Anda di halaman 1dari 20

Selasa, 13 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER BIOLOGI

LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM BIOLOGI

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran biologi perlu juga dilakukan praktikum karena dari praktikum itu
kita akan mendapatkn kejelasan dari pelajaran yang kita terima sebelumnya. Pada praktikum
ini banyak yang kami praktikumkan mulai dari tumbuhan sampai dengan hewan.pada
tumbuhan kita mengenal akan semua seluk beluk dari tumbuhan seperti sel batang da daun
maupun akar pada tumbuhan. Sedangkan pada hewan kita bisa mempraktikan tentang hewan
yang hidup diair, air dan daratan. Maupun hewan yang terbang dan mamalia. Pada praktikum
ini kami semua mendapat pelajaran yang sangat berguna, untuk pengembangan kami. Seperti
pada amphibi ternyata banyak sekali yang harus kita pelajari, dan binatang maupun tumbuhan
yang lain..seperti sisik ikan, mungkin selama ini kita tidak pernah mengerti akan linea
literalis pada ikan tetapi setelah kami melakukan praktikum ini kami telah mengetahui linea
literalis maupun fungsi dari linea literalis tersebut. Maka dari itu kami berterima kasih kepada
dosen maupun asdos yang telah mau mengejarkan ilmunya kepada kami.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari melakukan praktikum ini ialah sangat banyak dimana kita
dapat mengenal binatang dan tumbuhan seperti rumput-rumputan yang digunakan untuk
makanan ternak maupun bagian-bagian dari binatang yang kami praktikumkan maupun alat-
alat pencernaan, pernafasan pada hewan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Sitologi
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara
independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya
yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-
sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup.(Agus Purnomo.2003)
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan
antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu
terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).(Zainal,
2000)
Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor
genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah
ditentukan secara genetik.(Zeny, 2003)
Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida hanya dari
induknya. Angiosperma umumnya mewarisi plastida dari induk
b e t i n a , s e d a n g k a n b e b e r a p a gimnospermae mewarisi plastida dari induk
jantan. Alga juga mewarisi plastida dari salah satu induknya (Robert RW,J.Kenneth
H.2007).

Morfologi tumbuhan
Rumput setaria bersifat perennial, tumbuh tegak, berumpun lebat, tinggi dapat
mencapai 2 m, berdaun halus dan lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan warna
merah keungu-unguan, bunga tersusuri dalam tandan coklat keemasan, pangkal batang pipih,
dan pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas.(Putra, 2001)
Leucaena leucocephala adalah pohon kecil, semak bervariasi dan sangat bercabang
(ssp. leucocephala) hingga menengah, batang, singkat jelas untuk 5 m, bercabang tegak sudut
dan sebuah mahkota terbuka sempit (ssp. glabrata), 3-15 (maks 20). m, diameter batang 10-
50 cm. Kulit pada cabang muda halus, abu-abu kecoklatan, slash salmon pink, abu-abu
kecoklatan gelap dan kasar dengan dangkal, berkarat oranye-coklat celah vertikal dan kulit
kayu batin yang mendalam merah di cabang-cabang yang lebih tua dan
batangnya(Setian.2004)
). Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN) diperkirakan mencapai 70%, tetapi
angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hingga 55%. Batang-batangnya kurang begitu
disukai ternak (karena keras) kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air.
Jika tidak dipupuk hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang.
Walaupun rumput gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume),(lefis.2004)
Cabang vegetatif dicirikan dengan adanya daun sisik yang disebut katafil yang
terdapat pada dua buku pertama pada cabang. Cabang vegetatif sekunder dan tertier dapat
berkembang dari cabang vegetatif primer.(Jenat.2003)
Anatomi tumbuhan
Menurut agus salim (1998), Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian
berdasarkan hierarki dalam kehidupan yaitu : Organologi, mempelajari struktur dan fungsi
organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya; Histologi, mempelajari struktur dan fungsi
berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan Sitologi, mempelajari
struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta
hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau
hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik
sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan
pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar,
sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan" (Nisasaputri, 2003).
Akar tersusun dari jaringan-jaringan epidermis, parenkim, endodermis, kayu,
pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis), dan kambium pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki
jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir
yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara dan memperkokoh
tumbuhan serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain (agus purwanto ; 2005).
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan,
epidermis, parenkim, endodermis, kayu, jaringan pembuluh, dan kambium pada tumbuhan
dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting.
Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan
gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang
dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut
sehingga kayu menjadi sangat keras (agus purwanto ; 2005).
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun
sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang
yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari
jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan pembuluh.
Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk
melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan (fernandes,
2006).
Stuktur daun bisa terlihat dengan mikroskop. Pada daun banyak terdapat chlorophyl
("zat hijau daun") dengan zat ini tumbuhan melakukan photosynthesis. Daun terdiri atas
empat lapis. Jaringan epidermis atas dan bawah, jaringan tiang, dan jaringan spons, Pada
daun juga terdapat tulang daun yang mengandung jaringan pembuluh xylem dan phloem yang
paling banyak mengandung chlorophyl adalah pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu
kalau kamu perhatikan daun itu permukaan atas warnanya berbeda dengan permukaan
bawah,lebih tua yang atas. Lapisan epidermis bolong-bolong itu namanya stomata (mulut
daun), gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap air (josei_ne, 2007).
Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan
berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan
berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Monokotil adalah
tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan
mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Kelompok
tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia.
Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Sedangkan Dikotil adalah
tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan
berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji
sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dan sistem Crouquist mengakui kelompok
ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida (Arsyad, 2001).

