Oleh:
Iqbal Trisakti Saputra
Mia Adita
Fitri Fauzia
A1L113008
A1L113012
A1L113014
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang atas izin-Nya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan makalah dengan judul Budidaya Durian.
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Budidaya Tanaman
Buah. Oleh karena itu,
Slamet Rohadi S., M.Agr.St. selaku dosen pengampu Budidaya Tanaman Buah
yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini .
Akhirnya, penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya, serta penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
I.
II.
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 4
PEMBAHASAN.................................................................................................... 5
A. Botani Tanaman Durian............................................................................. 5
B. Syarat Tumbuh Tanaman Durian............................................................... 8
1. Iklim..................................................................................................... 8
2. Media Tanam....................................................................................... 9
C. Musim Buah...............................................................................................10
1. Berbunga .. 10
2. Berbuah 10
D. Tindakan Budidaya....................................................................................12
1.
2.
3.
4.
5.
III.
Perbanyakan tanaman..........................................................................12
Pemilihan bibit....................................................................................12
Pengolahan tanah.12
Penanaman dilapangan.13
Pemeliharaan.......................................................................................14
a. Penyiraman....................................................................................14
b. Penyiangan....................................................................................14
c. Pemupukan....................................................................................14
6. Pengendalian Hama dan Penyakit.......................................................15
E. Panen.........................................................................................................16
F. Pasca Panen...............................................................................................19
1. Pengumpulan .. 19
2. Pengangkutan . 19
3. Pemberian Tanda 19
4. Pembersihan 19
5. Penirisan . 19
6. Pemeraman . 20
7. Pengemasan 20
8. Pemasaran 21
PENUTUP......................................................................................................22
A. Kesimpulan . 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
LAMPIRAN .........................................................................................................24
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kandungan gizi buah durian.................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR
24
24
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri
khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai
duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian
adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya
karena memiliki bau harum dan memiliki rasa yang khas., namun sebagian yang
lain malah muak dengan aromanya. Sebelumnya durian hanya tanaman liar dan
terpencar-pencar di hutan raya "Malesia", yang sekarang ini meliputi daerah
Malaysia, Sumatera dan Kalimantan. Para ahli menafsirkan, dari daerah asal
tersebut durian menyebar hingga ke seluruh Indonesia, kemudian melalui
Muangthai menyebar ke Birma, India dan Pakistan. Adanya penyebaran sampai
sejauh itu karena pola kehidupan masyarakat saat itu tidak menetap. Hingga pada
akhirnya para ahli menyebarluaskan tanaman durian ini kepada masyarakat yang
sudah hidup secara menetap (Setiadi, 2008).
Terdapat banyak nama lokal untuk tanaman durian. Nama terbanyak
ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang
berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan
kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa
Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja
duliang. Pada Kota Ambon dan Kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang.
Lalu, Nama Durian di daerah Pulau Seram bagian timur disebut rulen.
Buah yang memiliki nama latin durio zibethinus Murr. Tanaman ini banyak
sekali mengandung vitamin B,C,E dan Zat Besi. Selain itu, daging buah durian
juga mengandung banyak sekali zat gizi dan diataranya : Karbohidrat, lemak,
protein, serat, kalsium ( Ca ), Fosfor ( P ), Asam Folat, Magnesium ( Mg ),
Potasium atau kalsium ( K ).
Tanaman durian merupakan tanaman yang bermanfaat untuk beberapa
bahan olahan makanan. Namun selain sebagai makanan buahan segar dan olahan
lainnya, durian memiliki manfaat lain yaitu pada bagian tanaman. Adapun
manfaat dari bagian tanaman durian yaitu : (1). Tanamannya sebagai pencegah
erosi di lahan-lahan yang miring, (2). Batang pohon durian berguna sebagai bahan
bangunan atau perkakas rumah tangga. Kayu durian setara dengan kayu sengon
sebab kayunya cenderung lurus, (3). Memiliki kandungan pati yang cukup tinggi,
berpotensi sebagai altenatif pengganti makanan, (4). Kulitnya dipakai sebagai
bahan abu gosok yang bagus dengan cara dijemur sampai kering dan dibakar
sampai hancur (Sunarjono, 2002).
