Anda di halaman 1dari 5

A6 : PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN

BAGIAN I : UMUM
1. Pengajuan
Pengajuan dilakukan terhadap hal-hal seperti pengajuan data Produksi, brochures, foto-foto, termasuk gambar
instalasi, gambar kerja (workshop drawing), contoh-contoh, metode kerja dan item-item lainnya yang diperlukan
guna persetujuan sesuai dengan setiap spesifikasi teknik.
2. Persetujuan Arsitek, Pengawas atau Project Manager
Persetujuan Arsitek, Pengawas atau Project Manager hanya bersifat umum dan tidak menyimpang dari Contract
Document atau tidak untuk melepaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap kesalahan pekerjaan, termasuk
detail-detai, ukuran-ukuran dan karakteristik material.
Jika pengajuan menunjukkan adanya variasi terhadap kontrak maka Arsitek, Pengawas atau Project Manager
boleh menyetujui sebagian atau keseluruhan variasi tadi tergantung dari kondisi yang terbaik terhadap
penyesuaian kontrak dan di dalam pengajuan harus ditulis dan atau diberitahukan kepada Arsitek, Pengawas atau
Project Manager.
Jika Kontraktor gagal menunjukan atau mendefinisikan variasi pekerjaan dan hal tersebut dinyatakan sebagai
penekanan Arsitektur maka Kontraktor tidak dapat lepas dari tanggung jawab untuk melaksanakannya sesuai
dengan Dokumen Kontrak.
Penggunaan hasil laporan test, kualifikasi data, instruksi pabrik dan data sejenisnya adalah untuk informasi Arsitek,
Pengawas atau Project Manager.
1.
2.

3. Pemeriksaan oleh Kontraktor


Sebelum mengajukan shop drawing, as built drawing, data produksi, brochures, contoh bahan untuk
persetujuan, Kontraktor harus memeriksa terlebih dahulu tentang kebenaran dan ketepatannya, sehingga
dapat dipastikan dapat dilanjutkan untuk pekerjaan selanjutnya sesuai dengan kebutuhan kontrak.
Sebelum mengajukan contoh-contoh kepada Arsitek, Pengawas atau Project Manager, Kontraktor harus
memastikan bahwa bahan-bahan tersebut sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan untuk didapat
sesuai dengan kebutuhan proyek.

4. Kelayakan Pemeriksaan & Koordinasi


Apabila terjadi perubahan atau penggantian pekerjaan yang diperlukan akibat kurang baiknya pemeriksaan dan
ataupun kurang baiknya koordinasi kerja oleh Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. Gabungan Gambar Kerja dan Gambar Rencana Instalasi
Kontraktor harus mempersiapkan Gabungan Gambar Rencana Kerja dan Gambar Rencana Instalasi untuk
koordinasi pekerjaan. Gambar tersebut di atas harus mendapat persetujuan dari Arsitek, Pengawas ataupun
Project Manager.
1.
2.
3.

6. Waktu Pengajuan
Di dalam waktu 2 minggu setelah keputusan pemenang tender, kontraktor harus sudah mulai mengajukan
gambar kerja, contoh-contoh bahan, baik bahan dasar maupun bahan terpasang, contoh-contoh warna
ataupun bahan finishing untuk persetujuan.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap koordinasi pengajuan ini agar tidak mempengaruhi rencana kerja
yang telah disepakati.
Kontraktor tetap bertanggung jawab terhadap keterlambatan pekerjaan akibat gagalnya pengajuan sesuai
dengan yang tercantum di dalam kontrak.

7. Penyampaian Pengajuan
Pengajuan harus disampaikan ke kantor Arsitek, Pengawas atau Project Manager atau ke tempat yang ditunjuk.
PT. ROTARYANA PRIMA

A6 - 1

CULINARY SCHOOL PROJECT

8. Sertifikat Pabrik
Jika diperlukan maka kontraktor harus mengajukan sertifikat pabrik yang menunjukkan bahwa produksi tersebut
sesuai dengan tuntutan spesifikasi kontrak.
9. Instruksi atau Petunjuk Pabrik
Jika diperlukan di dalam syarat-syarat kerja, Kontraktor harus mengajukan petunjuk perakitan,pedoman
penggunaan dan petunjuk penanganan, penyimpanan dari pabrik. Apabila terjadi perbedaan dari instruksi pabrik
dengan syarat-syarat kerja maka harus dilaporkan segera secara tertulis.
10. Pengajuan Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
Sesuai dengan tuntutan syarat-syarat kerja dari pekerjaan Mekanikal & Elektrikal (pemipaan, pemadam kebakaran,
mekanikal dan pekerjaan elektrika), Kontraktor harus mengajukan daftar lengkap bahan- bahan dan informasi
lainnya yang diperlukan. Pemberian daftar sebagian-sebagian tidak akan dipertimbangkan.
11. Persetujuan Produksi
Seluruh tahap pekerjaan harus mengikuti tahapan persetujuan:
1. Setiap bagian pekerjaan harus diajukan di dalam sebuah daftar lengkap penggunaan material yang akan
digunakan dalam proyek dan harus mendapatkan persetujuan dari Arsitek, Pengawas atau Project Manager.
Daftar tersebut harus memuat seluruh informasi yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa telah sesuai
dengan spesifikasi kontrak.
2. Sebelum pekerjaan atau sebagian pekerjaan dimulai dan jika dibutuhkan oleh Arsitek, Pengawas atau Project
Manager, pembuatan contoh terpasang harus dilaksanakan oleh Kontraktor untuk diperiksa. Contoh
terpasang yang telah disetujui dapat digunakan sebagai pedoman standard pekerjaan.
3. Selama masa pelaksanaan konstruksi berlangsung dan terjadi penyimpangan terhadap contoh terpasang
tersebut harus dibongkar dan diganti tanpa penambahan biaya.
BAGIAN II : GAMBAR KERJA DAN DATA PRODUKSI
A. Persiapan dan Isi Gambar Kerja serta Penggunaan Contoh
1. Gambar kerja harus digunakan dalam bentuk 1 kalkir dan 2 copy yang disertakan dengan tanda terima dan
ditandatangani oleh Kontraktor. Gambar kalkir harus diajukan dalam bentuktabung gambar dan digulung.
Melipat gambar kalkir akan ditolak.
2. Brochures pabrik, data produksi dan informasi lainnya harus diajukan dalam 1 original dan 2 copy.
3. Gambar kerja dan produk data harus berisi hal-hal tersebut di bawah:
a. Nama Proyek.
b. Sistem penawaran yang berurut.
c. Tanggal digambar dan tanggal dirubah.
d. Tanda telah diperiksa ole Kontraktor
e. Ruangan untuk persetujuan dan stempel.
f. Ukuran-ukuran yang akan dikerjakan dalam ukuran-ukuran pelaksanaan.
g. Tersusun.
h. Tapak potongan.
i. Detail dan metode kerja.
j. Detail hubungan pekerjaan dengan pekerjaan berikutnya.
k. Penguat-penguat.
l. Peralatan, alat bantu dan bahan pelengkap.
m. Jenis-jenis bahan.
n. Penyelesaian.
o. Rencana lengkap.
p. Spesifikasi.
q. Data-data lainnya.
r. Data yang termasuk di dalam keterangan pabrik yang tidak dapat diterapkan dapat tidak ditulis.
B. Pengajuan dengan tanda disetujui
Pengajuan yang tidak perlu perbaikan dari Arsitek, Pengawas atau Project Manager akan dicap disetujui.

PT. ROTARYANA PRIMA

A6 - 2

CULINARY SCHOOL PROJECT

C. Pengajuan dengan tanda disetujui dengan catatan


Pengajuan dengan sebagian kecil perbaikan akan dicap disetujui dengan catatan. Di dalam pelaksanaan, seluruh
catatan harus dilaksanakan oleh Kontraktor dan akan ditolak bila tidak dilaksanakan dan kontraktor harus
mengganti pekerjaan tersebut tanpa biaya tambahan.
D. Pengajuan dengan tanda dikembalikan untuk perbaikan
Ketika pengajuan ditandai dengan dikembalikan untuk diperbaiki berarti Kontraktor harus membuat kembali sesuai
dengan petunjuk Arsitek, Pengawas atau Project Manager. Kontraktor dilarang untuk mulai pekerjaan tersebut
sebelum ada pengajuan perbaikan yang disetujui.
E.

Pengajuan dengan tanda tidak disetujui


Apabila pengajuan ternyata sangat jauh dari spesifikasi dan terlalu banyak perbaikan yang harus dilaksanakan,
maka akan ditandai dengan tidak disetujui. Kontraktor harus melakukan pengajuan ulang hingga disetujui.

F.

Pengembalian Pengajuan akibat tidak diperiksa Kontraktor


Arsitek, Pengawas atau Project Manager akan mengembalikan pengajuan oleh Kontraktor tanpa diperiksa dengan
alasan:
1. Digunakan secara terselubung.
2. Tidak diperiksa terlebih dahulu oleh Kontraktor.
3. Tidak presisi dan salah.
4. Tidak berisi tanda tangan Kontraktor.

G. Penahanan pengajuan untuk pemeriksaan berikutnya


Apabila sebagian pengajuan tidak dapat dilakukan sebelum dilakukan pngajuan lengkap atau adanya hubungan
antara satu bahan dengan bahan lainnya yang belum diajukan maka Arsitek, Pengawas atau Project manager
akan memberitahukan kepada Kontraktor bahwa pengajuan tidak akan diperiksa hingga pengajuan kelengkapan
lainnya diajukan. Pengajuan tersebut tidak akan dipertimbangkan secara formal hingga seluruh aspek yang
diperlukan menjadi lengkap.
H. Pengajuan Ulang Perbaikan
Kontraktor tidak boleh merubah pengajuan gambar kerja atau data produksi jika terdapat perbaikan oleh Arsitek,
Pengawas atau Project Manager hingga adanya petunjuk untuk penambahan perubahan.
I.

Tambahan Pengajuan
1. Kontraktor harus membuat salinan pengajuan yang telah disetujui untuk koordinasi dengan Kontraktor
lainnya.
2. Arsitek, Pengawas atau Project Manager harus juga memiliki satu salinan dari pengajuan yang telah disetujui.

J.

Penggantian
1. Syarat untuk Persetujuan :
a. Persetujuan didasari kepada standard kualitas yang dicantumkan di dalam dokumen kontrak.
b. Seluruh produksi termasuk kelengkapannya yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari
Arsitek, Pengawas atau Project Manager sebelum digunakan.
c. Dilarang mengganti bahan-bahan, peralatan-peralatan ataupun metoda kerja hingga penggantian secara
spesifik disetujui.
2. Kesetaraan
a. Apabila terdapat kata setara yang disetujui oleh Arsitek atau Pengawas (Project Manager janganlah
diasumsikan sebagai persetujuan sebelum mendapatkan persetujuan tertulis).
b. Keputusan Arsitek, Pengawas atau Project Manager adalah final.

BAGIAN III : PELAKSANAAN


A. Pengajuan Contoh
1. Kecuali apabila diminta, masing-masing contoh harus diajukan dalam rangkap tiga yang diajukan bersama
sesuai dengan tanda terima dan surat pengantar. Pengajuan tanpa surat pengantar akan dinyatakan contoh
tidak bagus. Surat pengantar harus berisi :
a. Nama Kontraktor.
b. Nama dan nomor proyek.
PT. ROTARYANA PRIMA

A6 - 3

CULINARY SCHOOL PROJECT

2.

c. Daftar contoh harus dilampirkan.


d. Lokasi atau bagian yang akan menggunakan bahan tersebut.
e. Standard produksi yang telah dipenuhi oleh contoh jika ada.
f. Nama pabrik atau sumber maupun penyuplai.
g. Nama merk.
h. Nomor katalog.
i. Type barang.
j. Lokasi.
k. Warna.
l. Informasi lainnya.
m. Perbedaan terhadap kontrak dokumen.
n. Pemeriksaan Kontraktor yang menyatakan bahwa contoh tersebut telah sesuai dengan kontrak.
Masing-masing sample juga diberikan label tentang nama proyek, nomor proyek, nama Kontraktor, merk atau
identitas lainnya yang sesuai dengan transmittal/formulir.

B. Pengajuan Ulang Contoh


Contoh-contoh yang telah ditolak harus diajukan ulang secepatnya agar tidak mengganggu pelaksanaan Proyek
dan diberi label pengajuan ulang sebagai tambahan informasi.
C. Penolakan pekerjaan akibat tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui
Contoh yang diajukan haruslah jelas sebagai bahan dasar maupun terpasang yang menunjukkan kualitas, warna
dan texture dimana contoh yang telah disetujui ini akan dipakai sebagai pembanding dari apa yang akan
dikerjakan di lapangan. Bahan-bahan yang tidak disetujui tidak dapat digunakan di dalam Proyek ini dan harus
dikeluarkan dari lokasi proyek sesegera mungkin. Persetujuan atau diterimanya sebuah contoh material tidak akan
mengakibatkan tidak ditolaknya bahan-bahan yang tidak sesuai dengan kontrak sebelum berakhirnya masa
jaminan.
D. Tanggung jawab Kontraktor
1. Dengan persetujuan, pengecapan dan pengajuan gambar kerja, Kontraktor bertanggung jawab bahwa
Kontraktor telah memeriksa kebenaran, ketepatan dan ketelitian tentang :
a. Ukuran-ukuran lapangan.
b. Kriteria-kriteria pelaksanaan.
c. Bahan-bahan dan pengertian penyelesaian pekerjaan.
d. Nomor katalog bahan.
e. Koordinasi setiap gambar dengan tuntutan pekerjaan di dalam kontrak.
2. Ketika mengajukan gambar kerja, Kontraktor harus memberitahukan Arsitek, Pengawas atau Project Manager
secara tertulis tentang perbedaan antara gambar kerja dengan dokumen kontrak jika ada.
3. Kontraktor harus menyadari dan mengerti bahwa pemeriksaan maupun persetujuan dari Arsitek, Pengawas
atau Project Manager tidak berarti melepaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap :
a. Pemeriksaan perbedaan-perbedaan dari tuntutan Kontrak Dokumen, kecuali jika Arsitek, Pengawas atau
Project Manager menginformasikan perbedaan dan menerima secara tertulis terhadap perbedaan
tersebut.
b. Kontraktor mengerti bahwa persetujuan dari Arsitek, Pengawas atau Project Manager terhadap gambar
kerja tidak berarti setuju terhadap perubahan biaya dan perubahan pelaksanaan pekerjaan.
c. Kontraktor mengerti dan sadar bahwa tidak ada pekerjaan yang dapat dimulai tanpa adanya persetujuan
gambar kerja diperoleh.
E.

Pemeriksaan oleh Arsitek/Pengawas/Project Manager


1. Umum : pemeriksaan oleh Arsitek, Pengawas atau Project Manager tidak dapat diartikan sebagai
pemeriksaan lengkap tetapi hanya pada metode-metode umum konstruksi dan telah memuaskan kondisi
detail. Pemeriksaan tidak berarti melepaskan tanggung jawab Kontraktor dari kesalahan-kesalahan yang
terjadi.
2. Kewenangan untuk pelaksanaan : catatan atau tanda disetujui memberikan kewenangan kepada Kontraktor
untuk melaksanakan fabrikasi, order material ataupun keduanya kecuali jika diinstruksikan untuk perbaikan
jika ada atau diperlukan oleh Arsitek, Pengawas atau Project Manager.
3. Perbaikan : Kontraktor harus melaksanakan perbaikan yang diminta oleh Arsitek, Pengawas atau Project
Manager. Jika menurut pertimbangan Kontraktor ada hal-hal yang perlu dirubah maka dapat diusulkan untuk
mendapatkan persetujuan.

PT. ROTARYANA PRIMA

A6 - 4

CULINARY SCHOOL PROJECT

4.

Perbaikan setelah disetujui : ketika pengajuan telah diperiksa oleh Arsitek, Pengawas atau Project Manager,
pengajuan ulang untuk hal yang sama tidak akan dipertimbangkan hingga ada penjelasan yang dapat
diterima bahwa perubahan perlu dilakukan.

BAGIAN IV : GAMBAR SETELAH KONSTRUKSI (AS BUILT DRAWING)


Ketika sertifikat lengkap yang terakhir akan dikeluarkan maka Kontraktor harus mengajukan gambar setelah konstruksi
yang benar. Sertifikat lengkap yang terakhir tidak akan dikeluarkan pada saat gambar setelah konstruksi diperiksa dan
ternyata ada bagian yang belum benar hingga gambar tersebut diperbaiki.

===== Akhir Bagian =====

PT. ROTARYANA PRIMA

A6 - 5

CULINARY SCHOOL PROJECT

Anda mungkin juga menyukai