Anda di halaman 1dari 8

RUMAH SAKIT

RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
1/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

1.

Pengertian
Merupakan prosedur seleksi pasien yang masuk ke UGD untuk memperoleh
kategori kegawatan pasien dan prioritas penanganan pasien pelayanan pasien rawat
inap yang masuk ke UGD

2.

Tujuan
1. Agar petugas UGD mempunyai pedoman dalam menyeleksi pasien sehingga
diperoleh kategori pasien yang masuk ke UGD
2. Memudahkan petugas jaga untuk memberi penanganan sesuai prioritas

3.

Kebijakan
Rumah Sakit Risa Sentra Medika mengatur tentang tata cara melakukan Triage

4.

Aktivitas/Cara Kerja
1. Pasien masuk ke UGD diterima oleh perawat dan dokter UGD.
2. Dokter jaga memeriksa kondisi pasien saat datang ke UGD, Dokter jaga
menentukan kondisi pasien apakah termasuk pasien gawat darurat, darurat tidak
gawat atau pasien tidak gawat tidak darurat (false emergensi) dengan
menggunakan Triage Score.
3. Bila triage score > 4 langsung resusitasi dan bila triage score < 4 pasien dikirim
ke kamar tindakan bedah maupun non bedah sesuai dengan kasusnya

RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
2/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

TRIAGE SCORE
VARIABEL

DEFINISI

SCORE

Normal

Dangkal

Retraksi

Tidak Ada

Segera ( < 2" )

Lambat ( >2" )

Spontan

Berbicara atau Menurut Perintah

Terhadap Suara

atau Rangsangan Nyeri

Tehadap Nyeri

Tidak Ada

Baik

Kacau
Kata - kata Tidak
Sesuai

Tidak dapat dipahami

Tidak Bereaksi

Menurut Perintah

Dengan Perintah

Fleksi

Extensi

Usaha Bernafas
Inspeksi gerakan dinding dada

Pengisian Kapiler
Penekanan Kuku
Membuka Mata

Reaksi Verbal
Kemampuan Bercakap - Cakap,
Kalimat,Hanya Kata - Kata, Hanya
Suara

Reaksi Motorik
Diperintah dengan Kata - Kata
atau Tarikan
atau Rangsangan Nyeri

RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
3/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

4. Pada pasien trauma, tingkat kegawatannya ditentukan dengan Crams score. Bila
Crams score < 6 langsung resusitasi dan apabila score > 6 dilakukan tindakan
sesuai dengan prosedur bedah.
5. Penderita Gawat Darurat
Langsung diresusitasi bila :
a. Gagal nafas akut.
b. Henti nafas dan atau henti jantung.
c. Syok.
d. Cedera organ multiple
e. Eklamsia
f. Kejang
Langsung ke ruang tindakan bedah :
a. Semua pasien trauma baik yang gawat darurat maupun yang darurat tidak
gawat.
b. Pasien non trauma seperti : obstruksi, corpus alienum, infeksi

RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
4/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

CRAMS SCORE
VARIABEL

SCORE

SIRKULASI
Pengisian kapiler normal dan TD sistolik > 100 mmHg

Pengisian kapiler lambat atau TD sistolik 85 - 90 mmHg

Pengisian kapiler tidak ada atau TD sistolik < 45 mmHg

PERNAFASAN
Normal

Abnormal ( berat,dangkal,atau frekuensi >35 X / menit )

Tidak ada

ABDOMEN
Abdomen dan thoraks tidak nyeri tekan

Abdomen rigid,thoraks flail,atau trauma tajam pada dada atau abdomen

MOTORIK
Normal ( menurut perintah )

Reaksi hanya terhadap rasa sakit

Tetap pada sikapnya atau tidak ada reaksi

PERCAKAPAN
Normal

Kacau atau tidak sesuai


Tidak ada atau hanya mengerang

1
0

RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
5/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

Langsung dikirim ke ruang kebidanan (VK) :


a. Inpartus pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
b. Abortus.
c. Kasus patologis kebidanan :
partus lama/ kasep.
Antepartum bleeding.
Ketuban pecah dini (KPD) lebih dari 24 jam atau dengan febris.
Ruptur uteri.
Tali pusat terkemuka / menumbung dengan bayi masih hidup.
Inpartu letak lintang.
Fetal distres.
Inpartu letak sungsang dengan riwayat persalinan yang buruk.
P E berat.
Inpartu dengan bekas sectio secaria.
Retentio plasenta.
HPP.
Inpartu dengan penyakit jantung.
d. Hamil ektopik.
e. Torsi kista.
f.Mola hidatidosa yang sudah ekspulsi.
g. Sepsis oleh karena PID.
h. Menorrhagia, metrorhagia atau menometrorhagia.
i.Trauma alat genital wanita.

RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
6/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

Ruang tindakan non bedah :


Langsung ditangani oleh dokter jaga dan segera dikonsulkan ke dokter
Internis untuk kasus seperti :
a. Syok kardiogenik, IMA, gagal jantung akut, aritmia maligna.
b. Gagal nafas akut, serangan asma, pneumothoraks.
c. Koma hiperglikemia, koma hipoglikemia, krisis tiroid.
d. Gagal ginjal, kolik ginjal/ ureter, krisis hipertensi.
e. Hematemesis melena, pankreatitis akut.
f. Keracunan akut.
g. Tifoid dengan intestinal bleeding, syok septic, malaria serebral.
h. DIC, Krisis leukemia.
Kasus gawat darurat yang memerlukan tindakan Neurologi :
a. Stroke baik Hemorrhagik maupun non Hemorrhagik.
b. Konvulsi misalnya status epileptikus.
Kasus gawat darurat yang memerlukan tindakan dari dokter spesialis
anak :
a. Hipertermia atau hipotermia.
b. Kejang atau konvulsi.
c. Gagal nafas akut.
d. Gagal jantung.
e. Syok hipovolemik/ syok anafilaktik.
f. Keracunan akut.
g. Neonatologi :
Asfiksia, IRDS/ RDS, Apneu, Sianosis, Kejang, Persalinan dengan
kelainan

(SC,

Hiperbilirubinemia

VE,

FE),

Kelainan

kongenital,

Pasca

bedah,

RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
7/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

Pasien gawat darurat di bidang THT :


a. Abses mastoid, Tuli saraf mendadak, Abses septum, Trauma nasal terbuka,
b. Trauma maksilofasial terbuka, Epistaksis berat, Peritonsiler abses,
Retrofaringeal abses, Parafaringeal abses, Benda asing di esofagus,
Aspirasi benda asing masuk di saluran nafas, Perdarahan pasca
tonsilektomi.
Kasus gawat darurat di bidang penyakit Mata :
a. Sangat Gawat : Luka Bakar Kimia (Trauma Alkali, Asam), Oklusi Arteri
Retina Sentral.
b. Gawat : Trauma Tajam (Laserasi Kelopak Mata, Erosi Kornea,
Laserasi/Ruptur Kornea atau Sclera), Trauma Tumpul (Edema Palpebra
atau hematoma, Hipema, Dislokasi lensa ke anterior, Ablasio retina atau
perdarahan badan kaca), Trauma Termis, Korpus Aleinum, Infeksi akut pd
mata, Glaukoma Kongestif akut.
Kasus Gawat Darurat di bidang Gigi dan Mulut :
a. Trauma di daerah gigi dan mulut
b. Infeksi Odontogenis (mis. Plegmon dasar mulut)
c. Pembuatan atau pemasangan Obturator pada kasus kelainan kongenital
Palatoschisis pada bayi baru lahir.
Pada pasien-pasien yang memerlukan penanganan intensif, perawatan
kegawatdaruratan atau High care Unit (HCU), akan dirawat di HCU dan
dikonsulkan kepada ahli anstesi.
6.

Penderita Darurat tidak Gawat


a. Pasien Bedah : Dilakukan tindakan dan terapi sesuai dengan pedoman
medis teknis sesuai dengan bidang spesialisasi terkait.

b. Pasien Non Bedah : Dilakukan tindakan dan terapi sesuai dengan pedoman
medis teknis sesuai dengan bidang spesialisasi terkait
RUMAH SAKIT
RISA SENTRA MEDIKA

PROSEDUR TETAP PELAKSANAAN TRIAGE DI


UGD
No. Dokumen
PT. A. 1-1

No. Revisi
00

Halaman
8/8
Disahkan
Direktur

Tanggal Terbit
Januari 2008
Dr.IGL.Roni Supatra

7.

Pasien Tidak Gawat Darurat (False Emergency)


Pasien yang tidak gawat dan tidak darurat baik bedah maupun non bedah
diberikan terapi oleh dokter jaga UGD dan selanjutnya dipulangkan atau kalau
masih meragukan bisa dilakukan observasi terlebih dahulu

5.

Unit Terkait

FO

OK

Semua Unit Keperawatan

UGD

Anda mungkin juga menyukai