Azka Dalila
MataAimee
Kuliah
: Evaluasi Pembelajaran
(14050394007)
Kholiq Anwar
(14040394017)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Teknik Penilaian Produk
2.1.1 Pengertian Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa dalam membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barangbarang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam (Depdiknas, 2006).
Menurut Ahiri (2008: 58) penilaian produk dimaksudkan untuk: (1) menilai keterampilan
siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di
kelas; (2) menilai penguasaan keterampulan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan
berikutnya; (3) menilai kompetensi yang telah dicapai siswa pada akhir jenjang tertentu pada
sekolah kejuruan; dan (4) menilai keterampilan seseorang sebagai prasyarat untuk memasuki
sekolah kejuruan. Selain itu, penilaian produk akan menilai kemampuan siswa dalam: (1)
Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain; (2) Memilih bahan-bahan yang
tepat; (3) Menggunakan alat; (4) Menunjukkan inovasi dan kreasi; dan (5) Memilih bentuk dan
gaya dalam karya seni.
Kriteria yang digunakan guru untuk memilih produk siswa yang akan dilibatkan dalam
penilaian yaitu: (1) . relevan dan mewakili kompetensi yang akan dinilai. Cara menentukan relevan
tidaknya suatu produk adalah menetapkan kompetensi yang akan diukur setiap memberikan tugas
kepada siswa, dan menetapkan kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam pembuatan
produk; dan (2). jumlah produk dan obyektifitas penilaian. Semakin banyak produk yang dinilai
untuk masing-masing kompetensi maka kesimpulan yang dihasilkan akan semakin tepat. Penilaian
produk yang objektif adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh jenis dan bentuk produk serta
tidak dipengaruhi oleh guru yang menilai.
2.1.2. Tahap Penilaian Produk
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai kriteria yang ditetapkan.
Adapun kriteria penilaian produk menurut Depdiknas (2006) adalah sebagai berikut.
Tahap
Persiapan
Deskripsi
Kemampuan merencanakan seperti:
- Menggali dan mengembangkan gagasan
- Mendesain produk, menentukan alat dan bahan
Skor
1 10
Pembuatan produk
1 10
Penilaian produk
1 10
Secara lebih spesifik, Ahiri (2008: 59) merinci tahap-tahap penilaian produk adalah sebagai
berikut.
Tahap
Deskripsi
Persiapan
pembuatan produk
Mengembangkan ide
Merancang produk
Menentukan alat
Menentukan bahan
Proses pembuatan
produk
Bentuk produk
Kualitas produk
Ukuran produk
Kegunaan produk
Produk jadi
Nilai
3
: Matematika
Nama Tugas
Fungsi/kegunaan
Alokasi waktu
: 1 Minggu
Nama Kelompok
: ..
Cek
Bahan-bahan
1. Papan tripleks
2. Kelereng
3. Cat kayu
2.
Pelaksanaan:
1. Membuat sketsa
2. Memotong tripleks
3. Membuat segi enam beraturan
4. Mengecat
5. Kecepatan dalam bekerja
K3
1. Keamanan
2. Keselematan
3. Kebersihan
3.
Penyelesaiaan Produk
1. Kualitas bahan
2. Kerapihan
3. Kesesuaian ukuran
: Matematika
Nama Tugas
Fungsi/kegunaan
Alokasi waktu
: 1 Minggu
Nama Kelompok
: ..
Skala Penilaian
2
3
4
Persiapan
Alat-alat
1. Gergaji kayu
2. Kuas
3. Jangka
4. Penggaris
5. Pensil
6. Busur lingkaran
7. Spidol hitam
bahan-bahan
1. Papan tripleks
2. Kelereng
3. Cat kayu
2.
Pelaksanaan:
1. Membuat sketsa
2. Memotong tripleks
3. Membuat segi enam beraturan
4. Mengecat
5. Kecepatan dalam bekerja
K3
1. Keamanan
2. Keselematan
3. Kebersihan
3.
Penyelesaiaan Produk
1. Kualitas bahan
2. Kerapihan
3. Kesesuaian ukuran
Total Skor
c. Catatan anekdotal
Anekdotal adalah catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatan terhadap siswa
pada waktu kegiatan belajar mengajar. Anekdotal biasanya digunakan untuk mencatat
kompetensi yang belum terlihat pada hasil kerja siswa, misalnya kemampuan siswa untuk
bekerjasama, kemampuan siswa menggunakan peralatan secara aman, atau kemampuan
siswa untuk memilih bahan kerja yang tepat.
Nama siswa
: Dendy
Pengamat
: Rahmat
Tempat pengamatan : Ruang kelas / Pelajaran Matematika
Pengamatan
: Ketika pelajaran Matematika sedang berlangsung, Dendy
kelihatan gelisah. Dia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan beberapa kali dia keluar ruangan kelas.
Selama pembelajaran berlangsung, sebanyak 7 kali Dendy ke luar ruangan.
Penafsiran
: Dendy berbuat seperti ini kemungkinan kurang tertarik pada pelajaran
Matematika. Menurut penuturan guru Kimia dan Fisika, ia kerap keluar ruangan. Tampaknya Dendy
ketakutan dengan pelajaran yang mengandung unsur hitungan
Rekomendasi
: Sebaiknya Dendy berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, atau psikolog
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya sehingga proses pembelajarannya
berlangsung dengan baik
2. Penilaian holistik
Penilaian holistik adalah penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruhan. Penilaian
holistik biasanya digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas
hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.
Jika guru menggunakan lebih dari satu instrument penilaian produk maka dia harus membuat
kesimpulan sebagai rangkuman yang menggambarkan kondisi siswa secara utuh.
Salah satu contoh sakala penilaian secara holistik atas produk siswa adalah sebagai berikut.
Nilai A = Sangat Tinggi
- Hasil karya mengandung pesan yang sangat kuat
- Menggunakan elemen seni yang sangat meyakinkan
- Menunjukkan keterampilan yang sangat prima
- Penyelesaian hasil yang sangat sempurna
- Menggunakan bahan yang sangat tepat
- Penampilan produk sangat prima
- Kualitas produk sangat prima
- Mempunyai tujuan yang sangat jelas
Nilai B = Baik
- Penyampaian pesan yang baik
c. Penghargaan (valuing), berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek,
fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu
yang diekspresikan ke dalam tingkah laku
d. Pengorganisasian (organization) memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di
antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten
e. Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai (characterization by a value or value complex), memiliki
sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.
2.2.1. Pentingnya Penilaian Sikap
Menurut Ramli Zakaria (2007), Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Cara-cara tersebut antara lain:
a. Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal,
misalnya : orang yang biasa membatik, dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang
membatik. Oleh karena itu guru dapat melakukan observasi terhadap siswa, bisa menggunakan
daftar cek (checklists), kemudian hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam
pembinaan. Observasi dilakukan dengan menggunakan buku catatan.
Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:
BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK
( nama sekolah )
Mata Pelajaran : ___________________
Kelas
: ___________________
Program
: ___________________
: ___________________
Yogyakarta, 2010
Hari/ tanggal
b. Pertanyaan langsung
Guru dapat menanyakan secara langsung kepada siswa tentang sikap yang berkaitan
dengan sesuatu hal. Misalnya: Akhir-akhir ini banyak mahasiswa masuk kampus untuk kuliam
mengenakan celana lagging. Mahasiswa diminta untuk member pendapat atau tanggapan tentang
penggunaan celana lagging untuk busana kuliah. Berdasarkan hasil jawaban akan diketahui sikap
siswa terhadap sesuatu objek.
c. Laporan pribadi
Laporan pribadi lebih ditekankan pada pengukuran secara individual. Siswa diminta untuk
memberi tanggapan tentang sesuatu masalah
2.2.2. Penggunaan skala sikap
Terdapat dua penggunaan skala sikap dalam penilaian, yaitu:
a. Skala Diferensiasi Semantik, langkah pengembangannya:
Contoh:
Sikap terhadap model busana kuliah di kampus
Menarik
Membosankan
b. Skala Likert
Menurut Sukardi (2003), Skala Likert banyak digunakan untuk mengukur sikap seseorang. Pada
skala Likert , responden diminta untuk memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur
yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skala
ukur ditempatkan berdampingan dengan pertanyaan atau pernyataan. Responden dianjurkan untuk
memilih kategori jawaban yang sesuai, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS) dengan memberikan tanda silang.
Langkah pengembangan skala Likert
1). Menentukan objek sikap
2). Menyusun kisi-kisi instrumen
Nama
Bekerja
sama
1.
2.
3.
Putri
Desi
.....
Perilaku
Penuh
Berinisiatif
Perhatian
....
Nilai
Bekerja
sistematis
Catatan:
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut
Nilai 18-20 berarti amat baik
Nilai 14-17 berarti baik
Nilai 10-13 berarti sedang
Nilai 6-9 berarti kurang
Nilai 0-5 berarti sangat kurang
No
1
Pertanyaan
Kerajinan siswa sewaktu mengikuti pelajaran
Jawaban
1
Keterangan
2
3
4
5
6
yang
meliputi
aspek
imitasi,
manipulasi, presisi,
artikulasi,
dan
naturalisasi.
Penilaian Kompetensi Keterampilan adalah pendidik menilai kompetensi keterampilan
melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
diinginkan.
d. Artikulasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan yang kompleks dan tepat
sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Sebagai contoh,
peserta didik dapat mengejar bola kemudian memukulnya dengan cermat
sehingga arah bola sesuai dengan target yang diinginkan. Dalam hal ini,
peserta didik suda dapat melakukan tiga kegiatan yang tepat, yaitu lari
dengan arah dan kecepatan tepat serta memukul bola dengan arah yang
e.
tepat pula.
Naturalisasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan reflek, yakni kegiatan
yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh
tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengejar bola kemudian
memukulnya dengan cermat sehingga arah bola sesuai dengan target yang
diinginkan.
maksimal
Sebagai pembuktian secara aplikatif terhadap apa yang telah dipelajari
oleh peserta didik
Lembar Kerja:
1. Potong kertas isap atau kertas tisu dengan ukuran4 x12 cm!
2. Gambarkan atau beri garis dengan spidol (atau pena)hitam 2 cm dari ujung kertas saring
tersebut!
3. Ambil beaker glass atau gelas bekas air mineral, isidengan air setinggi 1 cm!
Deskripsikan hasil pengamatanmu!
_______________________________________________________________________________
____________________________________________
Buatlah prediksi: Apa yang akan terjadi pada garis hitam tersebut, setelah kertas tisu dicelupkan
beberapa saat ke dalam air
_______________________________________________________________________________
____________________________________________
Celupkan kertas tisu di air, dengan posisi garis berada sedikit di atas permukaan air!
Presentasikan hasil pengamatanmu!
Instrumen Tes Praktik
Hasil Penilaian
No
.
3
(Baik)
2
1
(Cukup (kurang
)
)
..........
..........
..........
2 Deskripsi pengamatan
..........
..........
..........
..........
..........
..........
4 Melakukan praktik
..........
..........
..........
..........
..........
..........
Indikator
..........
Rubrik Penilaian
No
.
1.
Indikator
Menyiapkan alat dan
bahan
Rubrik
2.
3.
4.
5.
Deskripsi pengamatan
Menafsirkan peristiwa
yang akan terjadi
Melakukan praktik
Mempresentasikan hasil
praktik
(1)
Kriteria Penilaian:
Nilai =
x 100
penulisan laporan
Relevansi, yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dan indikator/topik,
dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan
projek.
Merencanakan apakah task bersifat kelompok atau individu.
Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk tugas yang dikerjakan secara
kelompok.
2.4.3. Pelaksanaan Penilaian Projek
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian projek yaitu:
Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian keada peserta didik.
Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kreteria penilaian.
Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan projek.
Memonitor pengerjaan projek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
Mata Pelajaran
: Keterampilan Pengolahan
Nama Projek
Alokasi Waktu
:............
Nama Siswa
:............
No
Aspek *
Kelas : /
Skor (1 4)
1.
Perencanaan:
Persiapan
Rumusan Judul
2.
Pelaksanaan:
Sistematika Kegiatan
Keakuratan Informasi
Kuantitas Sumber Data
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
3.
Laporan Proyek:
Performans
Penguasaan
Total Skor
Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai =
Skor Maksimum
X 100
Deskriptor
Perencanaan
Persiapan
Rumusan Judul
Ya
Tidak
2.
3.
Pelaksanaan
Sistematika
Kegiatan
Keakuratan
Informasi
Kualitas Sumber
Data
Analisis Data
Penarikan
kesimpulan
Laporan Proyek
Performans
Penguasaan
Penguasaan kegiatan
Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap
sesuatu hal.
Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
: .
Kelas
: .
Materi Pokok
: .
Tanggal
: .
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari.
No.
1.
Pernyataan
Saya semakin yakin dengan
TP
KD
SR
SL
ilmu pengetahuan
Saya berdoa sebelum dan sesudah
3.
4.
5.
melakukan
KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
: .
Materi Pokok
: .
Tanggal
: .
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No
1
2
3
4
5
Aspek Pengamatan
Skor
2
3
Petunjuk Penskoran :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor Diperoleh
X 4=skor akhir
Skor Maksimal
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
14
X 4=16
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : 0,01< skor 1,33
: .......
Kelas
: .......
Materi Pokok
: .......
Tanggal
: .......
Petunjuk pengisian:
1. Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah ini!
2. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu miliki.
3. Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang sesuai dengan keadaanmu
4 = Jika sikap yang kamu miliki sesuai dengan selalu positif
3 = Jika sikap yang kamu miliki positif tetapi sering positif kadang-kadang muncul sikap
negatif
2 = Jika sikap yang kamu miliki sering negatif tapi tetapi kadang-kadang muncul sikap
positif
1 = Jika sikap yang kamu miliki selalu negatif
Rela berbagi
Egois
Aktif
Pasif
Bekerja sama
Indiviudalistis
Ikhlas
Pamrih