Anda di halaman 1dari 38

PENGKAJIAN KELUARGA

I.

Data Umum
1. Nama KK
: Bpk. M (36 tahun)
2. Alamat dan telfon : RT. 03 RW. 19 Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji
3. Komposisi Anggota Keluarga
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
Ibu Saanah
Ibu Salamah
Kurniah
Risa
Debi
Anisah
Raka
Melan
Dian

Sex
P
P
P
P
P
P
L
P
P

Hubungan Keluarga
Ibu Kandung
Istri
Adik kandung
Anak
Anak
Anak
Anak
Kemenakan
Kemenakan

Usia
76 tahun
36 tahun
30 tahun
13 tahun
9 tahun
6 tahun
6 bulan
9 tahun
6 tahun

Pendidikan
Tidak sekolah
SD
SMP
SMP
SD
Belum sekolah
SD
-

Genogram
7
6
t
h

38

35

th

th

38

30

th

th

th

th

13

th

th

th

36

th

34

32

th

th

30

th

bln

Keterangan:
Ibu S mengeluh nyeri pada lutut, dan nyeri ulu hati
4. Tipe Keluarga
Keluarga Bp. M adalah Extendet family yang terdiri dari orang tua, istri, anak dan adik
kandung dan kemenakan
5. Kewarganegaraan/Suku Bangsa
Sunda/Indonesia, Tidak ada kebiasaan memasak tertentu seperti hobi masak bersantan,
tidak ditemukan pantangan makan ikan, atau yang lainnya. Bahasa sehari-hari
menggunakan bahasa Indonesia.
Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

6. Agama
Islam, Keluarga menjalankan ibadah menurut ketentuan agama islam, walau kadangkadang ada yang masih tertinggal dalam sholat lima waktu. Keluarga mengikuti
pengajian di RW dan RT
7. Status Sosial Ekonomi
Keluarga tidak mau menyebutkan penghasilan perbulan, ibu S masih menerima gaji dari
pensiun suaminya. Bapak M bekerja sebagai Security. Hubungan dengan tetangga
cukup baik, dan sering mengikuti kegiatan seperti pengajian, anak-anak juga bermain
dengan anak lainnya didekat rumahnya.
8. Aktifitas Rekreasi
Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya kadang nonton telivisi
secara bersama-sama. Bapak M jarang berkumpul bersama-sama karena pekerjaannya
sebagai satuan pengamanan. Tetapi kalau libur disempatkan untuk bersama-sama
dengan anak-anak dirumah. Tidak ada jadwal khusus untuk pergi ke tempat rekreasi
khusus.
II.

Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Inti
Keluarga pada tingkat perkembangan dengan keluarga usia sekolah. Anak-anak diberi
kesempatan untuk bermain dengan teman sebayanya dan diberi kesempatan untuk
berkenalan dengan orang lain (mahasiswa). Intensitas pertemuan pada keluarga bapak
M tidak ada masalah walaupun bekerja sebagai satuan pengamanan yang dinasnya shif,
dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya walaupun dengan membelikan obat diwarung dan kadang-kadang di
bawah berobat ke Puskesmas. Keluarga mengatakan dulu masih tinggal di Jakarta suka
pergi ke dokter praktik tetapi sekarang tidak pernah.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga mengatakan cukup senang tinggal dirumah sendiri bersama orang tua, dan
sepuppunya, disamping itu hubungan dengan tetangga juga cukup baik, saling tolong
menolong dan saling menghargai.
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga mengatakan tinggal bersama-sama dengan istri dan 4 orang anak-anaknya, di
samping itu juga tinggal bersama orang tuanya (Ibu), dan adik yang mempunyai dua
orang anak dan suaminya sudah meninggal. Bila ada konflik atau masalah dalam
keluarga biasanya selalu dibicarakan bersama-sama.

III. Lingkungan
a. Karekteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri terdiri dari ruang tamu, kamar tidur ruang
tengah terdapat tempat tidur dan lemari pakaian, dapur dan kamar mandi. Rumah
nampak kurang rapi. Jendela ada pada semua ruangan dan biasa dibuka.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Denah Rumah

R. tamu

Kamar tidur

Kamar Tidur

Ruang tengah +
kamar tidur
Dapur

KM + WC

Keterangan:
Rumah permanen dengan ukuran 8 X 6 M2
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Penduduk RT 03/19 cukup padat, jarak antara rumah sangat dekat dan banyak yang
berdempetan, masuk ke rumah Bpk M melalui gang. Tetangga dari banyak berasal dari
daerah seperti Jawa, Sunda, dan asli Betawi. Pekerjaan beragam dari pedagang, pemilik
rumah kontrakan, dan karyawan swasta, juga wiraswasta. Dalam RT dan RW ada
kegiatan pengajian.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan pernah tinggal di Jakarta tetapi sekarang sudah merasa senang
dan nyaman tinggal di RT 03/19.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang sering adalah malam hari kecuali
Bpk. S yang berkerja sebagai satuan pengamanan, tetapi bila lepas dinas malam selalu
ada dirumah dan berkumpul dengan keluarga. Keluarga juga mengikuti kegiatan
pengajian yang ada dilingkungannya terutama Ibu S yang diadakan setiap hari kamis
dari jam 09.30 sampai jam 11.30 WIB. Dalam bertetangga selalu bertegur sapa dan
menjalan tali silaturahmi.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat
dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan bersamasama. Keluarga dekat dengan praktik dokter dan jauh dari Puskesmas.
IV. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah Bapak M sebagai
KK dan atas pertimbangan Ibu S sebagai orang tua. Anggota keluarga bertemu setiap

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

hari waktu yang tersering adalah malam hari kecuali bapak M bila lagi dinas biasanya
digunakan pada waktu yang lainnya untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan Ibu S
sebagai orang tua, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh
Bapak K.
c. Struktur Peran Keluaga
Bapak M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan dalam
pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya. Ibu S sebagai orang tua juga selalu
memberikan nasehat kepada anak dan cucu-cucunya. Anak-anak bapak M masih sekolah
dan ada yang masih balita. Ibu S juga ikut membantu kegiatan rumah tangga seperti
memasak, mencuci, membersihkan rumah dan mengasuh cucu.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam yang
dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam
keluarga.
V.

Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afeksi
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah
selalu dibicarakan bersama-sama. Ibu S sangat menyayangi cucu-cucunya dan
keluarganya.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga.
Ibu S selalu mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan rumahnya. Anak-anaknya juga
diberi kebebasan untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya dilingkungan
rumahnya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga mengatakan Ibu S suka sakit pada daerah lutut kiri terasa sregut-sregut. Ibu S
mengatakan tidak tahu apakah sakit yang dirasakan adalah rematik. Keluarga
mengatakan sakit rematik adalah sakit pada lutut. Sakit pada lutut dirasakan sudah lama,
dan bila kambuh sakitnya sampai tidak bisa berkerja, sregut-sregutnya terasa bila terasa
capek. Keluarga mengatakan penyakitnya langsung kambuh bila makan sayur
kangkung. Ibu S mengatakan untuk mencegahnya agar tidak kambuh memantang
makanan seperti kangkung dan kacang-kacangan. Ibu S mengatakan bila sakit hanya
diobati dengan meminum jamu yang dibelikan oleh anaknya dan istirahat saja. Ibu S
mengatakan sejak sakit rematik 3 tahun yang lalu sekarang kalau jalan harus pelanpelan, bila keluar rumah harus ada yang menuntun karena terasa kaku pada lututnya
yang sebelah kiri dan kadang-kadang terasa sregut-sregut. Ibu S mengatakan tidak
pernah berobat ke Puskesmas selama tinggal di Depok. Keluarga mengatakan dulu ibu S

