PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai kegiatan
Terdapat
pembangunan
antara
kesenjangan
daerah
maju
yang
dan
mencolok
daerah
dalam
tertinggal.
suatu
daerah
pada
akhirnya
akan
tertinggal
kegiatan
dan
terpencil
ekonomi
melalui
dengan
penguatan
wilayah-wilayah
yang
utama
meliputi
sumberdaya
manusia
dan
kesehatan
dan
kebudayaan.
Infrastruktur
juga
mengeliminasi
ketertinggalan
pembangunan
daerah,
disebabkan
infrastruktur
belum
merupakan
wilayah,
antar
desa,
antar
kota
dan
antar
sektor.
rangka
pencapaian
tujuan.
Salah
satu
kebijakan
menjadi
infrastruktur,
pengelolaan
tata
ruang
serta
berbasis
wilayah,
diimplementasikan
dengan
Kawasan
Minapolitan
Berbasis
Perikanan
Tangkap
sebagai
pendongkrak
perekonomian
wilayah.
langkah
Masterplan
Percepatan
dan
Perluasan
terkoordinasi
dan
saling
bersinergis.
diperlukan
dapat
memberikan
hasil
yang
lebih
optimal
dan
berakselerasi tinggi.
B. MAKSUD
Rencana Aksi Pengembangan Kawasan Strategis Terpadu ini
dimaksudkan sebagai acuan dalam pemanfaatan ruang kawasan
strategis Minapolitan dan KIS secara terpadu dalam perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan pengembangan infrastruktur,
terutama dalam percepatan pengembangan konektivitas antar dan
peningkatan
perekonomian
wilayah,
kesejahteraan
97
198,76
km.Terdiri
km
dan
dari
garis
perbatasandengan
19Kecamatan
dan
183
Negara
Desa
dan
peta
Sambas
bumi.
adalah
Berdasarkan
salah
6
daerahwilayahNegara
wilayah
Kabupaten
Sambas
adalah
sebagai berikut :
Disebelah Utara
:Serawak dan Malaysia Timur; laut Natuna
Disebelah Barat
: Laut Natuna
Disebelah Selatan :Kota Singkawang
Disebelah Timur : Kabupaten Bengkayang dan Serawak
Gambar 2. Peta Administratif Kabupaten Sambas
provinsi,).
ke
wilayah
pedalaman
yaitu
Kabupaten
memiliki akses
meliputi:
Kecamatan
Selakau,
Selakau
Timur,
Salatiga,
Kabupaten
Sambas,
sedangkan
yang
terkecil
adalah
No.
Kecamatan
Ibukota
Luas
(Km2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Selakau
Selakau Timur
Salatiga
Pemangkat
Semparuk
Jawai Selatan
Jawai
Tekarang
Tebas
Selakau
Selakau Tua
Salatiga
Pemangkat
Semparuk
Matang Terap
Sentebang
Tekarang
Tebas
129,51
162,99
82,75
111,00
90,15
93,51
193,99
83,16
395,64
Persentase
terhadap
luas Kabupaten
(%)
2,02
2,55
1,29
1,74
1,41
1,46
3,03
1,30
6,19
Balai
Gemuruh
11. Sebawi
Sebawi
12. Sambas
Sambas
13. Sajad
Tengguli
14. Sejangkung
Sejangkung
15. Sajingan Besar Kaliau
16. Galing
Galing
17. Teluk Keramat Sekura
Simpang
18. Tangaran
Empat
19. Paloh
Liku
10. Subah
644,55
10,08
161,45
246,66
94,94
291,26
1.391,20
333,00
554,43
2,52
3,86
1,48
4,55
21,75
5,21
8,67
186,67
2,92
1.148,84
6.395,7
Kabupaten Sambas
0
Sumber : Kabupaten Sambas Dalam Angka, Tahun 2012.
17,96
100,00
karena
disekitar
lokasi
terdapatpegunungan.
stabil
tidak menyulitkan
pengembangan
areal
seluas230,63
ribu
hektar.Selain
itu
terdapat
tanah
daerah
ini didominasi
tanah
pasir
dan
jenis
tanah
pertama
elevasi
danberikutnya 825 m
Sijangkung,
07
meter
diatas
permukaan
laut
Sambas,Tebas,
Selakau,
Jawai,
Paloh
dan
Teluk
alluvial;
podsol;
latasol
dan
podsolid
merah
10
D. Klimatologi
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh
keadaan iklim, keadaan topografi dan perputaran/ pertemuan
arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam
menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Jumlah curah hujan
tertinggi pada tahun 2010 di Kabupaten Sambas mencapai
3.692,0 mm atau rata-rata 307,67 mm/bulan di Kecamatan
Sejangkung,
sedangkan
curah
hujan
terendah
terjadi
di
E. Hidrologi
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya,
yang
berfungsi
menampung,
menyimpan,
dan
12
: 64.375 ha,
DAS Sambas
: 258.700 ha,
DAS Sebangkau
F. Panjang Pantai
Menurut hasil penelitian LAPAN pada bulan Agustus 2003
panjang pantai Kabupaten Sambassekitar 198,76 Km. Pada tahun
2010 dengan adanya 7 kecamatan yang berhubungan langsung
dengan
pantai,
13
pantai
masing-masing
4,80Km
laut pengelolaan
Kecamatan
laut
Lokasi
berada paling
kecamatan
Utara
Paloh
yang memiliki
Kabupaten
Sambas
dan
19
kecamatan yang
ada
di
Kabupaten
Sambas;
menyatu
dengan
14
kecamatan
Salatiga
terjadi
114,10
km
luas
laut
wilayah
149,63
km
luas
laut
wilayahnya
316,71
km
setelah
121,36 km.
H. Penduduk
Penduduk merupakan modal dasar pembangunan, seperti
yang tercantum dalam Program Pembangunan Nasional bahwa
manusia Indonesia atau penduduk disebut sebagai modal dasar di
samping modal dasar lainnya, apabila mereka dapat dibina dan
dikerahkan secara efektif. Namun penduduk juga dapat menjadi
beban pembangunan apabila tidak berkualitas, baik kualitas
pendidikan, kesehatan mental dan fisik.Oleh karena itu penduduk
yang
banyak
bukan
jaminan
bagi
tercapainya
keberhasilan
15
Tabel 4.
I. Tingkat Kesejahteraan
Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
menjadi
suatu
16
rendah,
bahkan
menduduki
ranking
13
dari
14
]
17
berumur
pengetahuan
panjang
dan
untuk
dan
sehat,
mempunyai
untuk
akses
berilmu
terhadap
percepatan
pembangunan
pada
seluruh
sector
18
wilayah
berorientasi
MINAPOLITAN
dan
KOTA
perdesaan,
TERPADU
yang
mencakup
MANDIRI,
secara
keseluruhan mendukung Triple Track Strategy yang pro growth, pro job
dan pro poor
Kawasan Minapolitan berdasarkan turunan kawasan Agropolitan
adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada
wilayah perdesaan sebagai sistem produksi perikanan dan pengeloaan
sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan
fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan
sistem minabisnis.
Kawasan Minapolitan termasuk di dalam daerah Rawa Jawai
Laut seluas 3.000 Ha secara administratif meliputi tiga desa yaitu Desa
dalam wilayah Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas. Ketiga
19
desa dimaksud adalah Desa Matang, Desa Jelu Air dan Desa Jawai Laut.
Namun yang masuk dalam Pusat Kawasan Minapolitan hanya Desa Jelu
Air dan Desa Jawai Laut.
Kawasan
Minapolitan
produksi.
Kedepan,
daerah
hinterland
tidak
hanya
Program
pengembangan
yang
akan
dilaksanakan
di
Kawasan
Minapolitan adalah :
a) Program Pengembangan Komoditas Unggulan
b) Program Pengembangan Agrowisata.
c) Program Pembangunan Prasarana dan Sarana
d) Program Pengembangan Kawasan Industri
B. KAWASAN MINSPOLITAN BERBASIS PERIKANAN TANGKAP
Pengembangan
sentra
wilayah
minabisnis
komoditas
pada
ekonomi
di
suatu
wilayah minapolitan.
