KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia
Endah Mardyanti
( IX B / 6373 )
SMP NEGERI 12 SEMARANG
2013
YEAST
PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul Yeast, diajukan pada:
hari
tanggal
tempat
Kepala Sekolah,
Wali Kelas,
Widodo, S.Pd
NIP.
NIP.
Motto Persembahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis yang berjudul Yeast ini.
Yeast merupakan sebuah karya tulis yang saya susun untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX semester genap, sekaligus untuk
meningkatkan wawasan sang pembaca yang mungkin berharga ini. Semoga
pembaca dapat menikmati dan memahami apa isi karya tulis ini.
Saya sangat berterimakasih kepada keluarga saya yang telah membantu saya
untuk menyelesaikan karya tulis ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
guru pembimbing saya yang sekaligus mengeditori karya saya ini.
Yeast menyajikan tentang peranan jamur ragi Saccharomyces cerevisiae
sebagai fermentasi roti. Yeast (ragi) memfermentasikan adonan sehingga
menghasilkan gas karbondioksida yang akan mengembangkan adonan. Saya
menyadari sepenuhnya dalam penyajian ini masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, saya meminta kritik dan saran kepada
pembaca yang budiman untuk perbaikan karya tulis ini.
Endah Mardyanti
DAFTAR ISI
A. Pembuka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
I PENDAHULUAN....1
Latar Belakang Masalah....1
Rumusan Masalah.1
Tujuan Penulisan...1
Metode Penulisan..1
Manfaat Penulisan.....2
Sistematika Penulisan.2
BAB
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
C. Daftar Pustaka.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk-bentuk yeast (ragi)?
2. Bagaimana persyaratan gizi yeast (ragi)?
3. Bagaimana cara kerja fermentasi?
4. Bagaimana fermentasi dan tahap-tahap pembuatan roti?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX semester
genap.
2. Memberi informasi kepada pembaca tentang ragi dan proses pembuatan
roti dengan sistem fermentasi.
1.4.
Metode Penulisan
Penulisan dan pengumpulan data dari karya tulis ini dilakukan secara
literature (professional).
1.5.
Manfaat Penulisan
Agar pembaca mendapatkan wawasan yang lebih serta dapat
mengenal jenis-jenis jamur ragi beserta manfaat dan guna jamur tersebut.
Juga akan membuat pembaca penasaran untuk lebih menggali informasi dan
melakukan eksperimen sendiri.
1.6.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Metode Penulisan
1.5. Manfaat Penulisan
1.6. Sistematika Penulisan
BAB
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
BAB II
MENGENAL YEAST (RAGI)
2.1. Jamur Ragi Saccharomyces cerevisiae
Jamur Ragi Saccharomyces cerevisiae
Taksonomi Saccharomyces cerevisiae
Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Fungi
Subkingdom
: Dikarya
Phylum
: Ascomycota
Subphylum
: Saccharomycotina
Class
: Saccharomycetes
Order
: Saccharomycetales
Family
: Saccharomycetaceae
Genus
: Saccharomyces
Specific descriptor : cerevisiae
Scientific name
: - Saccharomyces cerevisiae
2.2.
Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang mencakup
banyak jenis ragi. Saccharomyces berasal dari bahasa Latin yang berarti gula
jamur. Banyak anggota dari genus ini dianggap sangat penting dalam
produksi makanan. Salah satu contoh adalah Saccharomyces
cerevisiae, yang digunakan dalam pembuatan anggur, roti, dan bir. Anggota
lain dari genus ini termasuk Saccharomyces bayanus, digunakan dalam
pembuatan anggur, dan Saccharomyces boulardii, digunakan dalam obatobatan. Koloni dari Saccharomyces tumbuh pesat dan jatuh tempo dalam 3
hari. Mereka rata, mulus, basah, glistening atau kuyu, dan cream untuk
cream tannish dalam warna. Ketidak mampuan untuk memanfaatkan nitrat
dan kemampuan untuk berbagai
fermentasi
karbohidrat adalah
karakteristik khas dari Saccharomyces.
Saccharomyces memproduksi ascospores, khususnya bila tumbuh di
V-8 media, asetat ascospor agar, atau Gorodkowa media. Ascospores ini
adalah bundar dan terletak di asci. Setiap ascus berisi 1-4 ascospores. Asci
tidak menimbulkan perpecahan pada saat jatuh tempo. Ascospores yang
berwarna dengan Kinyoun noda dan Ascospore noda. Bila dikotori dengan
noda Gram, ascospores adalah gram-negatif sedangkan sel vegetatif adalah
gram positif.
Jamur Saccharomyces cerevisiae, atau di Indonesia lebih dikenal
dengan nama jamur ragi, telah memiliki sejarah yang luar biasa di industri
2.4.
2.5.
Fermentasi
Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan
sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya
terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir, dan kapang. Contoh
bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada
pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat.
Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam
pembuatan alcohol, sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp pada
pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan
sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni
ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran.
Fermentasi yang menggunakan kultur alami umumnya dilakukan
pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme
yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan
dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari
singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi
dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui
sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus
dikembangkan dari kultur murni.
Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam
fermentasi dengan sifat dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti
sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas.
Dalam proses fermentasi kultur murni dapat digunakan secara tunggal
Fermentor
Fermentor yang digunakan dalam produksi etanol tergantung pada
bahan baku yang digunakan. Untuk penggunaan dengan bahan baku gula
dapat langsung dengan fermentor anaerob, sedang jika akan digunakan
dengan bahan baku dari pati atau karbohidrat lain harus ada proses
sakarifikasi sehingga minimal ada dua fermentor. Fermentor adalah tempat
berlangsungnya fermentasi dapat berupa alat dengan kerja aerob ataupun
anaerob.
2.7.
faktor seperti suhu, mutu dan jumlah sel, serta laju pertumbuhan
harus terkendali, sehingga terbentuk gas di dalam adonan.
Proses pembuatan adonan roti dimulai dengan mencampur
bahan kering, kecuali garam. Karena garam dilarang bertemu dengan
ragi sejak awal. Ragi akan mati bila dicampur bersamaan. Jadi,
mulailah mencampur tepung, gula, dan ragi, termasuk susu bubuk dan
bread emulsifier, aduk rata. Kemudian tuangkan telur dan air secara
bertahap sambil diuleni hingga adonan bergumpal-gumpal, atau
setengah kalis. Baru kemudian masukkan mentega dan garam, uleni
terus hingga adonan licin, kalis, elastis. Tanda paling mudah dikenali
pada adonan kalis adalah, bila dibulatkan adonan tampak licin
permukaannya. Bila masih geradakan dan tidak licin, pasti adonan
belum kalis sempurna. Jaminan utama bila adonan licin sempurna, roti
pasti akan jadi sempurna pula, karena tugas selanjutnya hanyalah
melakukan proses pembentukan roti, pengisian, dan fermentasi.
Adonan yang frothy dapat dihasilkan dengan terbentuknya atau
terdispersinya gelembung-gelembung gas di dalam adonan. Gas yang
dibutuhkan untuk terbentuknya adonan dapat dihasilkan melalui
proses biologis, kimia, maupun fisik. Gas yang dihasilkan terdispersi
ke dalam adonan dalam bentuk gelembung untuk menghasilkan
pori yang halus seperti gabus. Gas yang terbentuk merupakan gas
CO2. Kehalusan pori yang terbentuk selama proses pengadonan
tergantung pada karakteristik tepung yang digunakan seperti
viskoelastisitas dari gluten dan daya ikat air (water-binding capacity)
pentosan. Pori yang halus bisa juga terbentuk oleh karena udara
masuk ke dalam adonan dan terdispersi dalam bentuk gelembung
yang halus ketika tepung dan air dicampur dan diulen. Gelembung
udara yang terperangkap berperan sebagai inti yang menyerap gas
CO2 yang terbentuk akan membuat adonan mengembang membentuk
struktur spon. Pengembangan adonan dapat melebihi 1:6 karena gas
CO2 terbentuk selama fermentasi. Pembentukan gas selama
fermentasi diikuti oleh reaksi-reaksi fermentatif lainnya seperti
terbentuknya metabolit-metabolit intermediet yang berpengaruh pada
konsistensi adonan dan terbentuknya senyawa-senyawa volatil yang
merupakan prekursor aroma.
Gas yang terdispersi dan terperangkap di dalam adonan dalam
bentuk gelembung dibutuhkan untuk pembentukan pori. Terbentuknya
dinding pori yang elastis (extensible) tergantung pada kandungan
protein yang spesifik yang dapat membentuk film yang elastis.
Karakteristik semacam ini diperlihatkan oleh gluten (gliadin dan
b. Proses Pembakaran
Bahan Utama
Bahan Tambahan
Tepung
Gula
Air
Shortening
Ragi
Malt/susu
I ________________________________I
Peragian / fermentasi
Pembakaran / baking
2.11. Kajian Religius
Di dalam Al-Quran secara tersirat Allah SWT telah menyiratkan
akan pentingnya pengaruh lingkungan bagi kehidupan makhluk hidup yang
ia ciptakan, termasuk mikroorganisme yang juga merupakan salah satu
contoh makhluk hidup ciptaan Allah SWT, hal ini tersirat dalam beberapa
ayat di dalam Al-Quran diantaranya dalam :
Q.S. Al-Furqon: 61
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Saccharomyces adalah genus dalam kerajaan jamur yang mencakup
banyak jenis ragi. Saccharomyces berasal dari bahasa Latin yang berarti
gula jamur. Banyak anggota dari genus ini dianggap sangat penting
dalam produksi makanan.
Bentuk-bentuk yeast (ragi) adalah ragi cair, ragi basah, ragi kering aktif,
ragi kering instant.
Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga
dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat
dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang.
Khamir jenis Saccharomyces cereviceae merupakan jenis khamir yang
paling umum digunakan pada pembuatan roti
Pembuatan roti dapat diagi menjadi dua bagian utama yaitu proses
pembuatan adonan dan proses pembakaran.
3.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://ptp2007.wordpress.com/2007/10/08/fermentasi/
http://swiss8910.blogspot.com/2011/03/saccharomyces-cerevisiaedalam-industri.html
http://zhulmaycry.blogspot.com/2009/08/jamur-ragi-saccharomycescerevisiae.html
http://www.scribd.com/doc/50834352/Fermentasi-pada-roti
http://abipbu6.blogspot.com/2011/04/ragi.html
http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2009/09/fermentasi-roti/
http://yuphyyehahaa.blogspot.com/2011/06/peranan-enzim-dalampengolahan-roti.html
Diunduh