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

bekerja sebagai tukang cuci pakaian Brimob, mungkin karena kerja berat sehingga
sekarang bisa rematik.
Keluarga juga mengatakan ibu S suka nyeri pada ulu hati dan perut terasa tidak enak,
dan pusing mungkin karena darah rendah. Keluarga mengatakan Ibu makan tidak
teratur, Ibu S juga mengatakan makan tidak tentu, pagi hanya minum susu dan biasanya
jam 12.00 baru makan, kadang-kadang tidak makan bila masih terasa kenyang. Ibu S
mengatakan tidak makan sayur kangkung dan buncis dan kol. Ibu S menanyakan apakah
itu tanda sakit maag karena bila kambuh terasa nyeri pada ulu hati dan tidak enak pada
perut (begah). Ibu S mengatakan bila sakit hanya minum obat yang dibeli diwarung.
Keluarga mengatakan sejak tinggal disini tidak pernah dibawa ke Puskesmas bila sakit
hanya dibelikan obat saja diwarung. Keluarga mengatakan dulu masih tinggal di Jakarta
suka berobat ke dokter praktek.
Babak M mengatakan anak-anaknya pada sehat dan anak R habis di imunisasi pada
tanggal 28 Juni 2005 dan tidak ada keluhan.
VI. Stres dan koping Keluarga
a. Stresor Jangka pendek
Ibu S sering mengalami ngilu pada persendian lutut dan sakit perutnya sering kambuh
sehingga kadang-kadang sampai tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Stresor jangka Panjang
Ibu S mengatakan sakit lututnya sudah lama dan sekarang jarang berobat ke dokter
praktek dan tidak pernah berobat ke Puskesmas, bila kambuh hanya minum jamu dan
istirahat saja.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Bila sakit ibu S kambuh keluarga biasannya membelikan obat atau jamu diwarung. Ibu
S tidak tahu Puskesmas disini dan mengatakan tidak pernah berobat. Ibu S mengatakan
sakit ngilunya karena sudah tua.
d. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya. Ibu S mengatakan kalau sudah capek istirahat saja.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ibu S mengatakan bila lagi kesal kadang-kadang diam saja tidak mau mengungkapkan.
VII. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan sangat senang ada
mahasiswa keperawatan yang praktik di RT 03/19.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

LAMPIRAN HASIL PEMERIKSAAN FISIK


Anggota keluarga
Ibu S

Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital
Suhu
Nadi
RR
TD
b. Fisik
1. Kepala
2. Mata
3. Telinga
4. Hidung
5. Mulut dan gigi
6. Leher
7. Dada/ thorax
8. Abdomen
9. Ektrimitas

36,6 0 C
76 x/mnt
16 x/mnt
130/80 mm Hg
Rambut sebagian sudah beruban, bersih, mengeluh pusing.
Konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada keluhan
penurunan penglihatan.
Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada
keluhan penurunan pendengaran
Tidak ada sekret, tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan, gigi geraham sudah tanggal
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan
sesak dan nyeri.
Tidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran hepar, keluhan kadang-kadang sakit ulu
hati.
Nyeri lutut, rentang gerak kurang, reflek patela +/+ , kekuatan
otot
4444 4444
4433 3344

Analisa data
Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

No.

Data

Diagnosa Keperawatan

1.

Data subyektif:
- Keluarga mengatakan suka sakit pada daerah
lutut kiri terasa sregut-sregut.
- Ibu S mengatakan tidak tahu apakah sakit yang
dirasakan adalah rematik.
- Keluarga mengatakan sakit rematik adalah sakit
pada lutut.
- Ibu S mengatakan sakit pada lutut dirasakan
sudah lama, dan bila kambuh sakitnya sampai
tidak bisa berkerja, sregut-sregutnya terasa bila
terasa capek.
- Keluarga mengatakan penyakitnya langsung
kambuh bila makan sayur kangkung.
- Ibu S mengatakan untuk mencegahnya agar tidak
kambuh memantang makanan seperti kangkung
dan kacang-kacangan.
- Ibu S mengatakan bila sakit hanya diobati
minum jamu yang dibelikan oleh anaknya dan
istirahat saja.
- Ibu S mengatakan sejak sakit rematik 3 tahun
yang lalu sekarang kalau jalan harus pelan-pelan,
bila keluar rumah harus ada yang menuntun
karena terasa kaku pada lututnya yang sebelah
kiri dan kadang-kadang terasa sregut-sregut.
- Ibu S mengatakan tidak pernah berobat ke
Puskesmas selama tinggal di Depok.
- Keluarga mengatakan dulu ibu S bekerja sebagai
tukang cuci pakaian Brimob, mungkin karena
kerja berat sehingga sekarang bisa rematik.
Obyektif:
- Ibu S menunjukkan lokasi nyeri pada daerah
lutut kirinya.
- Rentang gerak kurang, jalan hati-hati dan lambat
- Kekuatan otot
4444 4444
4433 3344
- Reflek patela +/+

Analisa data

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Keterbatasan pergerakan pada


keluarga Bapak M khususnya
Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
dengan rematik

No.
2.

Data

Diagnosa Keperawatan

Data subyektif:
- Keluarga juga mengatakan ibu S suka nyeri pada
ulu hati dan perut terasa tidak enak, dan pusing
mungkin karena darah rendah.
- Keluarga mengatakan Ibu makan tidak teratur.
- Ibu S juga mengatakan makan tidak tentu, pagi
hanya minum susu dan biasanya jam 12.00 baru
makan, kadang-kadang tidak makan bila masih
terasa kenyang.
- Ibu S mengatakan tidak makan sayur kangkung
dan buncis dan kol.
- Ibu S menanyakan apakah itu tanda sakit maag
karena bila kambuh terasa nyeri pada ulu hati
dan tidak enak pada perut (begah).
- Ibu S mengatakan bila sakit hanya minum obat
yang dibeli diwarung.
- Keluarga mengatakan sejak tinggal disini tidak
pernah dibawa ke Puskesmas bila sakit hanya
dibelikan obat saja diwarung.
- Keluarga mengatakan dulu masih tinggal di
Jakarta suka berobat ke dokter praktek.

Resiko kebutuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan pada keluarga
Bapak M khususnya Ibu S
berhubungan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota
keluarga dengan gasteritis
(maag)

Obyektif:
- Ibu S menunjukkan lokasi nyeri pada daerah ulu
hati
- Bising usus (+)
- Tidak kembung
-

Analisa data

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

No.
3.

Data

Diagnosa Keperawatan

Tanggal 7 Juli 2005


Data subyektif:
- Ibu S mengatakan 4 hari yang lalu
mengatakan batuk pilek dan demam.
- Ibu S mengatakan sudah biasa sakit flu
dan biasanya bila sakit membeli obat
diwarung dan istirahat saja dan biasanya
sembuh.
- Ibu S mengatakan sakit yang dirasakan
sakit biasa saja dan sudah biasa dan
sekarang sudah sehat.
- Ibu S mengatakan tidak tahu sebab
sakitnya padahal tinggal dirumah saja,
capek saja
Obyektif:
- Tanda-tanda vital: TD 120/80 mm Hg
- Nadi 74 x/menit
- RR 18 x/menit
- Suhu 36,4 0 C
- Suara nafas vesikuler
- Tidak ada ronchi dan wheezing

Resiko Tidak efektifnya jalan


nafas pada keluarga Bapak M
khususnya Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan
ISPA

SKORING MASALAH

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

1. Keterbatasan pergerakan pada keluarga Bapak M khususnya Ibu S berhubungan


ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah rematik
Kriteria
Sifat Masalah
Resiko nilai 2

Bobot
2/3 x 1 = 2/3

Pembenaran
Masalah sedang tidak terjadi,
masalah pernah terjadi, jika
keadaan ini tidak diatasi,
maka kemungkinan akan
timbul kembali.

Kemungkinan untuk diubah


Sebagian nilai 1

1/2 x 2 = 1

Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah cukup.

Potensial dicegah
Cukup nilai 2

2/3 x 1 = 2/3

Menonjolnya masalah
Masalah ada dan perlu segera
ditangani nilai 2

2/2 x 1 = 1

Masalah sering dirasakan dan


adanya support system dari
anggota keluarga yang selalu
mencari informasi tentang
perawatan dan pengobatan.
Keluarga merasakan adanya
masalah tersebut dan
melakukan pengobatan
sendiri

Skore

3 1/3

SKORING MASALAH

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

2. Resiko kebutuhan nutrisi kurang pada keluarga Bapak M khususnya Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gastritis
Kriteria
Sifat Masalah
Resiko nilai 2

Bobot
2/3 x 1 = 2/3

Pembenaran
Masalah sedang tidak terjadi,
masalah pernah terjadi, jika
keadaan ini tidak diatasi,
maka kemungkinan akan
timbul gangguan pada perut

Kemungkinan untuk diubah


Sebagian nilai 1

1/2 x 2 = 1

Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah cukup.
Pengetahuan keluarga tentang
penyakit kurang

Potensial dicegah
Cukup nilai 2
Menonjolnya masalah
Masalah dirasakan tetapi tidak
segera ditangani
Skore

2/3 x 1 = 2/3

Keluarga mempunyai
motivasi untuk merawat ibu S
Keluarga merasakan adanya
masalah tersebut tetapi tidak
perlu segera ditangani

1/2 x 1 = 1/2
2 5/6

SKORING MASALAH

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

3. Resiko Tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Bapak M khususnya Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA
Kriteria
Sifat Masalah
Resiko nilai 2

Bobot
2/3 x 1 = 2/3

Pembenaran
Masalah sedang tidak terjadi,
masalah pernah terjadi, jika
keadaan ini tidak diatasi,
maka kemungkinan akan
timbul gangguan pada saluran
pernapasan

Kemungkinan untuk diubah


Sebagian nilai 1

1/2 x 2 = 1

Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah cukup.
Pengetahuan keluarga tentang
penyakit kurang

Potensial dicegah
Cukup nilai 2

2/3 x 1 = 2/3

Masalah sudah terjadi


meskipun merupakan ISPA
ringan.

Menonjolnya masalah
Masalah dirasakan tetapi tidak
segera ditangani
Skore

1/2 x 1 = 1/2

Keluarga merasakan adanya


masalah tersebut tetapi tidak
perlu segera ditangani

2 5/6

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Keterbatasan pergerakan pada keluarga Bapak M khususnya Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah rematik
2. Resiko kebutuhan nutrisi kurang pada keluarga Bapak M khususnya Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gastritis
3. Resiko Tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Bapak M khususnya Ibu S berhubungan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


No.
1.

Diagnosa
Keperawatan
Keterbatasan
pergerakan pada
keluarga Bapak M
khususnya Ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
rematik

Tujuan
Jangka pendek

Jangka
panjang
Setelah
pertemuan
4x45 menit
keterbatasan
pergerakan
pada Ibu S
dapat teratasi

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

1.

Setelah pertemuan 1x45


menit keluarga mampu
mengenal masalah
rematik:
1.1. Menyebutkan
pengertian rematik

Kriteria Evaluasi
Kriteria
Standar

Rencana Intervensi

Respon verbal

Rematik adalah penyakit


yang mengenai jaringan
ikat/sendi yang cenderung
menahun

1.1.1. Jelaskan arti rematik


dengan lembar balik
1.1.2. tanyakan kembali arti
rematik dan beri
reinforcement positif atas
jawaban yang benar

1.2. Menyebutkan tanda


dan gejala rematik

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 4 dari 8
tanda rematik:
- Nyeri sendi, nyeri
bertambah bila kontak
dengan benda atau
udara dingin.
- Bengkak sampai
memerah
- Kaku sendi dan berat
- Lesu, lemah, mudah
lelah
- Tidak nafsu makan
- Demam
- Kemerahan
- Gerak terganggu

1.2.1. Diskusikan dengan


keluarga tanda dan gejala
rematik melalui lembar
balik
1.2.2. Tanyakan kembali tanda
dan gejala rematik pada
keluarga
1.2.3. Beri reinforcement posistif
atas jawaban yang benar

1.3. Menyebutkan faktor


penyebab terjadinya
rematik

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 4 dari 6
penyebab rematik
- Proses menua
- Kelelahan
- Cedera mendadak
- Infeksi kuman
- Penurunan kekebalan

1.3.1. Jelaskan penyebab rematik


dengan menggunakan
lembar balik
1.3.2. Motivasi keluarga untuk
mengulang penjelasan
perawat
1.3.3. Beri reinforcement posistif
atas jawaban yang benar

1.4. Mengidentifikasi
adanya rematik pada
anggota keluarga

2.

3.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

tubuh
Tidak diketahui
dengan jelas

Respon verbal

Keluarga mengenali
adanya rematik pada
anggota keluarga
berdasarkan tanda dan
gejala yang ada

1.4.1. Bantu keluarga mengenali


adanya masalah nyeri
karena rematik pada
anggota keluarga
1.4.2. Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 2 dari 6
akibat lanjut dari rematik:
- Aktifitas terganggu
oleh nyeri
- Berat badan turun,
demam, kurang darah
- Mata dan mulut kering
- Berpengaruh pada
paru, jantung dan
ginjal
- Tulang keropos
- Tulang mudah patah

2.1.1. Jelaskan akibat lanjut dari


rematik dengan lembar
balik
2.1.2. Motivasi keluarga untuk
mengulang dan beri
reinforcement positif atas
jawaban yang benar

2.2. Keluarga memutuskan


merawat anggota
keluarga dengan
rematik

Respon verbal

Keputusan keluarga untuk


merawat dan mengatasi
rematik pada anggota
keluarga

2.2.1. Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah yang
dihadapi
2.2.2. Beri reinforcement positif
atas keputusan yang
diambil keluarga

Setelah pertemuan 2x45


menit keluarga mampu
merawat anggota keluarga
dengan rematik
3.1. Menyebutkan cara
mencegah kambuhnya
rematik

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 3 dari 6 cara
pencegahan rematik:
- Istirahat yang cukup
- Hindari kerja berta
- Makan-makanan
tinggi kalsium

3.1.1. Jelaskan cara mencegah


kambuhnya rematik dengan
lembar balik
3.1.2. Minta keluarga untuk
menjelaskan kembali
3.1.3. Beri reinforcement positif
atas kemampuan

Memutuskan untuk
merawat anggota keluarga
dengan rematik
2.1. Menyebutkan akibat
lanjut rematik

4.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Berjemur dipagi hari


Olah raga teratur
sesuai kemampuan
Kurangi makanan
yang mengandung
asam urat

menjelaskan kembali
3.1.4. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang belum
jelas

3.2. Melakukan perawatan


sendiri pada daerah
yang nyeri

Respon
psikomotor

Cara perawatan rematik:


- Hindari makanan yang
mengandung asam
urat: jeroan, melinjo,
kacang-kacangan
- Kompres dengan air
hangat/dingin sesuai
kebutuhan: dingin jika
bengkan dan
kemerahan, hangat
bila tidaka ada
bengkak dan
kemerahan
- Waslap dibasahi
dengan air es/ hangat
sesuai kebutuhan,
diperas dan dibalutkan
pada daerah yang sakit
- Kurangi aktifitas/
pekerjaan yang berat
dan istirahat yang
cukup

3.2.1. Jelaskan cara perawatan


rematik dengan lembar
balik
3.2.2. Demosntrasikan cara
perawatan nyeri dengan
alat bantu: baskom, waslap,
air sesuai dengan
kebutuhan (hangat/dingin)
3.2.3. Motivasi keluarga untuk
mengulangi kembali cara
perawatan rematik
3.2.4. Beri reinforcement positif
atas tindakan yang
dilakukan keluarga

3.3. Mengidentifikasi
makanan yang sesuai

Respon
kognitif

Di keluarga tersedia
makanan yang tidak
memperburuk keluhan

3.3.1. Lakukan kunjungan tidak


direncanakan untuk
mengevaluasi konsumsi
makanan
3.3.2. Beri penghargaan atas
tindakan yang dilakukan
dengan benar

Setelah pertemuan 1x45


menit keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
fisik bagi lansia

5.

4.1. Menyebutkan
lingkungan yang
aman bagi lansia

Respon verbal

Keluarga mampu
menyebutkan 5 dari 7
lingkungan yang aman
untuk lansia:
- Cahaya tidak terlalu
terang dan gelap
- Lantai tidak licin,
barang-barang tidak
berserakan
- Perabot rumah teratur
- Tembok kamar mandi
diberi pegangan, lantai
tidak licin, ketinggian
toilet cukup
- Tempat tidur tidak
teralalu tinggi
- Alat dapur dan
kompor aman, keset
tidak basah dan tidak
mudah bergerak
- Jika perlu gunakan alat
bantu yang aman

4.1.1. Jelaskan lingkungan yang


aman bagi lansia
4.1.2. Motivasi keluarga untuk
mengulangi penjelasan
yang telah diterima
4.1.3. beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar

4.2. Memodifikasi
lingkungan

Respon afektif

Bersama mahasiswa
melakukan modifikasi
lingkungan yang aman
bagi lansia

4.2.1. Lakukan bersama keluarga


cara memelihara
lingkungan yang aman
untuk lansia

Respon verbal

Pelayanan kesehatan yang


biasa dimanfaatkan
Puskesmas, RS, dokter
praktek.

5.1.1. Jelaskan fasilitas pelayanan


kesehatan yang ada
dimasyarakat
5.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk mengulangi dan beri
pujian atas jawaban yang
benar

Respon verbal

Pergi ke pelayanan
kesehatan untuk

5.2.1. Identifikasi bersama


keluarga kapan harus pergi

Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk mengatasi
rematik
5.1. Menyebutkan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang bisa
dimanfaatkan

5.2. Menyebutkan waktu


untuk pergi ke
Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

palayanan kesehatan

5.3. Memanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Respon afektif

pemeriksaan rutin dan


apabila ada keluhan

ke pelayanan kesehatan
5.2.2. Motivasi keluarga untuk
membawa Ibu S ke
palayanan kesehatan.

Keluarga pergi ke
pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah rematik

5.3.1. evaluasi apakah keluarga


sudah pergi ke pelayanan
kesehatan
5.3.2. Beri pujian jika pergi ke
pelayanan kesehatan

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


No.
2.

Diagnosa
Keperawatan
Resiko kebutuhan
nutrisi kurang pada
keluarga Bapak M
khususnya ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
gastritis

Tujuan
Jangka pendek

Jangka
panjang
Setelah
tindakan
keperawatan
2x45 menit
tidak terjadi
gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
pada Ibu S.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

1.

Setelah pertemuan selama


1x45 menit keluarga/
lansia mampu mengenal
masalah maag/gastritis
1.1. Menyebutkan arti
maag/gastritis

Kriteria Evaluasi
Kriteria
Standar

Respon verbal

Gastritis adalah
peradangan pada dinding
lambung

1.2. Menyebutkan macam/


jenis maag/gastritis

Respon verbal

Jenis sakit maag ada 2


yaitu:
- Maag akut/mendadak:
dapat sembuh sendiri,
karena iritasi lokal
- Gastritis kronik/lama:
menahun pada lansia,
penyebab tidak
diketahui

1.3. Menyebutkan
penyebab maag/
gastritis

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 4 dari 7
penyebab gastritis
- Obat analgetik
- Bahan-bahan kimia:
lisol
- Merokok
- Alkohol
- Stres fisik: luka bakar,
cedera kepala,

Rencana Intervensi

1.1.1.

Diskusikan
dengan keluarga tentang
pengertian maag/gastritis
1.1.2.
Beri kesempatan
keluarga untuk bertanya
1.1.3.
Evaluasi kembali
penjelasan yang sudah
diberikan
1.1.4.
Beri
reinforcement positif atas
usaha keluarga menjelaskan
kembali.
1.2.1. Diskusikan dengan
keluarga tentang jenis
gastritis
1.2.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.2.3. Tanyakan kembali pada
keluarga tentang jenis
gastritis
1.2.4. Beri renforcement positif
1.3.1. Diskusikan dengan
keluarga tentang penyebab
gastritis
1.3.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.3.3. Tanyakan kembali
penyebab gastritis kepada
keluarga
1.3.4. Beri reinforcement positif

2.

1.4. Menyebutkan tanda


dan gejala gastritis

Respon verbal

1.5. Mampu
mengidentifikasi
anggota keluarga
yang mengalami
gastritis

Respon verbal

Memutuskan untuk
merawat anggota keluarga
yang mengalami gastritis
2.1. Keluarga mampu
menyebutkan akibat
maag bila tidak
ditangani dengan baik

2.2. Keluarga mampu


mengambil keputusan
untuk mengatasi
Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Respon verbal

Respon verbal

pembedahan, gagal
nafas
Endotoksin (racun
yang tidak dikeluarkan
oleh kuman)
Makan tidak teratur

Keluarga menyebutkan 2
dari 3 tanda gastritis:
- Nyeri ulu hati
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menurun

Menyebutkan anggota
keluarga yang mengalami
gastritis seperti tanda dan
gejala diatas

Keluarga dapat
menyebutkan 2 dari 4
gastritis bila tidak diatasi
- Perdarahan saluran
cerna
- Ulkus/luka pada
dinding lambung
- Kebocoran pada
dinding lambung
- Gangguan penyerapan
makanan
Keputusan keluarga untuk
merawat dan mengatasi
masalah gastritis

1.4.1. Diskusikan dengan


keluarga tentang tanda dan
gejala dari gastritis
1.4.2. beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
1.4.3. Evaluasi kembali tentang
tanda dan gejala yang telah
didiskusikan
1.4.4. Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
1.5.1. Diskusikan dengan enggota
keluarga yang mempunyai
tanda dan gejala diatas.
1.5.2. Motivasi keluarga untuk
memeriksakan penyakit
tersebut.

2.1.1. Diskusikan dengan dengan


keluarga tnetang akibat bila
gastritis tidak diatasi
2.1.2. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
bila ada yang belum jelas
2.1.3. Beri reinforcement positif
pada keluarga

2.2.1. Motivasi keluarga untuk


mengatasi masalah yang

anggota keluarga
yang mengalami
gastritis
3.

Keluarga mampu merawat


anggota keluarga dengan
gastritis
3.1. Menyebutkan cara
pencegahan
timbulnya gastritis

3.2. Keluarga mampu


menyebutkan dan
perawatan anggota
keluarga yang
mengalami gastritis

dihadapi
2.2.2. Beri reinforcement positif
atas keputusan yang
diambil keluarga

Respon verbal

Respon Verbal

Respon
psikomotor

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Keluarga dapat
menyebutkan 3 dari 5 cara
pencegahan gastritis:
- Makan teratur
- Menghindari rokok
- Menghindari makan
yang mengndung
kafein, alkohol dan
pedas
- Mengendalikan stres
- Menghindari obat-obat
analgetik, anti
inflamasi (Aspirin)
Keluarga dapat
menyebutkan 3 dari 4 cara
perawatan gastritis:
- Bila mual: makan
sedikit tapi sering dan
makan makanan selagi
hangat
- Bila kembung: hindari
makanan: nangka,
nanas, durian, kol, ubi
dan minuman yang
mengandung soda
seperti (sprite, dll).
- Makan bersama bila
nafsu makan menurun
- Bila nyeri ulu hati
lakukan teknik
relaksasi (mengikuti
pada saat diajarkan
teknik relaksasi nafas
dalam) dan kompres

3.1.1. Diskusikan dengan


keluarga tentang cara
pencegahan gastritis
3.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
3.1.3. Tanyakan kembali pada
keluarga tantang cara
pencegahan gastritis
3.1.4. Beri reinforcement positif
pada keluarga

3.2.1. Diskusikan dengan


keluarga tentang perawatan
gastritis
3.2.2. Lakukan demontrasi untuk
teknik relaksasi nafas
dalam
3.2.3. Minta keluarga/lansia untuk
redemonstrasi dengan
bimbingan perawat
3.2.4. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
yang tidak dimengerti
3.2.5. Tanyakan kembali apa yang
telah dijelaskan
3.2.6. Beri reinforcement positif
atas jawaban dan
redemontrasi yang benar

hangat dengan
menggunakan botol
yang dilapisi handuk
4.

5.

Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan:
4.1. Menyebutkan caracara modifikasi
lingkungan untuk
mengatasi masalah
gasritis

Respon verbal

4.2. Mampu menyebutkan


pentingnya dukungan
keluarga untuk
memotivasi

Respon verbal

Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan fasilitas
kesehatan yang ada untuk
mengatasi maag:
5.1. Mampu menyebutkan
manfaat fasilitas
pelayanan kesehatan

5.2. Keluarga mampu


membawa anggota
keluarga yang sakit
maag ke fasilitas
kesehatan
Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Respon afektif

Respon verbal

Cara memodifikasi
lingkungan mengatasi
masalah gastritis
- Makan bersama tiap
hari
- Lingkungan nyaman
dan bersih
Pentingnya
dukungananggota keluarga
terhadapa Ibu S untuk
mencegah gastritis
berulang dengan mencoba
makan bersama dan makan
teratur, saling bercerita
untuk mengurangi beban
pikiran yang berat.

Manfaat fasilitas
kesehatan: sebagai sarana
untuk pemeriksaan,
perawatan/pengobatan
gastritis, sebagai sarana
untuk mendapatkan
informasi yang akurat dan
tepat untuk mengatasi
masalah gastritis
Keluarga mengatakan akan
membawa anggota
keluarga yang sakit maag
ke fasilitas pelayanan
kesehatan: Puskesmas,

4.1.1. Diskusikan bersama


keluarga cara memodifikasi
lingkungan
4.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
4.1.3. Tanya kembali tentang cara
modifikasi lingkungan
4.1.4. Beri reinforcement positif
4.2.1. Diskusikan bersama
keluarga tentang
pentingnya support system
4.2.2. Tanyakan kembali cara
memberi dukungan untuk
mencegah berulangnya
gastritis
4.2.3. Beri reinforcement positif.

5.1.1. Diskusikan bersama


keluarga tentang manfaat
fasilitas kesehatan
5.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk mengulangi dan beri
pujian atas jawaban yang
benar

5.3.3. Diskusikan dengan


keluarga tentang fasilitas
pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan sesuai

dokter praktek, RS

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

kemampuan keluarga
5.3.4. Motivasi keluarga untuk
membawa anggota keluarga
yang mengalami gastritis
ke fasilitas pelayanan
kesehatan
5.3.5. Beri reinforcement positif
pada keluarga atas usaha
yang telah dilakukan

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


No.
3.

Diagnosa
Keperawatan
Resiko tidak
efektifnya jalan nafas
pada keluarga Bapak
M khususnya Ibu S
berhubungan dengan
ketidak mampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan ISPA

Tujuan
Jangka pendek

Jangka
panjang
Setelah
tindakan
keperawatan
1x45 menit
resiko tidak
efektifnya
jalan nafas
tidak terjadi

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

1.

Setelah pertemuan selama


1x45 menit keluarga/
lansia mampu mengenal
masalah ISPA
1.1. Menyebutkan
pengertian ISPA

Kriteria Evaluasi
Kriteria
Standar

Respon verbal

ISPA adalah penyakit


infeksi saluran pernafasan
akut disebut juga batuk
pilek, dapat terjadi pada
siapa saja.

1.2. Menyebutkan
penyebab ISPA

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 2 dari 4
penyebab gastritis
Penyebab utama : Virus
Penyebab lain
:
- Tertular penderita lain
- Kurang makanan
bergizi
- Tinggal dilingkungan
yang kurang sehat

1.3. Menyebutkan, tanda


dan gejala sesuai
dengan jenis ISPA

Respon verbal

Keluarga menyebutkan 2
dari 3 jenis ISPA dan
tanda/gejala ISPA:
- ISPA Ringan
- Tandanya: batuk pilek,
kadang disertai demam
- ISPA Sedang
(Pneumonia)
- Tandanya: batuk pilek

Rencana Intervensi

1.1.1. Diskusikan dengan keluarga


tentang pengertian ISPA
1.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.1.3. Evaluasi kembali penjelasan
yang sudah diberikan
1.1.4. Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga
menjelaskan kembali.
1.2.1. Diskusikan dengan keluarga
tentang penyebab ISPA
1.2.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.2.3. Tanyakan kembali pada
keluarga tentang jenis
gastritis
1.2.4. Beri renforcement positif

1.3.1. Diskusikan dengan keluarga


tentang tanda dan gejala
sesuai dengan jenis ISPA
1.3.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
1.3.3. Evaluasi kembali tentang
tanda dan gejala yang telah
didiskusikan
1.3.4. Beri reinforcement positif

2.

3.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

disertai napas cepat


ISPA Berat (Pneumonia
berat)
Tandanya: batuk pilek
disertai sesak napas.

Memutuskan untuk
merawat anggota keluarga
yang mengalami masalah
ISPA
2.1. Keluarga mampu
menyebutkan akibat
ISPA bila tidak
ditangani dengan baik

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 2 dari 3
gastritis bila tidak diatasi
- Daya tahan tubuh
menurun
- Biaya berobat mahal
- Sesak napas berat bisa
meninggal dunia

2.2. Keluarga mampu


mengambil keputusan
untuk mengatasi
anggota keluarga
yang mengalami
masalah ISPA

Respon verbal

Keputusan keluarga untuk


merawat dan mengatasi
masalah ISPA

Keluarga mampu merawat


anggota keluarga dengan
ISPA
5.1. Menyebutkan cara
pencegahan
timbulnya ISPA

Respon verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 1 dari cara
pencegahan ISPA:
- Istirahat yang cukup
- Makan makanan yang
bergizi

5.2. Keluarga mampu


menyebutkan dan
perawatan anggota
keluarga yang
mengalami ISPA

Respon Verbal

Keluarga dapat
menyebutkan 3 dari 6 cara
perawatan gastritis:
- Istirahat yang cukup
- Bersihkan hidung yang
tersumbat dengan sapu
tangan
- Jika demam:
1. Berikan obat

Respon
psikomotor

2.1.1. Diskusikan dengan dengan


keluarga tnetang akibat bila
ISPA tidak diatasi
2.1.2. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya bila
ada yang belum jelas
2.1.4. Beri reinforcement positif
pada keluarga
2.2.1. Motivasi keluarga untuk
mengatasi masalah yang
dihadapi
2.2.2. Beri reinforcement positif
atas keputusan yang
diambil keluarga
3.1.1. Diskusikan dengan keluarga
tentang cara pencegahan
ISPA
3.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
3.1.3. Tanyakan kembali pada
keluarga tantang cara
pencegahan ISPA
3.1.4. Beri reinforcement positif
pada keluarga
3.2.1. Diskusikan dengan keluarga
tentang perawatan ISPA
3.2.2. Lakukan demontrasi cara
kompres bila demam
3.2.3. Lakukan demontrasi cara
inhalasi
3.2.4. Lakukan demontrasi cara
tarik nafas dalam
3.2.5. Lakukan demontrasi cara
membuat obat tradisonal

penurun panas
Minum yang
banyak
3. Kompres dengan
air pada dahi dan
ketiak
4. Jangan
menggunakan
selimut yang tebal.
Jika Batuk:
1. Berikan inhalasi
(pelega
tenggorokan dan
pernapasan)
dengan
menggunakan air
panas dalam
baskom dan
menthol (minyak
kayu putih)
2. Tarik napas dalam
dan batuk efektif
3. Obat tradisional:
campuran setengah
sendok makan air
perasan jeruk nipis
dengan setengah
sendok makan
madu atau kecap
Memakan makanan
yang bergizi
2.

4.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan:
5.1. Menyebutkan caracara modifikasi
lingkungan untuk
mengatasi masalah
ISPA

Respon verbal

Cara memodifikasi
lingkungan mengatasi
masalah ISPA
- Rumah dan lingkungan
bersih
- Penerangan dari sinar
matahari cukup
- Hindari debu dan asap
- Pertukaran udara
(ventilasi) cukup

campuran jeruk nipis


dengan kecap dan madu.
3.2.7. Minta keluarga/lansia untuk
redemonstrasi dengan
bimbingan perawat
3.2.8. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
yang tidak dimengerti
3.2.9. Tanyakan kembali apa yang
telah dijelaskan
3.2.10. Beri reinforcement positif
atas jawaban dan
redemontrasi yang benar

4.1.1. Diskusikan bersama


keluarga cara memodifikasi
lingkungan
4.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
4.1.3. Tanya kembali tentang cara
modifikasi lingkungan
4.1.4. Beri reinforcement positif

5.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

dengan cara membuka


jendela setiap pagi
Tidak lembab

Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan fasilitas
kesehatan yang ada untuk
mengatasi maag:
5.1. Mampu menyebutkan
manfaat fasilitas
pelayanan kesehatan

Respon afektif

Manfaat fasilitas
kesehatan: sebagai sarana
untuk pemeriksaan,
perawatan/pengobatan
ISPA, sebagai sarana untuk
mendapatkan informasi
yang akurat dan tepat
untuk mengatasi masalah
ISPA

5.2. Keluarga mampu


membawa anggota
keluarga yang sakit
maag ke fasilitas
kesehatan

Respon verbal

Keluarga mengatakan akan


membawa anggota
keluarga yang mengalami
ISPA ke fasilitas pelayanan
kesehatan: Puskesmas,
dokter praktek, RS

5.1.1. Diskusikan bersama


keluarga tentang manfaat
fasilitas kesehatan
5.1.2. Beri kesempatan keluarga
untuk mengulangi dan beri
pujian atas jawaban yang
benar

5.2.1. Diskusikan dengan


keluarga tentang fasilitas
pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan sesuai
kemampuan keluarga
5.2.2. Motivasi keluarga untuk
membawa anggota keluarga
yang mengalami ISPA ke
fasilitas pelayanan
kesehatan
5.2.3. Beri reinforcement positif
pada keluarga atas usaha
yang telah dilakukan

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA


Diagnosis
Keperawatan
Keterbatasan
pergerakan pada
keluarga Bapak M
khususnya Ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
rematik

Implementasi
- Menjelaskan arti rematik
dengan menggunakan lembar
balik
- Menanyakan kembali arti
rematik dan memberi
reinforcement positif atas
jawaban yang benar
- Mendiskusikan dengan
keluarga tanda dan gejala
rematik melalui lembar balik
- Menanyakan kembali tanda
dan gejala rematik pada
keluarga
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Menjelaskan penyebab
rematik dengan
menggunakan lembar balik
- Memotivasi keluarga untuk
mengulangi penjelasan
mahasiswa
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Membantu keluarga
mengenali adanya masalah
nyeri karena rematik pada
anggota keluarga
- Menjelaskan akibat lanjut
dari rematik dengan
menggunakan lembar balik
- Memotivasi keluarga untuk
mengulangi dan memberi
reinforcemen positif atas
jawaban yang benar
- Memotivasi keluarga untuk
mengatasi masalah remtik
yang dihadapi
- Memberi reinforcement
positif atas keputusan yang
diambil

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Evaluasi
S:

Keluarga mengatakan:
- Arti rematik adalah sakit pada
lutut dan sudah lama dirasakan.
- Tandanya: sregut-sregut di lutut,
meriang,lemas, ada bengkaknya
dan kaku-kaku pada kaki sampai
tidak bisa kerja
- Penyebab adalah usia sudah tua,
jatuh, dan capek bekerja ngurus
cucu
- Akibat bila rematik tidak diatasi
adalah: tidak bisa bekerja hanya
tiduran saja karena sakitnya
sregut-sregut, kurus badan dan
kurang darah (sering pusing)

TT/Tgl
Waktu
24/06/05
09.3010.15
WIB

O: - Keluarga tidak tenang kadangkadang meminta ijin ke dapur


sebentar.
- Keluarga tampak kurang fokus.
- Keluarga tampak menyruh
cucunya main diluar
- Keluarga menunjukkan lutut
yang sering sakit
- Lutut tidak bengkak dan tidak
ada kemerahan
- Tidak nyeri bila digerakkan
- Berjalan lambat danhati-hati
- Reflek patella +/+
A: -

TUK 1-2 tercapai


Sutrisno

P:

- Lanjutkan TUK 3
- Pertemuan berikutnya hari
Kamis, 30 Juni 2005 jam 13.00
WIB

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA


Diagnosis
Keperawatan
Keterbatasan
pergerakan pada
keluarga Bapak M
khususnya Ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
rematik

Implementasi
Dengan menggunakan lembar
balik:
- Menjelaskan kembali tentang
arti, penyebab, gejala, dan
akibat dari rematik yang
tidak ditangani
- Menjelaskan cara mencegah
agar rematik tidak kambuh
- Memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya
terhadap apa yang belum
dimengerti
- Meminta keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
diberikan mahasiswa
- Memberi reinforcement atas
jawaban yang benar
- Menjelaskan cara perawatan
rematik
- Meminta keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
diberikan mahasiswa
- Mendemonstrasikan cara
merawat rematik dengan
kompres dingin dan hangat
- Meminta keluarga untuk
redemonstrasi cara merawat
rematik dengan cara kompres
dingin/hangat
- Memberi reinforcement
postif atas kemampuan
keluarga melakukan
redemontrasi

Evaluasi
S:

Keluarga mengatakan:
- Rematiknya tidak kambuh
- Cara mencegah rematik dengan
tidak makan kangkung, istirahat,
dan tidak boleh terlalu capek,
dan olah raga sambil berjemur
setiap pagi
- Cara merawat bila rematik
kambuh:
o Tidak makan kangkung,
melinjo, jeroan seperti usus,
dan tape.
o mengompres pada lutut
dengan menggunakan
handuk, kalau tidak bengkak
dan merah dengan air hangat
dan kalau bengkak dengan
air dingin
o harus istirahatnya cukup.

