Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA (VISUAL, KINESTETIK, dan

AUDITORIAL) PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA


PERALATAN KANTOR TERHADAP HASIL BELAJAR

JURNAL

ASTI WIDYA PUTRI


NIM. 088554291

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN
2013

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA (VISUAL,


AUDITORIAL DAN KINESTETIK) PADA MATA
PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR
TERHADAP HASIL BELAJAR

Asti Widya Putri


Sri Abidah Suryaningsih
Fakultas Ekonomi,Unesa Ketintang Surabaya

ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar Visual, Auditorial,
Kinestetik terhadap hasil belajar siswa kelas X APK pada mata pelajaran mengelola peralatan
kantor di SMK Barunawati Surabaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Kuantitatif.
Metode pengumpulan data adalah metode observasi, kuesioner (angket), wawancara, dan
dokumentasi. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X dengan jumlah 72 siswa. Teknik
Analisis Datanya yang digunakan adalah Teknik Analisis Regresi Sedehana. Hasil Uji Regresi
Linier Sederhana diperoleh :terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap
hasil belajar siswa mengelola peralatan kantor di SMK Barunawati Surabaya.

Kata kunci:Gaya Belajar (Visual.Auditorial,Kinestetik),Hasil Belajar

ABSTRACT
The result of study was to determine the effect of learning styles visual,auditorial,kinestetik
learning outcomes for students of class X subjects manage APK on office equipment in
vocational Barunawati Surabaya. This research included quantitative research. Data collecting
method is a method of observation questionnaires,interviews, and documentation. Sample
students of class X APK with of 72 students.Technical of data analysis used is a simple
regression results obtained significant relationship between learning style on learning outcomes
students in vocational manage office equipment Barunawati Surabaya.
Keywords: Learning Style(Visual AuditoryandKinesthetic), Learning outcomes.

Di dalam kegiatan belajar

pendidikan yang disesuaikan untuk

mengajar, anak adalah subjek dan

mampu

objek kegiatan pengajaran. Inti

Sumber

proses pengajaran tidak lain adalah

(SDM).Sistem

kegiatan belajar anak didik dalam

Indonesia

mencapai satu tujuan pengajaran.

untuk meningkatkan angka siap

Tujuan pengajaran tentu saja akan

kerja dan mencegah bertumbuhnya

dapat tercapai jika anak didik

pengangguran.

berusaha

secara

mencapainya.
menyatakan

aktif

untuk

Djamarah

(2004)

bahwa

hakikatnya

belajar

memenuhi

kebutuhan

Daya

Manusia

pendidikan

dapat

di

dikembangkan

Untuk memperoleh suatu


pendidikan,

seseorang

harus

pada

menempuh belajar di sekolah.

adalah

Dengan belajar,pengetahuan dan

perubahan yang terjadi di dalam

pengalaman

diri seseorang setelah berakhirnya

Kepribadian yang di tumbuhkan

melakukan

belajar.

akan muncul pula karena tercipta

Walaupun pada kenyataannya tidak

perubahan-perubahan sikap yang

semua

terjadi akibat dari kegiatan belajar

aktivitas
perubahan

termasuk

kategori belajar.

akan

bertambah.

yang telah dilakukan oleh individu

Sekolah

Menengah

tersebut.

Belajar

adalah

Kejuruan (SMK) merupakan salah

serangkaian jiwa dan raga untuk

satu

memperoleh

komponen

yang

patut

suatu

perubahan

dikembangkan dalam pendidikan

tingkah laku sebagai hasil dari

Indonesia.

pengalaman

Bersamaan

dengan

individu

dalam

kemajuan bangsa, ada tuntutan

interaksi dengan lingkungannya

kebutuhan Sumber Daya Manusia

yang menyangkut kognitif, afektif,

(SDM).

dan

psikomotor

pemasok tenaga kerja yang cukup

(Djamarah,2011:13).

Sedangkan

produktif di mata internasional

hasil

yang ikut bersaing dengan negara

penilaian dari proses belajar siswa

lain.

atas pencapaian suatu tujuan yang

kesiapan

Indonesia

Untuk
kualitas

sebagai

memenuhinya,
SDM

harus

belajar

merupakan

hasil

memuaskan dari proses belajar

makin ditingkatkan. Jalurnya juga

(Djamarah,2011:175).

Nilai

turut dipersiapkan melalui sistem

tersebut diperoleh setelah proses

belajar

mengajar

selama

satu

berlangsung

semester

dan

dirumuskan oleh pendidik dapat


terwujud/tercapai.

dicantumkan secara tertulis dalam

Gaya

belajar

seseorang

buku laporan nilai yang berisi hasil

adalah kombinasi dari bagaimana

penilaian

ia

angka

dengan

yang

kogntif

menggunakan

dilihat

pada

dengan

sisi

melihat

menyerap

dan

mengatur

serta

informasi.

Menurut

kemampuan

siswa

dalam

(2003:55),gaya

penguasaan

pengetahuan

pada

Learning style

telah

bereaksi

materi

pelajaran

yang

kemudian
mengolah
Nasution

belajar

atau

adalah ia cara

dan

menggunakan

diberikan oleh guru dan didukung

perangsang-perangsang

yang

oleh nilai-nilai yang lain.

diterimanya dalam proses belajar.

merupakan

Lebih lanjut dikatakan gaya belajar

salah satu dari faktor-faktor yang

adalah cara yang konsisten yang

mempengaruhi hasil belajar siswa

dilakukan

yang tidak kalah pentingnya. Cara

menangkap

atau gaya belajar yang berbeda-

informasi, cara mengingat, berfikir

beda mempunyai pengaruh pada

dan memecahkan persoalan.

