Anda di halaman 1dari 6

FORMAT SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN

A. TOPIK

: KB non hormonal

B. TUJUAN :
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi,
keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan
menerapkan dalam kehidupannya.

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
c. Macam-macam alat kontrasepsi
C. SASARAN
Pasien E
D. METODA PEMBELAJARAN
Ceramah
Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Materi SAP
Leaflet
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Waktu

Kegiatan penyuluhan

Pembukaan:

2 menit

8 menit

Kegiatan peserta

Memberi salam

Menjawab salam

Menjelaskan tujuan penyuluhan

Mendengarkan dan memperhatikan

Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan secaraMendengarkan
berurutan dan teratur
pembicara
Materi:

dan

menyimak

Pengertian alat kontrasepsi


Pertimbangan
kontrasepsi

pemakaian

alat

Macam-macam alat kontrasepsi

4 menit

Evaluasi:
Meminta
kepada audiens
untukBertanya dan menjawab pertanyaan
mengulang
kembali
apa
yang
disampaikan pembicara, meliputi:
Pengertian alat kontrasepsi
Pertimbangan
kontrasepsi

pemakaian

alat

Macam-macam alat kontrasepsi


4

1 menit

Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan salam

Menjawab salam

G. WAKTU PELAKSANAAN
Tempat
: RST dr.Soedjono Magelang
Ruang
:Anggrek
Waktu
:08.00 WIB
H. MATERI
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian alat-alat kontrasepsi
Kontrasepsi
merupakan pencegahan
terjadinya kehamilan/konsepsi
(bukan
aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
suatu kehamilan.
B. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi

2. Usia
ibu
>
35
tahun:
kontrasepsi effektif/kegagalan
danreversibel/ireversibel
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Metode jangka panjang
5) Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4) Saat haid lebih sakit
b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2) Alergi
3) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

rendah

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja:
alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan
ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidakk mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah
menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang
dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
c. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL
dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika
pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan
dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya
yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan,
segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik,
tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan
2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV)
dan HIV/AIDS.
5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif,
bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk
mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan
cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk
mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukandengan cara operasikecil /
minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.
I. METODA EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Tempat tersedia dan siap untuk digunakan
b. Media dan alat siap untuk digunakan
c. Ny. hadir dan siap untuk mengikuti pendidikan kesehatan

2. Evaluasi Proses

a. Ny. mengikuti penyuluhan dengan antusias


b. Ny. aktif bertanya selama proses penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Ny. memahami tentang KB
b. Ny. mampu untuk menjawab pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan
J. DAFTAR PUSTAKA
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra
Cendikia Press: Yogyakarta.
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai