Anda di halaman 1dari 5

Contoh Esai Sastra

Sastra Penyindir Pemerintah


     Novel adalah salah satu jenis sastra yang semua orang
dapat membuatnya, asalkan ada ide dan cerita yang akan
dibuatkan novel.
Novel terkadang isinya diambil dari realitas kehidupan
manusia
sehari-hari. Novel merupakan suatu imajinasi dari penulisnya
kemudian dituangkan dalam kata-kata. tidak jarang juga isi
dari sastra novel itu berasal dari curahan hati si penulis
contohnya seperti percintaan, pendidikan bahkan ada juga
novel yang bertema menyindir pemerintah.
    
Salah satu novel penyindir pemerintah yaitu Nyanyi Sunyi
dari Indragiri, memang tema novel seperti itu tidak banyak
peminatnya tidak seperti novel percintaan yang lain. Akibatnya
novel seperti harus dikemas dengan baik agar banyak
manusia yang ingin membaca nya.
Tapi zaman sekaran banyak penulis yang menerbitkan novel
penyindir pemerintah karena para penulis ingin menceritakan
dan menyuarakan suaranya kepada pemerintah lewat sastra
seperti ini.
    
Mereka ingin pemerintah mendengar apa yang mereka
tulis tentan bencana akibat keserakahan pemerintah yang
pada akhirnya membuat masyarakat resah dan susah.
Faktanya di  Indonesia banyak desa-desa terpencil yang tidak
tahu apa-apa dan dibawah garis kemiskinan hanya
bergantung pada alam. Tetapi alam yang mereka punya
diambil begitu saja atas nama pemerintah.
    
Jika sastra novel ini terus dikembangkan dalam
pembelajaran akan membantu para calon penulis untuk terus
menyuarakan isi hati mereka, agar pemerintah bisa membaca
dan memikirkan semua tindakan yang akan diambil.

Ciri-Ciri Teks Esai

1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,


menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam
waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik
akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan
tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang
penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak
ditulis,
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah
tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan,
dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang
membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri
personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya,
sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.

 Jenis Esai ini adalah : Esai Tajuk

Contoh Kritik Esai

Masa-Masa Sekolah Menengah Atas


     Pada zaman sekarang memang banyak karya sastra yang
berupa novel yang bertemakan percintaan sebut saja salah
satu novel yang pupoler di kalangan masyarakat khususnya
remaja Bandung yaitu Dilan 1990, yang ditulis oleh Pidi Baiq.
Quotes yang ada di novel Dilan 1990 sangat tenar contohnya
"Milea, kamu cantik, tapi akau belum mencintaimu, enggak tau
kalau sore. Tunggu aja." (Dilan 1990).
     Quotes tersebut merupakan sepenggal ucapan Dilan
kepada Milea yang tertera pada cover belakang novel itu.
Cover depan dari novel Dilan sangat sederhana tetapi menarik
karena da sesosok gambar dengan motor CB kesayangannya,
dan ada beberapa quotes  ynag ditulis dalam cover depan dan
belakang. Contoh quotes yang ada di cover depan "Cinta itu
indah. ika bagimu tidak, mungkin karena salah milih
pasangan" (Dilan 1990).
     Kelebihan novel ini ada pada gaya bahsanya. Bahsanya
yang santai, enak dibaca dan mudah dimengerti. Dengan
menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat
pembaca hanyut ke dalam cerita. Selain itu percakapan antar
tokoh yang terasa natural dan tidak dibuat-buat. Penambahan
gambar pada novel itu membuat ilustrasi novel menjadi
lengkap dan semakin terasa, seperti gambar rumah Milea di
Bandung.
     Kekurangan novel Dilan yaitu tidak konsisten dalam
menggunakan kata tidak, enggak dan gak dalam narasi. Serta
terdapat beberapa bahasa yang tidak pantas contohnya kata
kasar yang diucapkan seorang anak geng motor kepada
Dilaan. Selain itu banyak dialog yang terlalu singkat dan
kebanyakan dialog "hahaha" atau "hehehe".
Banyak tokoh yang tidak di deskripsikan tentang fisik tokoh
maupun karakter di dalam novel Dilan 1990.

Ciri-Ciri Kritik Sastra


a. Ciri-ciri Kritik Sastra yaitu:
- Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.
- Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan
kekurangan) sebuah karya sastra.
- Pertimbangan bersifat obyektif.
- Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya
sastra.
- Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
- Tidak berprasangka.
- Tidak terpengaruh siapa penulisnya.

 Jenis Kritik adalah kritik ekstrinsik

Anda mungkin juga menyukai