Gaya

belajar

oleh

Dari

hasil belajar siswa. Gaya belajar

siswa

dalam

stimulus

atau

beberapa

pendapat

merupakan suatu strategi yang

diatas dapat disimpulkan bahwa

dilakukan

gaya belajar merupakan suatu cara

oleh

siswa

dalam

belajarnya untuk mencapai tujuan

atau

yang diharapkan yaitu hasil belajar

seseorang atau sekelompok orang

yang baik.

sebagai

pencari

pelajaran

yang

Tujuan pembelajaran yang

sikap

yang

dilakukan
penerima,

dibutuhkannya

diinginkan tentu yang optimal,

yang dialaminya sendiri dengan

untuk itu ada beberapa hal yang

mempergunakan alat inderanya.

perlu diperhatikan oleh pendidik,

Berdasarkan hasil observasi

salah satunya yang penting adalah

hampir semua siswa mencapai

pendidik perlu mengetahui tipe

ketuntasan belajar siswa. Pada

gaya atau gaya belajar siswanya,

kelas

agar pendidik dapat menyesuaikan

BARUNAWATI

metode apa yang akan diterapkan

pemahaman

pada

materi yang dijelaskan oleh guru

tujuan

saat

mengajar

pengajaran

sehingga

yang

telah

APK

di

SMK

SURABAYA

mereka

terhadap

dapat dikategorikan sangat baik


dan dalam menyerap pelajaran

sangat cepat. Namun di kelas X

dalam

APK 2 memiliki tempo belajar

kantor..

yang agak berbeda satu sama lain

mempelajari
Dalam

peralatan

pencapaian

hasil

artinya kelas yang kurang aktif

belajar mereka di akhir sekolah

dalam bertanya dan dalam kegiatan

nanti, mereka telah di bekali ilmu

belajar mengajar

ramai

ilmu praktis dan menghasilkan

berpengaruh

lulusan yang siap terjun ke dunia

terhadap nilai hasil belajar mereka

kerja agar siswa lebih mengenal

yaitu gaya belajar siswa tipe

potensi diri dalam bidang studi

Visual, Auditorial, dan Kinestetik.

tertentu, sehingga dalam proses

sendiri.

Hal

sering

ini

Peneliti

juga

pengamatan

melakukan
guru

saja, namun memiliki orientasi

peralatan

siap kerja bahkan menciptakan

kantor berlangsung. Guru tersebut

lapangan kerja baru dan siswa

telah memperhatikan perbedaan

telah dibekali ilmu salah satunya

gaya

cara

pengajar

terhadap

belajar tidak hanya sekedar belajar

mengelola

belajar

siswa

Visual,

memahami

pengoperasian

Kinestetik, Auditorial. Pada saat

mesin dan peralatan kantor sesuai

pelajaran

mengelola

dengan buku panduan, mengetahui

kantor

berlangsung

peralatan
guru

cara

memperbaiki

peralatan

point bagaimana cara memahami

kerusakan mesin dan peralatan

pengoperasian mesin dan peralatan

kantor.

sesuai

terjadi

buku

Berdasarkan latar belakang,

panduan. Gaya belajar mereka pun

maka rumusan masalah dalam

berbeda beda, ada yang senang

penelitian ini adalah:Apakah gaya

mencoret-coret

belajar

pada waktu

dengan

bila

dan

menerangkan dengan media power

kantor

kantor

mesin

sketsa
guru

materi

visual,

auditorial

dan

menjelaskan

kinestetik berpengaruh terhadap

materi peralatan kantor, ada yang

hasil belajar siswa di kelas X APK

suka

pada mata pelajaran Mengelola

menggunakan

multimedia

seperti gambar-gambar dalam mata

Peralatan

pelajaran peralatan kantor dan

BARUNAWATI SURABAYA?

berani bertanya dan berkompetisi


agar berhasil dengan baik dalam
mengikuti

pelajaran

peralatan

kantor serta membantu siswa lain


jika mereka menemui kesulitan

Kantordi

Berdasarkan

SMK

rumusan

masalah di atas maka tujuan


penelitian adalah sebagai berikut
:Untuk mengetahui pengaruh gaya

belajar

visual,

auditorial

dan

merupakan suatu proses dimana

kinestetik terhadap hasil belajar

didalamnya terjadi suatu interaksi

siswa di kelas X APK pada mata

antara

pelajaran

dilingkungannya

Mengelola

Peralatan

seseorang

(siswa)
yang

Kantordi SMK BARUNAWATI

mengakibatkan adanya perubahan

SURABAYA?

tingkah

laku

memberikan

yang

suatu

akan

pengalaman

KAJIAN PUSTAKA

baik

Belajar

(pengetahuan), afektif (sikap), dan

Belajar secara umum dapat


diartikan sebagai proses perubahan

bersifat

kognitif

psikomotorik (ketrampilan).

perilaku, akibat interaksi individu

Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan suatu

lingkungan. Perubahan tidak hanya

kombinasi

dari

berkaitan

penambahan

menyerap,

kemudian

tetapi

serta mengolah informasi. berfikir

ilmu

dengan

pengetahuan,

juga

berbentuk kecakapan, ketrampilan,

bagaimana

ia

mengatur

dan berkomunikasi.

diri,

Gaya belajar adalah cara yang

minat, watak, penyesuaian diri

diambil oleh msing-masing orang

(Sardiman, 2007:21).

dalam menyerap informasi baru,

sikap,

pengertian,

harga

bagaimana
Menurut

(Slameto,2010:2),

secarapsikologis

berkonsentrasi,memproses

dan

belajar

adalah

menampung informasi yang masuk

perubahan

yaitu

ke otak. Ada dua kategori utama

perubahan tingkah laku sebagai

yang telah disepakati oleh para ahli

hasil

tentang

suatu

proses
dari

interaksi

dengan

bagaimana

lingkungannya dalam memenuhi

belajar.Pertama,

kebutuhan

bagaimana

sebagai

hidupnya.
proses

dilakukan
memperoleh

Belajar

usaha

seseorang
suatu

yang

kita
dengan

menyerap
mudah

dan

kedua dominasi otak, cara kita

perubahan

mengatur dan mengolah informasi


tersebut.

sebagai

hasilpengalamannya sendiri dalam


interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan definisi diatas
disimpulkan

modalitas,

untuk

tingkah laku yang baru secara


keseluruhan,

informasi

kita

bahwa

belajar

Tipe Gaya Belajar


Mengetahui
seseorang

akan

tipe

belajar
membantu

pendidik untuk dapat mendekati

yang

semua atau hampir semua murid

didengar, suka membaca daripada

hanya

dibacakan,

dengan

informasi

menyampaikan

dengan

berbeda-beda

gaya

yang

dilihat

dari

pada

yang

Lebih

mudah

yang

mengingat jika dibantu gambar, (2)

disesuaikan

Gaya belajar Auditorial memiliki

dengan tipe belajar siswa.

ciri-ciri yaitu berbicara dengan diri

Gaya belajar siswa dapat

sendiri saat mengerjakan sesuatu,

dibedakan menjadi 3 yaitu:tipe

menggerakkan bibir mereka dan

Visual,

mengucapkan

tipe

Auditorial,

tipe

tulisan

ketika

Kinestetik. (De Porter,2001:12).

membaca buku pelajaran, suka

(1)Visual adalah gaya belajar yang

berdiskusi

lebih

sesuatu

mendominasi

pada

dan

menjelaskan

panjang

lebar,

mudah

penglihatan, (2) Auditorial adalah

terganggu oleh keributan dan sulit

gaya belajar siswa yang lebih

konsentrasi

menerima

dengan

ramai, mampu mengingat dengan

pendengaran yang lebih dominan,

baik materi yang didiskusikan

(3) Kinestetik adalah gaya belajar

dalam

siswa

mendengarkan

pelajaran

yang

lebih

menerima

belajar

di

kelompok,

tempat

lebih

suka

penjelasan

guru

pelajaran yang dilakukan dengan

daripada

berbicara,

(3)

Gaya

gerakan,bekerja dan menyentuh.

belajar Kinestetik memiliki ciriciri yaitu suka sering berdiri dekat


ketika berbicara dengan teman ,

Ciri-Ciri Gaya Belajar


Bobby

De

menyebutkan

Porter

beberapa

(2009)

tidak suka di paksa belajar berjam

ciri-ciri

jam, suka warna terang untuk

gaya belajar yaitu gaya belajar

menandai

visual, gaya belajar auditorial dan

Menggunakan

gaya belajar kinestetik. (1) Gaya

petunjuk

belajar visual memiliki ciri-ciri

Tidak terlalu mudah terganggu

yaitu berbicara dengan cepat dan

dengan situasi keributan meskipun

teliti pada saat membaca materi

di sekeliling mereka ramai banget,

peralatan kantor,

tidak bisa duduk dengan tenang

mencoret-coret

lebih senang

sketsa

materi

hal-hal

penting,
jari

(4)

sebagai

ketika membaca,

(5)

untuk waktu yang lama.

pada waktu guru menjelaskan mata


pelajaran peralatan kantor, lebih
suka

melakukan

demonstrasi

daripada berpidato, Mengingat apa

Tugas guru dalam memahami


Gaya Belajar Siswa.

Guru juga mempunyai peranan

siswa,

yang sangat penting dalam proses

menghargai keterlibatan individu

belajar mengajar,guru juga harus

secara penuh dalam proyek-proyek

memahami

pembelajaran

berbagai

perbedaan

(7)

Mendorong

mandiri,

dan

(8)

gaya Belajar para siswa yang

Menyatakan kepada para siswa

sebagian besar sangat bebeda-

bahwa guru-guru merupakan mitra

beda.

mereka

Tugas

guru

dalam

dan

perannya

memahami Gaya belajar adalah (1)

motivator

Memahami potensi siswa yang

siswa, (9) Menciptakan suasana

tersembunyi dan mendorongnya

belajar yang kondusif dan bebas

untuk berkembang sesuai dengan

dari tekanan dan intimidasi dalam

kecendrungan bakat dan minat

usaha meyakinkan minat belajar

mereka,

siswa, (10) Mendorong terjadinya

(2)Memberikan

dan

sebagai

fasilitator

kesempatan kepada siswa untuk

proses

belajar

rasa

kolaboratif, inkuiri dan diskaveri

tanggung jawab dan melaksanakan

agar terbentuk budaya belajar yang

tugas dan bantuan jika mereka

bermakna

membutuhkan.

Menghargai

Memberikan tes / ujian yang

potensi siswa yang lemah/lamban

mendorong terjadinya umpan balik

dan

entuisme

dan semangat gairah pada siswa

terhadap ide serta gagasan mereka,

untuk ingin mempelajari lebih

(4) Mendorong siswa untuk terus

dalam.

maju

meningkatkan

(3)

memperlihatkan

mencapai

sukses

yang

diminati

bidang

dan

Mengakui pekerjaan siswa dalam


satu bidang untuk memberikan
berikutnya,

pada
(5)

pekerjaan

lain

Menggunakan

kemampuan fantasi dalam proses


pembelajaran untuk membangun
hubungan

dengn

realitas

kehidupan

nyata,

(6)

keindahan

perbedaan

karakter,

bakat,

minat

pada

interaktif,

siswa,

(11)

dalam

penghargaan atas prestasi mereka,

semangat

pembelajaran

bagi

dan

Memuji
potensi,
serta

modalitas Gaya Belajar individu

Pengertian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dapat dilakukan terhadap
program, proses dan hasil belajar.
Penilaian program bertujuan untuk
menilai efektivitas program yang
dilaksanakn;
bertujuan

penilaian
untuk

proses

mengetahui

akivitas dan peserta didik dalam


pembelajaran; sedangkan penilaian
hasil bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar atau pembentukan
kompetensi peserta didik.

Sedangkan
(2011:175)

Djamarah

menyatakan

bahwa

masalah, (3) Strategi kognitif yaitu


kemmapuan

mengendalikan

perubahan adalah hasil yang telah

ingatan dan cara-cara berfikir agar

dicapai dari proses belajar.

terjadi

aktifitas

yang

efektif.

pendapat

Kecakapan intelektual dan strategi

diatas dapat disimpulkan bahwa

kognitif menekankan pada proses

hasil

hasil

pemikiran yang menitikberatkan

penilaian dari proses belajar siswa

pada hasil belajar, (4) Sikap yaitu

atas pencapaian suatu tujuan yang

dalam diri individu yang akan

memuaskan dari proses belajar.

memberikan

Hasil

ini

bertindak dalam menghadapi suatu

ditekankan pada evaluasi pada

obyek, (5) Kecakapan motorik

proses belajar yang telah diperoleh

yaitu hasil belajar yang berupa

dalam kegiatan pembelajaran yang

kecakapan

telah

dikontrol oleh otot dan fisik.

