Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
A. Data Utama:
1. Nama Kepala Keluarga

: Bpk. M.P.

2. Alamat dan telepon

: Tikala (043188345)

3. Pekerjaan Kepala Keluarga

: Pengusaha

4. Pendidikan Kepala Keluarga

: S3

5. Komposisi keluarga

: 3 orang
Status Imunisasi

No.

Nama

J
K

Hub
dgn
KK

Umu
r
(Thn
)

Pendidik
An

Polio

Hepat

DPT

itis

C
G

1 2 3 4 1 2

2 3

Ca
mp
ak

1.

Bpk.M.P L KK

39

S3

.
Ibu ES

P Istri

32

S2

PP

L Ana
k

16

SMA
Kelas 2

Genogram

6. Tipe keluarga

Ket

Keluarga Inti (Nuclear family) karena dalam keluarga terdiri dari ayah ibu dan
anak.
7. Suku Bangsa
Tuan M.P dan ibu E.S berasal dari suku Minahasa
8. Agama
Keluarga mangatakan bahwa semua anggota keluarga beragama Kristen dan
selalu beribadah bersama di gereja pada hari minggu. Keluarga tidak terlalu
sering beribadah bersama dimasyarakat karena urusan pekerjaan.
9. Status ekonomi keluarga:
9.1 Pekerjaan anggota keluarga
Dalam keluarga Bpk. M.P, yang bekerja adalah Bpk. M.P dan Ibu E.S.
Bpk. M.P sebagai pengusaha sedangkan Ibu E.S bekerja sebagai
pengusaha butik.
9.2 Penghasilan anggota keluarga
Penghasilan keluarga setiap bulan sekitar Rp. 30.000.000,9.3 Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Keluarga mengatakan penghasilan tersebut sudah sangat mencukupi
kebutuhan sehari-hari terutama kebutuhan sekolah anaknya.
9.4 Tabungan/asuransi
Keluarga mengatakan bahwa memiliki tabungan dan asuransi kesehatan.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga:
Kegiatan rekreasi keluarga secara rutin tidak ada, karena kepala keluarga dan
ibu rumah tangga sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga tidak ada
waktu untuk berekreasi bersama keluarga.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
3.2.1 Tahap perkembangan keluarga saat ini:
1. Keluarga M.P sekarang berada pada tahap keluarga dengan anak
remaja.

Tugas

perkembangan

yang

harus

dilalui

adalah

menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab memfokuskan


kembali hubungan perkawinan.

2. Bpk. M.P dan Ibu E.S mendidik anak P.P yang masih remaja. Tetapi
Bpk. M.P dan Ibu E.S tidak terlalu memperhatikan tahap
perkembangan dari anak P.P karena terlalu sibuk dengan pekerjaan.
3.2.2

Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga mengatakan
saat ini sudah terpenuhi. Dan memberikan kebebasan yang penuh terhadap
anak P.P tetapi keluarga tidak terlalu memperhatikan dan kurang
mengawasi anaknya. Karena terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan.

3.2.3 Riwayat keluarga inti


Dalam keluarga tidak memiliki penyakit keturunan, seluruh anggota
keluarga memiliki status imunisasi yang lengkap. Keluarga mengatakan
bahwa bila sakit maka keluarga pergi Ke rumah sakit.
1.2.4

Riwayat keluarga sebelumnya


1. Riwayat hubungan keluarga
Bpk. M.P merupakan anak tunggal. Dan menikah dengan Ibu E.S yang
juga adalah anak tunggal. Keluarga mengatakan hubungan komunikasi
tidak terlalu baik karena jarang ada pertemuan keluarga.
2. Konflik antar keluarga
Keluarga mengatakan selama ini pernah terjadi beberapa kali konflik
Komunikasi keluarga tidak terlalu baik, karena orang tua yang kurang
memberi perhatian pada anak.

C . Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Status rumah
Status rumah merupakan rumah dengan status kepemilikan sendiri.
Perincian denah rumah
Jenis bangunan permanen, berukuran 30 x 20m yang terdiri dari 2
lantai, 2 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang kerja, 1 ruang televisi, dapr
dan 2 WC dan 2 kamar mandi. Dapur terletak di lantai 1 dan di samping
ruang makan. Dan MCK terletak di dalam rumah.
Keadaan rumah

Lantai terbuat dari plester, keadaan lantai tampak bersih da rapi.


Kebiasaan keluarga dalam perawatan rumah
Dalam perawatan rumah keluarga mengatakan, ada pembantu rumah
tangga yang setiap hari secara rutin membersihkan dan membereskan
rumah.
Sistem pembuangan sampah
Keluarga mengatakan keluarga mempunyai tempat pembuangan
sampah sendiri di belakang rumah dan membakar setiap kali sampah
sudah banyak tertimbun.
Sistem drainage air
Keluarga memiliki saluran untuk membuang air limbah dan saluran
tersebut tertutup dan lancar.
Penggunaan jamban
Keluarga memiliki jamban yang terletak didalam rumah, jenis klosetnya
duduk tempat penampungan jamban tersebut dengan sumber air
jaraknya lebih dari 10 m karena keluarga memiliki air PAM dan
menggunakan sumber air artetis yang jaraknya lebih dari 7 m.
Kondisi air
Keluarga memakai sumber air dari sumur artetis dan air PAM. untuk
pemenuhan kebutuhan sehari hari, kondisi air bersih, tidak berbau,
berasa ataupun berwarna.
Pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan
Keluarga mengatakan kalau lingkungan bersih, orang yang berada
dilingkungan tersebut akan sehat namun apabila kotor akan timbul
berbagai penyakit seperti demam berdarah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Adat dan istiadat komunitas sekitar
Selama ini tetangga-tetangganya mempubyai kebiasaan untuk beribadah
bersama. Selain itu keluarga mengatakan setiap akhir bulannya
diadakan kerja bakti bersama di sekitar lingkungan. Keluarga

mengatakan jarang mengikuti kerja bakti bersama karena terlalu sibuk


dengan urusan pekerjaan.
Pola pergaulan keluarga
Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar tidak terlalu dekat. Hanya
anak P.P yang dekat dengan tetangga. Dan sepulang sekolah anak P.P
sering bergaul dengan teman-teman di sekitar rumah.
Pengetahuan Keluarga mengenai Masalah kesehatan Yang berkaitan
Dengan Komunitas
Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam
kehidupan ditengah masyarakat secara khusus belum tahu hanya saja
bila ketenangan terusik bisa membuat seseorang bisa menjadi stress.
3. Mobilitas geografi keluarga
Alat transportasi di daerah
Alat transportasi yang ada didaerah banyak seperti angkutan kota, bis
taxi dan untuk masuk sampai rumahnya bisa dengan menggunakan
kendaraan seperti taxi dan angkutan kota lainnya.
Alat Transportasi yang biasa digunakan Oleh keluarga
Selama ini keluarga mengatakan biasa menggunakan kendaraan pribadi
sebagai sarana transportasi kerja ataupun kemana mereka pergi.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Peran serta keluarga Dalam perkumpulan di masyarakat
Keluarga berperan sebagai warga biasa di Rtnya. Dan keluarga tidak
mengikuti kegiatan yang ada di RT itu karena tidak ada kesempatan.
Hanya anak P.P yang sering mengikuti kegiatan ibadah bersama dengan
teman-teman remajanya.
Persepsi keluarga mengenai perkumpilan di masyarakat
Perkumpulan dimasyarakat memang banyak manfaatnya

selain

berkumpul bersama bisa menjalin tali persaudaraan yang lebih erat.


