Anda di halaman 1dari 8

SABUN

Pengertian Sabun
Menurut cara pembuatan dan bahan pembuatan, sabun didefinisikan sebagai garam alkali dari
rantai panjang trigliserida (asam lemak). Reaksi yang digunakan dalam pembuatan sabun
adalah saponifikasi. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa bahan dasar sabun adalah
asam lemak dan alkali. Kedua bahan tersebut direaksikan sehingga membentuk garam
(padatan). Pada awalnya alkali yang digunakan adalah sodium hidroksida dan sabun yang
terbentuk adalah sabun padat. Namun belakangan digunakan alkali lain yaitu kalium
hidroksida (KOH) sehingga sabun yang dihasilkan berbentuk cair. Namun seiring
perkembangan jaman, sabun dasar jarang digunakan. Sebagai gantinya digunakan turunan
dari sabun dasar berupa surfaktan (bahan aktif permukaan). Surfaktan dipandang lebih praktis
dalam aplikasi pembuatan pembersih termasuk sabun, terutama deterjen.
Sabun adalah salah satu produk yang sangat penting serta diperlukan pada kehidupan seharihari. Sabun juga mempunyai pengertian sebagai bahan pembersih yang dapat digunakan
dengan air untuk membersihkan serta mencuci pada setiap hari. Pada dasarnya sabun terbuat
dari bahan dasar dari lemak (fatty acid) serta basa kuat yang melalui proses uji kimia yang
biasanya disebut reaksi substitusi. Reaksi substitusi ini merupakan sebuah reaksi atom/gugus
atom, secara khusus reaksi dari substitusi pada proses pembuatan sabun ini di sebut Reaksi
saponifikasi atau yang biasa disebut penyabunan. Sabun merupakan salah satu kelengkapan
mandi yang harus ada di dalam kamar mandi. Hampir setiap orang mempunyai sabun mandi
dirumahnya masing-masing dan hampir semua orang bisa dipastikan selalu menggunakan
sabun mandi ketika ia mandi.

2. Sejarah Sabun.
Sabun yang berasal dari bahasa India/Hindi adalah surfaktan yang digunakan dengan air
untuk mencuci dan membersihkan.
Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk
umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana
publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel
dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih.
Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu
mencuci atau membersihkan.
Banyak sabun campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan
dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium
hidroksida) pada suhu 80100 C melalui suatu proses yang dikenal dengansaponifikasi.
Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara
tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan,
atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

2. Macam-macam Sabun
Berikut adalah contoh bermacam-macam yaitu:
a. Batang (cetakan padat)
Merupakan bentuk umum dari sabun. Produk sabun batang ini, sebagai contohnya adalah
sabun mandi bagi tubuh kita yang sehari-hari kita gunakan.
b. Cair
Sabun berbentuk cair ini contohnya adalah sabun untuk suci tangan, sabun cair untuk anakanak, sabun untuk mencuci piring, dll.
c. Busa(foam)
Sabun ini berbentuk busa biasanya digunakan untuk produk-produk sabun untuk kebersihan
wajah.
d. Gel atau Krim
Sabun ini berbentuk gel atau pasta. Sebagai contohnya sabun untuk mencuci muka, sabun
colek untuk mencuci peralatan dapur dan pakaian.
e. Serbuk
Bentuk sabun serbuk ini yang biasa kita jumpai adalah Detergen. Detergen memiliki fungsi
dan mekanisme kerja yang sama dengan sabun, tetapi memiliki struktur yang berbeda.
Detergen dibuat dengan bahan baku asam benzene sulfonat (ABS). Banyak digunakan
sebagai pembersih pakaian.

