PENDAHULUAN
penyakit di kelenjar getah bening regional. Prognosis kanker paru buruk: angka
kesintasan 5 tahun untuk semua stadium kanker paru yang digabungkan adalah
sekitar 14%; bahkan, pasien dengan penyakit terbatas di paru memiliki angka
kesintasan 5 tahun hanya sekitar 45%.4
Penegakkan diagnosis kanker paru membutuhkan keterampilan dan sarana
yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran.
Pengobatan atau penatalaksanaan penyakit ini sangat bergantung pada kecekatan
ahli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker paru pada stage
dini akan sangat membantu penderita untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih
baik dalam perjalanan penyakitnya.1
I.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
I.2.1 Untuk mengetahui definisi kanker paru
I.2.2 Untuk mengetahui etiologi kanker paru
I.2.3 Untuk mengetahui histopatologi kanker paru
I.2.4 Untuk mengetahui patofisiologi kanker paru
I.2.5 Untuk mengetahui gambaran klinis kanker paru
I.2.6 Untuk mengetahui diagnosis kanker paru
I.2.7 Untuk mengetahui stadium kanker paru
I.2.8 Untuk mengetahui pengobatan kanker paru
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kanker Paru
Kanker adalah salah satu jenis penyakit dimana sekelompok sel tumbuh
tidak terkendali membelah melebihi normal, menyusup kedalam jaringan
sekitarnya dan merusak jaringan tersebut, dan kadang menyebar (metastasis) ke
berbagai bagian tubuh melalui cairan limfe dan darah.5
Kanker Paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau
karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma).1
2.2 Etiologi Kanker Paru
2.3 Faktor Resiko
2.4 Klasifikasi Kanker Paru
Komite kanker paru Amerika telah menetapkan klasifikasi dari kanker paru
menjadi kanker paru kecil (Small Cell Lung Cancer / SCLC) dan kanker paru sel
tidak kecil (Non Small Cell Lung Cancer / NSCLC). (2 hal 437) Klasifikasi ini
digunakan untuk menentukan terapi.( 3 hal 2254) Secara klasifikasi histologis
kanker paru sel tidak kecil (NSCLC) menurut WHO tahun 2004 yang dapat dibagi
atas : (1 hal 14)
2.4.1
Adenokarsinoma
2.4.3
Karsinoma bronchoalveolar
2.4.4
STADIUM
Karsinoma tersembunyi
Stadium 0
Stadium IA
Stadium IB
Stadium IIA
Stadium IIB
Stadium IIIA
Stadium IIIB
Stadium IV
Keterangan :
TMN
Tx, N0, M0
Tis, N0, M0
T1, N0, M0
T2, N0, M0
T1, N1, M0
T2, N1, M0
T3, N1, M0
T berapa pun, N3, M0
T4, N berapa pun, M0
T berapa pun, N berapa pun, M1
disertai efusi pleura/perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama
pada tumor primer.
Keterlibatan Kelenjar Getah Bening Regional (N)
N0 : Tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional.
N1 : Metastasis pada peribronkial dan/atau kelenjar hilus ipsilateral.
N2 : Metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina.
N3 : Metastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral;
kelenjar getah bening skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau kontralateral.
Metastasis Jauh (M)
M0 : Tidak diketahui adanya metastasis jauh.
M1 : Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak
2.6 Gambaran Klinis ( 3 hal 2256)
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala klinis.
Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut. Gejalagejala dapat bersifat :
Lokal (tumor tumbuh setempat) :
o Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
o Hemoptisis
o Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas
o Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
o Ateletaksis
Invasi lokal :
o Nyeri dada
o Dispnea karena efusi pleura
o Invasi ke perikardium terjadi tamponade atau aritmia
o Sindrom vena cava superior
servikal
dan
supraklavikula
(sering
menyertai
metastasis) \
Sindrom Paraneoplastik : terdapat 10% kanker paru dengan gejala :
o Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam
o Hematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
o Hipertrofi osteoartropati
o Neurologik : dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer
o Neuromiopati
o Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia)
o Dermatologik : eritema multiform, hiperkeratosis, jari tabuh
o Renal : syndrome of inappropriate antidiuretic hormone
Asimtomatik dengan kelainan radiologis
o Sering terdapat pada perokok dengan COPD yang terdeteksi secara
radiologis.
o Kelainan berupa nodul soliter
2.7 Diagnosis
2.7.1 Anamnesis
2.7.2 Pemeriksaan Fisik
DAFTAR PUSTAKA