Anda di halaman 1dari 82

OUTLINE

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR SOAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II STUDI PUSTAKA
BAB III DESAIN PENDAHULUAN (PRELIMINARY DESIGN)
BAB IV PEMBEBANAN (LOAD IDENTIFICATION)
BAB V ANALISIS STRUKTUR
BAB VI PERENCANAAN PELAT LANTAI (FLOOR SLAB DESIGN)
BAB VI PERENCANAAN BALOK (BEAM DESIGN)

BAB VII PERENCANAAN KOLOM (COLUMN DESIGN)


BAB VIII PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. GAMBAR DESAIN
B. ANALISIS STRUKTUR DENGAN ETABS 2013
C. ANALISIS KOLOM DENGAN SPCOLUMN

FORMAT PENULISAN
1 Margin 3;2,5;2,5;2,5
2 Font Time New Roman 12 pt
Kecuali judul Bab 16 pt
3 Spasi Antar baris 1,5 line
4 Gambar Rencana di A3

PERATURAN TUGAS DESAIN STRUKTUR BETON 2 TAHUN 2015


1 Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah struktur beton II wajib
menyelesaikan tugas desain.
2 Mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah struktur beton II tahun lalu, tetapi
belum menyelesaikan tugas desain (pemodelan etabs belum selesai) wajib
mengambil tugas desain yang baru
3 Mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah struktur beton II tahun lalu, tetapi

hampir menyelesaikan tugas desain (pemodelan etabs sudah selesai), boleh


melanjutkan soal tugas desain yang lama
4 Tugas desain dikerjakan per individu dan akan dibimbing oleh masing-masing asisten (lamp
5 Laporan wajib print, ketentuan penulisan dapat dilihat di lampiran 2
6 Penjelasan tugas dilaksanakan pada Pertemuan Awal sesuai dengan Jadwal

yang sudah ditetapkan Prodi S1 Teknik Sipil


7 Asistensi minimal dilakukan sebanyak 8 kali dan asistensi pertama dilakukan

pada Pertemuan Awal


8 Software yang digunakan autocad, etabs/sap, pcacol/spcolumn, ms excel
9 Sebelum Ujian Akhir Semester (UAS), laporan desain sudah selesai dan akan direspon
oleh dosen penguji, kemudia softcopy dan hardcopy dikumpulkan
10 Ketentuan lain yang dianggap perlu akan disampaikan oleh asisten masing-masing

wajib

hun lalu, tetapi


elesai) wajib

ahun lalu, tetapi


selesai), boleh

ing-masing asisten (lampiran 1)

ai dengan Jadwal

rtama dilakukan

mn, ms excel
dan akan direspon

n masing-masing

ASUMSI AWAL DESAIN

Lantai dasar - lantai x

Lantai (x+1) - lantai y

OPEN
1107136055 Isdianto
1207113597 Thessalonika
1207112176 Wendi Nofriandi
1207121304 Mustainul Murtadho
1207121220 Syuhaya Wanisakdiah
1207121334 M Gevin Ardi
1207136399 Yudha Muharbi Pratama
1207136411 Fitri Amalia Pesa
1207121236 Gina Khusnul Khotimah
1207113565 Vito Charly

Detail Tinjauan
Pelat lantai tinjauan
Balok tinjauan
Kolom tinjauan

N
Mahasiswa T. Lantai
Isdianto
3.4
Thessalonika
3.5
Wendi Nofriandi
3.6
Mustainul Murtadho
3.7
Syuhaya Wanisakdiah
3.8
M Gevin Ardi
3.9
Yudha Muharbi Pratama
4.0
Fitri Amalia Pesa
3.4
Gina Khusnul Khotimah
3.5
Vito Charly
3.6

Lantai x
3
6
5
7
4
5
7
6
4
3

Lantai dasar - Lantai x


D Kolom
D Balok
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350

Ketentuan Lain Akan Diberikan Selanjutnya

i tinjauan
Analisa sesuai lantai
tinjauan (tabel hijau)