Dari

beberapa

belajar

merupakan

belajar

dalam

dilakukan

hal

dalam

suatu

kecendrungan

percakapan

yang

kegiatan belajar. Dengan demikian


hasil belajar merupakan sebuah

Indikator Hasil Belajar


Sudjana

penilaian dari proses belajar siswa

(2010:152)

menyatakan bahwa hasil belajar

dalam kurun waktu tertentu.

yang dicapai siswa dipengaruhi


Bentuk-Bentuk Hasil Belajar
Perubahan

perilaku

yang

merupakan hasil belajar yaitu: (1)


Informasi verbal yaitu penggunaan
informasi dalam betnuk verbal,
baik secara tertulis maupun lisan,
misalnya pemberian nama-nama
terhadap suatu benda, dan definisi,
(2) Kecakapan intelektual yaitu
kecakapan

individu

dalam

melakukan

interaksi

dengan

lingkungannya yang menggunakan


symbol.
keterampilan
kecakapan

Termasuk
intelektual
dalam

dalam
adalah

oleh 2 faktor utama yaitu faktor


dari dalam diri siswa dan faktor
yang datang dari luar diri siswa
atau faktor lingkungan. Faktor
yang

datang

terutama

dari

diri

kemampuan

siswa
yang

dimilikinya. Faktor kemampuan


siswa besar sekali pengaruhnya
terhadap hasil belajar yang dicapai.
Disamping

faktor

kemampuan

yang dimiliki siswa, juga ada


faktor lain seperti motivasi belajar,
ketekunan,sosial

ekonomi,

fisik

dan psikis.
Berdasarkan pengertian di

menghadapi
atas

maka

dapat

disintesiskan

bahwa hasil belajar adalah suatu

rancangan

penilaian

digunakan

akhir

dari

proses

penelitian
untuk

yang

menentukan

pengenalan yang telah dilakukan

tujuan dari penelitian. Penelitian

berulang

akan

ini merupakan penelitian populasi

tersimpan dalam jangka waktu

dalam jenis penelitian eksplanatori,

lama atau bahkan tidak akan hilang

yaitu

selama - lamanya karena hasil

tujuan menjelaskan pengaruh antar

belajar

dalam

variabel penelitian yakni variabel

membentuk pribadi individu yang

bebas (X) yaitu gayabelajar dengan

selalu ingin mencapai hasil yang

variabel (Y) yakni hasil belajar

lebih baik sehingga akan merubah

siswa. Dalam penelitian ini penulis

cara berpikir serta menghasilkan

berusaha untuk mengetahui adanya

perilaku kerja yang lebih baik.

pengaruh Gaya belajar Visual,

ulang

turut

serta

serta

usaha

penelitian

dengan

Auditorial, Kinestetik pada mata


pelajaran

Metode Penelitian

Mengelola

Peralatan

Jenis penelitian ini adalah

Kantor terhadap hasil belajar kelas

penelitian eksplanasi (explanation)

X APK SMK BARUNAWATI

karena penelitian ini menjelaskan

SURABAYA. Adapun rancangan

kedudukan variabel-variabel yang

penelitian

diteliti serta hubungan antara satu

sebagai berikut:

variabel yang satu dengan variabel


yang

lain

(Sugiyono,

2008).

dapat

digambarkan

Gaya
Belajar

Hasil
Belajar

(X)

(Y)

Pendekatan yang digunakan dalam


penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Gambar 3.1 Model Rancangan

menekankan

Penelitian

pada

pengujian

adanya
hipotesis,

Menurut Sukmadinata (2008:252)

mementingkan proses pengukuran

sampel

melalui

data-data

uji

pemilihan dan penentuan jenis

statistik

dan

antar

sampel dan perhitungan besarnya

melalui

hubungan

adalah

suatu

sampel yang akan menjadi subjek

variabel.

atau objek penelitian.


pengambilan

Rancangan Penelitian
Dalam
penelitian,

proses

melakukan
diperlukan

sampel

Kriteria
seperti

suatu

dikemukakan Suharsimi Arikunto

adanya

(2006) yang menyatakan bahwa


:Apabila subyeknya kurang dari

seratus lebih baik diambil semua

tentang ada atau tidaknya gaya

sehingga penelitiannya merupakan

belajar yang digunakan oleh siswa.

populasi selanjutnya jika jumlah


besar dapat diambil antara 10% 15% atau 20% - 25% atau lebih.

Metode Kuesioner (Angket)


Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan

Berdasarkan

pendapat

Arikunto tersebut maka penelitian


ini mengambil sampel penelitian
sebanyak 72 siswa pada kelas X

dengan cara memberi seperangkat


pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada

responden

untuk

dijawabnya Sugiyono (2008:142).

APK di SMK BARUNAWATI


SURABAYA

Teknik Analisis Data

Teknik Pengumpulan Data

Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto

Dokumentasi

(2006:170) validitas adalah suatu

Metode dokumentasi adalah

ukuran yang menunjukkan dan

pengumpulan data dengan cara

kesahan

memiih dokumen atau arsip-arsip

mengetahui

valid

tidaknya

yang

instrument

dilaakukan

dengan

berkaitan

dengan

obyek

instrumen.

Untuk

penelitian. Dengan menggunakan

caramengkonsultasikan

dokumentasi

penulis

dapat

perhitungan koefisien korelasi (r)

mengumpulkan

data

penelitian

pada taraf signifikansi 5% atau

yang

diperlukan

sekolah,

struktur

seperti

data

hasil

taraf kepercayaan 95%.

organisasi

Uji validitas setiap butir soal

sekolah, daftar jumlah siswa serta

pernyataan yang terdapat dalam

nilai raport siswa pada semester

angket dilakukan dengan bantuan

genap tahun ajaran 2012-2013

SPSS

SMK Barunawati Surabaya.

digunakan

Ver.11.5

kriteria

untuk

yang

menentukan

validitas butir soal adalah jika


Observasi

rhitung < rtabel maka instrumen dapat

Metode observasi digunakan untuk

dinyatakan valid atau layak untuk

memperoleh data berupa cara yang

mengambil data dengan jumlah

digunakan oleh siswa dalam proses

responden

belajar mengajar,sehingga dapat

siswa.Dengan

diperoleh data secara langsung

untuk dianggap valid adalah Sig.

(N)

adalah

syarat

72

minimum

(2-Tailed) 0.05 maka data ini

ada atau tidaknya pengaruh gaya

dinyatakan valid.

belajar

terhadap

hasil

belajar.

Pengolahan data ini menggunakan


SPSS 11.5 For Windows. (2)

Uji Reliabilitas
Reliabilitas

instrumen

menunjukkan seberapa besar suatu


instrumen tersebut dapat dipercaya
dan

digunakan

pengumpul

sebagai

data.

alat

Reliabilitas

instrumen yang semakin tinggi,


menunjukkan
didapatkan

hasil

ukur

semakin

yang

terpercaya

(reliabel). Semakin reliabel suatu


instrumen

membuat

instrumen

tersebut akan mendapatkan hasil


yang

sama,

beberapa

bila

kali

digunakan

mengukur

pada

realibilitas

dengan

dilakukan

menggunkan

koefisiden

mengetahui

apakah

independen

(X)

alpha

metode

SPSS

For

variabel

berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel


dependen (Y), maka dilakukan ujit.

Koefisien

(3)

Determinasi

(R2).Uji Koefisien Determinasi R2


atau (R2 Adjusted ) menunjukkan
kemampuan

garis

regresi

menerangkan

variasi

variabel

terikat [ proporsi (persen ) variasi


variabel

terikat

yang

dapat

dijelaskan oleh variabel bebas.


Nilai

obyek yang sama.


Uji

Untuk perhitungan hipotesis guna

R2atau

berkisar

antara

(R2
0

Adjusted)
sampai

1.

Semakin mendekati 1, semakin


baik ( Ajija, 20011:34).
Persyaratan

Windows, menyediakan fasilitas

yang

harus

uji

dipenuhi sebelum melakukan uji

statistik yang disebut koefisien

asumsi ada 5 yaitu uji normalitas,

alpha.

uji

penghitungannya

dengan

Koefisien

alpha

yang

heterokedatisitas,

uji

diperoleh kemudian dibandingkan

multikolinieritas, uji homogenitas

dengan

dan

batas

nilai

realibilitas

uji

linieritas.

Tetapi

minimum sebesar 0,6, dikatakan

dikarenakan pada penelitian ini

reliabel apabila Cronbanch Alpha>

menggunakan regresi sederhana,

0,6.

maka tidak diperlukan uji asumsi


sehingga hanya menggunakan uji
normalitas dan Linearitas yaitu:

Teknik Analisis Data


Regresi

Linier

Pengujian

digunakan

untuk

pengujian

tentang

mengetahui dan memprediksikan

distribusi

data.

(1) Persamaan
Sederhanaini

normalitas

adalah

kenormalan

Maksud

data

berdistribusi secara normal adalah

bahwa data akan mengikuti bentuk

tidak

distibusi

heteroskedatisitas bertujuan untuk

normal,

dimana

data

konstan.

Uji

memusat pada nilai rata-rata dan

menguji

apakah

dalam

median. Peneliti akan meneliti

regresi

terjadi

ketidaksamaan

normalitas data nilai hasil belajar

varian

atau

dari

pengamatan ke pengamatan yang

72

siswa

yang

telah

model

residual

Dengan

satu

ditentukan. Melalui uji normalitas

lainnya.

adanya

ini akan diketahui apakah data

heteroskedastisitas, estimator tidak

angket variabel x yaitu gaya

menghasilkan

belajar dan variabel y yaitu hasil

yangBLUE, namun hanya Linear

belajar pada siswa berdistribusi

Unbiased

secara normal.

(BLUE).Menurut Uji White dan

estimator
Estimaor

Gujarati, model tidak mengandung


heteroskedastisitas

Uji Asumsi Klasik


(1) Uji

Normalitas

pengujian

tentang

adalah

kenormalan

distribusi data. Penggunaan uji


normalitas karena pada analisis

jika

nilai

X2hitung yang diperoleh dalam


perhitungan lebih kecil dari nilai
tabel X2hitung yangdiperoleh.

statistik parametrik asumsi yang

HASIL dan PEMBAHASAN

harus dimiliki oleh data adalah

Hasil Regresi Linier Sederhana.

bahwa data tersebut terdistribusi


normal. Uji normalitas dilakukan
dengan mengamati histogram atau
residual dan statistik Jarque-Berra
(JB)

ysng

menguji

digunakan

apakah

untuk

suatu

data

Koefisie
probabili
n
thitung
tas
Regresi
0,439
-0,082
-2,147
0,35
Variabel Terikat : Hasil Belajar Siswa
R Square
: 0,062
Konstanta
: 86,324
N
: 72
Variabel
Bebas

berdistribusi normal atau tidak. (2)


Uji

HeterokedastisitasMenurut

Budi,dkk
asumsi

(2005)

untuk

satu

regresi

linier

sederhana ini digunakan untuk

dimana

mengetahui dan memprediksikan

residual tidak sama

ada atau tidaknya pengaruh gaya

dalam

varians dari

merupakan

Persamaan

regresi

pengamatan

pengamatan
Heteroskedatisitas

yang

ke

belajar

terhadap

hasil

belajar.

lain.

Pengolahan data ini menggunakan

adalah

SPSS 16.0 For Windows. Dimana

gangguan yang tidak memiliki

rumus dari linier sederhana yaitu:

varians yang sama atau variannnya

Y= a+bX

Y= 86,324 + 0,082X

bahwa

Dimana:

pengaruh positif terhadap variabel

Y = Prestasi belajar siswa mata

y.Hal ini sesuai dengan jurnal

pelajaran

penelitian terdahulu Dina Maulida

Mengelola

Peralatan

variabel

mempunyai

Kantor.

dalam Pengaruh Gaya Belajar dan

hasilnya

= Gaya belajar siswa mata

pelajaran

Mengelola

Peralatan

positif

terhadap prestasi belajar di Smk

Kantor.
a

berpengaruh

Muhammadiyah 2Malang.

