Bab V
Bab V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Anatomi dan fisiologi sistem bilier meliputi empedu yang diproduksi oleh
sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus
hepatika kanan dan kiri, duktus hepatika menyatu untuk membentuk
duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan duktus sistikus
dari kandung empedu dan keluar dari hati sebagai duktus empedu
komunis, dan duktus empedu komunis, bersama dengan duktus pankreas.
Bermuara di duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan di kandung
empedu (Sloane, 2004).
2. Definisi cholelitiasis adalah batu empedu, biasanya dibentuk di dalam
kandung empedu dari bahan bahan padat empedu dan sangat bervariasi
dalam hal bentuk, ukuran, dan komposisinya (Baradero et al, 2008).
3. Etiologi dari cholelitiasis adalah metabolic, stasis empedu dalam vesika
felea, dan inflamasi pada system bilier (Baradero et al., 2008).
4. Manifestasi klinis dari cholelitiasis adalah menunjukkan gejala gejala
gangguan pada gastrointestinal ringan, distress epigastrik, kandung
empedu mengalami distensi dan akhirnya terinfeksi, ikterik, urine
berwarna sangat gelap dan feses warna pucat, defisiensi vitamin A D E K
(Smeltzer & Bare, 2000).
5. Patofisiologi dari cholelitiasis adalah cholelitiasis mengacu pada batu
saluran empedu yang kebanyakan terbentuk dalam kandung empedu itu
sendiri.. Manifestasi klinis batu empedu bergerak dapat menyumbat duktus
biliaris
nyeri
(kolik) dan
PTC,
(Doengoes, 2000).
cholecystogram,
CT-scan,
dan
foto
abdomen)
39
7. Penatalaksanaan
dari
cholelitiasis
meliputi
penatalaksanaan
non-