5. Sistem pendukung keluarga:
Keluarga mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki fasilitas P3K, dan
alat-alat penunjang kesehatan. Sehingga bila ada yang sakit keluarga
langsung membawa ke Rumah sakit yang tidak jauh dari rumah.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan bahwa pola kebiasaan berkomunikasi keluarga
adalah secara langsung dengan anggota keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga mengatakan bahwa keluarga hanya dapat menegur jika ada
perilaku yang kurang baik. Dan dalam pengambilan keputusan diambil
secara masing-masing dan tidak dibicarakan terlebih dahulu.
3. Struktur peran
Kepala keluarga berperan sebagai ayah/suami dan mencari nafkah. Ibu E.S
mempunyai pekerjaan dan mempunyai penghasilan sendiri. Dan anak P.P
berperan sebagai anak dan masih sekolah.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Minahasa. Dimana suami
bertindak sebagai pencari nafkah dan istri dirumah mengurus anak,
menurut pendapat keluarga bisa saja istri bertindak sebagai pencari nafkah
tambahan asalkan tugas sebagai istri dan ibu tidak begitu terabaikan.
Keluarga mengatakan bahwa dalam satu keluarga mereka harus
menghormati satu sama lain
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan bahwa antar anggota keluarga kurang dalam
berkomunikasi sehingga sering ada masalah yang tidak langsung
diselesaikan dan dibiarkan berlarut-larut.
2. Fungsi sosial
Keluarga mengatakan bahwa dalam keluarga tidak memiliki hubungan
sosial yang baik. karena komunikasi antar anggota keluarga kurang.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga mengatakan bahwa kesehatan itu penting, kebiasaan makan
keluarga 3 kali sehari dengan menu nasi, ikan dan sayur. Namun keluarga
mengalami kesulitan terutama pada anak karena keluarga tidak dapat

memantau pola makan anak karena jarang berada di rumah dan lebih
sering berada di luar rumah karena urusan pekerjaan Keluarga mengatakan
memiliki tempat sampah dan saluran khusus pembuangan air limbah.
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak dalam keluarga adalah satu orang, dan keluarga memang
merencanakan hanya memiliki satu anak saja. Keluarga menggunakan alat
kontasepsi suntikan DEPO tiap 3 bulan yang diperoleh dari rumah sakit.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga mampu menyediakan sandang pangan sehari-hari. Keluarga
memiliki alokasi dana untuk kesehatan.
E. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka panjang
Keluarga mengatakan tidak terlalu memperhatikan pergaulan anak P.P
karena jarang Bpk. M.P dan Ibu E.S jarang berada di rumah. Dan Ibu E.S
mengatakan sempat memergoki anak P.P sedang menggunakan obat
terlarang.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mengatakan tidak terlalu tahu dengan pergaulan anak P.P dan
memberi kebebasan kepada anak P.P untuk bergaul dengan teman-teman
sekolah dan disekitar rumahnya.
3. Strategi Koping Yang digunakan
Keluarga mengatakan jarang mengecek keberadaan anak P.P. dan
seringkali anak P.P tidak pulang rumah dan menginap dirumah temannya
tanpa sepengetahuan Bpk. M.P dan Ibu E.S.
4. Harapan keluarga terhadap perawat
Keluarga berharap perawat bisa memberikan solusi masalah kesehatan
yang dihadapi keluarga.
5. Persepsi keluarga terhadap perawat
Keluarga menganggap sosok perawat adalah seseorang yang mampu
membantu jika ada masalah kesehatan yang muncul.

6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang


dihadapi
Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai
kesehatan demi menjaga kesehatan anggota keluarganya.
F. Pemeriksaan fisik:
KOMPO
NO
1.

2.

3.

4.

5.

6.

