Etiologi
Penyebab abortus sebagian tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa
faktor sebagai berikut :
1
seperti
pneumonia,
tifus
abdominalis,
menyebabkan
kematian
janin
kemudian
terjadilah
menyebabkan
kehamilan
c. Pengaruh luar
Infeksi endometrium, endometrium belum siap menerima hasil
konsepsi
Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak segera dikeluarkan adalah
terjadinya maserasi, kulit terkupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar
karena terisi cairan dan seluruh janin berwarna kemerah merahan dan dapat
menyebabkan infeksi pada ibu apabila perdarahan yang terjadi sudah berlangsung
lama.(Prawirohardjo,2005).
Manifestasi Klinis
a. Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu
b. Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi
c. Rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri
pinggang akibat kontraksi uterus
d. Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam, ada/tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vagina
Inspekulo: perdarahan dari cavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah
tertutup,ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada/tidak jaringan berbau
busuk dari ostium
Vaginal toucher : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau
tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil
dari usia kehamilan, tidak nyeri saat portio digoyang, tidak nyeri pada
perabaan adneksa, cavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri
Pemeriksaan Penunjang
a. Tes kehamilan : pemeriksaan HCG, positif bila janin masih hidup, bahkan
2-3 minggu setelah abortus.
b. Pemeriksaan doppler atau USG : untuk menentukan apakah janin masih
hidup.
c. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion.
d. Histerosalfingografi, untuk mengetahui ada tidaknya mioma uterus
submukosa dan anomali kongenital.
e. BMR dan kadar udium darah diukur untuk mengetahui apakah ada atau
tidak gangguan glandula thyroidea
f. Psiko analisa
g. Pemeriksaan kadar hemoglobin cenderung menurun akibat perdarahan.
h. Pemeriksaan ginekologi :
Pengkajian
Jika selama kehamilan ditemukan perdarahan, identifikasi:
a. Lama kehamilan
mempengaruhi
c. Karakteristik darah: merah terang, kecokelatan, adanya gumpalan darah
dan lender
d. Sifat dan lokasi ketidaknyamanan seperti kejang, nyeri tumpul atau
tajam, mulas serta pusing
e. Gejala-gejala hipovolemia seperti sinkop
(Mityani, 2009)
2. Diagnosa keperawatan berdasarkan yaitu :
a. PK : Pendarahan
b. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik, adanya kontraksi
uterus ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada abdomennya.
c. Risiko gangguan hubungan antara ibu dan janin berhubungan dengan
abortus