PEMBENTUKAN SIKAP
( 14 . 401 . 14 . 013 )
( 14 . 401 . 14 . 027 )
( 14 . 401 . 14 . 036 )
( 14 . 401 . 13 . 047 )
keperawatan
dapat
menyelesaikan tugas makalah Pembentukan Sikap ini, yang berlaku untuk tahun
akademik 2015/2016
Seperti diketahui Artikel Panduan Pendidikan Akademik Kesehatan
merupakan upaya yang ditempuh oleh lembaga jenjang pendidikan tinggi untuk
menyamakan persepsi antara pengelolah,dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan
kegiatan Akademik di lembaga tersebut.
Artikel panduan ini disusun untuk dipergunakan sebagai penuntun para
mahasiswa tentang ruang lingkup pendidikan di Akademi
Kesehatan Rustida
Banyuwangi.
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Artikel Panduan Pendidikan
Akademik Keperawatan ini akan diatur dan atau ditetapkan kemudian.
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................................................
Kata pengantar..................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
1
1
A.
B.
C.
D.
Pengertian sikap....................................................................................
Cirri-ciri sikap.......................................................................................
Tahapan pembentukan sikap ................................................................
Factor yang mempengaruhi sikap.........................................................
1. Factor internal..................................................................................
2. Factor eksternal................................................................................
2
3
4
5
5
6
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
9
9
Daftar Pustaka...................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan
individu lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi
sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok.
Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya
sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap
kaitannya denganefek dan perannya dalam pembentukan karakter dan sistem
hubungan antarkelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap
stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan
untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative terhadap berbagai keadaan
sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide,konsep dan sebagainya. Untuk itu
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap, proses
dan komponen sikap, faktorfaktor yang mempengaruhi sikap, teori- teori tentang
sikapdan hubungan sikap dengan perilaku.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sikap ?
2. Apa saja ciri-ciri sikap ?
3. Bagaimana tahapan pembentukan sikap ?
4. Apa saja yang mempengaruhi pembentukan sikap ?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian sikap.
2. Untuk memahami ciri-ciri dari sikap.
3. Untuk memahami tahapan-tahapan pembentukan sikap.
4. Untuk memahami hal-hal yang mempengaruhi pembentukan sikap.
BAB II
TINJAUAN TEORI PEMBENTUKAN SIKAP
A. Definisi Sikap
Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi, atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial(Panjaitan M. , 2010) yang
terdiri dari komponen kognitif, perilaku dan emosi (Unimus, 2012)sehingga
mendorong kita bertingkah laku ketika kita menyukai atau tidak menyukai sesuatu
(Poespodiharjo, 2010).
Karakterisitik dari sikap adalah mempunyai obyek psikologis tertentu
misalnya, orang, perilaku, konsep dan situasi, sikap merupakan sesuatu
kecenderungan
berhadapan dengan stimulus tertentu, dan sikap memberikan dua arah yang
berlawanan yaitu sikap positif dan sifat negatif (Poespodiharjo, 2010). Sikap positif
merupakan perwujudan nyata dari perasaan yang memperhatikan hal-hal yang
positif, suasana jiwa yang lebih mengutamakan kegiatan kreatif daripada kegiatan
yang
menjemukan,
kegembiraan
daripada
kesedihan,
harapan
daripada
pengalaman baru yang dialami oleh individu. Sikap juga dapat terbentuk atau
1.
2.
3.
4.
5.
Pembentukan dan perubahan sikap ini, membawa individu untuk tidak akan
terlepas dari norma-norma, perhatian, sikap-sikap yang telah ada serta faktor-faktor
lainnya yang telah dimiliki dan berkembang selama ini dalam kepribadian orang
tersebut(UII, 2012).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang dapat
merubah sikap individu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya sikap
a.
b.
pengalaman
yang
lebih
mendalam
dan
lebih
lama
membekas(Panjaitan, 2010).
b) Faktor fisiologis
Faktor yang penting adalah umur dan kesehatan, yang menentukan sikap
individu. Contohnya adalah orang muda umumnya bersikap kurang
perhitungan dengan akal dibandingkan orang tua yang penuh kehatihatian(Panjaitan, 2010).
c) Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai
semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan
ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu
begitufrustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih
persisten dan bertahan lama(Panjaitan, 2010).
d) Pengaruh orang lain yang dianggap penting (Motivasi)
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau
searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk
menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut(Panjaitan,
2010).
2. Faktor Eksternal
Faktor ini berasal dari luar individu, berupa stimulus untuk membentuk dan
mengubah sikap. Stimulus tersebut dapat bersifat langsung, misalnya individu
dengan individu, individu dengan kelompok. Dapat juga bersifat tidak langsung,
yaitu melalui perantara(Sunaryo, 2004).
a) Pengaruh Kebudayaan
Burrhus Frederic Skinner, seperti yang dikutip Azwar sangat menekankan
pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk pribadi
seseorang. Kepribadian merupakan pola perilaku yang konsisten yang
menggambarkan sejarah penguat (reinforcement) yang kita alami (Hergenhan
dalam Azwar, 2007). Kebudayaan memberikan corak pengalaman bagi
individu dalam suatu masyarakat. Kebudayaan telah menanamkan garis
pengarah sikap individu terhadap berbagai masalah(Panjaitan, 2010).
b) Media Massa
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan
lain-lain mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan individu. Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif
yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar afektif
dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu (Panjaitan,
2010).
c) Lembaga Pendidikan serta Lembaga Agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai sesuatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan
buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
Konsep moral dan ajaran agama sangat menetukan sistem kepercayaan
sehingga tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep
sering
kali
menjadi
determinan
tunggal
yang
menentukan
sikap(Panjaitan, 2010).
d) Agama
Sementara itu Daradjat (1970) mengatakan bahwa agama yang ditanamkan
sejak kecil telah menjadi bagian dari unsur kepribadiannya akan mengatur
sikap dan perilaku seseorang secara otomatis dari dalam. Menurut Azwar
(1995) ajaran agama berperan dalam pembentukan sistem moral pada individu
yang paling berperan dalam pembentukan sistem kepercayaan dan membentuk
sikap individu serta dijadikan sebagai determinan tunggal saat individu tersebut
menghadapi hal-hal yang bersifat kontroversial (UII, 2012)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi, atau kesiapan antisipatif, predisposisi
untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial yang terdiri dari komponen kognitif,
perilaku dan emosi sehingga mendorong kita bertingkah laku ketika kita
menyukai atau tidak menyukai sesuatu.
2. Sikap merupakan faktor penentu perilaku seseorang, karena sikap berhubungan
dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap si bagi menjadi dua yaitu
faktor internal yang meliputi meliputi kepribadian, pengalaman pribadi,
kecerdasan, harga diri, dan faktor emosional dan faktor eksternal yang meliputi
interaksi lingkungan, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan,
media massa, serta lembaga pendidikan dan lembaga agama.
B. Saran
Dalam makalah ini telah dijelaskan mengenai sikap dengan segala hal yang
menjelaskan seluk beluk sikap. Sebagai mahasiswa seharusnya kita paham
bagaimana bersikap yang pantas dalam semua lingkungan kehidupan. Dijelaskan
bahwa sikap merupakan penilaian terhadap persepsi yang telah kita buat maupun
dibuat orang lain dalam kehidupan kita. Dengan mengetahui seluk beluk sikap
diharapkan dapat menambah wawasan mengenai materi mengenai sikap dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Aro, S. (2013, Agustus). Retrieved September 18, 2015, from
http://digilib.unila.ac.id/1168/8/BAB%20II.pdf
Aro, S. (2013, Agustus 11). Tinjauan Umum Tentang Sikap. Retrieved
September 18, 2015, from http://digilib.unila.ac.id/1168/8/BAB
%20II.pdf
Creasoft. (2008, Mei). Sikap. Retrieved Sepetember 18, 2015, from
https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf
Erawati, A. (2007). Jurnal Politik. Demokrasi Matisuri, 36.
Maulana, H. D. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Panjaitan. (2010, April). Retrieved September 18, 2015, from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19289/4/Chapte
r%20II.pdf
Panjaitan, M. (2010, April). Sikap. Retrieved September 18, 2015, from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19289/4/Chapt
er%20II.pdf
Poespodiharjo, A. S. (2010). Beyond Borders : Communication
Modernity & History. Jakarta: STIKOM.
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
UII. (2012, Agustus 5). Sikap. Retrieved Sepetember 18, 2015, from
http://arsip.uii.ac.id/files/2012/08/05.2-bab-286.pdf
Unimus. (2012, Februari). Sikap. Retrieved September 18, 2015, from
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdlkikaaldela-6006-2-babii.pdf
10