BIOSINTESIS NUKLEOTIDA
Di susun oleh :
Kelompok : 6
1.
2.
3.
4.
5.
LILIK KHOLQILLAH
KHASIBAH KAMILIA F
LINDA WIDIAWATI
METIKA INDAH FUJI ASTARI
MUSYHADAH MIASEPTA I.
(1204015232)
(1504015203)
(1504015212)
(1504015232)
(1504015246)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Biokimia. Makalah ini merupakan hasil
kerja keras kami sebagai salah satu yang ditempuh untuk menyelesaiakn tugas
mata kuliah Biokimia di semester tiga ini sebagai syarat penilaian di Universitas
Muhanmmadiyah PROF.DR.Hamka.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan dengan baik. Tentunya adahalhal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu
kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.
Kami mohon maaf apabila dalam memberikan penjelasan, menguraikan,
contoh-contoh serta bahan dan data yang tidak lengkap atau tidak rapih, karena
kami masih belajar. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk pekerjaan kami
di masa yang akan datang. Semoga makalahyang kami buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulisdanbagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.............................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
3. Tujuan Pembahasan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan definisi biosintesis nukleotida
1. Pengertian dan Definisi Biosintesis Nukleotida4
B. Biosintesis nukleotida purin dan pirimidin
1. Biosintesis Nukleotida Pirimidin.7
2. Katalis Multifungsi Ikut Serta dalam Biositesis Nukleotida purin..9
3. Metabolisme purin dan pirimidin11
4. Struktur Purin dan pirimidin...12
5. Biosintesis Purin dan Pirimidin...15
6. Tahapan biosintesis purin dan pirimidin17
C. Degradasi Purin dan siklus Nitrogen
D. Pengertian dan Fungsi (DNA dan RNA)
1. Pengertian DNA (Asam Deoksiribonukleat)...23
2. Pengertian RNA (Asam Ribonukleat).25
E. STUKTUR DAN REPIKASI (DNA DAN RNA)
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan....................................................................................................... 26
2 Saran27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat
jaringan tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara
amfibolik. Namun demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan,
termasuk obat-obat yang potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan
kedalam DNA. Biosintesis purin serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida
(NTP dan dNTP), merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta
dikoordinasikan lewat mekanisme umpan balik yang menjamin produksi senyawa
ini dengan kuantitas yang tepat kadang-kadang disesuaikan menurut berbagai
kebutuhan fisiologik (misalnya pembelahan sel).
Metabolisme adalah istilah yang mengacu pada perubahan-perubahan
kimiawi yang terjadi didalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi fitalnya.
Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen
dan bahan keperluan lainnya, dan menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai
barang buangan, termasuk karbondioksida. Namun, diantara berbagai peruban
yang terjadi didalam sel itu terdapat bidang kegiatan kimiawi yang luas dan fungsi
tubuh yang sangat erat yang bergantung dari kegiatan tersebut. Metabolisme
adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas
melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat
didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan definisi biosintesis nukleotida
2. mengetahui biosintsis nukleotida purin dan pirimidin
3. mengetahui degrdasi dan siklus nitrogen
4. mengtahui pengertian dan fungsi (DNA dan RNA)
C. Rumusan Masalah
1, Apa pengertisn dan definisi biosintesis nukleotida
2. Bagaimana cara kerja biosintesis nukleotida purin dan pirimidin
3. Bagaimana cara kerja degradasi dan siklus nitrogen
4. Apa pengertian dan Fungsi DNA dan RNA
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN DEFINISI BIOSINTESIS NUKLEOTIDA
B. BIOSINTESIS NULEOTIDA PURIN DAN PIRIMIDIN
C. DEGRADASI PURIN DAN SIKLUS NITROGEN
D. PENGERTIAN DAN FUNGSI (DNA DAN RNA)
yang berperan pada awal sintesis nukleotida purin akan ikut serta pada tahap
yang jauh lebih.
2. Katalis Multifungsi Ikut Serta dalam Biositesis Nukleotida purin
Pada prokariot, setiap reaksi dikatalis oleh polipeptida yang berlainan.
Sebaliknya, pada eukariot enzim-enzim nya adalah polipepetida yang
mempunyai aktivitas katalitik multiple dan tempat-tempat katalitik nya saling
berdekatan sehingga zat-zat antara mudah disalurkan diantara tempat-tempat
tersebut.
3. Metabolisme purin dan pirimidin
Purin dan pirimidin merupakan inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA.
Contoh Purin : Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi
asam urat.
Contoh Pirimidin : Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan
NH3.
4. Struktur Purin dan pirimidin
1. Reaksi Penyelamatan Mengubah Purin dan Nukleosidanya menjadi
Mononukleotida. Perubahan purin, ribonukleosida dan deoksiribonukleosida
nya menjadi mononukleotida memerlukan apa yang disebut sebagai reaksi
penyelamatan. Reaksi ini jauh lebih sedikit memerlukan energi dibanding
sintesis de novo. Mekanisme yang lebih penting melibatkan fosforibolisasi
oleh PRPP purin bebas (Pu) untuk membentuk purin 5-mononukleotida (PuRP).
