PEMBAHASAN
1. Pengertian Tarekat
Asal kata tarekat dalam bahasa Arab ialah thariqah yang berarti
jalan, keadaan, aliran, atau garis pada sesuatu. tarekat adalah jalan yang
ditempuh para sufi. Dapat pula digambarkan sebagai jalan yang
berpangkal dari syariat sebab jalan utama disebut syari, sedangkan anak
jalan disebut thariq.
Thariqat menurut para sufi adalah istilah bagi paket-paket dzikir
berdasarkan model kurikulum pembelajaran. Thariqat juga merupakan
himpunan tugas-tugas perbaikan temporal kondisional yang didasarkan
pada pokok-pokok latihan pembelajaran yang dijadikan sebagai media
untuk mencapai kesucian jiwa dan kedamaian kalbu, yaitu kesucian jiwa
dari berbagai kotoran dan penolakan terhadap penyakit-penyakit hati.
Dengan kata lain, thariqat ialah media untuk membersihkan wilayah batin
dari berbagai serangga dan pepohonan berduri yang membahayakan
pertumbuhan tanaman keimanan. Wabah yang biasa menghalangi
pertumbuhan tanaman keimanan ialah kemusyrikan, arogansi, berbangga
diri, marah, dendam, hasut, cinta dunia, kikir, ambisi harta kekayaan,
mengejar karir, riya.
Menurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata thariqah, yang
artinya jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi agar ia berada
sedekat mungkin dengan Allah. thariqah kemudian mengandung arti
organisasi. tiap tarekat mempunyai syaikh, upacara ritual, dan bentuk
dzikir sendiri.
Tasawuf secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah
dengan sedekat mungkin, melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak
ibadah. Usaha mendekatkan diri ini biasanya dilakukan di bawah
bimbingan seorang guru (syaikh). Ajaran-ajaran tasawuf yang harus
ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah itu merupakan hakikat
tarekat yang sebenarnya. dengan demikian dapat dikatakan bahwa tasawuf
adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tarekat itu adalah
cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri
kepada Allah. Gambaran ini menunjukkan bahwa tarekat adalah tasawuf
yang telah berkembang dengan beberapa variasi tertentu, sesuai dengan
spesifikasi yang telah diberikan guru kepada muridnya. Atau dengan kata
lain bahwa tasawuf dalah usaha mendekatkan diri kepada Allah secara
individu sedangkan tarekat adalah lebih pada cara mendekatkan diri pada
Allah secara organisasi yang di sana ada murid dan mursyid.
Tarekat (thariqah) itu pada dasarnya tak terbatas jumlahnya, karena
setiap manusia semestinya harus mencari dan merintis jalannya sendiri,
sesuai dengan bakat dan kemampuan ataupun taraf kebersihan hati mereka
masing-masing. Dala kitab Makripat gubahan Ihsanuddin dinukil
ungkapan para sufi Jalan-jalan menuju Tuhan itu sebanyak bilangan
bintang di langit, atau sebanyak bilangan nafas manusia. Walaupun jalan
menuju Allah beraneka ragam, tak ada hingganya, namun seperti telah
disinggung dan diringkaskan oleh al-Ghazali terdiri dari tiga langkah,
yaitu penyucian hati, konsentrasi dalam dzikir pada Allah, dan fana fi
Ilah.
2. Tujuan Tarekat
Secara umum, tujuan terpenting dari sufi adalah agar berada
sedekat mungkin dengan Allah. Akan tetapi apabila diperhatikan
karakteristik tasawuf secara umum, terlihat adanya tiga sasaran yaitu :
1. Bertujuan untuk pembinaan aspek moral. Aspek ini meliputi
mewujudkan kestabilan jiwa yang berkeseimbangan, penguasaan dan
pengendalian hawa nafsu sehingga manusia konsisten dan komitmen
hanya kepada keluhuran moral. Tasawuf yang bertujuan moralitas ini,
pada umumnya bersifat praktis.
2. Untuk marifatullah melalui penyingkapan langsung atau metode alkasyf al-hijab. Tasawuf jenis ini sudah bersifat teoritis dengan
seperangkat ketentuan khusus yang diformulasikan secara sistematis
analitis.
3. Membahas bagaimana system pengenalan dan pendekatan diri kepada
Allah secara mistis filosofis, pengkajian garis hubungan antara Tuhan
dinisbatkan
(digolongkan)
kepada
penciptanya, Syaikh Abu Hasan Ali bin al Sahrawardi yang wafat pada
tahun 638 H. pengikutnya paling banyak adalah di Afrika.
10. Ahmadiyah
Tarekat Ahmadiyah yang diciptakan oleh Syaikh Ahmad Badawi,
wafat pada tahun 675 H. pengikutnya yang terbanyak di daerah
Maroko.
11. Maulawiyah
Tarekat Maulawiyah dinisbatkan kepada pendirinya, yaitu Syaikh
Maulana Jalaluddin Ar-Rumi, meninggal pada tahun 672 H.
pengikutnya yang terbanyak di daerah Turki dan Turkistan.
12. Hadadiyah
Tarekat Hadadiyah yang dinisbatkan (digolongkan) kepada
pendirinya, yaitu Syaikh Abdullah Baalawy al-Hadad al-Hamdany,
tidak
dibandingkan
seberapa
besar
dengan
tarekat
pengaruh
Qadiriyah
dan
pengikutnya
dan
bila
Naqsabandiyah.