PERANAN KORBAN DALAM TINDAK PIDANA PENIPUAN BERMODUS
LOWONGAN PEKERJAAN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK Pekerjaan bagi seseorang merupakan suatu kebutuhan hidup, karena dengan berkerja seseorang akan mendapatkan upah. Dengan upah yang diperoleh tersebut, seseorang dapat menjalankan kegiatannya sehari-hari seperti untuk membeli makan dan minum, membeli pakaian, membayar listrik, dan sebagainya. Sebagian besar seseorang melakukan suatu pekerjaan karena adanya motif ekonomi. Upah dari suatu perkerjaan tersebutlah yang menjadi motif ekonomi seseorang dalam berkerja. Setiap orang mendambakan memiliki suatu pekerjaan yang relatif mudah dengan upah yang besar dan tanpa adanya persyaratan mengenai pendidikan akhir dari pekerjaan tersebut. Dengan adanya motif ekonomi yang banyak dibutuhkan oleh seseorang, membuat beberapa perusahaan menjalankan suatu usaha untuk menjaring pekerja melalui cara-cara yang tidak sehat. Cara-cara yang tidak sehat tersebut seperti dengan cara melakukan serangkain kebohongan atau memperdaya calon pekerjanya. Adanya serangkaian tipu daya atau kebohongan yang dilakukan oleh pihak perusahaan mampu membuat calon pekerjanya percaya terhadap apa yang dijanjikan perusahaan. Disini calon pekerja yang percaya dengan janji-janji perusahaan, akan menandatangi suatu kontrak pendaftaran dengan suatu pembayaran sejumlah uang pada saat pendaftaran tersebut. Pihak perusahaanpun tidak menjelaskan dengan detail mengenai isi kontrak, biasanya hanya menjelaskan mengenai hal-hal pokok dan mengenai keuntungankeuntungan saja. Biasanya pekerja yang telah mendaftar akan merasa tertipu apabila hal-hal yang dijanjikan tidak kunjung didapatkan oleh pekerja dan banyak dirugikan oleh pihak perusahaan. Sehingga disini pekerja tersebut merasa bahwa dirinya telah menjadi korban dari penipuan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.