KERADIOAKTIFAN
Partikel Dasar Penyusun Atom
Setelah
Dalton,
para
katode berikut :
1. Dipancarkan oleh katode dalam sebuah
a. Elektron
pada tahun 1897 Thompson menemukan
anode.
3. Jika membentur gelas, maka gelas
electron.
Thompson
melakukan
percobaan
berpendar
(berfluoroesensi).
Dengan
negative.
5. Sinar ini tidak tergantung pada bahan
electrode
memancarkan sinar
dapat
(Parning;2003).
Dari kelima sifat sifat sinar katode ini,
dapat kita simpulkan bahwa sinar katode adalah
partikel dasar atom yang ada pada setiap
atom.Partikel itu selanjutnya kita sebut electron
(Parning;2003).
Selanjutnya, Thomson melakukan percobaan
electron
dengan
massanya.
Dari
hasil
1
jari
itu
(Parning;2003).
Pada tahun 1909, Robert Milikan melakukan
kelengkungan
percobaan
dengan
dari
tetes
pembelokan
minyak
untuk
(Parning;2003).
Sifat sifat sinar anode adalah sebagai berikut :
1. merupakan radiasi partikel yang disebut
dengan proton.
2. dalam medan listrik atau magnet, dapat
muatan tetes minyak yang besarnya 1 x 1,6 x 10 C, 2 x 1,6 x 10-19C, 3 x 1,6 x 10-19 C, dan
19
-19
dan
1,76 x 10 Coulomb/gram
2. Dari percobaan Milikan e = 1,6 x 10-19
Coulomb
3. Oleh karena itu, massa electron = 9,11 x
-28
10
proton.
yang
melakukan
dihubunkan
listrik
dengan
Goldstein
24
Dari
B. Proton
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein
menemukan
sumber
arus
partikel
percobaan
berdasarkan
yang
sama
dan
dengan netron
2. dalam medan listrik atau magnet tidak
dibelokkan
ke
positif
disebut
antineutrino.
tahun
1935
Yukawa
atau
bermuatan
3. massa sinar
kutub
electron
hampir
sama
D. Positron
Pada tahun 1932 Anderson menemukan
partikel penyusun atom yang memiliki massa
sebesar massa electron tetapi bermuatan listrik
positif. Partikel penyusun atom yang ditemukan
selanjutnya
menunjukkan
bahwa
eo
(Retug;2005).
E. Neutrino atau Antineutrino
Neutrino adalah suatu partikel penyusun
atom yang ikut radiasi menyertai radiasi partikel
positron, sedangkan yang menyertai radiasi
G. Pion
Pada tahun 1947 Powell menemukan
partikel penyusun atom yang dinamakan pion.
Pion adalah seperti Muon yaitu merupakan
partikel partikel yang berwujud sinar kosmik,
yang memiliki massa sekitar 273 kali massa satu
electron atau mendekati nilai sebesar 0,1498 sma
untuk pion yang bermuatan listrik dan 0,1449
sma untuk pion yang bermuatan listrik netral,
semua jenis pion tidak berspin.
3
gelombang.
ini
Perumusan
model
atom
Inti
Atom
Berdasarkan
Rutherford
Setelah
melakukan
inti
atom
Eksperimen
eksperimen,
dengan
menggunakan
sinar-X,
dimana
nukleon
partikel-partikel
tersebut
penyusun
inti
tetapi
(Parning, 2003)
Berdasarkan peta kestabilan dalam
berbeda
dalam
tingkat
energinya.
2005).
Suatu inti atom yang mempunyai jumlah
sebagai berikut :
1. Nuklida stabil adalah nuklida yang
secara
mengalami
peluruhan.
2. Radionuklida
40
alam
primer
adalah
200
. Partikel penyusun nuklida kecuali
80Hg
tidak
alamiah
3.
partikel
yang
bermassa
besar
sehingga
alam primer.
4. Radionuklida alam terinduksi adalah
nuklida radioaktif yang terbentuk secar
kontinu dari hasil interaksi sinar kosmik
dengan 14N di atmosfer.
Radionuklida buatan adalah nuklida yang
terbentuk sebagai hasil dari reaksi transmutasi
inti yang dilakukan di laboratorium.
(Simmamora, 2004).
Contoh :
H1 dengan
12
C6 dengan
12
C 7. Isoton adalah
Selisih
massa
sebesar
0,03038
sma
MeV/4
Pengkajian
volume ;
berikut :
Mb = Mtot Mter
Eb ~ Mb
Hubungan antara massa dan energy dapat
nukleon
energi
7,07
binding
MeV/nukleon.
semu
(Ebs)
0,03038 sma.