BAPAK M.P

IBU E.S

ANAK P.P

NEN
Kepala

Rambut pendek,

Rambut pendek,

Rambut panjang,

hitam, bersih, dan

pirang, bersih, tidak

hitam, kotor,

tidak ada kelainan

mudah rontok, tidak

mudah rontok, dan

ada kelainan

berketombe

Sklera tidak ikterus,

Sklera tidak ikterus,

Sklera tidak ikterus,

konjungtiva tidak

konjungtiva tidak

konjungtiva

anemis, tidak ada

anemis, tidak ada

anemis,

peradangan visus

peradangan visus

normal

normal

Bersih, tidak ada

Bersih, tidak ada

Bersih, tidak ada

serumen dan tidak

serumen dan tidak

serumen dan tidak

ada luka

ada luka

ada luka

Bersih, tidak ada

Bersih, tidak ada

kotor, ada secret,

sekret tidak ada

sekret tidak ada

tidak ada kelainan

kelainan

kelainan

Stomatitis tidak ada

Stomatitis tidak ada

Stomatitis tidak ada,

tidak terdapat karang

tidak terdapat karang

tidak terdapat

gigi

gigi

karang gigi

Leher dan

Nyeri (-),

Nyeri (-),

Nyeri (+),

tenggorok

pembesaran kelenjar

pembesaran kelenjar

pembesaran kelenjar

an

limfe dan tiroid,

limfe dan tiroid,

limfe dan tiroid,

tidak ada kesulitan

tidak ada kesulitan

tidak ada menelan

menelan

menelan

Mata

Telinga

Hidung

Mulut

7.

Dada dan

Pergerakan dada

Pergerakan dada

Pergerakan dada

paru

simetris, vesikuler,

simetris, vesikuler,

simetris, vesikuler,

sonor seluruh lapisan

sonor seluruh lapisan

sonor seluruh

paru,
ronkhi (-),
mengi (-),

paru,
ronkhi (-),
mengi (-),

lapisan paru,
ronkhi (+),
mengi (-),

stridor(-),
tidak ada

stridor(-),
tidak ada

stridor(-),
ada penggunaan

penggunaan obat

penggunaan obat

obat bantu

bantu pernapasan

bantu pernapasan

pernapasan

8.

Jantung

S1 dan S2 tunggal

S1 dan S2 tunggal

S1 dan S2 tunggal

9.

Abdomen

Bising Usus : 12 x /

Bising Usus : 13 x /

Bising Usus : 16 x /

menit, tidak ada

menit, tidak ada

menit, tidak ada

nyeri tekan,
Tumor (-)

nyeri tekan,
Tumor (-)

nyeri tekan,
Tumor (-)

Ekstremit

Tidak ada kelainan,

Tidak ada kelainan,

Tidak ada kelainan,

as

pergerakan bebas,

pergerakan bebas,

pergerakan bebas,

tidak ada cedera

tidak ada cedera

tidak ada cedera

Warna kulit

Warna kulit hitam

Warna kulit hitam,

sawomatang, Bersih,

manis, Bersih, tidak

Bersih, tidak

tidak terdapat luka,

terdapat luka, tidak

terdapat luka, tidak

tidak ada tanda

ada tanda infeksi,

ada tanda infeksi,

infeksi, turgor kulit

turgor kulit baik.

turgor kulit baik.

10.

11.

Kulit

baik.
12.

Kuku

Pendek dan bersih

Panjang dan bersih

Pendek dan bersih

13.

Berat

68 kg

62 kg

57 kg

175 cm

170 cm

167 cm

TD : 120/60 mmHg
Nadi : 70 x / menit
Suhu : 36C

TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36C

TD : 100/60 mmHg
Nadi : 76 x / menit
Suhu : 35C

Badan
14.

Tinggi
Badan

15.

Tanda
Vital

16

Napas : 15 x / menit

Napas : 14 x / menit

Napas : 12 x / menit

Kesimpul

Saat di kaji Bapak

Saat di kaji Ibu E.S,

Saat dikaji Anak P.P

an

M.P dalam keadaan

Ibu mengalami sehat

dalam keadaan sakit

sehat

3.2 Analisa Data


Data

Etiologi

Data Subjektif:
Tn.MP

dan

jarang

Kesibukan orang tuaGangguan


Ny.E.S dan

berkumpul intensitas

bersama anak dan tidak sesama


pernah

Masalah
komunikasi

pada

kurangnyaanggota keluarga.
bertemu
anggota

membiasakan keluarga.

komunikasi
Data Objektif :Data Subjectif :
Tn.MP

dan

mengatakan

Penggunaan
Ny.ES obatan terlarang
bahwa

tidak pernah melarang


dan membiarkan segala
aktivitas anaknya, serta
pernah memergoki An.
PP memakai obat-obatn
terlarang
Data Objektif :
ditemukan tanda-tanda
penurunan

kondisi

kesehatan

saat

pemeriksaan

obat-Perilaku mencari pertolongan


kesehatan

3.3 Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas


(NOTE : teman2 cek lagi aja, skoringnya bener apa g :D)
1. Gangguan komunikasi pada anggota keluarga berhubungan dengan
kesibukan orang tua dan kurangnya intensitas bertemu sesama anggota
keluarga.
No Kriteria
1. a. Sifat Masalah

Skala

Bobot
1

Skoring Pembenaran
2/2 x 1 =Sifat masalah ini termasuk
1

ancaman

situasi krisis karena usia


Anak

PP

yang

sudah

remaja

tanpa

perhatian

dan

menginjak
arahan,
b.Kemungkinan

masalah dapat di

dukungan orang tua.


