Anda di halaman 1dari 18

KONVEKSI

ALAMIAH

Disusu Oleh:
Aryo Juliansyah pratama ( 061340411639 )
Imam Nuradha Pramubelta ( 061340411648 )

Konveksi
Perpindahan panas yang
disertai dengan perpindahan
zat perantaranya.
Konveksi
Alamiah Konveksi
Paksa

Perpindahan Panas Konveksi


Perpindahan panas antara suatu permukaan padat dan
suatu fluida berlangsung secara konveksi. Konveksi panas
dapat dihitung dengan persamaan pendinginan Newton:

dimana :
q = Kalor yang dipindahkan
h = Koefisien perpindahan kalor secara konveksi
A = Luas bidang permukaan perpindahan panas
T= Temperatur

Fluks Kalor:
Adalah laju perpindahan panas persatuan luas (q/A).
Fluks kalor boleh didasarkan atas luas permukaan luar
atau dalam pipa.

Suhu arus rata-rata:


Adalah suhu yang dicapai apabila keseluruhan fluida
yang mengalir melalui penampang itu dikeluarkan lalu
dicampur secara adiabatic

Konveksi alamiah terjadi karena ada arus yang mengalir


akibat gaya apung, sedangkan gaya apung terjadi karena
ada perbedaan densitas fluida tanpa dipengaruhi gaya
dari luar sistem. Perbedaan densitas fluida terjadi karena
adanya gradien suhu pada fluida. Contoh konveksi
alamiah antara lain aliran udara yang melintasi radiator
panas [McCabe,1993].

ALIRAN VISKOS (KENTAL)

Transisi

dari

aliran

laminar

menjadi

terjadi apabila
Dimana : = kecepatan aliran bebas
X = jarak dari tepi depan
V = = viskositas kinematik

Menghitung
bilangan reynnold

turbulen

LAPISAN BATAS LAMINAR PADA PLAT RATA


Dimana Fx = tambahan fluks momentum pada arah x

1.Proses Perpindahan Panas Konveksi Alamiah dan


Peralatan Pengering
Prinsip

dasar

proses

pengeringan

adalah

terjadinya

pengurangan kadar air atau penguapan kadar air oleh udara karena
perbedaan kandungan uap air antara udara sekeliling dan bahan
yang dikeringkan.
Pada saat proses pengeringan, akan berlangsung beberapa
proses yaitu:
- Proses perpindahan massa, proses perpindahan massa uap
air

atau pengalihan kelembapan dari permukaan bahan

kesekeliling udara.

Keseimbangan energi panas dapat dilihat


dalam rumusan berikut:

Qudout = mudCpdT =

Qin = mairLHair

Perpindahan panas konveksi dinyatakan


dalam bentuk: Qkonveksi = hc.A.Dt

2.

Konveksi Bebas dan Aliran Fluida


Menurut
FujiMiring
dan Imura untuk plat miring dengan
Pada
Plat
permukaan panas menghadap ke bawah pada jangkauan
+ < 80 C ;105

< Gr.Pr < 1011

bentuk korelasinya adalah


Nu=0.56 (GrL.Pr cos)1/4

Konsep Positif dan Negative pada Plat Miring

Untuk plat dengan kemiringan yang kecil dan permukaan


panas menghadap ke bawah maka persamaannya:
Nu=0,58 (GrL.Pr)1/5
untuk plat miring dengan permukaan panas menghadap
ke atas dalam jangkauan GrL.Pr <1011 ;GrL > Grc ; dan
-15 < < -75
bentuk korelasinya:
Nu=0.145 [(GrL.Pr)1/3-(Grc.Pr)1/3]+0,56 (Grc.Pr
cos)1/4


Konveksi Bebas dan Aliran Fluida Pada Plat Vertikal
Mc.Adams mengkorelasikan nilai Nusselt rata-rata
dengan bentuk :

Untuk daerah Laminer pada jangkauan 10-1<RaL<109


dan sesuai untuk semua angka Prandtl bentuknya adalah

Sedangkan untuk daerah turbulen yang berlaku pada jangkauan 101<RaL<1012 bentuknya:

SOAL:
Udara pada 27C dan 1 atm mengalir di atas sebuah plat
rata dengan kecepatan 2 m/s. Hitunglah tebal lapisanlapisan pada jarak 20 dan 40 cm tepi depan plat itu.
Hitunglah aliran massa yang memasuki lapisan batas
antara x= 20 cm dan x= 40 cm. Viskositas udara pada
27C ialah 1,85 10-5 kg/ms. Andaikan satu satuan
kedalaman pada arah z.

Untuk menghitung aliran massa yang memasuki lapisan batas dari


aliran bebas antara x = 20 cm dan x = 40 cm, dengan mudah dapat
kita ambil perbedaan antara aliran massa pada lapisan batas kedua
posisi x aliran massa pada lapisan batas diberikan oleh integral

Jadi aliran massa yang memasuki lapisan batas ialah

TERIMA KASIH SALAM SUKSES BUAT KITA


SEMUA

Anda mungkin juga menyukai