Pisces
Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab.
Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian terdalam dari insang
berhubungan dengan kapiler-kapiler darah.(Sossie.2001)
Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filomen dan tiap filomen mengandung
banyak lapisan tipis (lomela), pada filomen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler sehingga kemungkinan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdufusi keluar.(Jarwo.2006)
Linea lateralis (LL) adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori sehingga LL ini
terdapat baik pada ikan bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas
mempunyai satu buah garis LL. LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan,
terutama kualitas air yang berperan sebagai penentu dalam proses
osmotegulasi.(Sukarsi.2004)
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (omposed), mulutnya
terletak dibagian ujung kepala (terminal) dan dapat disebutkan (protaktil).(Zainudin.2002)
Dibagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut, diujung dalam mulut terdapat
gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk tiga baris gigi graham.(Janita.2005)

Amphibi
Amphibia berasal dari kata Amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan
sehingga Amphibi dapat diartikan hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-
mula dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung
sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut
berudu. Hewan dewasa memiliki columna vertebralis dan biasanya extremitates dengan digiti
atau jari-jari (Radiopoetro, 1996).
Tubuh katak menunjukkan keadaan yang serupa dengan anggota-anggota lain dalam
ordonya, menjadi diperpendek oleh karena tidak ada cauda ( Radiopoetro, 1996).
Caput berujung tumpul, tanpa moncong (rostrum) yang menonjol dan rima oris ialah
terminal. Pada dataran dorsal moncongnya tedapat sepasang nares atau lubang hidung yang
kecil. Sepasang mata terdapat hampir pada apeks caput, ia berukuran besar dan menonjol
(Radiopoetro, 1996).
Truncus ialah pendek dan kompak, memipih pada setengah bagian distal yaitu pada
daerah yang ditempati vertebrae sacrales. Serupa dengan vertebrata terrestrial lainnya, katak
dilengkapi dengan dua pasang extremitates (Radiopoetro, 1996).
Cervix (leher) pada katak ialah tidak nyata. Truncus (badan) terletak di sebelah caudal
caput, batas antara caput dan truncus pada katak tidak jelas. Ukuran katak betina lebih besar
daripada yang jantan (Hoeve, 1989).
Sistem skeletal pada Amphibi tersusun atas bagian yang bertulang dan kartilago.
Sistem skeletal ini berfungsi untuk melindungi bagian vital pada Amphibi antara lain otak
dan sistem saraf serta sistem yang mengandung organ vital lainnya. Sistem skeletal pada
amphibi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu skeleton soma dan skeleton visceral
(Lytle dan John, 2005).
Sistem pencernan pada Amphibi dimulai dari mulut dan saluran-salurannya. Lidah
pada mulut Amphibi berfungsi untuk membantu menangkap mangsanya. Saluran pencernaan
pada Amphibi terdiri atas faring, esofagus, perut, usus, dan berakhir pada kloaka. Usus pada
Amphibi terdiri atas duodenum, ileum dan usus besar (Lytle dan John, 2005).
Sistem pernapasan pada Amphibi terdiri atas sepasang paru-paru, kulit, dan
permukaan dinding cavum oris. Amphibi dapat bernapas dengan kulit karena kulit pada
Amphibi selalu basah sehingga oksigen dari udara bebas dapat berdifusi dengan baik (Lytle
dan John, 2005).
Aves

Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal), sedangkan
hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang
dapatterbangkarenamempunyaisesayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anteior.Sa
yap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh
tengah.dan distal. Kakipadaavesdigunakanuntuk berjalan, bertenggeatau berenang (dengan se
laput interdigital. Brotowidjoyo ( 1989 : 218 ).

Burung adalah hewan endotermik,mereka menggunakan panas metabolisnya


sendiri untuk mempertahankan suhutubuh yang hangat dan konstan. Bulu dan
lapisan lemak pada beberapa
spesiesmemberikan penyekatan yang memungkinkan unggas untuk
mempertahankan panas yang di hasilkan dari metabolismenya tersebut. Sebuah system
pernapasanyang efisien dan sebuah system peredaran darah dengan sebuah
jantung empatruang menjaga agar jaringan tetap mendapat suplay oksigen dan zat-zat
makananyang mencukupi, sehingga mendukung laju metabolism yang kuat. Campbell (
2003).
Bagian-bagian dari kepala terdiri d a r i p a r u h , dibangunkan oleh
s t r u k t u r y a n g t e r d i r i d a r i z a t t a n d u k . L u b a n g hidung ada sepasang terletak
pada pangkal paruh. Di sebelah belakang lubang initerdapat suatu penebalan kulit, dinamakan
oleh seroma yang dengan pertolonganotot-otot kulit dapat menutup dan membuka
lubang. Mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah yang dapat menutup dan
membuka. Di sudut muka dari mataterdapat selaput yang tembus cahaya yang dapat bergerak
dari muka ke belakangdisebut membran niktitans. Lubang telinga terletak di sebelah belakang
mata agak ventral, ditutupi oleh bulu-bulu kecil. Djuhanda ( 1994 : 38 )
Ciri burung yang apling utama adalah bulu dan paruh, walaupun banyak ciri lain yang
membedakan burung dari bentuk
bentuk kehidupan binatang umumn ya . Burung adalah endotermis (ber
d a r a h panas), yang menghasilkan panas tubuhnya sendiri. Burung disebut ju ga
hewanh o m o i o t e r m i s , k a r e n a b u r u n g m a m p u m e n c a p a i d a n h i d u p
p a d a k e t i n g g i a n tertentu sementara suhu tubuh konstan. Ini bukan berarti suhu tubuh
burung tidak pernah mengalami fluktuasi, contoh burung Phalaenoptilusmuttalii
yang sedanghibernasi suhu tubuhnya dapat turun hingga 4-0. Sukiya ( 1996 : 64 )
Mamalia
Asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural
yang membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya
kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang
biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera).
Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada
sama sekali pada stadium tua (Sukiya, 2005).
Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia
yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis)
merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya
karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam
tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion,
1979).
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix,
truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri
yang dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah sebagai berikut :
Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan.
kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak berupa kaki. menurut
Anynomous (2007),
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan
fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil
dari kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior
anus (Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Brotowijoyo (1994), kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk
melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh
berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang
mana berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini
terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina.
Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai
ternak hias pada tahun 1835. Hingga tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis) diklasifikasikan
dalam ordo Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan
dalam ordo lagomorpha Brotowijoyo (1994).
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas (Budi
;2005)

III. MATERI DAN METODA


3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi dilaksanakan di laboratorium MIPA Universiatas Jambi, dari


tanggal 10 Oktober sampai dengan tanggal 12 Desember 2011 pada jam 12.00 sampai dengan
selesai.
3.2 Materi

Pada praktikum biologi alat dan bahan yang digunakan selama praktikum berlangsung
adalah adalah Mikroskop, Objek glass, cover Glass, Pisau silet, Empulur umbi kayu (manihot
utilisima), epidermis umbi lapis bawang merah(allium cepa), kulit buah cabe merah
(capsicum annum), daun hydrilla verticilata, solanum tuberosum (kentang), tepung kacang
kedele, tepung kacang hijau, pisang, tepung jagung, tepung ubi kayu, panicum maximum,
brachiaria decumbens, brachiaria mutica, penisetum purpureum king gras, stylosantes
humilis, callopogonium muconoides, leucaena leucocepala, aracia hypogea, zea mays,
ricinus comunis, ikan mas, alat bedah, plastik/terpal, pisau carter, telenan, katak 3 ekor, jarum
pentul, I ekor ayam, dan 1 ekor kelinci.

3.3 Metoda
Sitologi

1. Ambilah lapisan kulit dari allium cepa letakan diatas gelas objek, tetesi dengan reagen
JKJ, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
2. Sayat melintang empulur ubikayu setipis mungkin, letakan diatas gelas objek, tetesi
air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
3. Ambil daun Hydrilla verticilata letakan diatas objek glass, tetesi air, tutup dengan
cover glass, amati dibawah mikroskop.
4. Buat sayatan dari kulit buah cabe merah dan umbi kentang tetesi dengan air tutup
dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
5. Letakan objek diatas objek glass, tetsi dengan air, tutup dengan cover glass, amati
dengan mikroskop.

Morfologi Tumbuhan
1. Amati objek dibawa secara seksama sehingga praktikum benar dilapangan.
2. perhatikan bagian bunga kedua jenis objek dengan lup serta bentuknya.

Anatomi Tumbuhan

1. Buatlah sayatan melintang dari kedua objek, gunakan gabus untuk membantu
menyayat setipis mungkin.
2. Buatlah sayatan melintang dari objek yang masih segar amati dibawah mikroskop.
3. Buatlah sayatan melintang dari batang Objek.
4. Buat sayatan melintang akar objek, amati dibawah mikroskop.

Pisces

1. Ambil seekor ikan mas segar dan letakan diatas papan praktikum. Amati
morfologinya dengan seksama.
2. Ambil sebuah sisik dengan pinset dan amati dibawah mikroskop.
3. Ambil sebuah sisik yang terletak tepat pada linea literalis lalu amati dibawah
mikroskop.
4. Bedahlah ikan tersebut sehingga appratur viscerum abdomenalis et thoracalis dapat
terlihat dengan jelas.
5. Buat potongan melintang tubuh ikan dibelakang anus dan amati sistem muscularnya.
6. Keluarkan Insan dari ikatannya dan amati.

Amphibi

1. Siapkan seekor katak segar diatas papan praktikum dan amati morfologinya.
2. Buka cavumoris katak tersebut, amati labium superior, labium inferior, tubae,
oeshopagus, dentis maxila, dentis os vomer , dasar mata, platum, glottis, lingua, nares
internal.
3. Bedalah rongga perut dan thorax dengan garis simetris dibagian ventral mulai dari
belakang kepala sampai keanus dan amati dengan seksama.
4. Bedalah tengkorak dari katak tersebut, keluarkan enchepalon dengan hati-hati dan
amati.

Aves
1. Letakan objek praktikum diatas papan praktikum dan amati morfologinya..
2. Cabutlah masing-masing satu bulu plumae, plumulae, dan filoplumae dan amati
dengan seksama.
3. Letakan ektremitas anterior dan posterior dari truncus dan buat otot-otot daging yang
menyelubunginya. Amati tulang-tulang tersebut.
4. bedalah thorax rongga perut dengan gunting dan pinset dan scapel, amati organ-organ
yang ada.
5. Bedalah oranium ayam dengan hati-hati dan keluarkan enchepalonnya amati dengan
seksama.