Pu + PR-PP PRP + PP
Dua fosforibosil transferase kemudian mengubah adenine menjadi AMP serta
mengubah hipoxantin dan guanin menjadi IMP atau GMP. Mekanisme
penyelamatan kedua melibatkan transfer fosforil dari ATP ke ribonukleosida
purin (PuR):
PuR + ATP PuR P + ADP
Adenosin kinase mengatalisis fosforilasi adenosin dan deoksiadenosin menjadi
AMP dan dAMP, dan deoksisitidin kinase memfosforilasi deoksisitidin dan
2-deoksiguanosin menjadi dCMP dan dGMP.
1.2.
Atom N (1) inti purin bersal dari atom nitrogen gugus amino (-NH2)
molekul aspartat.
1.3. Atom C (2) dan atom C (8) inti purin adalah produk reaksi
transformilasi yang berasal dari senyawa donor gugus formil yang
mengakibatkn koenzim FH4 (tetra hidro folat).
1.4. Atom N (3) dan atom N (9) berasal dari nitrogen gugus amida molekul
glutamin.
1.5. Atom C (4) atom C (5) dan atom N (7) merupakan molekul glisin.
2. Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan
yang sama misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim
tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya
penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus
ribosa-P tersebut sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada
biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih
jauh.
6. Tahapan biosintesis purin dan pirimidin
1. Tahapan biosintesis Purin
1.1. Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho ribosil
pyro phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan ion
Mg+ sebagai aktivator.
1.2. Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi PRPP
dengan glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino glutamat + Ppi.
1.3. Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil reaksi
ribosilamin-5P dengan glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg+ sebagai
aktivator dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-thetase.
1.4. Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus
formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom karbon
gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
1.5. Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi (pada
atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa glutamin) dan
terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom N gugus amino yang
baru menempati posisi N-3 inti purin.
1.6. Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa aminoimidazole- ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino- imidazole- ribosil-5P
melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai koenzim dan atom karbon yang
difiksasi tersebut menempati atom C (6) inti purin. Dilanjutkan reaksinya dengan
aspartat membentuk senyawa 5-amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid
ribosil-5P.
1.7. Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan reaksi
formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4
(tetrahidrofolat) dansenyawa donor gugus formil, maka terbentuknya senyawa 5formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil-5P.
1.8. Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya terbentuklah
derivat purin yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate= inosinic acid)
yaitu derivat hiposantin atau 6- oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP diturunkan
dari IMP.
2. Tahapan biosintesis pirimidin
2.1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang
dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO 2 yang dikatalisis oleh enzim
karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol.
2.2. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerjapada reaksi
pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol
melainkan didalam mitokondria.
2.3. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan
senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
2.4. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari
molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA=
dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
2.5. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase
dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
2.6. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi
ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat
OMP (orotidin mono posphate).
2.7. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi
orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk
nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.
transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang
jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang
umumnya dijumpai dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam
sitoplasma, khususnya di ribosom.
Fungsi RNA
1. Sebagai penyimpan informasi
2. Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi
genetik karena berlaku untuk organisme hidup.
Replikasi DNA
Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yang kompleks, dan
melibatkan rangkaian protein dan enzim yang secara kolektif merakit
nukleotida dalam urutan yang telah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat
molekul yang diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini
melakukan replikasi DNA, dan mensintesis dua untai baru menggunakan
helai
yang
ada
sebagai
template
atau
cetakan.
Masing-masing
menghasilkan dua, molekul DNA yang identik terdiri dari satu untai baru
dan salah satu DNA lama. Oleh karena itu proses replikasi DNA disebut
sebagai semi-konservatif. Rangkaian peristiwa yang terjadi selama replikasi
DNA prokariotik telah dijelaskan di bawah ini
1. Inisiasi
Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi,
yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut
inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga
mengendur untuk perakitan protein lain dan enzim penting untuk replikasi
DNA. Sebuah enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk
unwinding (proses penguraian/seperti membuka resleting) heliks dalam alur
tunggal.
Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara
yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang dikenal
sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi atau cabang replikasi adalah
struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks yang
terbuka, protein yang disebut untai tunggal mengikat protein (SSB)
mengikat daerah terbuka dan mencegah mereka untuk menempel kembali.
Proses replikasi sehingga dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan dalam
dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA.
2. Sintesis Primer
untai
berlawanan,
DNA
disintesis
secara
terputus
dengan
6. Ligasi
Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih mengandung
celah antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi
dan menyumbat celah tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester
antara 5 fosfat dan 3 gugus hidroksil fragmen yang berdekatan.
7. Terminasi (pemutusan)
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari urutan
nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang
disebut tus yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik
menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh
bersama dengan untai tunggal protein pengikat terdekat.
Struktur RNA
1. Gula D-Ribosa
2. Fosfat
3. Basa Nitrogen
Jenis-Jenis RNA
Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi, setiap jenis RNA memiliki fungsi yang
lebih spesifik dengan mekanisme kerja yang berbeda dan saling terkait.
Adapun pembagiannya ada dua, yaitu:
1. RNA genetik
RNA genetik mengambil andil sebagaimana kerja DNA dan hanya dimiliki
oleh makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti beberapa
jenis virus. Di dalam sel inangnya, RNA yang terdapat pada virus akan
mengalami transkripsi balik menjadi kode genetik RNA-DNA yang pada
akhirnya membentuk DNA. Kemudian DNA virus akan masuk ke nukleus
inang dan menyisip kedalamya sehingga pada awlanya akan merusak DNA
inang dan membentuk mRNA. mRNA ini akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus sehingga terbentuklah virus-virus baru.
Peran penting molekul ini ialah membawa segala materi genetis, seperti
yang dimiliki oleh DNA.
b. Elongasi
Disini, RNAp akan bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka double
heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3 ribonukleotida yang sedang
tumbuh, sehingga dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya mengandung
urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil perekaman. Jika hasil perekaman
sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yang berperan sebagai
penutup untuk memberikan sinyal inisiasi tahap translasi, dan mencegah
terjadinya degradasi RNA akan berikatan dengan ujung 5 RNA.
c. Terminasi
Proses terminasi ialah terhentinya proses perekaman dan molekul DNA baru
terpisah dari DNA template. Tahap ini ditandai dengan terdiasosiasinya
enzim RNAp dari DNA dan RNA dilepaskan sehingga dihasilkan produk
transkripsi yang lengkap disebut messenger RNA (mRNA).
2. Translasi
Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet/ kodon dari
mRNA menjadi asam amino yang akhirnya membentuk protein. Setiap
triplet terdiri dari urutan basa nitrogen yang berbeda sehingga akan
diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda pula. Asam amino
tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga terbentuk
protein spesifik pula. Proses translasi dapat berupa:
a. Iniasiasi
Tahap ini diawali dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada bagian
akhir mRNA yang disebut juga kodon Start. Kodon AUG akan mengkode
pembentukan metionin. Selanjutnya, metionin dibawa oleh tRNA untuk
bergabung melalui pembentukan ikatan pada subunit besar ribosom
sehingga terbentuklah ribosom yang lengkap. Molekul tRNA pertama yang
terikat pada ribosom akan menempati tempat khusus, yaitu sisi P
(Polipeptida) yang akan terbentuk rantai yang dikenal dengan istilah
polipeptida. Sedangkan tRNA berikutnya akan berikatan dengan kodon
kedua dan akan menempati ribosom pada sisi A (asam amino)
b. Elongasi
Tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA pada tiap
kodon ke kodon sehingga akan dihasilkan asam amino baru satu per
satu.Proses engolasi ini membuat rantai polipeptida tumbuh semakin
panjang akibat asam amino yang terus bertambah.
c. Terminasi
Proses ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yang dibawa oleh
tRNA dengan UAA, UAG, atau UGA sehingga menyebabkan berhentinya
proses translasi. Akibanya, terlepaslah rantai polipeptida yang dibentuk dari
ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin
terdiri dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat
sedangkan pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan
NH3. Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap
komponen yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacammacam antara lain atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4),
atom C (5) dan atom N (7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan
molekul PRPP(5-phospho ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk
senyawa 5-phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR
kemudian GAR membentuk reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim
kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai,
senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P akhir dari penutupan
cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan pembentuk
yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan
metabolisme purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke.
Sedangkan pirimidin mempunyai kelainan kekurangan enzim. Metabolisme
pirimidin larut dalam air.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat kita buat yaitu untuk
memperdalam lagi tentang metabolisme purin dan pirimidin. Dalam penulisan dan
pembahasan makalah ini,tentunya belum sempurna dan masih banyak
kekurangan,Oleh sebab itu Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik
ataau saran dari pihak dapat memperbaiki atau menyempurnakan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
http://informasitips.com/struktur-dna-bentuk-komposisi-gambar-danpenemunya
http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html
lberts, Bruce dkk. 2007. BiologiMolekulerdariWalteryour. NCBI.
Berg, Jeremy Mark dkk. 2007. Biokimia. WH Freeman: San Francisco.
Hardjasasmita, 1996. Ikhtisar Biokimi Dasar. Jakarta: FKUI
Poedjiadi Anna, 1944. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/metabolisme purin dan pirimidin
http://keripikkampus.blogspot.co.id/2014/01/makalah-biokimia-ii-asamnukleat.html.