Secara
bertahap
untuk
dapat
berkembangnya kegiatan-kegiatan
diikuti
ekonomi
oleh
terkait,
muncul
baik
dan
secara
menumbuhkan
minapolitan.
Pembangunan
dinamika
sentra
perekonomian
minabisnis
saat
wilayah
ini
lebih
Upaya
mendukung
dan
terfokus
ini dilaksanakan
menghantarkan
multi
kegiatan
tahun,
untuk
dan
pelaku
usaha
minabisnis
menjalin kegiatan-kegiatan
untuk
minabisnis
mampu
dengan
dan
Perikanan
Nomor
22
KEP.32/MEN/2010
tentang
basis
perikanan
tangkap
dan
budidaya
Minapolitan
sebagai
model
maupun
pengembangan
subsektor
budidaya
perikanan
secara
sinergis dan
simultan. Harapan
kedepan
ikan
pendapatan
yang
adil
nelayan,pembudidaya
dan
merata. Salah
ikan
satu
dan
indicator
kawasan
pusat
kegiatan
perikanan
(Minapolitan)
ditentukan
dengan
memperhatikan
yang ada.
Kawasan perikanan yang terdapat di daerah pedesaan harus
dikembangkan
berdasarkan
sebagai
keterkaitan
suatu kesatuan
pengembangan
ekonomi
desakota
antara
wilayah
(urbanrural
pembangunan
ekonomi
berbasis
perikanan
yang
dilaksanakan
untuk
mendukung
aktivitas
sosial
ekonomi
dan
keunggulan
Mempercepat
pertumbuhan
kawasan
minapolitan
dengan
menjadi
kawasan
nelayan,
perikanan
dan
disitribusi
hasil
perikanan
yang
mampu
halnya
pengembangan
kesesuaian
dengan
perikanan
budidaya peruntukkan
dengan RTRW
kabupaten
24
hasil
analisis
Kawasan
Industri
Semparukyang
merupakan kawasan
untuk
pasar
dikawasan
pendukung
(desa
Harapan;
yang
analisis
strategi
kesesuaian
kebijakan
dan
arahan
percepatan
RTRW
Kabupaten
pembangunan
kawasan
aksesibilitas
dan
mengembangkan
sinergi
sosial
Mempercepat
pertumbuhan
kawasan
pendukung
dengan
terjadi
wilayah
pengembangan
keterkaitan
kecamatan
lain
kawasan minapolitan
antara
(Jawai
25
satu
wilayah
Selatan,
akan
diarahkan
kecamatan dengan
Pemangkat,
Tangaran,
Subsistem
minabisnis
hulu
yang
mencakup
penelitian,
penyediaan
sarana
budidaya
dan
antar
kawasan
minapolitan
baik
kawasan
inti,
saling
timbal
balik
serta
didaerah
saling membutuhkan.
Untuk
pedesaan mengembangkan
usaha
kawasan
budidaya
budidaya
dan
kawasan
pendukung menyediakan
produk
olahan
skala
rumah
fasilitas
tangga.
untuk
Sebaliknya
berkembangnya
lain
modal,
teknologi,
informasi,
tangkap
dipelabuhan perikanan.
Disamping keterkaitan dalam pengembangan produk kawasan
minapolitan,
juga terdapat
keterkaitan ruang
antar
wilayah
kecamatan
kecamatan
pendukung
lain
seperti
kecamatan
Semparuk
serta
Komoditas
ikan
yang
diangkut
dikecamatan
Selatan.
Dari
pergerakan
ini
ada
indikasi
bahwa
dalam
Kebijakan
tangkap
berbasis
peruntukkan
meliputi
pemerintah
wilayah
di
kawasan
lebih129.814ha
dengan
tersebar
Pemangkat.Kerangka
dalam pengembangan
kabupaten
luas
laut
diKecamatan
dengan
Sambas
perikanan
maka kawasan
kurang
Kecamatan
potensial
dan
kawasan
27
Barat
adalah
sebagai
Kawasan
Strategis
Nasional.
disparitas
perkembangan
nasional.
Keberadaan
Kapet
di
wilayah
pertumbuhan
sekitarnya
ekonomi
disertai
melalui
dengan
pembentukan
pusat-pusat
pemberian
kemudahan-
berperan
serta
Pusat-pusat
dalam
kegiatan
pertumbuhan
pembangunan
tersebut
nantinya
diwilayah
diharapkan
Semparuk. KIS
merupakan kawasan
untuk
kegiatan
industry
pengolahan
kayu
dan
furniture,
industri
bahan
bangunan, dan industry lain-lain; Kawasan ini sampai saat ini memiliki
luas lahan seluas 35,63 Ha. Site Plan kawasan sebagaiamana disajikan
berikut ini :
Gambar 12.
KIS
ini
memiliki
zona
pendukung
Pemangkat-
Tebas
dan
peningkatan
dan
perbaikan
infrastruktur
seperti
jalan,
29
INFRASTRUKTUR KAWASAN
STRATEGIS TERPADU
Tujuan
pokok
mempercepat
terwujudnya
kesejahteraan
perencanaan,
30
untuk
meningkatnya
memperlancar
usaha
kegiatan
pembangunan
perekonomian.
maka
akan
Dengan
menuntut
makin
peningkatan
Prasarana
ini
dapat
membuka
keterisolasian
desa,
pusat
pengembangan
kawasan
strategis
daerah
serta
rendahnya
kualitas
konstruksi
jalan,
faktor
bencana
alam
sangat
kebijakan
Pemerintah
pendanaan
mahal.
Untuk
itu
terhadap
sangat
daerah
diperlukan
tertinggal
adanya
dalam
kewenangannya,
seperti
membantu
Pemerintah
Daerah
dalam
terpadu
dan
saling
mendukung
sebagai
penggerak
pembangunan.
Untuk pembangunan infrastruktur kawasan agar dapat terarah,
terintegrasi dan synkron dengan tujuan pengembangan kawasan, maka
disusun Rencana Aksi sebagai berikut :
Tabel
No
Kegiatan
Volume
Tahun Anggaran
2013
2014
2015
Sumber
Dana
3.500.000.000
3.300.000.000
3.340.000.000
APBN,
KWS MINAPOLITAN
BUDIDAYA
1
Prasarana jalan
a. Peningkatan jalan Desa
5000 m
APBD
(Sabaran - Nunuk )
b. Peningkatan jalan Nunuk Sei
3000 m
2.500.000.000
2.875.000.000
APBN,
APBD
9200 m
5.170.000.000
4.540.000.000
APBN,
APBD
lapen)
e. Peningkatan jalan Desa
5600 m
2.800.000.000
2.810.000.000
APBN,
APBD
(aspal lapen)
f. Pemeliharaan Jl Sei Batang Pinang Merah
g. Peningkatan Jl. Pinang Merah
Simpang Empat
37800
9.788.000.000
10.233.000.000
12.280.000.000
APBN
11.870.000.000
12.412.000.000
11.872.000.000
APBN
m
17500
m
Air Bersih
a. Studi pengembangan air
1 paket
APBD
bersih
b. Pembangunan instalasi air
1 unit
APBN
bersih
Perhubungan
a. Dermaga penyeberangan
2 unit
APBN,
APBD
32
7000 m
APBN
abrasi
2580 m
7.300.000.000
APBN,
(HRS)
3
APBD
12315
7.000.000.000
7.000.000.000
APBN,
APBD
KIS
1
Peningkatan Jl Lingkar
6000 m
6.600.000.000
APBN
2150 m
2.300.000.000
2.400.000.000
APBN,
APBD
2000 m
3.000.000.000
3.300.000.000
APBN,
APBD
2674 m
3.000.000.000
5.435.000.000
APBN,
(CTB)
6
APBD
Air Bersih
Pembangunan Prasarana Air
1 paket
APBN
1 paket
APBN
1 paket
Perhubungan
Peningkatan Pelabuhan Sintete
Tata Ruang
Penyusunan Master Plan KIS
APBN
sector
transportasi
berikut
tahapan
pencapaiannya,
pada
sasaran
pencapaian
pengembangan
kawasan
rencana
aksi
ini diharapkan
dapat
tata
pemerintahan
yang
baik,
maka
upaya
percepatan
Perikanan
Budidaya,
Kawasan
Minapolitan
Berbasis
dalam rangka
ketertinggalan daerah
34