Disamping rasa dan aromanya yang sedap, buah durian (daging buahnya)
juga banyak mengandung zat-zat gizi, hal itu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Kandungan gizi buah durian
Negara
Indonesia
berada
didaerah
tropis
yang
banyak
memiliki
mempunyai nilai ekonomi dan sosial cukup tinggi adalah buah. Buah yang telah
matang (masak) selain enak dikonsumsi segar dapat juga diolah lebih lanjut
menjadi berbagai jenis makanan maupun pencampur minuman (Rukmana, 1996).
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: mengenali lebih jauh tanaman
durian dari aspek botani, tindakan budidaya, manfaat yang terkandung, serta
panen dan penanganan pasca panen dari tanaman durian.
II. Pembahasan
adalah
Kingdom
Plantae,
Divisio
Spermatophyta,
Subdivisio
10
kerucut atau segitiga. Sistem percabangan durian tumbuh mendatar atau tegak
membentuk sudut 300 - 400 tergantung pada varietasnya. Cabang yang letaknya
di bagian bawah ataupun sebelah atas merupakan tempat melekatnya bunga
(Rukmana, 1996).
Durian hanya berbuah sekali dalam setahun dan mulai berbunga setelah
berumur antara 5-10 tahun (Suharyono, 1990 cit. Latifah, 2004). Bunga berada di
cabang (ramiflorus). Biji buah durian berbentuk bulat telur (oval), dengan panjang
3,5- 5,0 cm dan diameter 2,5-3,5 cm. Biji buah durian tergolong rekalsitran
(Hofmann dan Seiner, 1989 cit. Brown, 1997), dan berkecambah dalam waktu 3-8
hari dengan tipe perkecambahan hipogeal atau semihipogeal (Burger, 1972). Buah
durian tergolong buah sejati tunggal berbentuk bulat (globose), bulat telur (oval)
atau elipsoidal (ellipsoid) dengan panjang 25 cm dan diameter 20 cm. Warna buah
hijau hingga coklat, dengan panjang duri mencapai 1 cm (Subhadrabandhu et al.,
1991). Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong,
dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. kulit buahnya tebal,
permukaanya bersudut tajam berduri, karena itu di sebut durian, walaupun ini
bukan dari dalam pengertian botani, berwarna hijau kekuning-kuningan,
kecoklatan, hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah pembuahan dan
memerlukan 4 sampai 6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi
persaingan antar buah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa
buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri
apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5
kilogram. Setiap buah memiliki 5 ruang yang menunjukkan banyaknya daun buah
11
yang dimiliki masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya 3 butir
atau lebih, lonjong hingga 4 centimeter panjangnya, dan berwarna merah muda
kecoklatan mengkilat. Biji terbungkus oleh arillus daging buah berwarna putih
hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun ada kultivar
unggul ketebalan arillus ini dapat mencapai 3 cm. Tinggi tanaman dapat mencapai
50 meter. Tanaman durian terdiri atas bagian kayu, batang, bunga, dan akar.
Bagian kayu terdiri atas batang dan cabang tanaman. Cabangnya tumbuh
mendarat atau tegak dan membentuk sudut yang bervariasi tergantung pada jenis
dan variasinya. Percabangannya banyak dan membentuk tajuk mirip kerucut atau
segitiga. Daun tanaman durian berbentuk bulat memanjang dengan bagian ujung
meruncing. Letaknya berselang-seling dan pertumbuhannya secara tunggal.
Struktur daun agak tebal dengan permukaan daun sebelah atas berwarna hijau
mengkilap dan bagian bawah berwarna cokelat atau kuning keemasan. Bunga
durian tersusun dalam tangkai agak panjang bergerombo. Bunga durian
berkelamin sempurna dalam satu bunga terdapat kelamin betina dan jantan. Setiap
kuntum bermahkota lima helai yang terlepas satu sama lain dan memiliki benang
sari 3-12 helai yang berwarna putih atau kuning. Kuncup bunga berbentuk bulat
panjang dengan ukuran sekitar 2 cm. Benang sari berukuran 3-5 cm dengan putik
diujungnya. Buah durian berbentuk bulat, dari bulat panjang sampai tidak
beraturan. Tangkai buah berbentuk bulat panjang dan terletak dipangkal buah.
