Anda di halaman 1dari 2

Perpindahan kalorada tiga jenis yaitu perpindahan kalor secara radiasi (hantaran), perpindahan

kalor secara konduksi (hantaran) dan perpindahan kalor secara konveksi (aliran). Pada artikel ini
Hanyakan

membahas

perpindahan

kalor

secara

konveksi.

Perpidahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan
molekul-molekul zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi
pada

zat

cair

atau

fluida

dan

gas.

Ada dua jenis konveksi yaitu konveksi paksa dan konveksi alami.Konveksi paksa ialah proses
perpindahan kalor yang langsung di arahkan ke tujuan. Konveksi paksa menggunakan pompa atau
blower.peristiwa konveksi paksa terjadi pada radiator mobil dan proses pertukaran udara pada
lemari pendingin. Sedangkan konveksi alami ialah perpindahan kalor yang terjadi secara alami
akibat perbedaan massa jenis antara dua benda. Molekul zat yang menerima kalor akan memuai
dan massanya jenisnya menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas dan akan digantikan
oleh molekul zat yang ada diatasnya. peristiwa konveksi alami terjadi pada saat merebus air. Air
yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga molekul air akan saling
bertumbukan dan massa jenisnya lebih ringan, kemudian air akan bergerak ke atas dan digantikan
oleh

air

yang

ada

di

atasnya.

Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat


dan angin laut. Angin ialah udara yang mengalir atau udara yang bergerak dan berpindah tempat.
Angin darat ialah angin yang bertiup dari darat menuju laut. Angin darat terjadi pada malam hari.
Angin darat terjadi karena udara di darat lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara
yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik
tadi. Angin darat dimanfaatkan oleh nelayan untuk pergi mencari ikan di laut. Sedangkan angin laut
ialah angin yang bertiup dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada siang hari. Angin laut terjadi
karena pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan sehingga udara di darat akan
naik dan udara dilaut akan mengalir ke darat untuk menggantikan tempat udara yang naik tadi.
Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan utuk pulang ke darat setelah mencari ikan. Itulah mengapa
nelayan pergi melaut pada malam hari dan pulang di siang hari. Ternyata peristiwa perpindahan
kalor secara konveksi yang menghasilkan angin darat dan angin lautlah yang menyebabkan nelayan
melaut

ada

malam

hari

dan

pulang

di

siang

hari.

Contoh peristiwa konveksi yang lain ialah penggunaan cerobong asap pada pabrik, pemanfaatan
ventilasi

sebagai

sirkulasi

udara

di

dalam

rumah

Besar kecilnya kalor yang merambat secarakonveksi dapat dihitung menggunakan persamaan :

Q
t:

:
selang

waktu

kalor
yang

(Joule)
diperlukan

koefisien

konvekssi

luas
perbedaan

(s)

penampang(m2)
temperatur

Demikianlah sekilas tentang perpindahan kalor secara konveksi, semoga bermanfaat.

(K)

Anda mungkin juga menyukai