Ringkasan penelitian adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang
dalam sajian yang singkat berdasarkan urutan hasil penelitian yang telah dilakukan. Ringkasan
(precis) juga dapat diartikan sebagai salah satu cara yang efektif untuk menyajikan suatu
karangan yang panjang dalam sajian yang singkat.
Ringkasan penelitian disebut juga abstrak.
Sebuah ringkasan bermula dari sumber yang cukup panjang, kemudian dipangkas dengan
mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi, atau
dengan kata lain hanya mengambil ide pokok/pikiran utama dari setiap paragraf untuk kemudian
disatukan menjadi sebuah karya yang baru yaitu sebuah ringkasan penelitian yang mencakup
semua materi tersebut.
Sebuah ringkasan akan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli
dan tidak mengubah maksudnya. Jadi dengan kata lain ringkasan penelitian merupakan
keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan saat akan membuat ringkasan penelitian
diantaranya dengan memperhatikan langkah-langkahnya seperti:
1. Membaca naskah yang asli sampai tuntas
Pada dasarnya sebelum kita membuat karya tulis dengan teknik studi kepustakaan, yang perlu
ditanamkan pada diri kita adalah menyukai membaca. Membaca adalah salah satu jembatan
utama dalam proses meringkas. Membaca naskah aslinya juga harus sampai tuntas agar kita
mendapatkan gambaran umum, maksud pengarang dan sudut pandangnya.
2. Menentukan Gagasan Utama (Ide pokok)
Setelah memahami maksud dari penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok-pokok
tulisan melalui penetapan gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat
dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide pokok.
3. Membuat reproduksi
Mulai Menulis Ringkasan hasil penelitian melalui gambaran umum tentang keseluruhan isi
naskah hasil penelitian sesuai dengan naskah aslinya. Pembuat ringkasan hanya boleh menulis
yang sesuai dengan alur naskah asli. Jika gagasan-gagasan kita masih terasa rancu, perlu adanya
revisi dengan membaca ulang literatur naskah asli dengan memperhatikan kaidah, kesimpulan,
ataupun kebahasaan. Akan tetapi bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang komunikatif dan
mudah dimengerti oleh pembaca.
Dan ketika kita sedang membuat ringkasan, sebaiknya hindari kutipan. Kutipan yang berada
pada naskah asli adalah kutipan milik penulis atas dasar melakukan penelitian dengan
menggunakan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut, sedangkan kita sebagai
pembuat ringkasan tidak berhak untuk mengutip lagi apa yang telah dikutipkan sebelumnya
karena kita tidak melakukan penelitian sungguhan, kita hanya meringkas dari jurnal/naskah
penelitian asli. Jadi, buatlah ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi.
4. Membaca Kembali Ringkasan
Setelah selesai membuat ringkasan, baca kembali ringkasan kita untuk memeriksa apakah ada
kesalahan penulisan atau tidak. Ringkasan juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat, lebih baik menggunakan kalimat tunggal
daripada menggunakan kalimat majemuk. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menajdi kata,
gagasan panjang menjadi gagasan sentral saja, bahkan jika tidak diperlukan sebuah paragraf
dapat dipangkas atau dibuang. Semua paragraf yang dianggap penting harus digeneralisasi.
Kemudian periksa kembali apakah ringkasan buatan kita bersesuaian dengan naskah asli atau
tidak.
Sebuah ringkasan sebaiknya menggunakan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus
ditulis dengan kata ganti orang ketiga.
Poin Penting!
Cara membuat Ringkasan penelitian yang baik dan teratur yaitu: Membaca naskah asli,
mencatat gagasan utama, dan membuat reproduksi berdasarkan fakta penelitian.
Ringkasan penelitian disebut juga abstrak.
Ringkasan berisi hasil laporan secara keseluruhan biasanya membicarakan hasil temuan
penelitian, metode yang digunakan serta kesimpulannya.
Daftar Isi berisi tentang judul-judul dan sub-judulnya pokok-pokok bahasan seluruh isi laporan