sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu struktur
konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya
rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang .
Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi /
transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam lingkungannya.
Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan
jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.
Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui
rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya
atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan :
1.Jembatan diatas sungai
2.Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase
3.Jembatan diatas lembah
4.Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct
Bagian-bagian Konstruksi Jembatan terdiri dari :
1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir / kerb
-Konstruksi trotoir
Lantai kendaraan + perkerasan
Balok diafragma / ikatan melintang
Balok gelagar
Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
Perletakan (rol dan sendi)
Sesuai dengan istilahnya, bangunan atas berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsi
menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh suatu lintasan orang, kendaraan, dll,
kemudian menyalurkan pada bangunan bawah.
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi :
1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
Bangunan bawah pada umumnya terletak disebelah bawah bangunan atas. Fungsinya untuk
menerima beban-beban yang diberikan bengunan atas dan kemudian menyalurkan kepondasi,
beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah.
Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari enam bagian pokok, yaitu :
1.Bangunan atas
2.Landasan
3.Bangunan bawah
4.Pondasi
5.Oprit
6.Bangunan pengaman jembatan.
Jembatan sementara
Jembatan darurat
Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu jalan
raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-pipa
besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk membawa barang. Kadangkadang, terdapat batasan dalam penggunaan jembatan; contohnya, ada
jembatan yang dikususkan untuk jalan raya dan tidak boleh digunakan oleh
pejalan kaki atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang dibangun untuk
pejalan kaki (jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk penunggang
sepeda.
Jembatan gantung adalah satu lagi jenis jembatan yang pertama, dan masih lagi
dibuat menggunakan bahan asli, seperti tali jerami di setengah daerah di
jalan (dua jaringan). Biasanya dua menara digunakan, dan kabel-kabel disusun
dalam bentuk kipas.
Kelebihan jembatan ini dibanding jembatan gantung adalah tambatan yang
kukuh di ujung jembatan untuk menahan tarikan kabel tidak diperlukan. Ini
disebabkan oleh geladak jambatan itu senantiasa berada di dalam keadaan
tekanan. Ini menjadikan jambatan ini sebagai jambatan pilihan di tempat2 yang
keadaan tanahnya kurang baik, asalkan menara-menaranya boleh dipasak
dengan baik.
Antara contoh jambatan kabel penahan yang terkenal di Malaysia
termasuklah Jambatan Pulau Pinang, Jembatan Kedua Muar dan Jambatan
Sungai Johor (yang bakal dibuka pada tahun 2010).
Jembatan penyangga (Cantilever bridge)[sunting | sunting sumber]
Jembatan penyangga biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pembuatan
apabila keadaan tidak praktikal untuk menahan beban jembatan dari bawah
semasa pembuatan. Disebabkan ia agak keras/tidak mudah bergoyang, ia
sesuai digunakan untuk membawa landasan kereta api. Walaupun dari segi seni
bina penyangga selalunya mempunyai cuma satu bagian, untuk jembatan
biasanya dua bahagian (sepasang) yang serupa dibuat.
Satu kelebihan jambatan ini ialah ia boleh dibina dengan cuma bekerja
menggunakan caisson sementara ini dilakukan dengan membuat kedua-dua
bagian sekaligus untuk memastikan keseimbangan jembatan itu. Kebanyakan
jembatan penyangga menggunakan sepasang struktur yang serupa, setiap satu
dengan satu menara dan dua penyangga yang terjulur keluar. Kemudian, apabila
siap, jembatan itu biasanya akan ditambat di ujungnya, untuk mengelakkan
penyangga tadi terjungkit, dan menghasilkan celah yang lebar di antara keduadua penyangga tadi. Setelah itu, satu jalan yang telah siap dibina awal-awal
diangkat dan diletakkan di tengah-tengah jambatan itu menggunakan kabel
untuk meyambung kedua-dua bagian. Jika tidak, bagian tengah jalan itu bisa
dibuat ketika itu juga daripada bagian-bagiannya.
Prinsip penyangga ini biasa digunakan dalam pembuatan jembatan gerbang
tertekan. Dalam kebanyakan pembuatan jembatan jarak jauh moden, menara
dan kabel sementara digunakan untuk menahan bagian-bagian gerbang yang
dibuat secara bertingkat. Cara ini agak sama dengan cara pembuatan jembatan
kabel-penahan. Penggunaan menara sementara ini mengurangi jumlah bahan
yang diperlukan dan memudahkan perancangan.
terutamanya yang mempunyai bot, sesetengah yang lain dikawal oleh pengawal
jambatan, kadang-kadang dari jauh dengan
menggunakan kamera video dan pembesar suara. Selalunya terdapat lampu
isyarat untuk pengguna2 jalan dan air, dan tambahan pengadang jalan untuk
para pemandu.
Jembatan gerak yang lebih kecil yang dipanggil jetway, juga digunakan di
lapangan terbang, untuk memperbolehkan penumpang menaiki kapal
terbang yang berbagai2 saiz dan jarak dari bangunan terminal.