PENDAHULUAN
Sumber
Daya
Manusia dan Sumber Daya Alam secara baik dengan dana yang cukup besar.
Pembangunan
dilaksanakan
daerah
sebagai
berdasarkan
bagian
prinsip
integral dari
otonomi
pembangunan
kesejahteraan
kinerja
daerah
untuk
nasional
untuk meningkatkan
prinsip-prinsip
keterbukaan,
dan
keuangan,
umum
rangka
pemberdayaan
masyarakat.
kebijakan
umum
dalam
memperhatikan
penataan ruang, baik fisik maupun sosial sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan
ekonomi sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah.
Otonomi daerah telah melalui perjalanan panjang, sejak di kumandangkannya
proklamasi kemerdekaan republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, ketentuan
yang mengatur Otonomi Daerah telah termuat dalam UUD 1945 Pasal 18.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan
Perundang-Undangan yang mengatur penyelenggaraan Pemerintah didaerah yaitu, UU
No.1 Tahun 1957, yang disempurnakan dengan Penetapan Presiden No.6 Tahun 1959,
kemudian diganti dengan Penetapan Presiden No.2 Tahun 1960, lalu berganti menjadi
Penetapan Presiden No. 7 Tahun 1965, yang disempurnakan melalui UU No. 18
Tahun 1965, dan berganti menjadi UU No. 5 Tahun 1974, dan yang terakhir adalah
UU. No 22 Tahun 1999. Kesemuanya membahas tentang pokok-pokok Pemerintahan
Daerah. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur Pajak Daerah yaitu UU No. 18
Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Lalu kemudian digantikan
oleh
Undang-undang
menjadi
No.
34 Tahun
2000.
Kemudian
mengalami perubahan
hingga
sekarang,
Undang-undang
yang
digunakan
Nomor
28
Tahun
2009
tentang
Pajak
Daerah
dan
Retribusi Daerah ditetapkan secara utuh pada daerah Kabupaten dan Daerah Kota,
yang diselenggarakan
jawab. Dengan demikian Daerah Kabupaten dan kota memiliki kewengangan yang utuh
kecuali
dibidang
Pertahanan,
Keamanan,
Peradilan, Politik
Luar
Negeri
dan
Moneter serta kewenangan lainya yang diatur oleh Peraturan Perundangan yang
tinggi.
Perubahan sistem pemerintahan daerah selalu mengikuti perubahan sistem
politik. Negara Republik
Indonesia
menganut asas
pemerintahan, pelayanan
distribusi
meliputi
antara
lain, pertahanan-keamanan,
ekonomi
dan moneter.
Namun dalam pelaksanaan perlu diperhatikan kondisi dan situasi yang berbeda-beda
dari masing-masing wilayah. Dengan demikian, pembagian ketiga fungsi dimaksudkan
sangat penting sebagai landasan dalam penentuan dasar - dasar perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Salah satu faktor determinan kunci dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah
tersedianya
sumber-sumber
penerimaan
keuangan
daerah
yaitu
melaksanakan
menjalankan
fungsi-fungsi
daerah,
yang
menjadi
sumber
pembiayaan
penyelenggaraan
pemerintahan,
dan
Kabupaten
Batanghari
sebagai
daerah
otonomi
dalam
melaksanakan
adalah
Pajak
Restoran.
Dari
Pendapatan Daerah Kabupaten Batanghari memiliki kinerja yang kurang baik dalam
tiga tahun terakhir.
Berikut adalah gambaran kontribusi penerimaan pajak restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tabel 1 Kontribusi Penerimaan Pajak restoran Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Batanghari Tahun 2010-2014
Tahun
Anggaran
Realisasi Pajak
Restoran (Rp)
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
(Rp)
Kontribusi
Pajak
Restoran
Terhadap
PAD (%)
2010
153.294.960,00
2.025.869.477,00
7,57
2011
214.284.718,00
2.148.471.095,00
9,97
2012
124.598.238,00
1.788.539.524,00
6,97
2013
146.720.427,00
8,10
2014
196.415.979,00
1.811.302.161,00
5
4.017.630.851,00
4,89
peningkatan
sebesar 8,66% dan 9,97%. Pada tahun 2010-2014 kontribusi pajak restoran terus
mengalami k e n a i k a n d a n penurunan. Hingga pada tahun 2014, kontribusi pajak
restoran hanya sebesar 4,89%.Padahal jika dilihat dari jumlah restoran/rumah makan
yang berjumlah 116 buah yang terdapat di Kabupaten Batanghari pada dasarnya cukup
memberi kontribusi terhadap pendapatan dan penerimaan pajak daerah. Namun karena
belum dikelolah secara memadai baik dari perhitungan potensi yang dimiliki, prosedur
pemungutan, serta sistem pengawasan terhadap pemungutan Pajak restoran itu sendiri
maka pendapatan dan penerimaan yang diperoleh kurang sesuai dengan potensi yang
ada. Selain itu, aturan yang mengatur Pajak Daerah dan ketetapan pajak selama ini
belum disesuaikan dengan keadaan Pajak Daerah dan sistem pemungutan pajaknya,
sehingga nampak pelaksanaannya belum mampu memberi kontribusi yang diharapkan
khususnya dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Di Kabupaten
Batanghari
terdapat perda yang mengatur mengenai pajak restoran yaitu Peraturan Daerah
Kabupaten Batanghari No. 3 Tahun 2011 mengenai Pajak Daerah Batanghari. Namun
dalam pelaksanaannya perda ini belum diterapkan secara nyata di lapangan. Hal
ini juga yang membuat pemungutan pajak restoran berjalan tidak maksimal.