O: - Keluarga memperhatikan
penjelasan dan demontrasi yang
dilakukan mahasiswa
- Keluarga sesekali
memperhatikan cucunya yang
bermain
- Keluarga tampak
meredemontrasikan cara
melakukan kompres
dingin/hangat
- Tidak ada bengkak dan
kemerahan pada lutut
- Tidak ada nyeri
- Reflek patella +/+
- Berjalan lambat dan hati-hati
A: P:

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

TT/Tgl
Waktu
30/06/05
13.00 14.00
WIB

TUK 3 tercapai

- Lanjutkan TUK 4-5


- Pertemuan berikutnya hari
Jumat, 01 juli 2005 jam 10.00

Sutrisno

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA


Diagnosis
Keperawatan
Keterbatasan
pergerakan pada
keluarga Bapak M
khususnya Ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
rematik

Implementasi
Dengan menggunakan lembar
balik:
- Menjelaskan kembali tentang
arti, penyebab, gejala, dan
akibat dari rematik yang
tidak ditangani
- Menjelaskan cara mencegah
agar rematik tidak kambuh
- Memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya
terhadap apa yang belum
dimengerti
- Meminta keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
diberikan mahasiswa
- Memberi reinforcement atas
jawaban yang benar
- Menjelaskan cara perawatan
rematik
- Meminta keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
diberikan mahasiswa
Dengan menggunakan alat-alat
seperti: baskom, handuk kecil,
air hangat dan dingin.
- Mendemonstrasikan cara
merawat rematik dengan
kompres dingin dan hangat
- Meminta keluarga untuk
redemonstrasi cara merawat
rematik dengan cara kompres
dingin/hangat
- Memberi reinforcement
postif atas kemampuan
keluarga melakukan
redemontrasi

Evaluasi
S:

Keluarga mengatakan:
- Rematiknya tidak kambuh
- Cara mencegah rematik dengan
tidak makan kangkung, istirahat,
dan tidak boleh terlalu capek,
dan olah raga sambil berjemur
setiap pagi
- Cara merawat bila rematik
kambuh:
o Tidak makan kangkung,
melinjo, jeroan seperti usus,
dan tape.
o mengompres pada lutut
dengan menggunakan
handuk, kalau tidak bengkak
dan merah dengan air hangat
dan kalau bengkak dengan
air dingin
o harus istirahatnya cukup.

O: - Keluarga memperhatikan
penjelasan dan demontrasi yang
dilakukan mahasiswa
- Keluarga sesekali
memperhatikan cucunya yang
bermain
- Keluarga tampak
meredemontrasikan cara
melakukan kompres
dingin/hangat
- Tidak ada bengkak dan
kemerahan pada lutut
- Tidak ada nyeri
- Reflek patella +/+
- Berjalan lambat dan hati-hati
A: P:

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

TT/Tgl
Waktu
30/06/05
13.00 14.00
WIB

TUK 3 tercapai

- Lanjutkan TUK 4-5


- Pertemuan berikutnya hari
Jumat, 01 Juli 2005 jam 10.00

Sutrisno

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA


Diagnosis
Keperawatan
Keterbatasan
pergerakan pada
keluarga Bapak M
khususnya Ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
rematik

Implementasi
- Mendiskusikan dengan
keluarga tentang lingkungan
yang aman bagi lansia
- Meminta keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
telah diberikan mahasiswa
- Memberi reinforcement
positif atas kemampuan
keluarga menjelaskan
kembali lingkungan yang
aman bagi lansia
- Menjelaskan sarana
pelayanan kesehatan yang
ada di masyarakat, dan
manfaat sarana pelayanan
kesehatan.
- Mendiskusikan bersama
keluarga kapan harus pergi
ke sarana pelayanan
kesehatan

Evaluasi
S:

Keluarga mengatakan:
- Alhamdulillah rematiknya tidak
kambuh
- Lingkungan yang aman: lampu
tidak gelap cukuplah
penerangannya, yang penting
lantai tidak licin takut jatuh,
barang-barang diatur yang rapi,
selalu berpegangan kalau jalan
- Fasilitas pelayanan kesehatan
yang terdekat adalah praktek
dokter, kalau Puskesmas jauh
dan belum pernah berobat
kesana, kalau masih di tinggal di
Jakarta suka berobat ke dokter
praktek, sekarang tidak pernah,
temaptnya juga tidak tahu
maklum juga biayanya harus
diantar dengan ojek karena tidak
kuat jalan jauh lagi
- Kalau misalnya sakitnya
kambuh boleh berobat ke
Puskesmas ya

TT/Tgl
Waktu
01/07/05
10.00 10.40
WIB

O: - Keluarga tampak antusias


mendengarkan dan bertanya
tentang penjelasan yang belum
dimengerti
- Berjalan lambat dan hati-hati
- Rumah bersih dan rapi
- Lantai tidak licin
- Penerangan cukup
A: P:

TUK 4-5 tercapai

- Lanjutkan Implementasi untuk


diagnosa ke dua
- Pertemuan berikutnya hari
Kamis, 07 Juli 2005 jam 13.00
Sutrisno

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA


Diagnosis
Keperawatan
Resiko tidak
efektifnya jalan
nafas pada
keluarga Bapak M
khususnya Ibu S
berhubungan
dengan ketidak
mampuan keluarga
merawat anggota
keluarga dengan
ISPA

Implementasi
- Menjelaskan kepada keluarga S:
tentang pengertian, penyebab
dan tanda dan gejala ISPA
- Meminta keluarga untuk
menjelaskan pengartian ISPA
dan menyebutkan penyebab
dan gejala dari ISPA
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Menjelaskan ulang tentang
pengertian, penyebab dan
gejala ISPA
- Menjelaskan akibat dari ISPA
- Meminta keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat
dari ISPA
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Menjelaskan kepada keluarga
tentang cara mengatasi ISPA
- Meminta keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
telah diberikan mahasiswa
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Menjelaskan kembali dengan
melakukan demonstrasi cara
inhalasi dengan
menggunakan minyak kayu
putih
- Meminta keluarga untuk
meredomntrasikan kembali
cara inhalasi dengan minyak
kayu putih
- Memberi reinforcement
positif atas kemampuan
O:
keluarga mendemontrasikan
ulang cara inhalasi dengan
minyak kayu putih
- Mendiskusikan dengan
keluarga tentang lingkungan
rumah yang sehat untuk

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Evaluasi
Keluarga mengatakan:
- Empat hari yang lalu sakit
batuk, pilek dan demam
- ISPA adalah sakit pada saluran
nafas seperti batuk pilek dan
demam
- Penyebab ISPA adalah virus,
tertular orang lain dan kondisi
tubuh yang kurang sehat
- Tandanya batuk pilek dan
demand an bila berat bisa
sampai sesak, tetapi ibu tidak
sekarang sudah sehat
- Bila tidak ditangani bisa tambah
parah, jadi lemes, sampai sesak
nafas dan meninggal ya.
- Cara mengatasinya:
o Istirahat cukup, kompres
pada dahi dan ketiak
dengan air hangat, serta
tidak boleh pake selimut
o Bila batuk dengan
campuran jeruk nifis dan
kecap, ibu biasa bikin kok
o Bila hidung tersumbat
dengan cara menghirup
asap dari baskom yang di
campur dengan minyak
kayu putih
o Makan yang teratur dengan
ikan dan sayur
o Berobat ke Puskesmas bila
tidak sembuh-sembuh
- Agar sehat jendela selalu
dibuka, rumah dan halaman
bersih, sinar matahari bisa
masuk kedalam rumah.
- Keluaraga memperhatikan dan
selalu bertanya bila tidak
mengerti terhadap penjelasan
yang diberikan
- Keluarga mendemontrasikan
cara mengatasi hidung tersumbat

