Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris communication ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana berbagi
atau menjadi milik bersama yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna.Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini
adalah manusia. Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif
oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan
oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in
Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi

1.2 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa pengertian komunikasi


Apa komponen dari komunikasi
Bagaimana hambatan komunikasi
Bagaimana proses komunikasi
Bagaimana diagram proses komunikasi
Apa saja prinsip komunikasi manajer keperawatan
Apa model komunikasi
Bagaimana aplikasi komunikasi dalam Askep

1.3 Tujuan Penulis


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Untuk mengetahui tentang komunikasi


Untuk mengetahui komponen dari komunikasi
Untuk mengetahui hambatan komunikasi
Untuk mengetahui proses komunikasi
Untuk mengetahui diagram proses komunikasi
Untuk mengetahui prinsip komunikasi manajer keperawatan
Untuk mengetahui model komunikasi
Untuk mengetahui aplikasi komunikasi dalam Askep
1

1.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan komunikasi
kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan.

BAB II
TINJAUANN TEORITIS
2.1 Pengertian Komunikasi
A. Definisi
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam
kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang
primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai
berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu individu lainnya sehingga meningkatkan
kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1998:1). Setiap saat semua orang selalu
berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita
yang kurang mengerti makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya
dan melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl dari
bahasa Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare
yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah
yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005 : 4).

2.2 Komponen Komunikasi


1. Ketergantungan positif
2. Interaksi promotif langsung
3. Akuntabilitas individual dan kelompok
4. Keterampilan-keterampilan antarpribadi dan kelompok kecil
5. Pemrosesan kelompok
Ketergantungan Positif. Ketergantungan positif berlangsung ketika anggotaanggota
kelompok merasakan bahwa mereka berhubungan dengan satusama lainnya dalam suatu cara
dimana seseorang tidak dapatmengerjakannya kecuali bekerja bersama. Anggota-anggota
kelompokkelompok kecil berada dalam perahu yang sama. Pada saat berlayar, kruperahu
perlu menyadari bahwa mereka akan tenggelam dan berenangbersama-sama. Pengajar harus
merancang dan mengkomunikasikan tujuantujuan dan tugas-tugas kelompok dalam cara-cara
3

yang membantu anggotaanggota kelompok untuk mencapai pemahaman tersebut.


Selanjutnyamasing-masing

anggota

kelompok

memiliki

kontribusi

yang

unik

untukmelakukan usaha bersama. Pengajar seharusnya mendefinisikan secara jelasperanan


kelompok dan tanggungjawab tugas dan mengacu pada kekuatankekuatan individu anggota.
Interaksi Promotif Langsung. Para pebelajar perlu melakukan kerjasamanyata dalam waktu
nyata, baik pada ruang pelatihan maupun padapertemuan-pertemuan di luar ruangan.
Selanjutnya, pemrosesan informasidalam pekerjaan terhadap pencapaian sebuah tujuan,
anggota-anggotakelompok

harus

meningkatkan

keberhasilan

satu

sama

lainnya

denganmenyediakan sumbedaya dan bantuan bersama, mendukung,menganjurkan, dan


menghargai usaha-usaha anggota-anggota kelompoklainnya.
Pengajar seharusnya memberikan contoh-contoh bagaimanakelompok-kelompok
seharusnya berfungsi, seperti menjelaskan secara lisanbagaimana memecahkan masalahmasalah, mengajarkan pengetahuankepada anggota lainnya, memeriksa pemahaman,
membahas konsep-konsepyang dipelajari, dan menghubungkan pembelajaran saat ini
denganpembelajaran masa lalu. Dengan melakukan hal tersebut, dinamikadinamika
antarpribadi akan memudahkan pembelajaran. Melalui peningkatkan pembelajaran langsung
satu sama lainnya, anggotaanggotakelompok memberikan komitmen secara personal kepada
anggotaanggotakelompok lainnya dan juga tujuan-tujuan bersamanya. Akuntabiliras
Individual dan Kelompok. Para pendukung pembelajarankooperatif menyatakan bahwa dua
tingkatan akuntabilitas disusun menjadi pelajaran-pelajaran pembelajaran kooperatif.

2.3 Hambatan Komunikasi


Hambatan komunikasi menurut Gamble (1986) dalam bukunya Komunikasi Massa
adalah sesuatu yang mempengaruhi lajunya suatu pesan, atau terhalangnya kemampuan
pengiriman atau penerimaan pesan. Pada umumnya hambatan komunikasi dapat berbentuk
statis atau yang tetap dan selalu ada, dan ada pula gangguan yang bersifat dinamis atau yang
selalu berubah-ubah. Yang dimaksudkan hambatan statis adalah hambatan yang sifatnya
selalu tetap ada atau tidak dapat ditolak. Sebagai contoh, gangguan iklim dan cuaca seperti,
angin, hujan, serta hambatan lingkungan fisik sekitarnya. Sedangkan hambatan yang bersifat
dinamis adalah hambatan yang keberadaannya bisa diatasi meskipun selalu berubah-ubah
seperti gangguan fisik (sakit kepala), gangguan psikologis (minder, kecemasan, ketakutan),
gangguan semantik dalam berbahasa, gangguan kerusakan mesin pada pesawat penyalur
pesan (telepon, percetakan, teleks dan lain-lain).
4

Hal penting yang harus diperhatikan adalah setiap proses komunikasi selalu ada
hambatan dan tidak dapat dihindari. Adanya gangguan menyebabkan berkurangnya kecepatan
atau kemampuan lajunya pesan yang bersumber dari seorang pengirim menuju penerimanya.
Semakin besar gangguan maka semakin besar pula ketidak-lengkapan atau cacatnya suatu
pesan mencapai penerima, dan sebaliknya semakin kecilnya gangguan maka semakin cepat
dan jelas sebuah pesan mencapai penerimanya.

2.4 Proses Komunikasi


Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media.
Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan
pesan nonverbal. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang
diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi
(encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator
memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan
akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan (decode) pesan
dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambing yang mengandung perasaan
dan pikiran komunikator. Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan
bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok
dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian
yang diperoleh komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi
akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang
pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang
mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi
si A tentunya akan sangat mudah dan lancaraapabila pembicaraan mengenai hal tersebut
dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahsiswa. Seandainya si A membicarakan hal
tersebut dengan si C yang yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses
komunikasi tidak akan berjalan lancar.
b. Proses komunikasi secara sekunder
5

Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh


komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambing sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media
ke daola dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, te;epon fax, radiao, majalah, dll merupakan media yang
sering digunakan dalan komunikasi.

2.5 Diagram Proses Komunikasi

Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di susun maka mulai dilakukan
Gangguan
penetuan
kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Gangguan
Sebagai contoh
Balikan (Feedback)

di bawah ini akan diberikan rencana kegiatan kelompok dalam penerapan model
asuhan Keperawatan Profesional yang akan dilakukan dalam satu bulan
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk penyusunan jadwal dinas

Pesan/ Informasi

mingguan. Pendekatan tersebut dapat dilihat dari karakteristik staf yang


ada dalam
tim.
Penerima
Pesan
Modifikasi tugas mingguan meliputi :
Pengirim Pesan

1. Total

Symbol/ isyarat

Media

(saluran)

Mengartikan kode/pesan

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/informasi


Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai untuk disampaikan kepada seseorang
dengan harapan

dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang

dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan


oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila
diorganisir secara baik dan jelas.

Materi pesan dapat berupa :


a.

Informasi

b.

Ajakan

c.

Rencana kerja

d.

Pertanyaan dan sebagainya

2.

Simbol/ isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat

dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam

bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).
Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
3.

Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan

pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan
yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4.

Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si

penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
5.

Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun

dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6.

Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam

bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan
tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima
pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan
langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
7

apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak. Balikan yang diberikan oleh orang lain
didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan.
Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7.

Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai

pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
2.6 Prinsip komunuikasi kerja
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan
manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
2. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah
CARE: Complete,Acurte,Rapid,English.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau
profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang
terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.

2.6 Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan


Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan
manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.
3. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
4. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah
CARE: Complete,Acurte,Rapid,English.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau profesi
kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang
terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
2. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
2.7 Model Komunikasi
Hal berikutnya yang merupakan dasar dari komunikasi adalah model komunikasi.
Model komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa poin, yaitu :
a. Tahap arus komunikasi satu arah
Dapat dikatakan arus komunikasi satu arah apabilah penyampai pesan tidak menerima
respon dari penerima respon pesan. Model ini disebut juga model aristotele, yakni model
komunikasi yang klasik. Contohnya saat dosen menerapkan materi untuk tugas tapi dosen
tidak memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya atau saat komunikasi publik atau
pidato. Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:
Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku.
Theodore M. Newcomb: setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber
kepada penerima.
9

Gerald M. Milller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan


suatu pesan kepada penerima pesan dengan niat disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima.
b. Tahap arus komunikasi dua arah
Dalam komunikasi arus komunikasi dua arah inilah yang diharapkan. Penyampai
pesan memberi infprmasi dan penerima memberi respon terhadap pesan yang
disampaikan. Artinya dalam proses penyampaiannya komunikasi akan dapat timbul
balik dan timbal tersebut dapat mempengaruhi tindakan seseorang dikemudian hari.
Contohnya ada diskusi antara penyaji dan penanya
c. Tahap arus komunikasi banyak arah
Komunikasi banyak arah adalah gabungan dari komunikasi dari satu arah dan dua
arah arah atau disebut juga komunikasi massa karena lebih dari satu saluran yang
dapat membawa pesan. Dalam model ini terdapat tiga fungsi komunikasi , yakni
pengawasan lingkungan , korelasi dari berbagai bagian terpisah dimasyarakat, dan
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

2.8 Alikasi Komunikasi Dalam Askep


Komunikasi dalam praktek keperawatan Profesional merupakan unsur utama dalam
melakukan

asuhan

keperawatan

untuk

mencapai

hasil

yang

optimal.

Kegiatan Perawat yang memerlukan komunikasi adalah :


a. Komunikasi saat timbang terima
Komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien terhadap apa yang sudah dilakukan
intervensi dan yang belum, serta respon pasie yang terjadi.
b. Interview/Anamnese
Komunikasi dengan tujuan untuk memperoleh data tentang keadaan klien yang akan
dipergunakan dalam mendukung masalah yang dihadapi pasien dan melaksanakan
tindakan dengan akurat. Anamnese ini bisa dengan pasien, keuarga, dokter dan tim
lainnya.
Prinsip yang perlu diterapkan oleh perawat dalam komunikasi ini :
Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tidak tepat.Ciptakan suasan yang
hangat dan kekeluargaan
Hindari Interupsi
Hindari respon dengan kata hanya ya dan tidak (perawat kurang tertarik degan topik
yang dibicarakan)
c. Komunikasi melalui komputer

10

Melalui komputer, informasi-informasi terbaru dapat cepat didapatkan dengan


menggunakan internet bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah
klien
d. Komunikasi tentang kerahasiaan
Pasien yang masuk menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada Institusi. Oleh
karena itu perawat harus berusaha menjaga dengan baik.
e. Komunikasi melalui sentuhan
Metode ini merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan
perawat. Sentuhan yang diberikan oleh perawat juga dapat sebagai terapipagi pasien,
khusunya pasien dengan depresi, kecemasan dan kebingungan, dalam mengambil
suatu keputusan.
f. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Ketrampilan dokumentasi yang

efektif

memungkinkan

perawat

untuk

mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang


sudah, sedang dan akan dikerjakan oleh perawat.
Manfaat pendokumentasian ini adalah :
1. Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat
2. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan tenaga kesehatan apa
yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien
3. Manfaat dan data pasien yang akurat dan dapat dicatat.
g. Komunikasi perawat dan tim kesehatan lainnya
Komunikasi yang baik akan menungkatkan hubungan professional antar perawat dan tim
kesehatan lainnya : dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.

11

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam
pelaksanaannya sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat komunikasi memiliki
referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan satu arah misalnya dalam media
massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini akan mengalami banyak hambatan.
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer dalam Fisher adalah penyampaian
informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata, angka,
grafik dan lain-lain komunikasi adalah peristiwa penyampaian ide manusia Dari pengertian
diatas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang
dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau
lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan mediamedia tertentu.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih tenaga perawat harus dilakukan secara selektif mungkin,
dalam memilah tenaga perawat mesti yang professional dan berkompetensi sehingga mampu
mengemban tugas yang diberikan dan mampu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit itu
sendiri serta bisa menjadi perawat yang pandai untuk berkomunikasi sama pasie maupun
tenaga sehat lainnya.

12

DAFTAR PUSTAKA

John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 40
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 131.
Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2007), hlm. 68.
Aubrey Fisher, Teori-Teori Komunikasi (Bandung: Remaja Karya, 2013), hlm. 193.
.chapter II.pdf
chapterII-I.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai