Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL HOME VISIT

Tn. S ( Umur 31 Tahun )


DS. GABUS RT 02 / 03 KECAMATAN GABUS GROBOGAN
2 JULI 2005

DISUSUN OLEH:
BUDI KISWATI
G6B205007

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAN KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2005

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Nama

: Tn. S

Umur

: 31 tahun

Alamat

: Ds. Gabus Rt 02 / 03 Kecamatan Gabus Grobogan.

Tgl. Kunjungan

: 2 Juli 2005

A. Tujuan Kunjungan Keluarga


1. Memvalidasi data dan melengkapi data terhadap klien.
2. Untuk mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang:
a. Alasan masuk rumah sakit untuk dirawat
b. Kebiasaan keluarga dalam merawat klien.
c. Faktor pendukung keluarga.
d. Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa.
e. Harapan keluarga terhadap klien.
3. Melakukan implementasi berdasarkan diagnosa keperawatan klien ( Dx Kep. 1
TUK: 6 dan Dx Kep 3 ).
B. Hasil Kunjungan Runah
Informasi yang diperoleh:
1. Memvalidasi data:
a. Informasi yang diperoleh dari hasil validasi tidak jauh berbeda dengan yang
disebutkan klien dan dari cacatan medis.
b. Klien adalah anak ke tiga dari lima bersaudara, kakak dan adiknya sudah
menikah semua dan tinggal dalam lingkungan keluarga besar. Klien sudah
menikah dan dikaruniai 3 orang anak, anak pertama laki-laki sudah kelas lima
SD, ke dua perempuan meninggal pada saat berusia tiga bulan karena sakit
panas, anak ke tiga perempuan kesemuanya diasuh oleh istrinya. Klien tinggal
serumah dengan istri, kedua anaknya dan dengan mertua perempuannya,
mertua laki-lakinya sudah meninggal. Rumah klien sudah dijual, uangnya
habis untuk biaya berobat selama klien sakit sebelum dirawat

c. Kakak klien yang pertama sudah berkeluarga dengan satu anak yang sudah
bekerja, kakak klien pernah mengalami sakit jiwa pada saat pertama ditinggal
suaminya menikah lagi, tetapi tidak dibawa ke rumah sakit hanya dibawa ke
orang pintar dan sembuh, sekarang ikut membantu ke dua orang tuanya
bertani dan menggarap atau buruh tani pada sawah orang lain, sedangkan
kakak dan adiknya yang lain sudah tinggal di rumah sendiri, di belakang
rumah orang tuanya.
d. Jika klien pulang dari rumah sakit nanti, akan tinggal di rumah orang tuanya
sendiri bersama ke dua anak dan istrinya.
2. Informasi lain yang diperoleh dari keluarga tentang:
a. Alasan klien dirawat:
Klien dirawat untuk yang ke sembilan kalinya, karena di rumah marah-marah,
tidak bisa tidur, menuduh istrinya punya pacar lagi. Sebelum sakit klien
bekerja sebagai petani menanam jagung disawah sendiri pemberian dari
ayahnya, pada saat anak ke duanya meninggal klien tampak sedih, suka
menyendiri, dan suka marah-marah diperiksakan ke Puskesmas kemudian
marahnya mulai berkurang. Setelah istrinya mengandung delapan bulan dan
sampai anaknya berusia tiga tahun, klien mulai menunjukkan perilaku yang
aneh gedek yang ada di rumah ditendang tendang, sering pergi dan pulang
sudah larut malam kemudian di rumah tidak tidur, marah marah, dan semua
perabotan rumah dijual uangnya dibagikan pada tetangganya, sering makan di
warung tidak membayar, sering melamun, menyendiri, oleh keluarganya klien
di bawa ke RSJ tetapi baru sampai di Godong saat istirahat klien melarikan
diri dan pulang kerumah. Setelah dibujuk oleh banyak orang dan di sewakan
mobil uang dari pinjaman, klien dapat di bawa ke RSJ Semarang.
b. Kebiasaan keluarga menghadapi klien:
Keluarga berasal dari suku Jawa, ayah seorang petani ibunya juga petani
membantu suaminya, istrinya hanya di rumah merawat kedua anaknya, klien
tidak pernah memperhatikan kedua anaknya dan jarang berkomunikasi dengan
instrinya, malah mengancam akan menceraikan istrinya, di rumah seluruh
keluarga membiarkan kelakuan klien, ayahnya berpesan pada para

tetangganya yang berjualan bila klien makan dicatat saja nanti diberitahukan
akan dibayar yang penting tidak marah-marah.
c. Faktor pendukung keluarga
Anggota keluarga yang sangat dekat dengan klien adalah Bapak S ayahnya,
selama di rumah sakit yang mengunjungi adalah kakak perempuan klien,
anggota kleuarga yang lain tidak pernah memperhatikan klien, istri klien tidak
mengunjungi dengan alasan takut pergi sendiri karena kalau di perjalanan
sering pusing dan kasihan dengan anaknya bila ditinggal tidak ada yang
merawat kalau diajak kasihan capek seharian diperjalanan karena tempatnya
jauh. Istri klien sangat setia dan mau menerima klien apa adanya.
d. Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa
Menurut keluarga gangguan jiwa adalah penyakit yang membahayakan,
penyakit jiwa klien ini sudah diderita sejak masih remaja, sehingga sampai
sekarang masih sering kambuh bila stres, kadang tidak ada penyebabnya bila
menyendiri matanya merah, tidak bisa tidur, sakitnya kambuh lagi, menurut
keluarga sakitnya klien ini tidak dapat disembuhkan.
3. Melakukan Implementasi Keperawatan
Yang berkaitan dengan tugas keluarga dan memberikan pendidikan kesehatan
jiwa sesuai masalah yang ditemukan
a. Resti perilaku kekerasan
b. Tidak efektifnya regimen terapiutik: ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
A. Rencana Tujuan:
1. Keluarga dapat mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien kambuh
2. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien.
3. Keluarga dapat merawat klien di rumah.
4. Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di dalam
keluarga.

5. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapiutik dalam merawat


klien.Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat.
B. Implementasi
1. Membina

hubungan

saling

percaya

dengan

keluarga:

dengan

memperkenalkan diri: perkenalkan pak, bu nama saya Budi Kiwasati


saya mahasiswa UNDIP yang mendapat tugas dari Rumah sakit untuk
mengadakan kunjungan kerumah keluarga bapak S dan sekalian untuk
dapat berkanalan dan mengetahui kondisi kesehatan keluarga bapak yang
ada di rumah , Kalau beleh saya tahu nama bapak dan ibu siapa, biasa
dipanggil siapa ?, menjelaskan peranan keluarga dalam mengenal masalah
yang membuat klien kambuh:
a. Selama klien dirawat di rumah sakit perlu mendapat dukungan dengan
menjeguk atau menegok dan memberikan perhatian supaya klien
merasa tidak dibuang.
b. Mendiskusikan dengan keluarga beberapa masalah yang dapat menjadi
faktor klien kambuh:
Ciptakan lingkungan rumah yang menyenangkan.
Berikan

klien

aktifitas

yang

menyenangkan

sesuai

dengan

kemampuan klien.
Ikut sertakan klien dalam kegiatan yang ada di lingkungan rumah.
Ikut sertakan klien dalam kegiatan yang ada dikampung.
Jangan biarkan klien menyendiri tanpa kegiatan.
2. Mendiskusikan dengan keluarga bahwa keluarga merupakan penanggung
jawab utama dalam merawat klien di rumah, sehingga perlu di perhatikan
akan kebutuhan makan, mandi, pakaian, istirahat dan jangan dibiarkan klien
bepergian tanpa tujuan.
3. Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat klien di rumah, dengan
membantu kebutuhan dasar klien ( kebutuhan sehari-hari), melibatkan klien
dalam kegiatan sehari-hari, mendengarkan keluhan yang dirasakan klien,

memberikan jalan keluar setiap klien mengalami masalah, dan memberikan


pujian bila klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan mekampuannya.
4. Mendiskusikan dengan keluarga support sistem yang ada dalam keluarga,
pentingya partisipasi dari keluarga yang lain dalam perawatan klien, keluarga
dapat menerima klien apa adanya, menciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman bagi klien.
5. Mendiskusikan dan memberikan informasi kepada keluarga tentang
pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada, karena di sekitar rumah ada
Puskesmas, maka menganjurkan keluarga untuk membawa klien ke
Puskesmas dengan menunjukkan daftar obat yang dai RSJ, bila tidak ada
biaya menganjurkan keluarga untuk mengurus kartu JPS dengan persyaratan
yang sudah pernah dilakukan tidak mengalami perubahan. Apa bila keluarga
menghendaki di Rumah Sakit maka keluarga dapat membawa klien ke Rumah
Sakit Umum Purwadadi setiap hari Rabu akan mendapatkan pelayanan dari
dokter RSJ yang piket atau melayani di sana dengan mendapat obat yang sama
seperti di RSJ Semarang.
6. Tindak lanjut meminta keluarga untuk membezoek secara teratur atau
menjeput klien karena pada saat ini klien sudah diperbolehkan untuk pulang.
7. Mengadakan terminasi dengan keluarga.
C.

Evaluasi
1. Keluarga (ayah, ibu, kakak, dan istri klien), tetangga, dan bapak lurah dapat
menjelaskan kembali masalah-masalah yang dapat menyebabkan klien
kambuh.
2. Keluarga ( istri, kakak, orang tua) mengatakan akan membantu memgerikan
obat secara teratur bila klien pulang dan akan membawa / mengontrolkan
klien ke Rumah Sakit Purwodadi yang terdekat biar biayayanya lebih murah
bila kontrol nanti.
3. Istri klien mengatakan akan membawa klien kontrol sesuai dengan anjuran
bila obatnya akan habis.

4. Pak Lurah bersedia sebagai pengantara dalam mengikut sertakan klien dalam
setiap kegiatan yang ada didesa tersebut.
5. Keluarga (ayah klien) mengatakan akan memberikan kegiatan klien dengan
membantu mengurus sawah yang saat ini ditanami jagung untuk memberikan
kesibukan, biar tidak melamun.

Semarang, 2 Juli 2005


Praktikan,

Budi Kiswati
NIM. G6B205007

Anda mungkin juga menyukai