TT/Tgl
Waktu
07/07/05
13.00 14.00
WIB

menghindari ISPA
- Memotivasi keluarga untuk
menciptakan lingkungan
yang sehat untuk
menghindari ISPA
- Memberi reinforcement
positif atas kemauan keluarga
menciptakan lingkungan
yang sehat
- Memotivasi keluarga untuk
membawa keluarga yang
ISPA ke fasilitas kesehatan
terdekat (Puskesmas)

dengan inhalasi
- Keluarga menyebutkan obat
tradisonal yang biasa dipakai
bila batuk dengan jeruk nifis dan
kecap
- Jendela dibuka, halaman rumah
bersih, tidak ada debu.
- Belum pernah berobat ke
Puskesmas karena jauh.
- Ibu S tidak demam, tidak batuk,
tidak sesak nafas dan hidung
tidak tersumbat
- Tanda-tanda vital: TD. 130/80
mm HG, Suhu 36,5 0 C, Nadi 76
x/menit, RR 16 x/menit
A:
-

TUK 1-5 tercapai

P:
- Lanjutkan Implementasi untuk
diagnosa ke dua
- Pertemuan berikutnya hari
Jumat, 08 Juli 2005 jam 10.00

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Sutrisno

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA


Diagnosis
Keperawatan
Resiko kebutuhan
nutrisi kurang
pada keluarga
Bapak M
khususnya ibu S
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga merawat
penyakit gastritis

Implementasi
Dengan menggunakan lembar
S:
balik
- Menjelaskan kepada keluarga
pengertian sakit maag
- Meminta keluarga untuk
mengulang penjelasan yang
diberikan mahasiswa
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Mendiskusikan dengan
keluarga tentang penyebab
dan tanda/gejala gastritis
- Meminta keluarga untuk
mengulang penjelasan yang
diberikan mahasiswa
- Memberi reinforcement
positif atas kemampuan
keluarga menjawab
- Menjelaskan ulang penyebab
dan gejala gastritis
- Menjelaskan jenis-jenis sakit
maag
- Meminta keluarga untuk
mengulang penjelasan yang
telah diberikan
- Menjelaskan kembali jenisjenis sakit maag
- Mendiskusikan dengan
keluarga bahaya sakit maag
bila tidak ditangani
- Meminta keluarga untuk
menyebutkan kembali bahaya
bila sakit maag tidak
ditangani
- Memberi reinforcement
O:
positif atas jawaban yang
benar
- Mendiskusikan dengan
keluarga cara mencegah sakit
maag
- Meminta keluarga untuk
menyebutkan kembali cara
mencegah sakit maag

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Evaluasi
Keluarga mengatakan:
- Sakit maag adalah sakit pada
lambung.
- Penyebabnya adalah makan
tidak teratur, makan asinan yang
memakai cuka, sambal, kol dan
sawi, serta pikiran.
- Tanda sakit pada ulu hati, tidak
nafsu makan, kembung dan
kadang sampai keluar keringat
dingin
- Sakit maag ibu sudah lama
sudah sekitar 3 tahunan
- Bahayannya bisa terjadi muntah
darah, atau berak darah.
- Cara mencegahnya:
o Makan teratur, sedikitsedikit dan sering
o Tidak makan sayur nangka,
kol, sambel dan asinan
yang menggunakan cuka
o Berzikir kalau lagi banyak
pikiran
- Cara merawatnya:
o Segera minum teh manis
hangat
o Segera makan bila mulai
terasa
o Biasanya dikompres
dengan botol hangat
o Minum susu
o Dengan mengunakan
rebusan daun sirih dan
mengunyah kunyit.
- Keluarga kooperatif dan
memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh mahasiswa
- Keluarga mendemontrasikan
cara mengompres dengan
menggunakan botol hangat
- Keluarga menyebutkan obat
tradisonal yang biasa dipakai

TT/Tgl
Waktu
08/07/05
10.00 10.45
WIB

- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
- Menjelaskan kembali cara
mencegah sakit maag
- Mendiskusikan dengan
keluarga cara merawat sakit
maag
- Meminta keluarga untuk
menyebutkan cara merawat
sakit maag
- Memberi reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
Dengan menggunakan alat-alat:
botol, air panas, handuk kecil
- Mendemontrasikan cara
kompres hangat dengan
menggunakan botol yang
diisi air panas dan dibungkus
dengan handuk kecil
- Meminta keluarga untuk
mengulangi demontrasi cara
kompres dengan
menggunakan botol
- Memberi reinforcement
positif atas kemampuan
melakukan kompres
- Mendemontrasikan cara/
teknik relaksasi dengan
nafas dalam
- Meminta keluarga untuk
meredemontrasikan
- Memberi reinforcement
positif atas kemampuan
melakukan teknik nafas
dalam
Dengan menggunakan lembar
balik
- Mendiskusikan dengan
keluarga obat tradisonal yang
dapat digunakan untuk
mengatasi maag
- Memotivasi untuk
menciptakan lingkungan
yang sehat untuk mencegah
maag: makan bersama,
menyediakan makanan yang
diperbolehkan dan
Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

adalah rebusan daun sirih.


- Keluarga belum pernah
membawa berobat ke palayanan
kesehatan terdekat
- Ibu S tidak ada keluhan nyeri
dan kembung
- Perut tidak kembung
A:
-

TUK 1-5 tercapai

P:
- evaluasi dan terminasi
- Pertemuan berikutnya hari
Jumat, 15 Juli 2005 jam 10.00

mengurangi/menghindari
makanan yang tidak
diperbolehkan
- Memotivasi keluarga untuk
datang ke Puskesamas untuk
memperoleh pengobatan.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Sutrisno

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

FORMAT EVALUASI
Tgl
14/7/05

No.
Dx.
1.

Respon Keluarga
1. Mengenal masalah
a. Keluarga mampu menyebutkan arti
rematik yaitu sakit pada sendi lutut
b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab
rematik yaitu: kecapekan, usia ibu yang
tua, jatuh, badan kurang sehat.
c. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan
gejala rematik: sregut-sregut pada lutut,
kalau pertamanya sakit lutut bengkak tapi
sekarang tidak, tidak juga merah, biasanya
lemes, jalan jadi lambat dan harus
dituntun, dan kaku pada lutut.

Ya

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Modifikasi intervensi
1. Menjelaskan kembali dengan lembar balik
akibat lanjut bila rematik tidak atasi.

2. Menjelaskan kembali manfaat fasilitas


pelayanan kesehatan

3. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan


fasilitas kesehatan seperti puskesmas

2. Memutuskan merawat
a. Keluarga mampu menyebutkan akibat
lanjut dari rematik: tidak bisa bekerja
karena sakit sampai sregut-sregut, dan
lemes saja
3. Merawat
a. Keluarga mampu menyebutkan cara
mencegah rematik: tidak makan kangkung,
melinjo dan jeroan, istirahat yang cukup,
tidak boleh terlalu capek bekerja
b. Cara perawatan rematik: sama dengan tadi
tidak makan kangkung dan jeroan, bila
nyeri dikompres dengan air hangat denga
handuk kecil dan istirahat saja

Hasil
Tidak

4. Memodifikasi lingkungan
a. Keluarga mampu menyebutkan
lingkungan yang aman untuk anggota
keluarga yang mengalami rematik:
penerangan cukup, lantai tidak licin, dan
rumah bersih dan perabotan rapi
5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
a. Keluarga mampu menyebutkan fasilitas
kesehatan yang terdekat: dokter praktik,
puskesmas jauh dan harus naik ojek
b. Kelurga mampu menyebutkan
fungsi/manfaat fasilitas pelayanan
kesehatan: untuk berobat
c. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan.

Ds/mydoc.trisno/profesi/gerontik/2005

Anda mungkin juga menyukai