Mamalia

1. Ambil seekor kelinci dan letakan diatas papan praktikum dan amati.
2. Buka cavum oris kelinci gambarkan giginya.
3. potonglah kelinci dan kuliti. Setelah itu bukalah rongga dada da perutnya dengan cara
membedah.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sitologi
Kegiatan 1
Tujuan : Melihat struktur sel hidup dan sel mati
Alat dan bahan :
1. Mikroskop , objek glass dan cover glass
2. Pisau silet ( Gillete Gold)
3. Empulur Ubi Kayu (Manihot utitissima)
4. Epidermis umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
Prosedur :
1. Ambil lapisan kulit ari Allium cepa, letakkan diatas objek glass,tetesi dengan reagen JKJ,
tutup dengan cover glass amati dibawah mikroskop
2. Sayat melintang empulur Manihot utitissima setipis mungkin, letakkan diatas objek
glass,tetesi dengan air tutup dengan cover glass amati dibawah mikroskop
Pengertian Sel
Sel merupakan bagian penting penyusun makhluk hidup. Setiap makhluk hidup
tersusun oleh sel-sel yang bentuk dan jumlahnya beraneka ragam. Sel-sel tersebut seperti
halnya makhluk hidup juga mempunyai bagian-bagian yang menunjukkan kehidupan. Sel
adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen
mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang
kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel
disebut satuan struktural makhluk hidup. Sebagai unit fungsional, di dalam sel berlangsung
semua reaksi kimia dan berbagai proses hidup. Sehingga di dalam sel hidup terdapat organ-
organ yang mendukung proses kehidupan, sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-
organ tersebut. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk
hidup, dengan adanya materi genetik sifat makhluk hidup dapat diwariskan pada
keturunannya. Sel makhluk hidup dapat berkembang biak melalui pembelahan sel.
Pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel organisme
bersel banyak.

A. Struktur sel hidup pada bawang merah( Allium cepa )


Literatur Gambar

Literatur gambar

Literatur Keterangan
Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang
disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Selain itu di di
dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel/jaringan berwarna merah (ada
yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritrin, bagi saya hal tersebut masih
kurang jelas, karena pigmen fikoeritrin biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen yang
lain; fikosantin, fikobilin dll, mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan karotenoid).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub. Kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub. Kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceaea
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. aggregatum L
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan
antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu
terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).
Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Benda ergastik adalah
bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang
berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan
cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam
sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid
(lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan
cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan,
misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi
alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu
menyentuhnya untuk yang kedua kali. Sel hidup antara lain pada tangkai tanaman jarak, umbi
bawang merah, daun hydrilla, dan kentang
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan
dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme
yang berupa bahan ergastik.Benda-benda ergastik pada sel antara lain amilum pada kentang
yang berfungsi sebagai cadangan makanan, dan Kristal ca-oksalat. Sel hidup antara lain
terdapat pada tangkai tanaman jarak, umbi bawang merah, daun hydrilla, dan kentang.

B. Sel mati pada Empulur Ubi Kayu (Manihot utitissima)


Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan
kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena
berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan
dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut
mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel
tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang
memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan
bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke
daun.
Klasifikasi : Literatur Gambar

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub.Divisi : Angiospermae
Class : Dycotiledonae
Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utitissima

Literatur gambar

Sel penyusun empulur berbentuk segi enam dan memiliki ruang antar sel yang besar.
Sel tersebut bersifat mati karena hanya berupa ruang kosong. Sel empulur tersebut berasal
dari jaringan parenkim yang sudah mati. Pada beberapa tumbuhan, sel empulur dapat
berfungsi sebagai penyimpan air (teratai) dan penyimpan cadangan makanan (sagu).
Kegiatan 2
Tujuan : Melihat Plastida
Alat dan bahan :
1. Mikroskop , objek glass dan cover glass
2. Pisau silet ( Gillete Gold)
3. Kulit buah Capsicum annum (cabe merah)
4. Daun Hydrilla Verticillata
5. Salamutuberosum(kentang)
Prosedur :
1. Ambil daun Hydrilla Verticillata letakkan diatas objek glass,tetesi dengan air tutup dengan
cover glass amati dibawah mikroskop
2. Buat sayatan dari kulit buah Capsicum annum dan umbi Salamutuberosum letakkan diatas
objek glass,tetesi dengan air tutup dengan cover glass amati dibawah mikroskop
Pengertian Plastida
Plastida merupakan organel utama yang hanya ditemukan pada tumbuhan dan alga.
Plastid berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak dan terpen yang
diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Plastida berasal dari endosimbiosis
sianobakteri. Plastida juga merupakan organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Plastida merupakan derivat dari
proplastid yang dibentuk pada bagian meristemat ik tumbuhan. Secara evolusi
plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam s e l e u k a r i o t a
d a n k e m u d i a n k e h i l a n g a n s i f a t o t o n o m i p e n u h n ya . T e o r i endosimbiosis ini
mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida dianggap
terjadi l e b i h k e m u d i a n . K e b a n y a k a n t u m b u h a n m e w a r i s i p l a s t i d a
hanya dari induknya. Angiosperma umumnya mewarisi plastida
d a r i i n d u k b e t i n a , s e d a n g k a n b e b e r a p a gimnospermae mewarisi plastida
dari induk jantan. Alga juga mewarisi plastida dari salah satu induknya (Robert
RW,J.Kenneth H.2007). Plastida dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan
morfologinya, plastida biasanyad i k l a s i f i k a s i k a n menjadi kloroplas,
l e u k o p l a s ( t e r m a s u k a m i l o p l a s d a n e l a i o p l a s ) , a t a u kromopas.
1. Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut klorofil.
Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain
Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
- klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
- klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
- klorofil d: menghasilkan warna hijau merah
Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam kloroplas terdapat sistem membran lain
berupa kantong-kantong pipih yang disebut Tilakoid. Tilakoid tersusun bertumpuk
membentuk struktur yang disebut grana (jamak granum). Di dalam tilakoid inilah terdapat
pigmen fotosintesis yaitu klorofil dan karoten. Ruangan di antara grana disebut
stroma.Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di dalam tilakoid pigmen klorofil
berperan dalam penangkapan energi sinar untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula,
yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri
dengan memisahkan diri secara bebas dari p e m b e l a h a n i n t i s e l . P l a s t i d a i n i
berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai t e m p a t berlangsungnya
fotosintesis. Kandungan kimiawi kloroplas adalah protein, fosfolipid, pigmen hijau
dan kuning, DNA, dan RNA .

Literatur Keterangan Literatur gambar


Klasifikasi Hydrilla
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Hydrochortales
Family : Hydrochortaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata

Literatur gambar
Literatur keterangan
Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki
bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk
mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla berbentuk segi
empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang
terdapat di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu
pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Pada
hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.
Aliran Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa
vakoula kesegala arah yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel
tumbuhan yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahapan
pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik untuk
sintesis komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang mengelilingi vakoula
disebut aliran rotasi, terjadi pada sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak membutuhkan
senyawa organik lagi, maka bahan organik tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan
sebagai cadangan makanan, jika suatu saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam
kondisi kekeringan atau kemarau.
2. Kromoplas, adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau warna selain
hijau. Macam-macam warna tersebut adalah sebagai berikut:
a. Karotin : Berwarna kuning, misalnya pada wortel
b. Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
c. Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
d. Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
e. Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
f. Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga

Klasifikasi Capsicum annum :


Kingdom : Plantae

Sub. Kingdom : Tracheobionta literatur Gambar


Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub. Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.

Literatur Gambar
Literatur keterangan
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, yaitu : F i k o s i a n i n
menimbulkan warna biru m i s a l n ya pada C ya n o p h yt a . F i k o e r i t r i n
menimbulkan warna merah m i s a l n ya pada R h o d o p h yt a . Karoten
menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta. Xantofil
menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua. F u k o s a t i n
m e n i m b u l k a n w a r n a p i r a n g m i s a l n ya p a d a P h a e o p h yt a . Kloroplas dan plastida
lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupim a t r i k s ya n g
dinamakan stroma. Membran dalam ini te rlipat berpasangan ya n g
disebutl a m e l a .

3 Leukoplas, adalah plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan
berdasarkan fungsinya.

a. Amiloplas ; berfungsi menghasilkan Amilum


b. Elaioplas ; berfungsi menghasilkan lemak
c. Proteoplas : berfungsi menghasilkan protein
Klasifikasi Salamutuberosum:
Kingdom : Plantae
Sub. Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub. Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L

literatur gambar
Literatur Keterangan
Lekoplas merupakan plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan.
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi
batang yang dapat dimakan dan disebut kentang pula.Tanaman ini merupakan herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis
cocok ditanam di dataran tinggi. Tanaman kentang merupakan tanaman semusim. Umbi
kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang beragam. Secara fisiologis umbi
kentang merupakan organ penyimpanan makanan. Kentang merupakan lima kelompok besar
makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang
menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung
vitamin dan mineral cukup tinggi. Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya
dengan makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi.(Springer.Kinsman
EA and Pyke KA.1998)

Anda mungkin juga menyukai