keseimbangan Indeferen
Titik Berat
Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. oleh karena itu, tiap
LATIHAN SOAL
1.
Sebuah ember berikut isinya bermassa m = 20 kg dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol berbentuk
silinder pejal bermassa M = 10 kg. Ember mula-mula ditahan dalam kondisi diam kemudian dilepaskan.
Jika jari-jari katrol 25 cm dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2 tentukan :
a) percepatan gerak turunnya benda m
b) percepatan sudut katrol
c) tegangan tali
Pembahasan
a) percepatan gerak turunnya benda m
c) tegangan tali
2.
Sebuah katrol silinder pejal dengan massa M = 4 kg berjari-jari 20 cm dihubungkan dengan dua buah massa m 1 = 5 kg dan
m2 = 3 kg dalam kondisi tertahan diam kemudian dilepaskan.
3.
Sebuah silinder pejal bermassa 10 kg berada diatas permukaan yang kasar ditarik gaya F = 50 N.
Tentukan percepatan gerak silinder jika jari-jarinya adalah 40 cm!
4.
Bola pejal bermassa 10 kg mula-mula diam kemudian dilepaskan dari ujung sebuah bidang
miring dan mulai bergerak transalasi rotasi. Jari-jari bola adalah 1 meter, dan ketinggian h = 28
m. Tentukan kecepatan bola saat tiba di ujung bawah bidang miring!
5.
Sebuah roda berputar dari kecepatan 10 rad/s menjadi 70 rad/s karena mendapat momen gaya
tetap dalam waktu 3 sekon. Jika momen kelembaman roda 4 kg m2, tentukanlah besar momen
gaya tersebut.
Diketahui: o = 10 rad/s
= 70 rad/s
I = 4 kg m2
t=3s
Ditanya: =......?
Jawab: =I
=I.[(o)/t]
=4.[(70rad/s10rad/s)/3s]
= 80 Nm
6.
Sebuah papan panjangnya 2 m diberi penopang tiap-tiap ujungnya. Massa papan 10 kg. Pada jarak 50 cm dari
penopang B diletakkan beban 80 N. Jika sistem dalam keadaan seimbang maka tentukan gaya tekan normal
yang bekerja di titik A dan B!
A = 0
(AB). NB (AO). wAB (AC) . w = 0
2 . NB 1. 100 1,5 . 80 = 0
2 NB = 220
NB = 110 N
Nilai NA dapat ditentukan dengan syarat F = 0 sehingga diperoleh :
F = 0
NA + NB wAB w = 0
NA + 110 100 80 = 0
NA = 70 N
7.
Suatu batang pemikul AB panjangnya 90 cm (berat diabaikan) dipakai untuk memikul beban A dan B masing
masing beratnya 48 N dan 42 N. supaya batang setimbang, orang harus memikul (menumpu) di C. maka
tentukan jarak AC!
Diketahui :
batang pemikul AB = 90 cm
FA = 48 N
FB = 48 N
Ditanyakan : Jarak AC?
Jawaban : misal jarak AC adalah x maka BC adalah 90 x
tS = 0
tA + tB = 0
-WA . lA + WB . lB = 0
-48x + 42 (90 x) = 0
-48x + 3780 42x = 0
-90x = 3780
x = 3780/90 = 42 cm
8.
Sebuah bola pejal bermassa 10 kg berjari-jari 70 cm menggelinding di atas bidang datar karena
dikenai gaya 14 N. Tentukan momen inersia,percepatan tangensial tepi bola, percepatan sudut
bola, gaya gesekan antara bola dan bidang datar, serta besarnya torsi yang memutar bola!
9.
Dua buah ember dihubungkan dengan tali dan katrol berjari-jari 10 cm, ditahan dalam kondisi
diam kemudian dilepas seperti gambar berikut!
10.