Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

AUDIT DAN ATESTASI

KELOMPOK 3:
ARIEF FIRMANSYAH (
AZZA NADIA M.R. (1506810225)
TRI OKA PUTRA (1506810805)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2016

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir


adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajar lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/Kami memahami bahwa tugas yang Saya/Kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama Mahasiswa

: Arief Firmansyah

Nomor Mahasiswa

Tanda Tangan

Nama Mahasiswa

: Azza Nadia M.R.

Nomor Mahasiswa

: 1506810225

Tanda Tangan

Nama Mahasiswa

: Tri Oka Putra

Nomor Mahasiswa

: 1506810805

Tanda Tangan

Kelas

: A15P-2P & 2P15-2P

Mata Ajaran

: Audit dan Atestasi

Judul Makalah/Tugas :
Hari, Tanggal

: Kamis, 15 September 2016

Nama Pengajar

: Dr. Lianny Leo, CPA, CMA

AUDIT DAN ATESTASI

Risk-Based Audits- GUIDE


A. Hubungan antara Risiko dan Pengendalian
Exhibit 4.2.3
Interrelationship between Risk and Control

Risiko Audit (Audit Risk) adalah risiko kesalahan memberikan opini audit pada
laporan keuangan secara material. Tujuan audit adalah untuk mengurangi risiko audit
serendah-rendahnya. Komponen utama dalam risiko audit antara lain adalah Inherent Risk,
Control Risk dan Detection Risk. Inherent Risk adalah kemungkinan asersi tentang transaksi,
account balance atau pengungkapan yang salah, dimana kesalahan tersebut mungkin bersifat
material, sebelum mempertimbangkan pengendalian yang ada. Control risk adalah risiko
kesalahan pengungkapan yang dapat terjadi pada asersi tentang transaksi, account balance
atau pengungkapan yang kemungkinan bersifat material, yang tidak dapat dicegah, maupun
terdeteksi dan diperbaiki hanya dengan pengendalian internal yang dimiliki entitas.
Detection Risk adalah risiko bahwa prosedur yang dilakukan oleh auditor untuk mengurangi
level risiko audit tidak dapat mendeteksi kesalahan yang terjadi yang kemungkinan bersifat
material.
Untuk dapat mengurangi risiko audit, maka auditor diharapkan dapat menilai risiko
kesalahan material dan membatasi detection risk. Pada bagan diatas memperlihatkan
hubungan antara risiko dan pengendalian. Dimana pada bagian inherent risk memperlihatkan
risiko-risiko bisnis atau fraud yang mungkin terjadi (tanpa memperhatikan pengendalian
internal) yang dapat mencegah tujuan entitas tercapai. Control risk pada bagan
memperlihatkan prosedur yang dilakukan management untuk memitigasi risiko kesalahan
laporan keuangan bersifat material. Dengan adanya respon yang dilakukan management
terhadap risiko-risiko yang muncul dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan, sedangkan
risiko inherent risk yang tidak dapat dimitigasi oleh respon management dikenal dengan
managements residual risk dimana semakin kecil managements resdidual risk maka akan

mengurangi risiko kesalahan saji material. Oleh sebab itu apabila pengendalian manajemen
dilakukan dengan baik dan dapat semakin mengurangi inherent risk, maka risiko kesalahan
saji material juga akan dapat berkurang.

B. Peran Auditor
Exhibit 4.2.4
Peran Auditor

Pada bagan exhibit 4.2.3 dapat kita lihat bagaimana hubungan antara risiko dan
pengendalian. Pada bagan exhibit 4.2.4 menjelaskan peran auditor dalam menilai risiko
salah saji material dalam laporan keuangan dan menjalankan audit prosedur untuk
mengurangi risiko audit ke level risiko yang wajar. Tujuan auditor adalah untuk menentukan
apakah laporan keuangan entitas telah bebas dari kesalahan saji material. Auditor berperan
dalam mencari dimana kesalahan saji material pada laporan keuangan dapat muncul untuk
menentukan inherent risk yang mungkin terjadi. Kemudian auditor juga menilai apakah
pengendalian inernal yang dilakukan manejemen dapat memitigasi inherent risk yang ada
pada entitas. Kemudian auditor menilai risiko kesalahan saji yang ada apakah masih dalam
level yang wajar. Oleh sebab itu prosedur audit didesain untuk menentukan risiko kesalahan
saji yang ada masih dalam level yang wajar. Dengan dilakukannya prosedur audit secara baik
maka hal tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko audit pada level yang wajar.

Kesimpulan

Setiap bisnis pasti memiliki tingkat risiko yang harus dihadapi mulai dari risiko yang
tidak dapat dihindari (inherent risk), risiko pengendalian, maupun risiko deteksi.
Auditor mempunyai tujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen tidak mengandung salah saji material.
Dengan adanya pengendalian internal perusahaan maupun prosedur audit diharapkan
risiko yang dihadapi perusahaan dapat diminimalisir hingga tingkat yang dapat diterima.
Pada exhibit 4.2.3 menjelaskan tentang hubungan antara resiko dengan pengendalian pada
suatu entitas. Bagan tersebut memperlihatkan bagaimana prosedur-prosedur pengendalian
internal yang dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi resiko bisnis yang ada pada
entitas sehingga dapat mengurangi resiko salah saji material.
Pada exhibit 4.2.4 menggambarkan peran auditor dalam menentukan resiko salah saji
yang material dalam laporan keuangan. Dengan adanya prosedur audit yang baik
diharapkan dapat mengurangi resiko audit hingga tingkat yang dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai