PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan komunikasi
kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan.
BAB II
TINJAUANN TEORITIS
2.1 Pengertian Komunikasi
A. Definisi
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam
kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang
primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai
berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu individu lainnya sehingga meningkatkan
kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1998:1). Setiap saat semua orang selalu
berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita
yang kurang mengerti makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya
dan melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl dari
bahasa Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare
yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah
yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005 : 4).
anggota
kelompok
memiliki
kontribusi
yang
unik
harus
meningkatkan
keberhasilan
satu
sama
lainnya
Hal penting yang harus diperhatikan adalah setiap proses komunikasi selalu ada
hambatan dan tidak dapat dihindari. Adanya gangguan menyebabkan berkurangnya kecepatan
atau kemampuan lajunya pesan yang bersumber dari seorang pengirim menuju penerimanya.
Semakin besar gangguan maka semakin besar pula ketidak-lengkapan atau cacatnya suatu
pesan mencapai penerima, dan sebaliknya semakin kecilnya gangguan maka semakin cepat
dan jelas sebuah pesan mencapai penerimanya.
Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di susun maka mulai dilakukan
Gangguan
penetuan
kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Gangguan
Sebagai contoh
Balikan (Feedback)
di bawah ini akan diberikan rencana kegiatan kelompok dalam penerapan model
asuhan Keperawatan Profesional yang akan dilakukan dalam satu bulan
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk penyusunan jadwal dinas
Pesan/ Informasi
1. Total
Symbol/ isyarat
Media
(saluran)
Mengartikan kode/pesan
dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
Informasi
b.
Ajakan
c.
Rencana kerja
d.
2.
Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).
Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
3.
Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan
yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4.
Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
5.
Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6.
Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan
tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima
pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan
langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
7
apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak. Balikan yang diberikan oleh orang lain
didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan.
Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7.
Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
2.6 Prinsip komunuikasi kerja
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan
manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
2. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah
CARE: Complete,Acurte,Rapid,English.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau
profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang
terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
asuhan
keperawatan
untuk
mencapai
hasil
yang
optimal.
10
efektif
memungkinkan
perawat
untuk
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam
pelaksanaannya sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat komunikasi memiliki
referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan satu arah misalnya dalam media
massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini akan mengalami banyak hambatan.
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer dalam Fisher adalah penyampaian
informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata, angka,
grafik dan lain-lain komunikasi adalah peristiwa penyampaian ide manusia Dari pengertian
diatas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang
dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau
lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan mediamedia tertentu.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih tenaga perawat harus dilakukan secara selektif mungkin,
dalam memilah tenaga perawat mesti yang professional dan berkompetensi sehingga mampu
mengemban tugas yang diberikan dan mampu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit itu
sendiri serta bisa menjadi perawat yang pandai untuk berkomunikasi sama pasie maupun
tenaga sehat lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 40
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 131.
Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2007), hlm. 68.
Aubrey Fisher, Teori-Teori Komunikasi (Bandung: Remaja Karya, 2013), hlm. 193.
.chapter II.pdf
chapterII-I.pdf
13