PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, proses penuaan memang tidak bisa
dihindarkan. Keinginan semua orang adalah bagaimana agar tetap
tegar dalam menjalani hari tua yang berkualitas dan penuh makna. Hal
ini dapat dipertimbangkan mengingat usia harapan hidup penduduk
yang semakin meningkat. Menjadi tua adalah suatu proses naturnal dan
kadang-kadang tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada
semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami
kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua
merupakan gambaran yang universal, tidak seorangpun mengetahui
dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua
pada saat usia yang berbeda-beda.
Penuaan terjadi tidak secara tiba-tiba, tetapi berkembang dari masa
bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Seseorang dengan
usia kronologis 70 tahun mungkin dapat memiliki usia fisiologis seperti
orang usia 50 tahun. Atau sebaliknya, seseorang dengan usia 50 tahun
mungkin memiliki banyak penyakit kronis sehingga usia fisiologisnya
90 tahun.
Menua bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut
dari
suatu
proses
daya
tahan
BAB II
TREND DAN ISU KEPERAWATAN LANSIA
2.1 Fenomena Lansia
1. Fenomena Demografi
Pada tahun 2000 jumlah lansia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada
tahun 2002 menjadi sebesar 11,34% (BPS,1992). Data Biro Sensus Amerika
Serikat memperkirakan Indonesia akan mengalami pertambahan warga
lanjut usia terbesar di seluruh dunia pada tahun 1990-2025, yaitu sebesar
414% (Kinsella dan Taeuber,1993).
Menurut Dinas Kependudukan Amerika Serikat (1999), jumlah populasi
lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hamper mencapai 600 juta
orang dan diproyeksikan menjadi 2 milyar pada tahun 2050, saat itu lansia
akan melebihi jumlah populasi anak (0-14 tahun). Proyeksi penduduk oleh
Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun 2050-2010 jumlah
lansia akan sama dengan jumlah anak balita yaitu sekitar 19 juta jiwa atau
8,5% dari seluruh jumlah penduduk.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak
positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari Angka Harapan Hidup
(AHH) yaitu AHH di Indonesia tahun 2000 : 67,5 tahun. Sebagaimana
dilaporkan oleh Expert Committae on Health of the Erderly, Di Indonesia
akan diperkirakan beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun 1980 ke
peringkat enam pada tahun 2020, di atas Brazil yang menduduki peringkat
ke sebelas tahun 1980.
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih
10 juta jiwa/ 5.5% dari total populasi penduduk. Pada tahun 2020
diperkirakan meningkat 3x,menjadi kurang lebih 29 juta jiwa/11,4% dari
total populasi penduduk (lembaga Demografi FE-UI-1993). Dari hasil
1.
2.
3.
4.
dan
melembaganya
kegiatan
pembinaan
kesejahteraan lansia.
b. Permasalahan Khusus
1) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik
2)
3)
4)
5)
masyarakat individualistic.
6) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat
3.
a.
b.
c.
Bingung
b.
Lemah ingatan
c.
Penglihatan berkurang
e.
f.
Kesehatan mental
life,
dengan
prinsip
kemerdekaan
(independence),
partisipasi
b.
development)
Masing-masing lansia mempunyai keunikan (individuality of aging
c.
d.
e.
f.
g.
persons)
Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal (nondependence)
Lansia turut memilih kebijakan (choice)
Memberikan perawatan di rumah (home care)
Pelayanan harus dicapai dengan mudah (accessibility)
Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging
h.
the aging)
Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia
(mobility)
i.
Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya
j.
(productivity)
Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self
help care and family care)
3. Jenis.
Jenis
pelayanan
mencegah berkembangnya
gejala dengan
q. Pertahankan komunikasi
r. Mendorong pelaksanaan tugas
2.6 Hukum dan Perundang-undangan yang Terkait dengan Lansia
Hukum dan perundangan yang terkait dengan lansia :
1. UU No. 4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang Jomp.
2. UU No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
3. UU No.6 tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial
4. UU No.3 tahun 1982 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
5. UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
6. UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
7. UU No.4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
8. UU No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera
9. UU No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun
10. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
11. PP No.21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga
Sejahtera
12. PP
No.27
tahun
1994
tentang
Pengelolaan
Perkembangan
Kependudukan
13. UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia (tambahan
lembaran negara Nomor 3796) sebagai pengganti UU No.4 tahun 1965
tentang Pemberian Bantuan bagi Orang Jompo.
UU No. 13 tahun 1998 ini berisikan antara lain :
2.
10
3.
4.
Perawat
berhak
mnerima
jasa
dari
hasil
konsultasi
danpekerjaannya
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
kunjungan dokter. Layanan mayor yang tidak di santuni oleh ke dua bagian
tersebut termasuk asuhan keperwatan tidak terampil, asuhan keperawatan
rumah yang berkelanjutan obat-obat yang diresepkan, kaca mata dan
perawatan gigi. Medical membayar sekitar biyaya kesehatan lansia (U.S
Senate Committee on Aging, 1991).
Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana Negara dan
bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini beredaq antara satu Negara
dengan lainya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu. Medicaid
merupakan sumber utama dana masyarakat yang memberikan asuhan
keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu. Program ini menjamin
semua layanan medis dasar dan layanan medis lain seperti obta-obatan, kaca
mata dan perawatan gigi.
Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia yang
diperuntukkan khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu
program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas
sasarannya adalah yang didalamnya ada keluarga lansia. Perkembangan
jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang
berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada keluarga
secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun Indonesia Sehat 2010
yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan
Masyarakat (JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang
baik dan perhatian yang selayaknya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau
mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan,
maka lansia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan
masyarakat. Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah
diantaranya pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah
dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok
lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW), Sarana pelayanan
kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama (sekunder), tingkat
lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Juniati,
Sahar. 2001.
Keperawatan
Gerontik,
Koordinator
Keperawatan
14