Anda di halaman 1dari 10

UJI KANDUNGAN URINE

I.

TUJUAN

1.1 Untuk menentukan kadar pH dalam urine pada tiap tiap siswa.
1.2 Untuk mengetahui kandungan glukosa dalam urine.
1.3 Untuk mengetahui kandungan protein dalam urine.
II.
2.1

TEORI DASAR
LATAR BELAKANG
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses

tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa
dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses
pengeluaran

zat-zat

sisa

hasil

metabolisme

yang

sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem
sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia
berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.
Pada uji praktikum kali ini kita lebih khusus membahas tentang alat ekskresi pada
ginjal dimana yang dihasilkan ginjal adalah urin. Urin atau air seni atau air kencing adalah
cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam
mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian
pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin.
Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat
menjadi tidak normal apabila urin yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami
perubahan warna misalnya. Atau merasakan nyeri saat melakukan proses buang air kecil.
Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab mengapa hal itu dapat terjadi. Jika hal itu
terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan pada urin dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seeorang.
Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses pemeriksaan urin,
alat-alat yang digunakan dan apa saja kegunaan urin dalam menentukan diagnosa suatu
penyakit.
Dalam praktikum uji urin, peneliti dapat mengetahui kandungan yang ada dalam urin.
Begitu pula dapat mengetahui zat-zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urin. Apabila

zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urin itu ada maka kita dapat mengetahui secara
lebih cepat.
2.2 LANDASAN TEORI
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat
yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam
bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa
nitrogen.
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa
hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan,
misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus
dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4.

Ginjal.

PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru sebenarnya
merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput
pleura.
FUNGSI

PARU-PARU

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa
paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk
mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung

HATI (HEPAR)
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di
dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram
pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari
sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
FUNGSI

HATI

Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:


1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya
5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah
Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung
dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan
dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
KULIT
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut
kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan
anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh
- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh, dan
-

tempat

pembuatan

vitamin

dari

bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet


Proses Pembentukan Keringat

pro

vitamin

dengan

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluhpembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke
daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah
maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air
bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat.
Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar
suhu tubuh tetap normal.
GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ren (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang
merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3
cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron
yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan
saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman
(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
FUNGSI

GINJAL

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh


2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus
ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah
merah (SDM) di sumsum tulang.
Alat yang diekskresikan oleh ginjal berupa urine. Pembahasan lebih lanjut tentang
urin akan dijelaskan dalam teori utama berikut.
2.3.

TEORI UTAMA
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih,
dua otot sphincter, dan uretra.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan
urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter

menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urin bersal dari
penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui uretra selanjutnya dikeluarkan dari
tubuh urin. banyak mengandung bebrapa zat seperti glukosa, garam-garam, asam amino. Urin
ditampung

dalam

kantung

urin

sampai

sekitar

300

cc

Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih
atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin
dapat

diketahui

melalui

urinalisis.

Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk
tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah
suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu :
1. Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang
dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang
mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein
masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponenkomponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali
sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng
filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula
Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air,
protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam
amino masih diperlukan tubuh.
2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam
tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel
epitelium di seluruhtubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan
tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion
Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.

Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus
proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang
direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba
di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine
sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen
empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam
tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan
kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul
(tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter
menuju kantung kemih (vesika urinaria).
Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih
sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra.
Volume urine yang dikeluarkan antara lain tergantung pada hal-hal berikut:
Jumlah air yang diminum.
Jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis tetap.
Hormon antidiuretik (Anti Diuretic Hormone = ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
di bagian belakang otak.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin
kental berwarna kuning pekat, dan urin baru/segar berwarna kuning jernih. Urin yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak
lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 7,5 urin akan menjadi lebih asam jika
mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak
sayuran. Berat jenis urin 1,002 1,035.
Volume urin normal per hari adalah 900 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi
banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum,
hormon ADH, dan emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang.
a. Keruh.Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel
epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek
samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna ini juga bisa

digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu
ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya kerusakan atau
gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang
banyak terdapat dalam minuman berenergi.
Pada umumnya, urine normal berwarna bening. Akan tetapi warna urinedapat juga
berubah-ubah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan warnaurine. Faktor yang
terpenting adalah kadar air dalam tubuh kita. Bila warna urine berubah menjadi kuning muda
ataupun kuning tua itu artinya tubuh kita sudah mulaikurang cairan, mungkin asupan yang
kurangan atau aktivitas yang banyak karenacairan tubuh kita paling banyak dikeluarkan
melalui urine dan keringat.
Untuk mencegah supaya warna urine tidak kuning adalah dengan meminumair putih
minimal 8 gelas sehari, ukuran itu disesuaikan dengan aktivitas kita sehari-hari. Jika memang
aktivitas kita ekstra maka kebutuhan cairan kita juga ekstrasehingga kita harus meminum air
lebih dari biasanya. Perubahan warna urine bisadijadikan paramater bahwa tubuh kita perlu
asupan air. Berikut adalah tingkatanwarna urine beserta penjelasannya.