1/2 x 2 =Kesibukan kerja akan akan
1

ubah

sulit

dirubah

kerena

berhubungan

dengan

jadwal kerja Tn.MP dan


sebagian
c. Potensi

1
masalah

untuk dicegah

Ny.ES
2/3 x 1 =Tn.MP dan Ny.ES bisa
2/3

bertemu dipagi dan malam


hari,

sedang

sehingga

perlu

memanfaatkan waktu yang


sedikit

itu

untuk

memaksimalkan
komunikasi.

Selain

mengontrol
anak
d. Menonjolnya

masalah

perlu

masalah

segera

dengan

komunikasi via telepon.


2/2 x 1 =Masalah ini harus segera
1

dan1

keseharian

PP

ditangani
menganggu

Ada

itu,

karena

bisa

ketentraman

rumah tangga Tn.MP dan


Ny.ES,

serta

sangat

ditangani

berdampak pada kesalahan


pola

asuh

An.PP

yang

sudah menginjak remaja


2. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b.d penggunaan obat-obatan terlarang
No Kriteria
1. a. Sifat Masalah

Skala

Bobot
1

Skoring Pembenaran
1/3 x 1 =Sifat masalah ini termasuk
1/3

Ancaman

situasi

krisis

karena

berhubungan

dengan

kegagalan peran orang tua


b.Kemungkinan

masalah dapat di

dalam mengasuh anak.


1/2 x 2 =Kesibukan orang tua,
1

ubah

menyebabakn kurang nya


perhatian yang diberikan
pada Anak.

sebagian

Kesalahan
An.PP

c. Potensi

masalah

untuk dicegah

pergaulan
yang

tidak

diketahui orang tua.


2/3 x 1 =Potensi masalah tidak
2/3

dapat

dicegah

karena

Ny.ES pernah memergoki


sedang

An.PP menggunakan obatobatan terlarang, dan sifat


obat

tersebut

memberikan
d. Menonjolnya

masalah
masalah

dan1

perlu segera ditangani

efek

ketergantungan
1/2 x 1 =Masalah ini perlu segera
ditangani

karena

mempengaruhi
Ada

dapat

dapat
dampak

buruk kesehatan An.PP,


menimbulkan

kecemasan

yang tinggi pada Tn.MP


dan Ny.ES, serta dampak
kesalahan pergaulan yang

lebih jauh.

3.4 Intervensi Keperawatan


1. Gangguan komunikasi pada anggota keluarga berhubungan dengan
kesibukan orang tua dan kurangnya intensitas bertemu sesama anggota
keluarga.
Tujuan: Menunjukkan kemampuan komunikasi
Kriteria hasil:
1) Adanya pertukaran pesan dengan keluarga
2) Terjalin komunikasi yang adekuat pada pasangan masingmasing dan antar orang tua dan anak.
Intervensi
Rasional
1. Pelihara kontak antar sesama Dengan memelihara kontak dengan
anggota keluarga

anggota keluarga maka komunikasi


dalam anggota keluarga akan selalu

2. Anjurkan
pertemuan

kehadiran
keluarga

atau terpelihara
untuk Walaupun

melakukan kontak interpersonal.

dalam

keluarga

anggota

keluarga sibuk dengan aktivitasnya


masing- masing, tapi jika ada waktu
luang walaupun hanya sebentar sebisa

3. Anjurkan

keluarga

untuk

berkomunikasi secara perlahan

mugkin

anggota

keluarga

berkomunikasi agar kontak/ komunikasi


antara anggota keluarga tetap terjaga

meluangkan Berkomunikasi secara berlahan antar


waktu di akhir pekan atau hari anggota keluarga dapat memicu
kembali
pendekatan
libur kerja untuk mengadakan mulainya