Sehubungan
dengan
hal tersebut
maka Pemerintah
Daerah Kabupaten
dengan pajak restoran, dan berusaha melakukan upaya demi meningkatkan penerimaan
pajak sehingga pajak restoran dapat memberi
kontribusi
yang
besar
dalam
meningkatkan Pajak Daerah secara khusus dan pendapatan asli daerah secara umum.
Dari uraian masalah diatas maka penulis tertarik untuk membuat
skripsi
2.
C. Tujuan Penelitian
Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak restoran terhadap pendapatan
Asli Daerah (PAD) pada tahun anggaran 2010-2014.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistim dan prosuder pemungutan pajak restoran
untuk meningkatkan pajak restoran di Kab. Batanghari tahun anggaran 2010-2014.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi perkembangan
Ilmu Administrasi Negara, terutama berkaitan dengan Keuangan Negara khususnya
mengenai kontribusi pajak restoran terhadap Penadapatan Asli Daerah (PAD).
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberi kontribusi atau sumbangan
pemikiran bagi pihak Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kab. Batanghari
khususnya pegawai yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan kinerja, agar
kontribusi pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daearah (PAD) di Kab. Batanghari
jauh lebih besar di bandingkan dengan pajak daerah lainya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kontribusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kontribusi adalah
sumbangan; sedangkan menurut Kamus Ekonomi (Guritno, 1992:76) kontribusi adalah
sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau
kerugian tertentu atau bersama.
Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution, maknanya
adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti dalam
hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya
individu yang memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Hal
yang bersifat tindakan yaitu perilaku individu yang kemudian memberikan dampak
positif maupun negatif terhadap pihak lain.
2. Pajak
Definisi Pajak
Berdasarkan UU KUP NOMOR 28 TAHUN 2007 Pasal 1 ayat 1 disebutkan
bahwa pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Secara umum pajak diartikan sebagai pungutan dari Negara kepada rakyatnya, yang
sifatnya memaksa. Pajak digunakan untuk membiayai pembiayaan pemerintah termasuk
pembiayaan bagi pembangunan yang berguna bagi kepentingn bersama. Pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
10
tukar
11
d. Pajak
Air
Permukaan,
yaitu
pajak
atas
pengambilan
dan/atau
dan/atau
bangunan
yang
dimiliki,
dikuasai,
dan/atau
untuk
kegiatan
usaha
perkebunan,
perhutanan,
dan
pertambangan.
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, yaitu pajak
atas
12
pembangunan dan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai wujud
desentralisasi. Sebagaimana yang dimaksud dalam UU No. 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, PAD adalah pendapatan
yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Menurut Halim (2004), Pendapatan Asli
Daerah
(PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi
asli daerah.
S u mb er P en d ap at an As li Dae rah
Berdasarkan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PAD bersumber dari :
a.
b.
c.
d.
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
PAD lain-lain yang sah
B. Kerangka Pemikiran
Kontribusi
Pajak Restoran
14
Realisasi Pajak
15
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
No
Penulis
1 I Ketut(Th)
Ari dan
Sedana, Made
Artana,
Kadek Rai
Suwena (2013)
Efektivitas dan
Kontribusi Pajak
Hotel dan Pajak
Restoran Terhadap
Pendapatan Asli
Daerah di
Kabupaten
Gianyar Tahun
2008-2012
Agus Endro
Suwarno dan
Suhartiningsih
(2008)
Efektivitas
Evaluasi Potensi
Pajak Daerah
Sebagai Sumber
Pendapatan Asli
Daerah
Variabel
Realisasi
Penerimaan
Pajak Hotel
dan Pajak
Restoran,
Potensi
Pendapatan
Pajak Hotel
dan
Restoran,
Realisasi
Pendapatan
Asli Daerah
Alat
Analisis
Analisis
Efektivitas
dan
Kontribusi
terhadap
Pendapatan
Asli Daerah
Hasil Penelitian
Pertumbuhan penerimaan Pajak Hotel dan
Pajak Restoran mengalami fluktuasi.
Efektivitas penerimaan Pajak Hotel dan Pajak
Restoran berada dalam kategori sangat efektif
dengan rata-rata efektivitas Pajak Hotel sebesar
125,51% dan Pajak Restoran sebesar
127,05%. 3. Tingkat kontribusi Pajak Hotel
terhadap PAD berada dalam kriteria cukup,
sedangkan tingkat kontribusi Pajak Restoran
terhadap PAD termasuk dalam kriteria kecil.
Realisasi
Pendapatan
Asli Daerah,
Realisasi
Pajak
Daerah,
Potensi
Pendapatan
Pajak
Daerah
Analisis
Potensi,
Kontribusi,
dan
Efektivitas
terhadap
Pendapatan
Asli Daerah
Betty Rahayu
dan Evi Yulia
Purwanti (2011)
Analisis
Potensi Pajak
Hotel terhadap
Realisasi
Penerimaan
Pajak Hotel di
Kabupaten
Gunung Kidul
Jenis Hotel,
Potensi Pajak
Hotel,
Penerimaan
Pajak Hotel,
Tarif Kamar
Rata-Rata,
Jumlah
Kamar, Tarif
Pajak
Analisis Potensi
dan Analisis
Efektivitas
Roni Ekha
Putera (2009)
Optimalisasi
Pajak Hotel dan
Restoran Dalam
Rangka
Meningkatkan
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
di Kota
Bukittinggi
Realisasi
Penerimaan
Pajak Hotel
dan Pajak
Restoran,
Potensi
Pajak Hotel
dan Pajak
Restoran,
Realisasi
Pendapatan
Asli Daerah
Analisis
deskriptif
kuantitatif dan
kualitatif
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. Penelitian ini menggunkan jenis
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan bagaimana Kontribusi Pajak
Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Pada Kantor Dinas Pendapatan
Daerah Kabupaten Batanghari 2014) dengan tujuan supaya penerimaan paja restoran di
Kabupaten Batanghari terus meningkat setiap tahunnya sehinga perlu untuk diteliti.
B. Defenisi Konsep
Definisi konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak, kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian
ilmu sosial. Kata lainnya, abstraksi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan,
kelompok atau individu tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1995:33)
a. Analisis adalah penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk
mengetahui keadaan yg sebenarnya
b. Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk
tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama.
c. Pajak Restoran adalah sumbangan atas pelayanan yang disediakan oleh restoran
kepada para tamu atau konsumen yang menggunakan pelayanan yang telah
disediakan dan juga dilaksanakan oleh restoran
d. Pajak dalam konteks ini adalah penerimaan daerah Kabupaten Batanghari di
wilayah Kabupaten Batanghari
e. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga daerah.
f. Objek pajak restoran adalah berbagai macam pelayanan yang disediakan oleh
restoran yang untuk mengetahuinya digunakan sistem transaksi pembayaran oleh
konsumen.
C. Fokus Penelitian
Focus penelitian pada penulisan skripsi ini adalah berfokus pada kontribusi pajak
restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batanghari.
D. Data Dan Sumber Data
Data
Penelitian ini akan menggunakan data primer dan data sekunder. Menurut Wijaya
(2012): Data primer adalah data yang diperoleh dar sumber data dan bersifat mentah
atau belum diolah, perlu diolah lebih lanjut untuk mampu memberikan informasi dalam
pengambilan keputusan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari mengutip
berbagai sumber tertulis yang erat kaitannya dengan penelitian ini seperti buku,
literature, dan referensi lainnya.
Sumber Data
Sumber data primer dan sekunder dalam penelitian ini
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian dengan
cara wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang relevan dalam
memberikan informasi yang terkait dengan masalah yang diteliti.
2. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah dan disajikan baik oleh pihak
pengumpul data primer atau oleh pihak lainnya misalnya dalam bentuk tabel-tabel,
data, dokumen, peraturan daerah, buku-buku.
E. Informan Penelitian
Orang yang akan dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian ini adalah:
1. Kasubag Umum Dinas Pendapatan Daerah
pertanyaan-pertanyaan
kepada
yang
mempunyai
wewenang
dalam
Pendapatan Asli Daerah. Rumus yang digunakan untuk menghitung kontribusi sebagai
berikut:
=QXn/QYn x 100%
Keterangan:
Pn = Kontribusi penerimaan pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (Rupiah)
QX
QY
Adapun kriteria yang digunakan untuk menilai kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD
adalah sebagai berikut :
Interpretasi nilai kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD
Persentase
Rasio 0,00
10,00%
Kriteria
Sangat Kurang
Kurang
Sedang
Cukup
Baik
Rasio di atas
Sangat Baik
50%
Sumber: Tim Litbang Depdagri-Fisipol UGM, 1991 (dalam Yuni Mariana, 2005)
Dengan analisis ini kita akan mendapatkan seberapa besar kontribusi pajak restoran
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batanghari. Dengan membandingkan hasil
analisis tersebut dari tahun ke tahun selama lima tahun kita akan mendapatkan hasil
analisis yang berfluktuasi dari kontribusi tersebut dan akan diketahui kontribusi yang
terbesar dan yang terkecil dari tahun ke tahun. Sehingga dapat diketahui seberapa besar
peran pajak restoran dalam menyumbang kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Batanghari.
H. Jadwal Penelitian