Perubahan

warna

yang

a.

Hijau

memiliki

kadar

b.

Merah

memiliki

kadar

c.

Orange

memiliki

kadar

d. Kuning : memiliki kadar glukosa sebanyak 5 %


III.
3.1

ALAT DAN BAHAN


ALAT
3.1.1 Tabung reaksi
3.1.2 Rak tabung reaksi
3.1.3 Penjepit tabung reaksi
3.1.4Gelas ukur 100 ml
3.1.5 Indikator universal
3.1.6 Pembakar spiritus
3.1.7 Pipet tetes

terjadi
glukosa

glukosa
glukosa

sebanyak
sebanyak
sebanyak

:
1

1,5

3.2

BAHAN
3.2.1 Urine
3.2.2 Larutan benedit
3.2.3 Larutan biuret
3.2.4 Korek api
IV.

WAKTU DAN TEMPAT


4.1 Tempat : Laboratorium biologi SMA Nasional Makassar
4.2 Waktu : Pukul 08.00 - 09.15 WITA
4.3 Tanggal : Rabu, 30 Mei 2012

V.
5.1

LANGKAH KERJA
LANGKAH KERJA MENENTUKAN PH

1.

Sediakanlah 1-2 ml urine dan masukkan ke dalam tabung reaksi

2.

Uji pH urine dengan menggunakan kertas indikator universal, kemudian cocokkan


warnanya dengan standar pH dan catatlah hasilnya.

5.2

LANGKAH KERJA UJI KANDUNGAN GLUKOSA

1.

Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 ml.

2.

Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 tetes larutan biuret dan biarkan bercampur kira-kira 5
menit.

3.

Amatilah perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catat hasilnya.

5.3

LANGKAH KERJA UJI KANDUNGAN PROTEIN

1.

Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 ml.

2.

Masukkan ke dalam tabung tersebut 5 tetes larutan benedict.

3.

Panaskan tabung tersebut dengan membakar spiritus sekitar 2 menit.

4.

Amatilah pembakaran yang terjadi pada tabung dan catat hasilnya.

VII.

DATA PENGAMATAN

6.1 Menguji kadar PH dalam masing masing urine.

NAMA

KADAR PH

TINGKAT KEASAMAN

Rahmat Roofi J.
Rusliadi
Ahmad Faidi

7
7
7

Netral
Netral
Netral

6.2 Menguji kandungan glukosa dalam masing masing urine.


6.3 Menguji kandungan Protein dalam masing masing urine.
VIII.

HASIL DAN PEMBAHASAN DATA PENGAMATAN

IX.

PERTANYAAN DAN JAWABAN


9.1. PERTANYAAN

1. Berapakah pH urine ? Apakah arti angka pada pH urine tersebut?


2. Bagaimana reaksi urine setelah ditetesi larutan Biuret? Apa arti perubahan tersebut?
3. Bagaimana reaksi urine setelah ditetesi larutan Feling a & b? Apa arti perubahan tersebut?
9.2. JAWABAN
1. pH yang dimaksud ialah suatu alat yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
2. Perubahan warna pada larutan tersebut menunjukkan larutan tersebut mengandung
glukosa. Reaksi yang terjadi setelah mengalami perubahan warna, yaitu: urine yang memiliki
kandungan glukosa yang banyak maka urine tersebut akan mengendap begitupula sebaliknya.
Apabila urine yang di ujikan sehat, maka urine tidak akan mengendap. Berikut arti
perubahan yang terjadi:
a.

Berwarna

Hijau

memiliki

kadar

b.

Berwarna

Merah

memiliki

kadar

glukosa

memiliki

kadar

glukosa

c. Berwarna
d.

Orange

Berwarna

Kuning

:
:

memiliki

kadar

glukosa

glukosa

sebanyak
sebanyak
sebanyak
sebanyak

1,5

3.

X.

PENUTUP

10.1

KESIMPULAN

10.2

SARAN

10.2.1

Sebaiknya dalam melakukan percobaan harus hati-hati terutama dalam memanaskan bahan
makanan.

10.2.2

Dalam melakukan pengamatan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

10.2.3

Hati-hati dalam menggunakan alat.

10.2.4

Selalu menjaga kebersihan laboratorium

10.2.5

Mengembalikan peralatan yang telah digunakan ke tempat yang telah ditentukan.


XI. DAFTAR PUSTAKA
http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-ekskresi-manusia.html#ixzz1wzea1e7G

Anda mungkin juga menyukai