Panjangnya bisa sampai 15 cm. Buah terdiri atas kulit, daging, dan biji. Warnanya
hijau sampai cokelat kekuningan, tergantung pada tingkat kematangan buah.
Daging buah terletak di juring-juring atau petakpetak dalam buah. Ketebalan,
12
rasa, warna, dan tekstur daging buah juga tergantung pada jenis dan variasi durian.
Daging buah menyelimuti biji yang berwarna putih kekuningan sampai cokelat.
Akar tanaman durian merupakan akar tunggal (Benard & Wiryanta, 2008).
B. Syarat Tumbuh Tanaman Durian
1. Iklim
Iklim sebagai syarat tumbuh tanaman sangat berpengaruh terhadap
kehidupan tanaman. Unsur-unsur iklim yang berpengaruh terhadap budidaya
tanaman durian, antara lain yaitu :
13
14
C. Musim Buah
1. Berbunga
Bunga durian tersusun dalam tangkai agak panjang bergerombol. Bunga
durian berkelamin sempurna, artinya dalam satu bunga terdapat kelamin betina
dan jantan. Setiap kuntum bermahkota lima helai yang terlepas satu sama lain dan
memiliki benangsari 3-12 helai yang berwarna putih atau kuning. Kuncup bunga
berbentuk bulat panjang dengan ukuran sekitar 2 cm. Benang sarinya berukuran 35 cm dengan putik diujungnya. Sejak bunga muncul sampai mekar diperlukan
waktu sekitar enam minggu. Sedangkan bunga pertama muncul pada usia 8
tahun. Musim berbunga jatuh pada musim kemarau, sekitar bulan Juni-September.
2. Berbuah
Tanaman durian sekitar 4-5 bulan setelah berbunga, buah sudah matang.
Buah yang sudah matang akan jatuh sendiri dan mengluarkan bau harum dan
khas. Untuk buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam.
Menghasilkan tanaman durian yang dapat berbuah sepanjang tahun, sebenarnya
bukan dengan membuahkan tanaman durian dua kali setahun seperti anggapan
banyak orang. Cara yang digunakan adalah membagi tanaman durian dalam areal
kebun menjadi dua atau tiga bagian (blok). Pengembangan di setiap blok-lah yang
diatur .
Cara pengaturannya sebagai berikut. Misalkan musim durian di Indonesia
jatuh pada bulan Desember sampai Februari. Pembungannya dimulai kurang lebih
15
empat bulan sebelumnya,yaitu pada bulan september. Tentu saja pada bulan-bulan
Agustus sampai dengan November tidak ada durian. Jika menginginkan panen
durian pada bulan-bulan tersebut, tanaman durian pada blok satu harus diberi
pupuk perangsang pembuahan dan disemprot dengan Paclobutrasol sejak bulan
Maret. Penyemprotan dengan Paclobutrasol ini dapat diulang jika tanaman masih
menampakkan kemunculan tunas baru.
16
D. Tindakan Budidaya
1. Perbanyakan tanaman
Perkembangbiakkan tanaman durian dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
perkembangbiakkan
secara
generatif,
menggunakan
biji.
17
Tujuan pengolahan tanah adalah agar tanah menjadi subur sehingga tanaman
durian dapat tumbuh dengan baik dan hasil buahnya pun lebih memuaskan.
Faktor yang menentukan kesuburan tanah adalah kandungan humus dan
daya kapiler air tanah yang tinggi. Karen tanah itu berlapis-lapis, jika tekstur
halus dan kasarnya ini berlainan, akibatnya air sulit naik ke atas. Dengan
kata lain, struktur tanah menentukan daya kapiler tanah. Cara pengolahan
tanah yang baik adalah tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak,
dicangkul dan batang serta kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan. Bila
drainase sekitar lahan kurang baik maka harus dibuat parit-parit drainase di
sekitar kebun. Pengolahan tanah dilakukan menjelang atau sebelum musim
hujan.
4.
Penanaman di lapangan
Jarak tanam durian yang ideal adalah 7 m x7 m atau 8 m x 8 m untuk tanah
yang kurang subur atau lahan yang belum pernah ditanami. Pada tanahtanah yang subur jarak tanam adalah 8,5 m x 8,5 m atau 9,5 m x 9,5 m.
Lubang tanam digali dengan ukuran 80 x 80 x 70 atau 70 x 70 x 60 cm,
sedangkan jarak antara lubang tanam dapat dibuat antara 7 9,5 m. Tanah
galian lapisan atas lebih kurang 20 cm ditempatkan di sisi lubang secara
terpisah dari lapisan bawah, lalu dicampur pupuk kompos atau pupuk
kandang 30 kg per lubang dan dibiarkan terbuka, terangin-angin dan terkena
sinar matahari selama 20-30 hari. Bibit diletakkan di tempat lubang tanam
sejajar dengan permukaan tanah dan keranjang di buka secara hati-hati.
Lubang tanam ditutup dengan tanah lapisan atas dan lapisan bawah
18
Pemeliharaan
a) Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, penyiraman dilakukan setiap hari namun
tetap melihat kondisi cuaca. Pada saat musim kemarau penyiraman
dilakukan 1-3 kali seminggu terutama ketika tanaman berbuah. Bila
terjadi kekurangan air, akan mengakibatkan kerontokan pada buah.
b) Penyiangan
Penyiangan dilakukan ketika tanaman ada yang sudah ditumbuhi
rerumputan disekitar batang tanaman. Penyiangan pada tanaman muda
harus dilakukan dengan hati-hati.
c) Pemupukan
Pada umur 1 tahun tanaman diberi 500 g NPK. Jumlah pupuk
meningkat 1 kg pada setiap tahunnya. Pada umur 2 tahun, 1.5 kg
NPK,
19
20
E. Panen
21
pada stadium masih mentah dengan tali rafia, kemudian digantungkan di bagian
dahan atau cabang paling dekat dengan buah. Kelak pada waktu panen tinggal
melepaskan tali pengikat pada buahnya saja.buah durian jatuhan ini hanya tahan
disimpan selama 3 hari (Rukmana, 1996).
Waktu panen buah durian untuk tujuan dipasarkan dan jarak angkut cukup
jauh yang paling tepat adalah pada saat buah tua penuh (matang fisiologis),
namun belum matang benar, yakni tingkat kematangan 75%-80% atau saat bau
durian tidak terlalu menyengat. Penentuan tingkat kematangan buah dalam satu
pohon dapat mengacu pada pengalaman para petani atau eksportir durian, antara
lain bila buah jatuhan sekitar 20%, maka buah yang sudah dapat dipanen
mencapai 80%. Namun bila buah jatuhan hanya 10%, berarti buah yang siap
dipanen baru sekitar 50% (Rukmana, 1996).
Cara panen buah durian adalah dengan memetik atau memotong tangkai
buah secara hati-hati menggunakan pisau yang tajam, tatalaksana panen buah
durian adalah sebagai berikut (Rukmana, 1996):
1. Panjat pohon atau gunakan alat bantu tiang penyangga bertingkat
hingga pada cabang tempat buah yang menjadi sasaran.
2. Tentukan (pilih) buah yang tua penuh.
3. Potong (pangkas) tangkai buah dengan pisau yang tajam.
4. Jatuhkan buah ke bawah sambil disambut (ditadah) dengan karung
goni.
Pemetikan atau pemanenan buah durian harus dilakukan pada waktu cuaca
cerah atau sebelum hujan turun, dan buah tidak dijatuhkan langsung ke tanah.
Panen buah durian pada keadaan hujan dapat meningkatkan kadar air daging
22
buah, merangsang pertumbuhan cendawan atau bakteri yang menyerang buah, dan
risiko lainnya yang dapat menurunkan kualitas buah . Produktivitas dan produksi
buah durian bervariasi, tergantung pada umur tanaman, varietas, dan keadaan
tanamannya. Pada umumnya pembuahan perdana (pertama) tahun ke 4 atau ke 5
baru 4-10 buah/pohon, kemudian tahun-tahun berikutnya meningkat 25%-50%
sejalan dengan pertambahan umur tanaman (Rukmana, 1996).
F. Pasca Panen
23
1. Pengumpulan
Kumpulkan segera buah durian di tempat yang strategis di sekitar kebun,
keadaan lingkungannya teduh, dan dekat dengan jalan atau sarana angkutan.
2. Pengangkutan
Angkut buah durian dari tempat pengumpulan sementara di kebun ke
gedung penyimpanan atau penampungan hasil dengan alat angkut gerobak
ataupun dipikul.
3. Pemberian tanda
Beri tanda khusus pada tangkai buah durian dengan cat atau label untuk
menandai kebun asal durian tersebut.
4. Pembersihan
Cuci buah durian dengan cara menyemprotkan air bersih ke bagian
permukaan kulit buah agar terbebas dari kotoran, serangga ataupun jamur.
Di Thailand, seusai pencucian langsung dilakukan perendaman buah selama
beberapa menit dalam larutan fungisida Alietta 800 WP yang berbahan aktif
O-ethyl phosphonate 0,2% untuk menghindari serangan penyakit busuk
buah.
5. Penirisan
Kering anginkan (tiriskan) buah durian pada rak-rak penyimpanan hingga
permukaan kulit buah tampak kering.
6. Pemeraman
Masukkan buah durian ke dalam peti atau wadah secara hati-hati. Peram
buah durian selama 3 hari di gudang pemeraman atau penyimpanan.
7. Pengemasan
Kemas (wadahi) buah durian yang telah matang dalam kardus (karton) ratarata berisi 3-4 buah, dan antara buah yang satu dengan yang lainnya diberi sekat
pembatas dengan lembar karton agar tidak bersinggungan. Pengemasan buah
durian untuk jarak jauh (ekspor) dimasukkan dalam kardus atau keranjang
bamboo dengan kapasitas (isi) antara 20-50 kg per wadah. Cara lain pengemasan
24
25
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya.
Buah yang memiliki nama latin durio zibethinus Murr. Tanaman ini banyak sekali
mengandung vitamin B,C,E dan Zat Besi. Selain itu, daging buah durian juga
mengandung banyak sekali zat gizi dan diataranya : Karbohidrat, lemak, protein,
serat, kalsium ( Ca ), Fosfor ( P ), Asam Folat, Magnesium ( Mg ), Potasium atau
kalsium ( K ).
26
Tanaman durian mengkehendaki tanah yang subur. Jenis tanah yang cocok
untuk tanaman durian adalah jenis tanah latosol, posolik, dan ondosol, Keasaman
tanah yang dikehendaki tanaman durian dengan pH tanah 5,5-6,5. Durian bisa
ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam durian yang ideal adalah 7
m x7 m atau 8 m x 8 m untuk tanah yang kurang subur atau lahan yang belum
pernah ditanami. Pada tanah-tanah yang subur jarak tanam adalah 8,5 m x 8,5 m
atau 9,5 m x 9,5 m. Lubang tanam digali dengan ukuran 80 x 80 x 70 atau 70 x 70
x 60 cm, sedangkan jarak antara lubang tanam dapat dibuat antara 7 9,5 m. Bila
buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 40 - 50 % saja.
Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
27
Direktorat Gizi Depkes RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara
Karya Aksara. Jakarta.
Latifah, S. 2004. Pertumbuhan dimensitegakan durian (Durio zibethinusMurr)
bersama teknologi gelombang suara (Sonic Bloom). Karya Tulis.
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara: 17.
Rukmana.,R. 1996. Durian Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.
Setiadi. 2008. Bertanam Durian. Penebar Swadaya. Jakarta
Subhandrabandhu, Suranant dan K. Kaiviparkbunnyay. 1998. Effect of
paclobutrazol on flowering, fruit setting and fruit quality of durian
(Durio zibethinusMurr.) CV. Chanee.Kasetsart Journal(Natural
Science), 32 :73- 83.
Sunarjono, H.H., 2002. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Durian. CV. Yrama Widya.
Bandung.
LAMPIRAN
Gambar 1. Toko olahan durian dengan mengolah buah durian menjadi es duren di
Kota Purwokerto.
28
29