6
Eb
Mter....................................................................pe
(Z)(MH)
(A-Z)(MN)-
rsamaan 3
Dengan MH adalah energi massa proton =
938,79 MeV, Mter = energi massa terukur. Bila
data
Energi
massa
proton
dan
neutron
ganjil-genap = 0
13+ C4Z2A-1+d
Koreksi untuk energi volume nukleus
terjadi bila ada perbedaan antara jumlah netron
dan
protonnya
ketidaksimetrisan
yang
sehingga
menyebabkan
energi
volume
netron
dan
proton
juga
dapat
parabola.
Puncak
kurva
parabola
ZA
= ...........................................................................
memiliki
...........persamaan 8
yang mana ZA adalah nomor muatan suatu
ciri-ciri
sebagaimana
diterangkan
tersebut
sering
digunakan
untuk
2.
Stabilitas Nuklida
Definisi tentang
nuklida
yang
stabil
26
28
Ni58,
nukleon-nukleon.
Partikel-partikel
yang
itu
adanya
koreksi
pada
energi
volume
dan
paruhnya
maka
kestabilan
nukleus
dalam
= r0 A
interaksi
antarnukleon
adalah
sama,
tidak
memperlakukan
massa
Bunjali,
2002).
inti
sebagai
suatu
Nukleon-nukleon
penyusun
nukleon,
sehingga
energi
interaksi
yakni f n-n
f n-p
f p-p
detik,
berantung
pada
- 10
kecepatan
cairan
juga
mampu
rendah,
menjelaskan
gejala
tetes
cairan
memberikan
dasar
tetes
inti
empirik
yang
dikemukakan
penembak.
(6). Pelepasan kelebihan energi (dieksitasi) pada
menghitung
tetapan
memperkirakan
jari-jari
nuklida
isobarik peluruhan
stabil
nuklir
dan
pada
deret
bulat
tertentu
memiliki
menjadi satu-
16
elektromagnet.
Terpancarnya
nukleus
stabil
yang
merupakan bilangan
jumlah
ganjil
protonnya
dan netronnya
15
P31
mirip dengan
ke yang besar
jumlah
maksimum
nukleon
dampak
penyusun
dari
nukleus
penyerapan
tersebut.
Bila
energi
itu
2.6 Keradioaktifan
Nuklida radioaktif memiliki sifat dapat
diketahui
bahwa
dalam
mengorbit
bergerak
mengorbit
elektron-elektron
pusat
nukleus
pada
di
permukaan
nukleus
akan
mudah
radioaktif
berat
yang
Hukum
pergeseran
radioaktif.
Hukum
11
maka:
P = L.dt
dimana L= tetapan peluruhan atau tetapan
terjadi
peluruhan
dengan
suatu
persamaan:
1 p = 1 L.dt
Kemungkinan suatu nuklida radioaktif
meluruh
selama
2x
selang
waktu
maka
dinyatakan sebagai:
( 1 L.dt )n
keseluruhan
waktu
t,
maka
persamaannya menjadi:
Bila jumlah nuklida radioaktif semula
adalah No, dan nuklida radioaktif yang belum
mengalami peluruhan setelaah waktu t adalah N,
dapat
dinyatakan
dengan
teori
persamaan:
t = (2,303/L) log (No/N)
dan hubungan waktu paruh (t1/2) dengan
Pendidikan
Kimia
FMIPA
IKIP
Negeri
yang
Singaraja.
Simamora, Maruli, dkk.2004. Kimia Dasar II.
Singaraja : IKIP Negeri Singaraja
Triatmojo. 2006. Inti Atom. Diakses dari
coulomb
dinyatakan
dengan
persamaan berikut:
Vc = 0.96 (Z1.Z2)/(A11/3 + A21/3) MeV
yang mana diketahui bahwa R = Ro.A1/3 dan R =
A1/3 sehingga dimana:
e = besar muatan
R = jari-jari nuklida
Ro = tetapan kebebasan
dari A,
-13
Radiokimia.
Singaraja
:Jurusan
Radiokimia mempelajari penggunaan teknikteknik kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan
pengaruh kimiawi dari radiasi zat radioaktif
tersebut.
Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran
partikel dan atau radiasi elektromagnetik oleh
inti yang tidak stabil secara spontan .
Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih
besar dari 83 adalah radioaktif.
Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran
partikel dasar secara spontan.
Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi
timbal-206 dengan memancarkan sebuah
partikel
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti
oleh neutron, proton, atau inti lain.
Contoh: konversi nitrogen-14 atmosfer menjadi
karbon-14 dan hidrogen
Nukleon : partikel-partikel penyusun inti, yaitu
proton dan neutron
Nuklida : suatu spesies nuklir tertentu, dengan
lambang:
Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N =
A-Z
Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom
sama
Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa
sama
Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama
Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam
reaksi inti:
Nama
Lambang
Nomor
atom
Proton
P atau H
1
Neutron
N
0
Elektron
e
-1
Negatron
-1
Positron
+1
Partikel alpha
He atau
2
Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat
dalam reaksi inti adalah (gamma) dengan
massa 0 dan muatan 0.
14
Nomor
massa
1
1
0
0
0
4
1 Ci = 3,7 x 1010 Bq
Keaktifan jenis adalah jumlah disintegrasi per
satuan waktu per gram bahan radioaktif.
Dosis Radiasi
Untuk menyatakan jumlah atau dosis radiasi
yang diserap oleh zat-zat ditetapkan satuan
untuk dosis. Di Amerika, satuan dosis yang
umum adalah rad dengan lambang rd.
Satu rad setara dengan penyerapan 10 -5 J per
gram jaringan.
Satuan SI untuk dosis adalah gray dengan
lambang Gy. Satu gray setara dengan energi
sebanyak 1 joule yang diserap oleh setiap kg zat.
Radiasi neutron lebih berbahaya dari radiasi beta
dengan energi dan intensitas yang sama. Untuk
membedakan pengaruh radiasi digunakan satuan
rem (radiation equivalen of man).
Satu rad sinar alfa lebih merusak daripada satu
rad sinar beta. Oleh karena itu rad biasanya
dikalikan dengan faktor yang mengukur
kerusakan biologi relatif yang disebabkan oleh
radiasi. Faktor ini disebut RBE (Relative
Biologycal Effetiveness of Radiation). Hasil kali
rad dan RBE menghasilkan dosis efektif yang
disebut rem (Rontgen Equivalent for Man).
Satu rem suatu macam radiasi akan
menghasilkan pengaruh biologi yang sama.
Contoh:
Dosis 0 20 rem pengaruh kliniknya tidak
terdeteksi , dosis 20-50 sedikit pengaruh
pengurangan sementara butir darah putih, dosis
100-200 terdapat pengaruh banyak pengurangan
butir darah putih dan pada dosis lebih dari 500
rem dapat menyebabkan kematian.
FISI INTI
Fisi inti (nuclear fission) /reaksi fisi adalah
proses di mana suatu inti berat (nomor massa
>200) membelah diri membentuk inti-inti yang
lebih kecil dengan massa menengah dan satu
atau lebih neutron. Karena inti berat kurang
stabil dibandingkan produknya, proses ini
melepaskan banyak energi.
Reaksi fisi uranium-235:
Sebagai contoh adalah energi yang dihasilkan
pada pembelahan 235 gram uranium-235 adalah
ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada
pembakaran 500 ton batubara.
menyangkut
senyawa
atau
sekelompok
senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber
sinar.
Berikut
beberapa
contoh
penggunaan
radioisotop dalam berbagai bidang:
1. Bidang kimia
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari
mekanisme berbagai reaksi kimia seperti
esterifikasi dan fotosintesis.
Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion
tiosulfat.
Analisis pengenceran isotop dan analisis
pengaktifan
neutron
(dalam
bidang
perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan,
geologi, elektronika, kriminologi, oseanografi
dan arkeologi).
2. Bidang kedokteran
Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti
peredaran darah dalam tubuh manusia ,
mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid
dengan isotop I-131, menentukan tempat tumor
otak dengan radioisotop fosfor, Fe-59 untuk
mengukur laju pembentukan sel darah merah.
Kobalt-60 digunakan untuk pengobatan kanker,
teknetium-99 untuk alat diagnostik gambaran
jantung, hati dan paru-paru pasien.
3. Bidang pertanian
Radiasi gamma dapat digunakan untuk
memperoleh bibit unggul dan radiisotop fosfor
untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh
tanaman.
4. Bidang Industri
Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam
dalam tanah atau beton, menentukan keausan
atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasan antar logam,
5. Penentuan umur batuan atau fosil
sumber:
http://antunikimia.blogspot.com/2009/05/redoks
-dan-elektrokimia.html
18