4. Anjurkan

untuk

rekreasi bersama

komunikasi dalam keluarga


Rekreasi bersama dapat menghilangkan
penat dalam urusan pekerjaan serta
lebih mempererat komunikasi pada
pasangan selama rekreasi berlangsung

2. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b.d penggunaan obat-obatan


terlarang
Tujuan: Keluarga mampu memberikan penanganan segera pada anak
dengan penyalahgunaan zat dan obat terlarang
Kriteria hasil:
1) Menyatakan kepedulian terhadap kondisi anak
2) Menceritakan ketakutan dan keprihatinan kondisi anak dan
kondisi pola asuh selama ini
3) Memastikan apa yang paling membantu untuk mendukung
proses

penanganan

segera

pada

anak

dengan

penyalhagunaan zat dan obat terlarang.


Intervensi
1. Tingkatkan
hubungan
saling

percaya,

keterbukaan

dalam

keluarga

Rasional
Adanya keterbukaan dalam keluarga
terutama pada keluarga yang sangat
diperlukan
keterbukaan

karena
satu

dengan
sama

lain

adanya
dapat

memahami permasalan yang sedang


dialami oleh anggota keluarganya
Membantu
klien
mengenali
2. Fasilitasi
keputusan

masalahnya

dengan

pengambilan

memudahkan

klien

yang

masalah
Akan
membantu

logis

untuk penanganan segera


kondisi

anak

dengan

penyalahgunaan zat dan


obat terlarang
3. Beri dorongan
terdekat

untuk

dalam

jelas

apa
akan

mengidentifikasi
klien

dalam

menimbang-nimbang masalah sebelum


diambil keputusan

orang
terlibat

penanganan

perbaikan pola asuh anak

Anggota keluarga (suami- istri) harus


saling memahami kebutuhan satu sama
lain

dalam upaya memperbaiki pola

asuh dan upaya controlling anak, perlu


4. Memfasilitasi
dengan

keluarga
memberikan

pilihan perawatan segera

kehadiran

orang

terdekat

untuk

memberikan saran dan solusi


Memberikan saran tempat pelayanan

pada

anak

dengan

kesehatan/rehabilitasi

pada

remaja

penyalahgunaan zat dan

dengan penyalahgunaan zat dan obat

obat terlarang.

terlarang

3.5 Evaluasi
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:
S : TnMP dan Ny.ES mengatakan sekarang sudah menyadari dampak buruk
kesibukan yang berlebihan bagi keluarganya dan mengatakan akan
memperbaiki komunikasi antar sesama pasangan dan komunikasi dengan
anak. Selain itu, TnMP dan Ny.ES akan segera berdikusi untuk membawa
anak ke tempat pelayanan screening kesehatan dan rehabilitasi
O: -Keluarga klien memberikan respon lebih terhadap kondisi anak
-Koping keluarga semakin membaik
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

BAB 4
KESIMPULAN
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak

proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi


dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Dampak yang
terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan,
walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan
fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat. Dan salah
satu upaya penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga dan remaja akan
memberikan stimulus bagi keluarga untuk peduli terhadap pola perkembangan
remaja yang nantinya dapat mengevaluasi dari pola asuh yang telah diberikan.
Adanya masalah yang dialami oleh keluarga akan ditatalaksanai secara
komprehensif baik dalam intervensi mandiri maupun kolaborasi yang
melibatkan seluruh anggota keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
http:\Info Kesehatan Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan
Remaja www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 20 Mei 2012
http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 20 Mei 2012
http:\remaja-dan-permasalahannnya.html. diakses tanggal 20 Mei 2012
http://permasalahanremaja.blogspot.com Diakses tanggal 23 Mei 2012
http://www.scribd.com/doc/90904417/Askep-Keluarga-Dgn-Anak-REMAJA-FixDocx Diakses tanggal 23 Mei 2012
Potter dan Perry, 2005. Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai