II.1 Umum
Generator arus searah adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik
yang digunakan berasal dari suatu penggerak mula (prime mover) yang memutar
poros rotor dari generator tersebut. Dimana dalam memperoleh tegangan yang searah
diperlukan alat penyearah yang disebut dengan komutator.
rangka
Rangka ini pada bagian dalamnya dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti,
selain itu rangka juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi untuk memperkecil
rugi rugi histeresis, disamping kuat secara mekanis.
2. Magnet penguat dan kumparan penguat medan
Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada generator arus
searah dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dihasilkan dengan prinsip
elektromagnetik. Magnet penguat terdiri dari inti kutub dan sepatu kutub (lihat
Gambar 3).
Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah :
a. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang
lebar, maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
b. Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan penguat atau kumparan
medan.
Inti kutub terbuat dari lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu
kutub dilaminasi dan di baut ke inti kutub. Sedangkan kutub (inti kutub dan sepatu
kutub) dibaut atau dikeling ke rangka mesin.
Inti Kutub Yang
Dilaminasi
Kumparan Penguat
(Kumparan Medan)
Sepatu Kutub
Yang Dilaminasi
1. Komutator
Komutator terbuat dari batangan tembaga yang dikeraskan, yang diisolasi
dengan bahan sejenis mika. Adapun fungsi komutator ini adalah untuk
mengumpulkan arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan mengkonversikannya
menjadi arus searah melalui sikat yang disebut komutasi.
Commutator Lugs
Segmen Tembaga
Yang Diisolasi
Ujung
Kelem
2. Inti Jangkar
Inti jangkar motor arus searah berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada
permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya
GGL induksi. Inti jangkar dibuat dari bahan ferromagnetik, dengan maksud agar
kumparan-kumparan (lilitan jangkar) terletak dalam daerah yang induksi magnetnya
besar, supaya GGL induksi yang terbentuk dapat bertambah besar.
3. Kumparan Jangkar
Pada generator arus searah, kumparan jangkar berfungsi sebagai tempat
terbentuknya ggl induksi. Umumnya kumparan jangkar (rotor) berbentuk seperti
permata, seperti pada gambar berikut :
10
Normalnya bentangan kumparan adalah 1800 listrik, yang berarti ketika sisi
kumparan yang satu berada di tengah suatu kutub, sisi lainnya berada di tengah kutub
yang berbeda polaritasnya. Sedangkan secara fisik kutub yang ada tidak saling
terletak 1800 mekanis. Adapun untuk menentukan hubungan sudut dalam derajat
mekanis dan derajat listrik, dapat digunakan formula berikut :
listrik =
Di mana : listrik
p
mekanis ..( 2.2 )
2
= jumlah kutub
mekanis
Kumparan yang membentang 1800 listrik memiliki tegangan yang sama antar
sisi-sisinya dan berlawanan arah setiap waktu. Kumparan ini disebut sebagai
kumparan kisar penuh (full-pitch coil).
Sedangkan kumparan yang bentangannya kurang dari kisaran kutubnya (1800
listrik) disebut sebagai kumparan kisar fraksi (fractional-pitch coil) atau kumparan
tali busur (chorded winding).
Adapun hubungan antara kumparan rotor dengan segmen komutatornya
terbagi atas 2 macam :
1. Kumparan Progresif (Progressive winding). Adalah kumparan yang sisi
belakangnya dihubungkan ke sebuah segmen komutator mendahului
kumparan sebelumnya.
2. Kumparan Retrogresif (Retrogressive winding). Adalah kumparan yang sisi
belakangnya dihubungkan ke sebuah segmen komutator membelakangi
kumparan sebelumnya.
11
12
YJ = YD YB.............................................................( 2.3 )
Dimana :
YK = kisar komutator (commutator pitch)
YJ = kisar resultan/kisar jumlah (resultant pitch)
Y = kisar kumparan (pitch of winding)
YB = kisar belakang (back pitch)
YD = kisar depan (front pitch)
Pada kumparan jerat, banyaknya jalur arus pararel adalah sebanyak :
a = m.p.( 2.4 )
Dengan banyaknya jalur arus pada kumparan jerat ini, maka pilihan yang
tepat adalah diaplikasikan pada tegangan rendah dan arus tinggi, karena arusnya
dapat dibagikan oleh banyaknya jalur arus pararel tersebut.
2. Kumparan Gelombang
Kumparan gelombang ini disebut juga sebagai kumparan seri, dan
konstruksinya dapat digambarkan sebagai berikut :
13
Di mana :
YJ = YD + YB .....( 2.5 )
YK =
2(C 1)
.( 2.6 )
p
14
= jumlah kutub
Dimana :
E = tegangan induksi (Wb/s)
B = kerapatan medan magnet (Wb/m2)
L = panjang konduktor (meter)
V = Kecepatan konduktor (m/s)
Gambar berikut ini memperlihatkan pinsip dari suatu generator arus searah :
9
A
2
8
B
D
S
6
C
4
15
Anggap bahwa arah gerak dari konduktor, membentuk sudut dengan arah
medan magnet, sehingga persamaan 2.2 menjadi :
e = B.L.V sin
S
C
(a)
(b)
C
S
A
(c)
16
(d)
Gambar 2.13 Ilustrasi Proses prinsip kerja generator arus searah
Bila konduktor diputar searah jarum jam maka pada gambar a kecepatan
konduktor sama arahnya dengan arah medan magnet sehingga membentuk sudut =
0o. Dalam keadaan ini maka menurut persamaan di atas tegangan yang dihasilkan
pada ujung ujung konduktor seperti persamaan e = em sin 0 = 0
Setelah konduktor bergerak 90o maka arah kecepatan konduktor akan
membentuk sudut 90o dengan arah medan magnet seperti gambar b. Untuk keadaan
ini didapatkan e = em sin 90o = em. Kemudian dari gambar c kecepatan konduktor
menjadi berlawanan dengan arah medan magnet sehingga membentuk sudut 180o dan
ggl yang ditimbulkan menjadi e = em sin 180 = 0. selanjutnya pada saat konduktor
berada pada posisi d, dimana arah kecepatan konduktornya membentuk sudut 270o
dengan arah medan magnet dan didapatkan persamaan e = em sin 270 = - em.
Akhirnya konduktor akan kembali ke posisi semula dimana konduktor telah
berputar selama satu periode. Dengan demikian bentuk gelombang yang dihasilkan
pada ujung konduktor merupakan gelombang sinusoidal. Tegangan sinusoidal yang
dihasilkan oleh ujung ujung konduktor ini disearahkan oleh komutator sehingga
tegangan terminal generator diperoleh tegangan arus searah. Tegangan sinusoidal
yang dihasilkan dapat terlihat pada gambar berikut ini :
17
6
1
1 CYCLE
d
.. ( 2.11 )
dt
18
Bila kumparan berputar dengan kecepatan sudut yang tetap dalam medan
magnet serba sama, maka besarnya fluks magnet yang dipotong setiap saat adalah :
d ( max Cost )
dt
(t)
max
Menurut persamaan 2.13, maka besarnya GGL induksi maksimum dalam satu
belitan adalah :
E m = . m ( Volt )
Harga rata ratanya adalah :
er =
Em
19
er =
. m .(2.14)
Pada satu putaran jangkar berkutub 2, GGL melalui satu periode jika jangkar
itu mengadakan n putaran / menit atau n putaran/60 detik, maka bagi satu periode :
T=
60
detik, sedangkan untuk jangkar berkutub P, maka :
n
T=
60
detik .(2.15)
P
n
2
2
.. (2.16)
T
2 2
m
T
E=
4
m
T
p
n
2
m
E=4
60
Jangkar memuat N belitan yang terdiri dari a cabang pararel (cabang jangkar),
sehingga tiap cabang jangkar akan mempunyai N/a buah sehingga :
p
n
N 2
. m
E = 4. .
a 60
Seperti telah diketahui bahwa setiap belitan mempunyai 2 batang penghantar.
Jika jumlah batang penghantar = Z, maka N =
Z
2
20
Diperoleh persamaan :
p
n
Z 2
. m
E = 4. .
2a 60
=
P Z
. .n. m .(2.17)
a 60
Oleh karena
P Z
. . , merupakan harga yang konstan, maka besarnya tegangan
a 60
= Konstanta =
= Putaran ( rpm )
= Jumlah Kutub
= Jumlah Konduktor
21
dari daerah antara permukaan kutub utara ke selatan atau sebaliknya. Hal ini dapat
dijelaskan menurut gambar berikut ini :
Ic
Ic
Ic
Ic = I L
2Ic
3
I2
2Ic - I
2Ic - IL
2Ic - I
2Ic
2Ic
(a)
Ic
(b)
Ic
Ic
Ic
3
Ic
Ic
Ic
Ic
2
Ic
1
I1
2I1 - Ic
2Ic
2Ic
(c)
(d)
Ic
Ic
Ic
Ic
2Ic
3
2Ic
(e)
Gambar 2.15 Ilustrasi proses Komutasi
Gambar (a) sikat tepat pada cincin komutator 1, kumparan 1 melalukan arus Ic
dari kiri ke kanan. Sikat melalukan arus 2Ic. arah rotasi jangkar ditentukan dari kiri ke
kanan.Gambar (b) begitu sikat menyentuh segmen 2, kumparan 1 menjadi short
circuit dan arus yang dilalukannya mulai berkurang dari arus segmen ke sikat. Misal :
22
I2, maka arus kumparan 1 adalah Ic I2 dari kiri ke kanan. Segmen 1 melalukan arus
(2Ic I2) ke sikat sehingga arus keluar kembali dari 2 Ic
Gambar (c) jika daerah kontak pada sikat karbon membagi arus sehingga I2
naik, dan 2Ic I2 turun secara linear, maka bila sikat membagi daerah kontak sama
besar pada segmen 1 dan 2 sehingga setiap segmen melalukan arus Ic ke sikat dan
kumparan 1 tidak melakukan arus.
Gambar (d) kemudian daerah kontak antara segmen 1 dan sikat semakin kecil,
sehingga arus yang dilalukan segmen 1 dai Ic berkurang menjadi I1 (dimisalkan).
Sekarang kumparan 1 melalukan arus Ic I1 dari kanan ke kiri
Gambar (e) jika sikat melepaskan kontaknya pada segmen 1 dan tepat berada pada
segmen 2 kumparan 1 tidak terhubung singkat lagi dan kembali melalukan arus dari
kanan ke kiri.
Dari keterangan keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
walaupun letak posisi sikat mengalami perubahan pada waktu tertentu akan tetapi
besarnya arus yang melalui sikat tidak akan mengalami perubahan, sehinnga
dihasilkanlah bentuk gelombang seperti berikut ini :
E
Emax
wt
23
If
IL
If
+
+
-
Rf
IL
+
Rf
24
IL
Rs
IL
If
Rs
Rf
IL
Rs
Rf
G
-
Gambar 2.17 Gambar rangkaian ekivalen jenis jenis generator arus searah
25
1) Rugi-Rugi Tembaga
Rugi-rugi tembaga adalah rugi-rugi daya yang terjadi di dalam
kumparan medan dan kumparan jangkar generator pada saat dibebani. Karena
kawat tembaga kedua kumparan tersebut memiliki nilai resistansi Rf dan Ra,
maka jika mengalir arus DC sebesar If dan Ia akan menyebabkan kerugian
berupa panas, yang dapat dihitung dengan persamaan :
Pa= Ia2Ra.......(2.19)
Pf = If2Rf.......(2.20)
Di mana : Pa = rugi tembaga kumparan jangkar
Pf = rugi tembaga kumparan medan
Ia = arus jangkar
Ra = resistansi jangkar
If = arus medan
Rf = resistansi medan
26
27
Watt..(2.22)
Dimana :
Ph = rugi hysteresis
B max = rapat fluks maksimum di dalam jangkar
f
nP
dimana n dalam rpm dan P = jumlah kutub
120
28
resistansi inti sebesar mungkin dengan merancang suatu inti yang tipis,
berupa lembaran-lembaran besi bulat yang disebut laminasi-laminasi
Besarnya rugi arus pusar dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
Pe = KeB 2max f2t2V
Watt.......(2.23)
Dimana :
Pe = Rugi arus pusar
29
30
B = .H .( 2.24 )
Fluksi
sisa
31