Lantai y
10
10
10
9
9
9
9
10
10
10

Lantai (x+1) - Lantai y


D Kolom
D Balok
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300

Lantai
Cek <= 40 m Tinjau
OK
37.4
4
OK
38.5 10
OK
39.6
9
OK
37
7
OK
38
6
OK
39
8
OK
40
5
OK
37.4
6
OK
38.5
7
OK
39.6 10

Kategori
Gedung
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit

Jenis
Tanah
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang

Jenis
Tanah
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang

ASUMSI AWA
Mahasiswa T. Lantai
Isdianto
3.4
Thessalonika
3.5
Wendi Nofriandi
3.6
Mustainul Murtadho
3.7
Syuhaya Wanisakdiah
3.8
M Gevin Ardi
3.9
Yudha Muharbi Pratama
4.0
Fitri Amalia Pesa
3.4
Gina Khusnul Khotimah
3.5
Vito Charly
3.6

Lantai x
3
6
5
7
4
5
7
6
4
3

Lantai dasar - Lantai x


D Kolom
D Balok
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350
650x650
625x325
625x625
650X350

1107136055 Isdianto

Lantai dasar - lantai 3

1207113597 Thessalonika

Lantai 4 - lantai 10

Lantai dasar - lantai 6

Lantai 7 - lantai 10

1207112176 Wendi Nofriandi

Lantai dasar - lantai 5

Lantai 6 - lantai 10

1207121304 Mustainul Murtadho

Lantai dasar - lantai 7

Lantai 8 - lantai 9

1207121220 Syuhaya Wanisakdiah

Lantai dasar - lantai 4

Lantai 5 - lantai 9

1207121334 M Gevin Ardi

Lantai dasar - lantai 5

Lantai 6 - lantai 9

1207136399 Yudha Muharbi Pratama

Lantai dasar - lantai 7

Lantai 8 - lantai 9

1207136411 Fitri Amalia Pesa

Lantai dasar - lantai 6

Lantai 7 - lantai 10

1207121236 Gina Khusnul Khotimah

Lantai dasar - lantai 4

Lantai 5 - lantai 10

1207113565 Vito Charly

Lantai dasar - lantai 3

Lantai 4 - lantai 10

Detail Tinjauan
Pelat lantai tinjauan
Balok tinjauan
Kolom tinjauan

Analisa sesuai lanta


tinjauan (tabel hijau

SI AWAL DESAIN
Lantai y
10
10
10
9
9
9
9
10
10
10

Lantai (x+1) - Lantai y


D Kolom
D Balok
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300
600x600
600x300

1)
2)
3)
4)

Lantai
Cek <= 40 m Tinjau
OK
37.4
4
OK
38.5 10
OK
39.6
9
OK
37
7
OK
38
6
OK
39
8
OK
40
5
OK
37.4
6
OK
38.5
7
OK
39.6 10

Perhitungan ditinjau Lantai 4


Tinggi per lantai = 3,4 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
5) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 10 (12 cm)
6) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 10


Tinggi per lantai = 3,5 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
Balok dan Pelat lantai

Kategori
Gedung
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit
Kantor
R. Sakit

Jenis
Tanah
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang

Fc' = 30 MPa
5) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 10 (12 cm)
6) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 9


Tinggi per lantai = 3,6 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 10 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 7


Tinggi per lantai = 3,7 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 9 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 6


Tinggi per lantai = 3,8 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 13 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 8


Tinggi per lantai = 3,9 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 MPa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat

Lantai dasar - 2 (15 cm)


Lantai 3 - 9 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 5


Tinggi per lantai = 4 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 MPa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 9 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 6


Tinggi per lantai = 3,4 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat
Lantai dasar - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 10 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 7


Tinggi per lantai = 3,5 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat
Lantai base - 2 (15 cm)
Lantai 3 - 10 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

1)
2)
3)
4)

Perhitungan ditinjau Lantai 10


Tinggi per lantai = 3,6 m
Jarak antar tiang = 4 m
Kolom
Fc' = 30 Mpa
5) Balok dan Pelat lantai
Fc' = 30 MPa
6) Dimensi Pelat

Lantai dasar - 2 (15 cm)


Lantai 3 - 10 (12 cm)
7) Dimensi tulangan
Pelat lantai
D12
Balok
Tulangan Longitudinal D19 dan sengkang D12
Kolom
D22

Ketentuan Lain Akan Diberikan Selanjutnya

Analisa sesuai lantai


tinjauan (tabel hijau)

Jenis
Tanah
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang
Keras
Sedang

kg
no

lantai
1 base
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9

wi
48672
140801.4
140801.4
140801.4
140801.4
140801.4
140801.4
140801.4
140801.4
87294.38

m
hi
3
3.6
3.6
3.6
3.6
3.6
3.6
3.6
3.6
3.6
total

wi . hi
214483
793625
793625
793625
793625
793625
793625
793625
793625
492033.5
7055517

Cvx
0.030399
0.112483
0.112483
0.112483
0.112483
0.112483
0.112483
0.112483
0.112483
0.069737

Fx
8.058842
29.81914
29.81914
29.81914
29.81914
29.81914
29.81914
29.81914
29.81914
18.48734

k
1.35 interpolasi
V 26509.93

DESAIN STRUKTUR BETO

PEMBEBANAN
(LOAD IDENTIFICATION)

A.

Standar Pembebanan

Pembebanan diambil dari ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung (PPIUG) tahun 1983.
B.

Pembebanan
1.

Pelat Lantai (Floor Slab)


a.

Lantai 5 (Atap)
Beban Mati (Dead Load/D)
Plesteran

53

Water Proofing

Mekanikal dan Elektrikal

25

Plafon

18
101

Beban Hidup (Live Load/L)


Untuk Atap Gedung Kantor
b.

100

Plesteran

53

Keramik

24

Mekanikal dan Elektrikal

25

Plafon

18

Lantai 1 sampai 4
Beban Mati (Dead Load/D)

120

XXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETO

Beban Hidup (Live Load/L)


Untuk Lantai Gedung Kantor
2.

250

Balok Tepi (Perimeter Beam)


Berat dinding pasangan bata merah (tebal setengah batu) = 250 kg/m2.
Maka, berat dinding pada balok = 250 x 3.2 = 800 kg/m.

C.

Prediksi Dimensi Kolom


Beban Mati (D)
Berat Pelat (t x conc)
Berat Balok =
Berat Kolom =

(b x h) x ly x conc
lx x ly
(0.5x0.5) x H x conc x 4
lx x ly

3.600

2.880

2.793
9.273

Beban Hidup (L)

2.500

Beban Terfaktor/Ultimate (U = 1.2D + 1.6L)

15.127

Beban Terfaktor/Ultimate (P = U x lx x ly x N)

2080

izin = 1/3f 'c

8.33

Akolom = P/izin

0.25

b = h = A0.5

0.50

Jumlah tingkat, N = 5

Maka, digunakan kolom berbentuk persegi (600 mm x 600 mm)

XXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETO

XXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETO

D.

Kombinasi Pembebanan

Berdasarkan SNI Pasal 9.2.1 dan beban-beban yang sudah terdefinisi sebelumnya, kombinas
beban yang berpengaruh :

1.4D
1.2D + 1.6L
1.2D + 1.0E + 1.0L
0.9D + 1.0E

dengan :

D
L
E

:
:
:

Beban Mati
Beban Hidup
Beban Gempa**

**Untuk beban gempa, didefinisikan secara otomatis dengan software ETABS 2013

XXXXXXX (NIM)

XXXXXXX (NIM)

Pelat
Berat Sendiri
DL Plus
LL
Balok
Berat Sendiri

8448
2556.4
4840

KN
KN
KN

3024

KN

Dinding
Kolom
Berat Sendiri

718.72
1111.586
1103.32
1089.745
1636.452
1621.566
1081.155
1620.336
1604.924

2688

KN

2400

KN

4
4
2
4
4
2
2
2
1

2874.88
4446.344
2206.64
4358.98
6545.808
3243.132
2162.31
3240.672
1604.924
30683.69

DESAIN STRUKTUR BETON II

Peraturan Pembebanan Indonesia

kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2

kg/m2

kg/m2

kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2

DESAIN STRUKTUR BETON II

kg/m2
dari dimensi balok 625x325
743.75
kg/m
250 kg/m2.

593.75

kg/m

tinggi = 3,6m - 625 mm


tinggi = 2,975m
tinggi = 3,m - 625 mm
tinggi = 2,375m

KN/m2
KN/m2
KN/m2

KN/m2
KN/m2
KN/m2

KN
MPa
m2
m

5312500

DESAIN STRUKTUR BETON II

karena merupakan penutup atap, maka hanya ada balok dan kolom dibawahnya

bisa saja dibangian penutup atap ditambah dinding pada bagian pinggirnya, sep
ruko pada umumnya

jika di tambah dinding, maka beban dinding harus di input pada balok penutup

Pada Etabs, D=800 kg/m merupakan beban frame yang kita input pada balok
akibat berat dinding yang kita hitung sebelumnya

DESAIN STRUKTUR BETON II

terdefinisi sebelumnya, kombinasi

tware ETABS 2013

10137.6
3067.68
7744
0
3628.8

KN
KN
KN
KN

3225.6
0
2880
30683.68

2874.88
4446.344
2206.64
4358.98
6545.808
3243.132
2162.31
3240.672
1604.924
30683.69

KN
KN

tinggi = 3,6m - 625 mm


tinggi = 3,m - 625 mm

5312500

a ada balok dan kolom dibawahnya

inding pada bagian pinggirnya, seperti yg kita lihat pada


harus di input pada balok penutup atap

me yang kita input pada balok

DESAIN STRUKTUR BETON

DESAIN PENDAHULUAN
(PRELIMINARY DESIGN)

A.

Standar Perencanaan

Perencanaan dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2847-20xx tentang


Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. SNI baru ini merupakan adopsi modifikasi
dari ACI 318M-11 (Building Code Requirements for Structural Concrete)

B.

Gambar Denah dan Tampak Samping Struktur Bangunan

Gambar Denah Bangunan (Tampak Atas)

Tampak Depan Bangunan

XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON

C.

Prediksi Tinggi dan Lebar Balok


Tinggi balok diprediksi dengan rumus (dari SNI Tabel 9.5(a)) :
h = l/18.5
h = l/21

{untuk balok dengan satu ujung menerus}


{untuk balok dengan kedua ujung menerus}

Karena dalam denah bangunan terdapat balok dengan satu ujung maupun dua ujung menerus, maka
untuk simplifikasi desain, digunakan tinggi balok yang paling besar, yaitu :

h1 = l/18.5 = 5500/18.5 = 297.3 mm


h2 = l/21 = 5500/21 = 261.9 mm
h = Max(h1,h2) = 297.3 mm
Karena fy tidak sama dengan 420 MPa, maka harus dikoreksi dengan faktor :
h = 297.3*(0.4+fy/700) = 297.3*(0.4+400/700) = 288.8 mm
Maka, digunakan tinggi balok, h = 500 mm. Lebar balok diasumsikan sebesar, b = 300 mm

D.

Prediksi Tebal Pelat Lantai


Dengan panjang dan lebar pelat seperti pada denah, maka pelat lantai akan didesain sebagai pelat
dua arah. Tebal pelat diprediksi dengan rumus (dari SNI Tabel 9.5(c)) :

h = ln/33

{untuk panel exterior tanpa penebalan dan fy 420 MPa}

h = Max(5500/33, 5000/33) = 166.67 mm


Maka, dicoba h = 180 mm.
Selain itu, tebal pelat perlu juga dikontrol terhadap SNI Pasal 9.5.3.3 :
ln max = 5500-1/2*300-1/2*300 = 5200 mm
ln min = 5000-1/2*300-1/2*300 = 4700 mm

XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON


= ln max / ln min = 5200/4700 = 1.106
Kemudian akan dihitung faktor :
= (4EcbIb/lb)/(4EcsIs/ls )
Karena Ecb = Ecs dan lb = ls, maka : = Ib/Is
Menurut Wight dan MacGregor (Reinforced Concrete Mechanics and Design), luasan yang
digunakan untuk menghitung Ib dan Is adalah :

XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON

Untuk pelat A-B-1-2 :


Contoh perhitungan untuk 1 :
Is = 1/12bh3
= 1/12(5500/2+300/2)(1803)
= 1409400000 mm4

Untuk menentukan Ib, perlu ditentukan dulu lokasi titik pusat luasan :
A = 620*180 + 300*320 = 207600 mm2
yc = ((620*180)*(180/2) + (300*320)*(180+320/2))/207600
= 205.61 mm {dari atas}

No.

Luas
(mm2)

y
(mm)

y-yc
(mm)

I0 = 1/12bh3
(mm4)

A(y-yc)2
(mm4)

111600

90

-115.61

301320000

1491609006.36

96000

340

134.39

819200000

1733824521.6

Ib = I0+Ay2 = 4.34595x109 mm4


Maka, 1 = Ib/Is = 4.34595x109/1409400000 = 3.084

Gambar luasan untuk menentukan Ib (atas) dan Is (bawah)


XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON


Tabel perhitungan Is untuk Pelat A-B-1-2 :
No.

b (mm)

h (mm)

Is (mm4)

2900

180

1409400000

2650

180

1287900000

5500

180

2673000000

5000

180

2430000000

Tabel perhitungan titik pusat luasan balok (yc) untuk Pelat A-B-1-2 :
No.
Balok

1&2

3&4

A1

A2

b (mm)

h (mm)

A (mm2)

b (mm)

h (mm)

A (mm2)

y1
(mm)

620

180

111600

300

320

96000

90

mm2

A.y =

169200

300

mm2

A.y =

Atot =

207600

940

180

Atot =

265200

42684000
320

mm2

yc =

96000

47868000

mm2

90
yc =

Tabel perhitungan Ib untuk Pelat A-B-1-2 :


No.
Balok

1&2

No.
Luasan

Luas
(mm2)

y
(mm)

y-yc
(mm)

I0 = 1/12bh3
(mm4)

A(y-yc)2
(mm4)

111600

90

-115.61

301320000

1491529954.225

96000

340

134.39

819200000

1733903571.78656

Ib =
3&4

4345953526.01156

169200

90

-90.50

456840000

1385721013.08327

96000

340

159.50

819200000

2442333285.55926

Ib =

Tabel perhitungan untuk Pelat A-B-1-2 :


No.

Ib (mm4)

Is (mm4)

= Ib/Is

4345953526.01156

1409400000

3.084

5104094298.64253

4345953526.01156

1287900000

3.374

5104094298.64253

2673000000

1.910

5104094298.64253

2430000000

2.100

m = (1+2+3+4)/4 = (3.084+3.374+1.910+2.100)/4 = 2.617

XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON


Karena m > 2, maka berdasarkan SNI Rumus (9-12) :

=
=
=

5200*(0.8+400/1400)
36 + 9*1.106
122.9 mm (<125 mm)
125 mm

Untuk pelat B-C-2-3 :

Tabel perhitungan Is untuk Pelat B-C-2-3 :


No.

b (mm)

h (mm)

Is (mm4)

1&3

5500

180

2673000000

2&4

5000

180

2430000000

Tabel perhitungan titik pusat luasan balok (yc) untuk Pelat B-C-2-3 :
No.
Balok
1, 2,
3&4

A1

A2

b (mm)

h (mm)

A (mm )

b (mm)

h (mm)

A (mm )

y1
(mm)

940

180

169200

300

320

96000

90

mm

A.y =

Atot =

265200

47868000

mm

yc =

Tabel perhitungan Ib untuk Pelat B-C-2-3 :


No.
Balok

No.
Luasan

Luas
(mm2)

y
(mm)

y-yc
(mm)

I0 = 1/12bh3
(mm4)

A(y-yc)2
(mm4)

169200

90

-90.50

456840000

1385721013.08327

96000

340

159.50

819200000

2442333285.55926

1, 2,
3&4

Ib =

5104094298.64253

XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON


Tabel perhitungan untuk Pelat B-C-2-3 :
No.

Ib (mm4)

Is (mm4)

= Ib/Is

5104094298.64253

2673000000

1.910

5104094298.64253

2430000000

2.100

5104094298.64253

2673000000

1.910

5104094298.64253

2430000000

2.100

m = (1+2+3+4)/4 = (1.910+2.100+1.910+2.100)/4 = 2.005


Karena m > 2, maka berdasarkan SNI Rumus (9-12) :

=
=
=

5200*(0.8+400/1400)
36 + 9*1.106
122.9 mm (<125 mm)
125 mm

Maka, digunakan tebal pelat 150 mm (>125 mm).

Hasil perhitungan dimensi balok dan pelat lantai awal adalah :

XXXXXXXXXX (NIM)

DESAIN STRUKTUR BETON II

onesia (SNI) 03-2847-20xx tentang


u ini merupakan adopsi modifikasi
Concrete)

k Atas)

DESAIN STRUKTUR BETON II

g maupun dua ujung menerus, maka


esar, yaitu :

dikoreksi dengan faktor :

msikan sebesar, b = 300 mm

antai akan didesain sebagai pelat


.5(c)) :

Balok dengan satu


ujung menerus

DESAIN STRUKTUR BETON II

s and Design), luasan yang

DESAIN STRUKTUR BETON II

ngan untuk 1 :

00/2)(1803)

m4

3.083548693
1409400000
4345953527.96
4.345953528
42684000
207600

7600

205.6069364162

A(y-yc)2
(mm4)
1491609006.36
1733824521.6

an Is (bawah)

DESAIN STRUKTUR BETON II

Is (mm4)
1409400000
1287900000
2673000000
2430000000

A-B-1-2 :
y1
(mm)

y2
(mm)

90

340
205.61

90

mm
340

180.50

mm

A(y-yc)2
(mm4)
1491529954.225
1733903571.78656
4345953526.01156

mm4

1385721013.08327
2442333285.55926
5104094298.64253

mm4

940

2.617

= 2.617

DESAIN STRUKTUR BETON II

9-12) :

(0.8+400/1400)
6 + 9*1.106
mm (<125 mm)
122.8557750297

Is (mm4)
2673000000
2430000000

B-C-2-3 :
y1
(mm)

y2
(mm)

90

340
180.50

mm

940

A(y-yc)2
(mm4)
1385721013.08327
2442333285.55926
5104094298.64253

mm4

DESAIN STRUKTUR BETON II

= 2.005

9-12) :

(0.8+400/1400)
6 + 9*1.106
mm (<125 mm)

2.005

Balok dengan satu ujung


menerus

Balok dengan dua ujung


menerus

Balok dengan dua


ujung menerus

48693

00000
3527.96
53528
4000

600

9364162

940

2.617

122.8557750297

Anda mungkin juga menyukai