Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker adalah penyakit gen. Sebuah sel normal dapat menjadi sel kanker
apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidakseimbangan antara fungsi onkogen
dengan gen tumor supresor dalam proses tumbuh dan kembang sebuah sel.
Perubahan atau mutasi gen menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan /
atau kurang/hilangnya fungsi gen tumor supresor menyebabkan sel tumbuh dan
berkembang tak terkendali.1
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar
paru (metastasis tumor di paru).1
Sekalipun kanker paru merupakan penyakit yang relatif baru di Indonesia
dan baru dilaporkan oleh Bonne pada tahun 1935, serta tidak termasuk dalam
laporan Vos (1934), akan tetapi insiden kanker paru semakin meningkat di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia.2
Prevalensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di USA tahun 2002
dilaporkan 169.400 kasus baru (merupakan 13% dari semua kanker baru yang
terdiagnosis) dengan 154.900 kematian (merupakan 28% dari seluruh kematian
akibat kanker), di Inggris prevalensi kejadiannya mencapai 40.000/tahun,
sedangakan di Indonesia menduduki peringkat 4 kanker terbanyak. Angka
kematian akibat kanker paru di seluruh dunia mencapai kurang lebih satu juta
penduduk tiap tahunnya.3
Insiden puncak kanker paru terjadi pada usia 55 dan 65 tahun; saat ini,
perbandingan laki-laki terhadap perempuan adalah 2:1. Saat diagnosis, lebih 50%
pasien telah mengalami metastasis jauh, sementara seperempat memperlihatkan

penyakit di kelenjar getah bening regional. Prognosis kanker paru buruk: angka
kesintasan 5 tahun untuk semua stadium kanker paru yang digabungkan adalah
sekitar 14%; bahkan, pasien dengan penyakit terbatas di paru memiliki angka
kesintasan 5 tahun hanya sekitar 45%.4
Penegakkan diagnosis kanker paru membutuhkan keterampilan dan sarana
yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran.
Pengobatan atau penatalaksanaan penyakit ini sangat bergantung pada kecekatan
ahli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker paru pada stage
dini akan sangat membantu penderita untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih
baik dalam perjalanan penyakitnya.1
I.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
I.2.1 Untuk mengetahui definisi kanker paru
I.2.2 Untuk mengetahui etiologi kanker paru
I.2.3 Untuk mengetahui histopatologi kanker paru
I.2.4 Untuk mengetahui patofisiologi kanker paru
I.2.5 Untuk mengetahui gambaran klinis kanker paru
I.2.6 Untuk mengetahui diagnosis kanker paru
I.2.7 Untuk mengetahui stadium kanker paru
I.2.8 Untuk mengetahui pengobatan kanker paru

I.3 Manfaat Penulisan


I.3.1 Bagi Penulis
Penulis mampu memahami kanker paru sampai penatalaksanannya sehingga
dapat menambah wawasan yang dapat bermanfaat dalam melaksanakan
pelayanan.
I.3.2 Bagi Pembaca
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menjadi sumber referensi
yang dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan serta sebagai bekal
pengetahuan yang bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan kelak.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kanker Paru
Kanker adalah salah satu jenis penyakit dimana sekelompok sel tumbuh
tidak terkendali membelah melebihi normal, menyusup kedalam jaringan
sekitarnya dan merusak jaringan tersebut, dan kadang menyebar (metastasis) ke
berbagai bagian tubuh melalui cairan limfe dan darah.5
Kanker Paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau
karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma).1
2.2 Etiologi Kanker Paru
2.3 Faktor Resiko
2.4 Klasifikasi Kanker Paru
Komite kanker paru Amerika telah menetapkan klasifikasi dari kanker paru
menjadi kanker paru kecil (Small Cell Lung Cancer / SCLC) dan kanker paru sel
tidak kecil (Non Small Cell Lung Cancer / NSCLC). (2 hal 437) Klasifikasi ini
digunakan untuk menentukan terapi.( 3 hal 2254) Secara klasifikasi histologis
kanker paru sel tidak kecil (NSCLC) menurut WHO tahun 2004 yang dapat dibagi
atas : (1 hal 14)
2.4.1

Karsinoma sel skuamosa/karsinoma bronkogenik


Merupakan tipe histologik kanker paru yang sering ditemukan,
berasal dari epitel bronchus. Tumor ini cenderung timbul di bagian
sentral

bronchus lalu menyebar ke kelenjar hilus. Lebih sering

pada laki-laki daripada perempuan. (4 hal 562)


2.4.2

Adenokarsinoma

2.4.3

Karsinoma bronchoalveolar

2.4.4

Karsinoma sel besar

2.5 Stadium Klinis


Pembagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem TNM menurut
International Union Against (IUAC)/The American Joint Comittee on Cancer (AJCC)
1997 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Stadium Klinis Kanker Paru.

STADIUM
Karsinoma tersembunyi
Stadium 0
Stadium IA
Stadium IB
Stadium IIA
Stadium IIB
Stadium IIIA
Stadium IIIB
Stadium IV
Keterangan :

TMN
Tx, N0, M0
Tis, N0, M0
T1, N0, M0
T2, N0, M0
T1, N1, M0
T2, N1, M0
T3, N1, M0
T berapa pun, N3, M0
T4, N berapa pun, M0
T berapa pun, N berapa pun, M1

Status Tumor Primer (T)


T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer.
Tx : Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak
terlihat pada radiogram atau bronkoskopi.
Tis : Karsinoma in situ.
T1 : Tumor berdiameter 3 cm dikelilingi paru atau pleura viseralis yang normal.
T2 : Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang
pleura viseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang meluas ke hilus; harus
berjarak > 2 cm distal dari karina.
T3 : Tumor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada, diafragma,
pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama yang
terletak 2 cm dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, tanpa mengenai
jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus vertebra.
T4 : Tumor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh
darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, rongga pleura/perikardium yang

disertai efusi pleura/perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama
pada tumor primer.
Keterlibatan Kelenjar Getah Bening Regional (N)
N0 : Tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional.
N1 : Metastasis pada peribronkial dan/atau kelenjar hilus ipsilateral.
N2 : Metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina.
N3 : Metastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral;
kelenjar getah bening skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau kontralateral.
Metastasis Jauh (M)
M0 : Tidak diketahui adanya metastasis jauh.
M1 : Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak
2.6 Gambaran Klinis ( 3 hal 2256)
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala klinis.
Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut. Gejalagejala dapat bersifat :
Lokal (tumor tumbuh setempat) :
o Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
o Hemoptisis
o Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas
o Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
o Ateletaksis
Invasi lokal :
o Nyeri dada
o Dispnea karena efusi pleura
o Invasi ke perikardium terjadi tamponade atau aritmia
o Sindrom vena cava superior

o Sindrom Horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)


o Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent
o Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakhialis dan saraf
simpatis servikalis
Gejala Penyakit Metastasis :
o Pada otak, tulang, hati, adrenal
o Limfadenopati

servikal

dan

supraklavikula

(sering

menyertai

metastasis) \
Sindrom Paraneoplastik : terdapat 10% kanker paru dengan gejala :
o Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam
o Hematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
o Hipertrofi osteoartropati
o Neurologik : dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer
o Neuromiopati
o Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia)
o Dermatologik : eritema multiform, hiperkeratosis, jari tabuh
o Renal : syndrome of inappropriate antidiuretic hormone
Asimtomatik dengan kelainan radiologis
o Sering terdapat pada perokok dengan COPD yang terdeteksi secara
radiologis.
o Kelainan berupa nodul soliter

2.7 Diagnosis
2.7.1 Anamnesis
2.7.2 Pemeriksaan Fisik

2.7.3 Pemeriksaan Penunjang


2.8 Penatalaksanaan
2.9 Komplikasi
2.10 Prognosis

DAFTAR PUSTAKA

1. Jusuf Anwar, RA Haryanto,Syahruddin Elisna,dkk. Perhimpunan Dokter Paru


Indonesia. Perhimpunan Onkologi Indonesia. Kanker Paru Jenis Karsinoma
Bukan Sel Kecil. Jakarta : PDPI, 2011 : 1-25.
2. Rab Tabrani. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Trans Info Media, 2010 : 437-460.
3. Sudoyo, A.W,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed.V. Jakarta :
Interna Publishing, 2009 : 2254-2262.
4. Robbins Stanley, Cotran Ramzi S, Kumar Vinay. Buku Ajar Patologi. Vol.2.
Ed.7. Jakarta : EGC, 2007: 559-565.
5.imunologi.yolasite.com (kanker genetik.pdf-imunologi)

Anda mungkin juga menyukai

  • Kehamilan Dengan Parut Uterus Dan Hipertensi
    Kehamilan Dengan Parut Uterus Dan Hipertensi
    Dokumen26 halaman
    Kehamilan Dengan Parut Uterus Dan Hipertensi
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Igd
    Lapkas Igd
    Dokumen8 halaman
    Lapkas Igd
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Diabetes Mellitus
    Diabetes Mellitus
    Dokumen33 halaman
    Diabetes Mellitus
    FahmyRegard
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kanker Paru
    Makalah Kanker Paru
    Dokumen17 halaman
    Makalah Kanker Paru
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas
    Lapkas
    Dokumen16 halaman
    Lapkas
    claudia
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Obyn Fix
    Portofolio Obyn Fix
    Dokumen11 halaman
    Portofolio Obyn Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • DM
    DM
    Dokumen34 halaman
    DM
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Bedah
    Lapkas Bedah
    Dokumen15 halaman
    Lapkas Bedah
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Nefrotik
    Sindrom Nefrotik
    Dokumen22 halaman
    Sindrom Nefrotik
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Fix
    Bab 6 Fix
    Dokumen2 halaman
    Bab 6 Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Somatoform
    Somatoform
    Dokumen20 halaman
    Somatoform
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Fix
    Bab 4 Fix
    Dokumen4 halaman
    Bab 4 Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Referat Gangguan Somatoform - Jiwa
    Referat Gangguan Somatoform - Jiwa
    Dokumen16 halaman
    Referat Gangguan Somatoform - Jiwa
    Putu Aryuda Bagus Hanggara
    100% (6)
  • Bab 2 Fix
    Bab 2 Fix
    Dokumen10 halaman
    Bab 2 Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Bedah
    Lapkas Bedah
    Dokumen15 halaman
    Lapkas Bedah
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Bab 5 Fix
    Bab 5 Fix
    Dokumen6 halaman
    Bab 5 Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Neuro
    BAB 1 Neuro
    Dokumen30 halaman
    BAB 1 Neuro
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Fix
    Lapkas Fix
    Dokumen35 halaman
    Lapkas Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Kista Ovarium
    Penyakit Kista Ovarium
    Dokumen7 halaman
    Penyakit Kista Ovarium
    Agam Chekmat
    Belum ada peringkat
  • PEB
    PEB
    Dokumen22 halaman
    PEB
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Fix
    Lapkas Fix
    Dokumen35 halaman
    Lapkas Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • GINEKOLOGI
    GINEKOLOGI
    Dokumen33 halaman
    GINEKOLOGI
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Fraktur
    Fraktur
    Dokumen35 halaman
    Fraktur
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Obgyn Boru Lagi
    Lapkas Obgyn Boru Lagi
    Dokumen34 halaman
    Lapkas Obgyn Boru Lagi
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Fix
    Lapkas Fix
    Dokumen35 halaman
    Lapkas Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Hematoma Subdural Presentasi Kasus
    Hematoma Subdural Presentasi Kasus
    Dokumen32 halaman
    Hematoma Subdural Presentasi Kasus
    endahwm
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 SDH
    BAB 1 SDH
    Dokumen29 halaman
    BAB 1 SDH
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Fix
    Lapkas Fix
    Dokumen35 halaman
    Lapkas Fix
    Ranie MageZta
    Belum ada peringkat