= Bilangan Konstanta

Koefisien Determinasi (R2)


Analisis
determinasi

= Koefisien regresi

Dari persamaan regresi tersebut

diperlukan

dapat diketahui (1) Nilai Konstanta

terhadap

86,324 menunjukkan bahwa jika

perhitungan

besarnya y = 86,324, (2) Koefisien


menyatakan ada pengaruh positif

Model

setiap penambahan satu satuan

SPSS

11.5

for

akan

menambah variabel y sebesar

Berdasarkan

0,082.

hasil

dari

perhitungan diatas diperoleh data


Rsquare sebesar 0,062 atau sebesar

Uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Beta
Error

Mode
l

1 (Constant) 86,324 1,653


Mengelola
peralatan

-0,082 0,038

62%. Hal ini menunjukka bahwa


t

Sig.

52,24

dapat diketahui signifikansi data.


Nilai signifikansi data sebesar
yang

signifikansi

berarti
<

0,05

oengaruh variabel independent (x)


0

-0,249 -2,15 0,035

Maka, melalui tabel diatas

0,035

Dan

Std.
Adjusted Error of DurbinR
R Square
R Square
the
Watson
Estimate
df1
,249(a)
0,062
0,048 1,82784
1

variabel x terhadap y. Dimana


maka

terikat.

Windows, yaitu:

regresi dari x besarnya 0,082 yang

variabel

berikut adalah hasil R2 melalui

nilai x sama dengan 0 maka

variabel

mengetahui

besarnya pengaruh variabel bebas

pada persamaan tersebut sebesar

pada

untuk

nilai
artinya

koefisien regresi signifikan dengan


thitung -2,147. Hal ini membuktikan

terhadap variabel independent (y)


kuat

sebesar

62%

sedangkan

sisanya sebesar 38% adalah faktor


lainnya.

jika nilai signifikansi lebih besar


dari 0,05 maka tidak terdapat
gejala
Uji Asumsi Klasik.

heterokedatisitas

pada

model regresi.

Uji Normalitas

Kriteria pengujian tersebut ialah


(1)

Ho

tidak

ada

gejala

heteroskedastisitas, (2) Ha : ada


gejala heteroskedastisitas, (3) Ho
diterima bila t tabel < t hitung < t
tabel

berarti

tidak

terdapat

heteroskedastisitas dan Ha ditolak


bila t hitung > t tabel atau -t hitung
< -t tabel yang berarti terdapat
gejala heteroskedastisitas.
Standar
Unstandardized dized
Coefficients Coeffic
ients
Std.
B
Beta
Error

Model

Berdasarkan output di atas


yaitu grafik histogram didapatkan
1

garis kurva normal, berarti daya


yang diteliti diatas bedistribusi
normal. Demikian juga dari normal
probability

plots

diagonal

52,238

0,038 -0,249 -2,147

0,035

Pada

kedua

mata

pelajaran

garis

mengelola peralatan kantor tidak

grafik

signifikan karena 0,35 > 0,05

mengikuti
maka

1,653

Sig.

menunjukkan

berdistribusi normal, karena garis


(titik-titik)

(Const
86,324
ant)
Mengel
ola
peralata -0,082
n
kantor

menunjukkan bahwa model regresi

sehingga

memenuhi asumsi normalitas.

kantor

mengelola
tidak

peralatan

terjadi

gejala

heteroskedastisitas.
Uji Heterokedastisitas
Diagnosis

adanya

heterokedastisitas

secara

kuantitatif dalam regresi dapat


dilakukan

dengan

dilakukan

pengujian korelasi rank spearman


variabel

bebas

terhadap

nilai

undstandarized, dengan ketentuan

PEMBAHASAN
Gaya belajar merupakan salah
satu

dari

faktor-faktor

yang

mempengaruhi hasil belajar siswa


yang tidak kalah pentingnya. Cara
atau gaya belajar yang berbedabeda mempunyai pengaruh pada

hasil belajar siswa. Gaya belajar

bahwa gaya belajar sedang. Hal ini

merupakan suatu strategi yang

dikarenakan

dilakukan

dalam

merupakan landasan penting bagi

belajarnya untuk mencapai tujuan

seorang siswa dan tenaga pendidik.

oleh

siswa

yang diharapkan yaitu hasil belajar


yang

baik.

Untuk

dapat

gaya

Karena
mengetahui

belajar

pendidik
tipe

pelu

gaya

mengetahui seberapa besar minat

siswanya,

belajar

metode apa yang akan diterapkan

siswa

mata

pelajaran

dapat

belajar

Mengelola Peralatan Kantor, maka

pada

digunakan media angket yang

tujuan

disebarkan siswa.

dirumuskan oleh pendidik dapat

Gaya belajar siswa kelas X di


SMK

mengajar

pengajaran

terwujud

yang

tercapai.

telah

Hal

cukup.

tersebut

memiliki keyakinan untuk cita-cita

jawaban

mereka kedepannya. Sebaliknya

dilihat

responden

dari

sebanyak

55,6

karena

ini

Surabaya

Hal

disebabkan

sehingga

Barunawati

tergolong
dapat

saat

menyesuaikan

mereka

apabila siswa atau muridnya tidak

memiliki gaya belajar Visual yang

mengetahui gaya belajar maka

sedang terhadap mata pelajaran

siswa akan bersikap acuh dalam

mengelola

pelajaran yang dapat berakibat

peralatan

kantor.

Sedangkan 65,3% memiliki gaya

tujuan pembelajarn tidak optimal.

belajar auditorial sedang terhadap

Oleh karena itu dalam proses

hasil belajar. Dan yang terakhir

belajar mengajar guru harus peka

sebesar sebesar 68,1% memiliki

terhadap

gaya belajar kinestetik sedang

hendaknya berusaha bagaimana

terhadap hasil belajar.

menciptakan kondisi tertentu agar

Penelitian ini didukung oleh

situasi

kelas,

guru

siswa itu selalu butuh dan ingin

penelitian yang dilakukan Dina

terus

Maulida (2008) yang berjudul

menjelaskan hal-hal yang menarik,

Pengaruh Gaya Belajar (Visual,

salah

Auditorial,& Kinestetik)Terhadap

mengembangkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas I

gaya mengajar. Dengan variasi ini

Penjualan SMK Muhammadiyah 2

siswa bisa merasa senang dan

Malang

memperoleh

Pada

Kewirausahaan

Mata

Pelajaran

Tahun

Ajaran

2007/2008.

Hasil

penelitian

menyatakan

secara

keseluruhan

belajar.

belajar.

Dengan

satunya

adalah

variasi

kepuasan

Selain

cara

dalam

terhadap

memperoleh

kepuasan. Siswa tersebut juga

dapat

meningkatkan

hasil

belajarnya.

belajar siswa kelas X dalam mata


pelajaran

mengelola

peralatan

Gaya Belajar

kantor diterima. Ini menunjukkan

siswa (Visual, Auditorial dan

bahwa gaya belajar mempunyai

Kinestetik) pada mata pelajaran

pengaruh yang signifikan terhadap

mengelola

hasil belajar siswa mata pelajaran

Pengaruh

peralatan

kantor

mengelola peralatan kantor.

terhadap hasil belajar.


Berdasarkan analisis data dan

Hal tersebut sesuai dengan

pengujian hipotesis yang dilakukan

Penelitian terdahulu oleh Dina

dalam

dapat

Maulida (2008) yang berjudul

diketahui bahwa gaya belajar pada

Pengaruh Gaya Belajar (Visual,

mata

penelitian

ini,

pelajaran

mengelola

Auditorial,& Kinestetik)Terhadap

kantor

berpengaruh

Prestasi Belajar Siswa Kelas I

peralatan

positif terhadap hasil belajar.

Penjualan SMK Muhammadiyah 2

Dalam pengujian koefisien

Malang

yang

mengemukakan

regresi dapat diketahui bahwa

bahwa

antara

(gaya

terdapat pengaruh yang signifikan

belajar) dengan variabel terikat

sebesar 20,6% dipengaruhi gaya

(prestasi belajar) termasuk dalam

belajar , Sedangkan sisanya 79,4%

kategori sedang. Pengaruh gaya

dipengaruhi oeh faktor lain.

variabel

bebas

belajar terhadap

hasil belajar

prestasi

Penelitian

belajar

yang

siswa

dilakukan

siswa mata pelajaran mengelola

oleh Tanta (2010) yang berjudul

peralatan kantor sebesar 68,1 %

pengaruh gaya belajar terhadap

sedangkan

dipengaruhi

hasil belajar mahasiswa pada mata

faktor lain yaitu gaya belajar visual

kuliah biologi umum program

dan auditorial.

studi

sisanya

Sedangkan dalam pengujian

pendidikan

Universitas

biologi

Cendrawasih

yang

hipotesis, diperoleh hasil bahwa

menunjukkan bahwa gaya belajar

thitung > ttabel, sehingga hipotesis nol

secara

(Ho) yang berbunyi tidak ada

terhadap hasil belajar mahasiswa.

pengaruh

Besarnya

antara

gaya

belajar

signifikan
tersebut

bepengaruh
berdasarkan

dengan hasil belajar siswa kelas X

hasil

dalam mata pelajaran mengelola

determinasi (R2) sebesar 73%.

peralatan kantorditolak dan Ha


yang

berbunyi

ada

pengaruh

antara gaya belajar dengan hasil

perhitungan

koefisien

Sedangkan penelitian yang


dilakukan oleh Sawitri (2007) yang
berjudul

pengaruh

faktor

preferensi gaya belajar terhadap

dengan

prestasi

belajar

sendiri. Jika siswa akrab dengan

akuntansi

menunjukkan

mahasiswa

gaya

belajar

mereka

bahwa

gaya belajar mereka sendiri, maka

tidak terdapat perbedaan preferensi

siswa dapat mengambi langkah-

gaya belajar diantara mahasiswa

langkah penting untuk membantu

jurusan

diri siswa belajar lebih cepat dan

akuntansi

dan

tidak

terdapat pengaruh preferensi gaya

lebih

belajar

belajar

mempunyai

karena

dianggap cukup optimal dalam

terhadap

mahasiswa

hasil

akuntansi

mudah.

Setiap

cara

individu

sendiri

yang

kecenderungan kepuasan sebagian

mempelajari

besar

dari

termasuk siswa. Gaya belajar tidak

kelulusan pada mata kuliah dari

lagi berlaku bagi pembelajaran

pada pemahaman terhadap isi mata

dibidang tertentu, melainkan juga

kuliah. Sehingga mereka tidak

bidang- bidang yang lain, termasuk

memperdulikan

kecenderungan

gaya belajar siswa dalam proses

gaya belajarnya. Hal ini berakibat

belajar mengajar, baik itu ketika

setelah selesai ditempuhnya suatu

berada di sekolah maupun ketika

mata

berada di rumah.

mahasiswa

kuliah,

diukur

mahasiswa

akan

cenderung lupa. Kondisi tersebut


satu

ujianpendadaran

dari

faktor-faktor

yang

yang

wajib

mempengaruhi hasil belajar siswa

mahasiswa

jika

yang tidak kalah pentingnya. Cara

akanmenempuh ujian skripsi.


Gaya

baru

Gaya belajar merupakan salah

banyak dijumpai terutama saat


ditempuh

informasi

belajar

atau gaya belajar yang berbeda-

adalah

beda mempunyai pengaruh pada

ia

hasil belajar siswa. Gaya belajar

menyerap, dan kemudian mengatur

merupakan suatu strategi yang

serta mengolah informasi.11 Gaya

dilakukan

belajar merupakan salah satu kunci

belajarnya untuk mencapai tujuan

untuk

yang diharapkan yaitu hasil belajar

kombinasi

dan

bagaimana

mengembangkan

kinerja

dalam pekerjaan, di sekolah dan


dalam situasi-situasi antarpribadi.

oleh

siswa

dalam

yang baik.
Tujuan

pembelajaran

yang

menyadari

diinginkan tentu yang optimal,

bagaimana orang lain menyerap

untuk itu ada beberapa hal yang

dan mengolah informasi, siswa

perlu diperhatikan oleh pendidik,

dapat

dan

salah satunya yang penting adalah

mudah

pendidik perlu mengetahui tipe

Ketika

siswa

menjadikan

berkomunikasi

belajar

lebih

gaya atau gaya belajar siswanya,


agar pendidik dapat menyesuaikan
metode apa yang akan diterapkan

SIMPULAN dan SARAN

pada

Simpulan

saat

tujuan

mengajar

pengajaran

sehingga

yang

telah

Berdasarkan hasil penelitian di

dirumuskan oleh pendidik dapat

babIV,

terwujud / tercapai.

simpulan bahwa Ada pengaruh

Menurut

yang

Porter(2003:110),gaya

belajar

maka

dapat

signifikan

Belajar

ada

diambil

antara

Gaya

Mata

Pelajaran

Peralatan

Kantor

seseorang adalah kombinasi dari

Mengelola

bagaimana

dan

terhadap Hasil Belajar pada siswa

serta

kelas X APK di SMK Barunawati

ia

kemudian

menyerap

mengatur

mengolah informasi.

