TUGAS 4
oleh
SURAHMAD W. WIDODO
NIM : 23005003
D
0.045
uL
E
0.06
uL
E
0.6
ud t
di mana rasio L/dt = 10 yang nilainya sangat rendah untuk meningkatkan efek dispersi ke
arah aksial.
Data-data parameter operasi reaktor adalah sebagai berikut :
ko = 2x1011
[tak berdimensi]
E
10000
Rg
[K]
H RC A,in
C p
2U
10
C p R
200
[K]
[tak berdimensi]
[K]
rA
dZ
Pe dZ 2
dengan nilai batas :
1 dC A
Z=0
C A,in C A
Pe dZ
dC A
Z=1
0
dZ
Persamaan neraca energi :
dT
1 d 2T 2U T Text H R r
dZ Pe T dZ 2 C p
R
C p
dengan nilai batas :
1 dT
Tin T
( Pe) t dZ
dT
0
Z=1
dZ
Z=0
dengan,
Z = z/L
-2-
(1)
(2)
Pe uL / D
Pe T
uL / E
Sistem persamaan diferensial orde 2 di atas dapat ditulis sebagai sistem persamaan
diferensial orde pertama menjadi:
dC A
C A*
(3)
dZ
dC A*
E
Pe C *A ko exp
dZ
Rg T
CA
(4)
dT
T*
dZ
(5)
dT *
2U T Text H RC A,in
E
Pe T T *
ko exp
RgT
dZ
C p
R
C p
Kondisi batas :
Z=0
Z=1
CA
C A,in
(6)
Metode Penyelesaian
Dari referensi (Raman) untuk sistem persamaan diferensial seperti di atas integrasi dari
Z=0 hingga Z=1 secara numerik dapat menghasilkan penyelesaian yang tak stabil. Oleh
karena itu, integrasi dilakukan mundur dari Z=1 ke Z=0 dengan menebak CA dan T pada
Z=1, hingga diperoleh kondisi batas pada Z=0 terpenuhi.
Sistem persamaan diferensial di atas diselesaikan simultan secara numerik
menggunakan metode bidik tembak (shooting method) dan rutin-rutin fungsi yang
tersedia pada software MATLAB.
Hasil Evaluasi
Penyelesaian dengan program menggunakan MATLAB (terlampir) menghasilkan profil
distribusi konsentrasi dan temperatur sepanjang reaktor jika dispersi aksial
diperhitungkan seperti pada halaman berikut.
Terlihat terjadinya penurunan konsentrasi (CA) sepanjang reaktor. Sedangkan untuk
temperatur terlihat ada kenaikan temperatur hingga titik maksimum saat terjadinya reaksi
yang menghasilkan panas yang lebih besar daripada kemampuan pengambilan panas
oleh pendingin. Kemudian temperatur menurun sejalan dengan berkurangnya reaksi.
-3-
Gambar-1. Profil distribusi konsentrasi reactor pipa dengan dispersi aksial non-isotermal
Gambar-2. Profil distribusi temperatur reaktor pipa dengan dispersi aksial non-isotermal
-4-
LAMPIRAN
a. Program utama
% Reaktor pipa dispersi aksial non-isotermal
% surahmad - 23005003
% Program Utama
clear all
clc
clf
global CAin Pe Pet Tin
% Iterasi nilai awal shooting-method
xo= [.1 375]; % tebakan awal
[Yo,Fval] = fsolve('fungsishoot',xo);
% Hitung PD
Yo = [Yo(:,1) 0 Yo(:,2) 0];
zo = [1 0];
[z Y] = ode15s('fungsiPD',zo,Yo)
% Plot hasil
figure(1)
plot(z,Y(:,1))
% axis([0 1 0 1])
title('Profil distribusi konsentrasi A sepanjang reaktor')
xlabel('Z')
ylabel('CA [satuan konsentrasi]')
grid
% figure(3)
% plot(z,Y(:,2))
% % axis([0 1 0 1])
% title('Profil distribusi konsentrasi A sepanjang reaktor')
% xlabel('Z')
% ylabel('CA* [satuan konsentrasi]')
% grid
figure(2)
plot(z,Y(:,3))
% axis([0 1 300 600])
title('Profil distribusi temperatur sepanjang reaktor')
xlabel('Z')
ylabel('T [K]')
grid
% figure(4)
% plot(z,Y(:,4))
% % axis([0 1 300 600])
% title('Profil distribusi temperatur sepanjang reaktor')
% xlabel('Z')
% ylabel('T* [K]')
% grid
b. Rutin iterasi
function F = fungsishoot(x)
global CAin Pe Pet Tin
% Shooting method
% Nilai awal :
x = [x(1) x(2)]
Yo = [x(1) 0 x(2) 0];
zo = [1 0]
% Evaluasi persamaan differensial
[z Y] = ode23s('fungsiPD',zo,Yo);
N = length(z);
% F(1) = (CAin-Y(N,1)); % Fungsi 'nol'
% F(2) = (Tin-Y(N,3)); % Fungsi 'nol
-5-
Referensi :
1. IGBN Makertihartha, Teknik Reaksi Kimia, Deprartemen Teknik Kimia, ITB,
2003.
2. Raman, R., Chemical Process Computations, pp.432-434, Elsevier, 1985.
3. Constantinides, A., Mostoufi, N., Numerical Methods for Chemical Engineers
with MATLAB Applications, pp. 310-314, Prentice Hall, 1999.
-6-