DISUSUN OLEH:
BUDI KISWATI
G6B205007
: Tn. S
Umur
: 31 tahun
Alamat
Tgl. Kunjungan
: 2 Juli 2005
c. Kakak klien yang pertama sudah berkeluarga dengan satu anak yang sudah
bekerja, kakak klien pernah mengalami sakit jiwa pada saat pertama ditinggal
suaminya menikah lagi, tetapi tidak dibawa ke rumah sakit hanya dibawa ke
orang pintar dan sembuh, sekarang ikut membantu ke dua orang tuanya
bertani dan menggarap atau buruh tani pada sawah orang lain, sedangkan
kakak dan adiknya yang lain sudah tinggal di rumah sendiri, di belakang
rumah orang tuanya.
d. Jika klien pulang dari rumah sakit nanti, akan tinggal di rumah orang tuanya
sendiri bersama ke dua anak dan istrinya.
2. Informasi lain yang diperoleh dari keluarga tentang:
a. Alasan klien dirawat:
Klien dirawat untuk yang ke sembilan kalinya, karena di rumah marah-marah,
tidak bisa tidur, menuduh istrinya punya pacar lagi. Sebelum sakit klien
bekerja sebagai petani menanam jagung disawah sendiri pemberian dari
ayahnya, pada saat anak ke duanya meninggal klien tampak sedih, suka
menyendiri, dan suka marah-marah diperiksakan ke Puskesmas kemudian
marahnya mulai berkurang. Setelah istrinya mengandung delapan bulan dan
sampai anaknya berusia tiga tahun, klien mulai menunjukkan perilaku yang
aneh gedek yang ada di rumah ditendang tendang, sering pergi dan pulang
sudah larut malam kemudian di rumah tidak tidur, marah marah, dan semua
perabotan rumah dijual uangnya dibagikan pada tetangganya, sering makan di
warung tidak membayar, sering melamun, menyendiri, oleh keluarganya klien
di bawa ke RSJ tetapi baru sampai di Godong saat istirahat klien melarikan
diri dan pulang kerumah. Setelah dibujuk oleh banyak orang dan di sewakan
mobil uang dari pinjaman, klien dapat di bawa ke RSJ Semarang.
b. Kebiasaan keluarga menghadapi klien:
Keluarga berasal dari suku Jawa, ayah seorang petani ibunya juga petani
membantu suaminya, istrinya hanya di rumah merawat kedua anaknya, klien
tidak pernah memperhatikan kedua anaknya dan jarang berkomunikasi dengan
instrinya, malah mengancam akan menceraikan istrinya, di rumah seluruh
keluarga membiarkan kelakuan klien, ayahnya berpesan pada para
tetangganya yang berjualan bila klien makan dicatat saja nanti diberitahukan
akan dibayar yang penting tidak marah-marah.
c. Faktor pendukung keluarga
Anggota keluarga yang sangat dekat dengan klien adalah Bapak S ayahnya,
selama di rumah sakit yang mengunjungi adalah kakak perempuan klien,
anggota kleuarga yang lain tidak pernah memperhatikan klien, istri klien tidak
mengunjungi dengan alasan takut pergi sendiri karena kalau di perjalanan
sering pusing dan kasihan dengan anaknya bila ditinggal tidak ada yang
merawat kalau diajak kasihan capek seharian diperjalanan karena tempatnya
jauh. Istri klien sangat setia dan mau menerima klien apa adanya.
d. Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa
Menurut keluarga gangguan jiwa adalah penyakit yang membahayakan,
penyakit jiwa klien ini sudah diderita sejak masih remaja, sehingga sampai
sekarang masih sering kambuh bila stres, kadang tidak ada penyebabnya bila
menyendiri matanya merah, tidak bisa tidur, sakitnya kambuh lagi, menurut
keluarga sakitnya klien ini tidak dapat disembuhkan.
3. Melakukan Implementasi Keperawatan
Yang berkaitan dengan tugas keluarga dan memberikan pendidikan kesehatan
jiwa sesuai masalah yang ditemukan
a. Resti perilaku kekerasan
b. Tidak efektifnya regimen terapiutik: ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
A. Rencana Tujuan:
1. Keluarga dapat mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien kambuh
2. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien.
3. Keluarga dapat merawat klien di rumah.
4. Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di dalam
keluarga.
hubungan
saling
percaya
dengan
keluarga:
dengan
klien
aktifitas
yang
menyenangkan
sesuai
dengan
kemampuan klien.
Ikut sertakan klien dalam kegiatan yang ada di lingkungan rumah.
Ikut sertakan klien dalam kegiatan yang ada dikampung.
Jangan biarkan klien menyendiri tanpa kegiatan.
2. Mendiskusikan dengan keluarga bahwa keluarga merupakan penanggung
jawab utama dalam merawat klien di rumah, sehingga perlu di perhatikan
akan kebutuhan makan, mandi, pakaian, istirahat dan jangan dibiarkan klien
bepergian tanpa tujuan.
3. Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat klien di rumah, dengan
membantu kebutuhan dasar klien ( kebutuhan sehari-hari), melibatkan klien
dalam kegiatan sehari-hari, mendengarkan keluhan yang dirasakan klien,
Evaluasi
1. Keluarga (ayah, ibu, kakak, dan istri klien), tetangga, dan bapak lurah dapat
menjelaskan kembali masalah-masalah yang dapat menyebabkan klien
kambuh.
2. Keluarga ( istri, kakak, orang tua) mengatakan akan membantu memgerikan
obat secara teratur bila klien pulang dan akan membawa / mengontrolkan
klien ke Rumah Sakit Purwodadi yang terdekat biar biayayanya lebih murah
bila kontrol nanti.
3. Istri klien mengatakan akan membawa klien kontrol sesuai dengan anjuran
bila obatnya akan habis.
4. Pak Lurah bersedia sebagai pengantara dalam mengikut sertakan klien dalam
setiap kegiatan yang ada didesa tersebut.
5. Keluarga (ayah klien) mengatakan akan memberikan kegiatan klien dengan
membantu mengurus sawah yang saat ini ditanami jagung untuk memberikan
kesibukan, biar tidak melamun.
Budi Kiswati
NIM. G6B205007