Surabaya.

Setiap orang mempunyai gaya

Saran

belajar, bekerja dan berpikir yang

Berdasarkan hasil penelitian yang

unik

dilakukan,

dan

berbeda-beda

yang

maka

peneliti

merupakan pembawaan alamiah

memberikan saran (1) Bagi Siswa

sehingga

diharapkan

kita

tidak

perlu

mampu

mengenali

demikian

gaya belajar masing karena dengan

perasaan nyaman dan positif akan

mengenali gaya belajar tersebut

terbentuk

mereka akan dapat mengetahui

merubahnya

informasi

dengan

dalam
atau

menerima
materi

yang

pelajaran serta membuat belajar itu

diberikan oleh fasilitator.


Gaya

belajar

mempengaruhi

gaya

cara yang sesuai dalam menyerap

akan
belajarnya

lebih

mudah,

efektif

menyenangkan.

dan
Dengan

sendiri, maka ia akan lebih mudah

terwujudnya hal tersebut siswa

belajar dan berkomunikasi sesuai

akan mampu meningkatkan hasil

dengan gayanya sendiri. Begitu

belajar mereka, (2)Bagi guru

juga halnya dengan seorang siswa,

sebaiknya harus memperhatikan

ia akan lebih mudah belajar dan

gaya

menemukan cara belajarnya jika

sehingga

siswa tersebut mengetahui gaya

mengajarnya

belajar yang benar dalam cara

karena dengan mengenali gaya

belajarnya karena setiap individu

belajar

mempunyai gaya belajar yang

tersebut akan belajar lebih giat,

berbeda-beda.

maka akan mampu meningkatkan

belajar

masing

siswa,

kegiatan
tidak

belajar
monoton,

masing-masing

siswa

hasil belajar mereka, (3).


sekolahsebaiknya
sebagai

Bagi

dijadikan

referensi

dan

pertimbangan

bahan
dalam

merencanakan program sekolah


yang

berkenaan

dengan

hasil

belajar. Maka sebaliknya dapat


dilakukan

dengan

motivasi

terhadap

memberikan
siswa

agar

mengenali gaya belajar masingmasing guna meningkatkan hasil


prestasi yang diinginkan, (4) Bagi
peneliti

selanjutnyalebih

bisa

mencari variabel- variabel lain.


Sehingga

penelitian

yang

selanjutnya

akan

lebih

dikembangkan

bisa

lagi

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004.


Psikologi Belajar. Jakarta.
PT Rineka Cipta

dan

bisa

menjadi lebih baik lagi.


Daftar Rujukan
Ajija, Shochrul R. Dkk. 2011.
Cara Cerdas Menguasai
Eviews. Jakarta : Salemba
Empat.
Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar,Syaifuddin. 2010. Metode
Penelitian.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bahruddin,dkk.
2010.
Teori
Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta:Ar-ruzz media .
De Porter, Bobby dkk. 2009.
Quantum
Teaching.
Bandung: kaifa.
---------------------------. 2003.

-----------------------------2011.
Psikologi Belajar. Jakarta.
PT Rineka Cipta.
Dimyati dan Mujiono. 2006.
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta:PT Rineka Cipta.
Maulida, Dina. 2008. Pengaruh
Gaya
Belajar
(Visual,
Auditorial,&
Kinestetik)Terhadap
Prestasi
Belajar
Siswa
Kelas I Penjualan SMK
Muhammadiyah 2 Malang
Pada
Mata
Pelajaran
Kewirausahaan
Tahun
Ajaran 2007/2008. Jurnal
2008, (Online )Pengaruh
Gaya
Belajar
(Visual,
Auditorial,&
Kinestetik)
Terhadap Prestasi Belajar
Dina Maulinda pdf. Diakses
tanggal 25 juli 2013.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar
Baru
Algensindo.
Nasution, S. 2003. Didaktik Asasasas Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Prastiti, Sawitri. 2007. Pengaruh
Faktor Preferensi Gaya
Belajar terhadap Prestasi
Belajar
Mahasiswa
Akuntansi. Jurnal (online)
Alamat
KorespondensiSawitri Dwi
P, Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UM, Jl
Surabaya No. 6 Malang.
Rosida ,Ainur. 2009. Pengaruh
Gaya Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar
Siswa

Pendidikan Agama Islam


Siswa SMA Negeri 5
Malang. Jurnal (Online).
Diakses 25 juli 2013
Sagala,Syaiful. 2007. Konsep dan
Makna
Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata,Syaodih Nana. 2008.
Metode
penelitian
pendidikan. Bandung: PT
Remaja RosdaKarya.
Slameto. 2010. Belajar dan faktorfaktor
yang
mempengaruhinya.
Jakarta: PT rineka Cipta.
Sardiman. 2007. Interaksi dan
Motivasi
Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo persada
----------------2003 Interaksi dan
Motivasi
Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja
grafindo persada.
Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung :
Prospect.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi
Belajar. Jakarta: Raja
Grasindo Persada
Tim.

2010. Suplemen Buku


Pedoman
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi.
Surabaya:University Press.

Tanta.

2010. Pengaruh Gaya


Belajar terhadap hasil
belajar mahasiswa pada
mata kuliah biologi umum
program studi pendidikan
biologi
Universitas
Cendrawasih.
Jurnal
Kependidikan
dasar
(Online. Volume 1, Nomor

1,
September
2010.
Diakses 25 juli 2013.
.

Anda mungkin juga menyukai