3. Bahan-bahan Pembuatan Sabun


Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk membuat sabun. Meskipun
demikian, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih bahan mentah untuk
membuat sabun. Beberapa bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan sabun antara lain:
a. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa
Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air
minum, sabun dan deterjen.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Ia bersifat lembap
cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air
dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air
bereaksi secara eksotermis. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan
NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil

eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda
kuning pada kain dan kertas.
b. Minyak Zaitun (Minyak Olive)
Minyak zaitun atau minyak Olive adalah minyak yang didapat dari buah zaitun (Olea
europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania. Minyak zaitun berasal dari pohon zaitun
yang tumbuh lambat, memiliki batang keriput dan abu-abu ramping dengan cabang pecahpecah. Pohon zaitun bisa tumbuh hingga 50 meter di habitat alami mereka dan hidup selama
lebih dari 500 tahun. Buah ini memiliki bentuk bulat gemuk dengan warna hijau ketika
mentah dan berubah menjadi kekuning-kuningan ketika sudah mulai masak. Minyak dapat
digunakan untuk memasak, kosmetik, obat herbal, dan sabun, dan juga sebagai bahan bakar
untuk lampu minyak. Manfaat minyak zaitun sangat banyak bagi kesehatan karena
mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol).

4. Langkah-langkah Membuat Sabun


a. Alat
Berikut adalah alat-alat yang dibutuhkan :
1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun.
4. Botol plastik - Untuk wadah air.
5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram).
6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH.
7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan
mengaduknya.
8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan
air.
9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan.
12. Cetakan - untuk mencetak sabun cetakan sesuai selera anda.
13. Blender dengan tutupnya.
14. Kain - Untuk menutup blender.
b. Bahan
Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Minyak atau Lemak Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun.
Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak
Jagung, Minyak Kedelai
2. NaOH / KOH Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan
kimia, ambil yang teknis saja.
3. Air Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak
bagus, banyak mengandung mineral.
4. Essential dan Fragrance Oils Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya.
5. Pewarna Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
6. Zat Aditif Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat
trace.

4. Cara Membuat
- Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air
sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex
atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH
ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan
berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan
sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
- Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak
Kedelai...) sesuai dengan Resep.
- Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender. Hati-hati dalam menuangkan
larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.
- Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses
pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan
blender dan periksa sabun untuk melihat tahap trace. Trace adalah kondisi dimana sabun
sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika
campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik
bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan trace.
- Pada saat trace tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk
beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.
- Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun
dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong
sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.
- Natrium Hydroxide (NaOH) / Sodium Hydroxide / lye / caustic soda / soda api merupakan
bahan utama selain minyak dalam pembuatan sabun. Melalui reaksi kimia, NaOH mengubah
minyak atau lemak menjadi sabun. Selain itu NaOH juga diperlukan untuk membuat sampo
dan body lotion.
- Dalam membuat larutan alkali (air + NaOH) ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain :
- Gunakan baju lengan panjang, kaca mata pelindung, masker dan sarung tangan karet.
Prinsip kehati hatian sangat diperlukan karena cairan ini bisa mengakibatkan kebutaan
apabila terkena mata, atau mengakibatkan rasa terbakar apabila mengenai kulit. Sediakan
pula cairan cuka, hal ini untuk mengantisipasi apabila kulit terkena cairan alkali.
- Lakukan di ruangan terbuka, misalnya di taman atau di tempat yang mempunyai udara
bebas. Jangan menghirup udara yang keluar dari larutan ini.

- Selalu memasukkan NaOH ke dalam air (dengan pelan) dan bukan sebaliknya. Jika Anda
melakukan sebaliknya, akan mengakibatkan letupan yang sangat berbahaya bagi kulit dan
mata.
- Jauhkan dari jangkauan anak anak / tidak melibatkan anak anak sama sekali.

5. Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3)


Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) dalam proses membuat sabun ada beberapa teknik
pembuatan yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Hot Process (Pemanasan)
Pada dasarnya proses membuat sabun dengan metode pemanasan membutuhkan ketepatan
dalam mempersiapkan semua hal. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa semua hal
telah siap, antara lain alat-alat seperti sendok, wadah, cetakan, pisau, timbangan, dan lainlain. Jangan lupa untuk mempersiapkan juga perlengkapan keselamatan seperti sarung
tangan, masker, alas meja dan alat lainnya yang sekiranya diperlukan.
Perlu diingat bahwa bahan-bahan sabun harus diukur sesuai dengan resepnya. Kemudian
anda dapat menimbang kaustik soda kemudian menuangkannya ke air dan mengaduknya
hingga benar-benar larut. Yang harus dilakukan selanjutnya adalah memasukkan kaustik
sodanya ke dalam air dan bukan sebaliknya.
Masukkan minyak yang telah ditimbang ke dalam panci dan lelehkan. Setelah minyak
meleleh, tuangkan larutan kaustik soda ke dalam panci minyak dan aduk terus. Cara
mengaduk campuran ini harus selalu stabil sampai berubah jadi keruh, berwarna krem dan
mengental. Jika sudah mengental, tutup pancinya dan kemudian panaskan sebentar. Pastikan
bahwa sabun telah berubah warna menjadi bening dan ini menandakan bahwa campuran ini
sudah siap untuk diolah.
Anda bisa menambahkan pewangi dan warna ke dalam larutan sabun ini. Lalu tambahkan
minyak esensial sesuai selera anda. Dalam tahapan ini, Anda harus mengerjakannya secepat
mungkin untuk mencegah larutan sabun mengeras. Jika sudah mengeras, nantinya akan sulit
untuk dituangkan ke dalam cetakan. Setelah larutan masuk ke dalam cetakan, Anda harus
mengetuk cetakan selama beberapa kali sampai udara yang terperangkap di dalamnya bisa
keluar. Dinginkan beberapa saat dan kemudian keluarkan dari cetakan.
2. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Cold Process (Pendinginan)
Untuk membuat sabun mandi dengan metode ini, tentunya Anda tidak akan memerlukan
kompor seperti halnya dalam tehnik hot process. Karena pada dasarnya proses pembuatan
sabun mandi dapat dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan dalam suhu ruangan.
- Pertama, takar semua bahan sesuai dengan resep sabun yang akan dibuat. Kemudian
siapkan wadah cetakan sabun, apabila bentuknya kotak maka Anda bisa gunakan alat yang
bisa dibuat sendiri. Dan jika bentuk sabun bulat, Anda bisa menggunakan pipa PVC dengan
ukuran 2 dim. Kemudian pipa sebaiknya disemprot dulu dengan alcohol atau minyak.
- Langkah selanjutnya adalah dengan memasukkan kaustik soda ke dalam air secara bertahap
sambil terus diaduk. Jangan lupa untuk mengukur suhunya dengan menggunakan termometer.
Masukkan juga beberapa minyak yang akan digunakan ke dalam satu wadah. Jika suhu
larutan kaustik soda sudah mencapai 50 derajat, masukkan ke dalam wadah yang berisi
minyak sambil terus diaduk. Selama proses pengadukan sampai mengental, masukkan bahan
tambahan seperti coklat, susu, strawberry sesuai dengan keinginan Anda ke dalam larutan
sambil terus diaduk.

- Lalu masukkan bahan pewangi yang Anda inginkan secara bertahap kedalam larutan, jika
sudah mulai mengental tuangkan ke dalam cetakan. Tutup cetakan dengan handuk atau kain
dan diamkan selama 24 - 28 jam. Setelah 24 jam atau lebih, Anda bisa mengeluarkan dari
cetakan dan potong sabun yang sudah jadi tersebut sesuai dengan ukuran yang Anda
inginkan.
6. Tehnik Pembuatan Sabun dengan Metode Melt and Pour (Melelehkan dan
Menuangkan)
Pada dasarnya, semua sabun bisa dikategorikan sebagai sabun Gliserin atau sering disebut
juga sabun bening, Kandungan Gliserin pada sabun berkhasiat melembabkan kulit dan jika
anda membasuh tangan dengan sabun gliserin, maka akan tersisa lapisan tipis gliserin yang
memberi kelembaban di kulit.
Sabun dasar yang bening ini dapat dibeli dalam bentuk balok besar yang kemudian dapat
Anda lelehkan, warnai, diberi pewangi dan dicetak. Cara pembuatan sabun yang satu ini
terbilang sangat mudah dilakukan karena tidak memerlukan perlengkapan keselamatan,
bahkan anak kecil pun dapat mengerjakannya tanpa ada resiko apapun.
Sumber: http://www.asuhankakseto.cf/2012/03/cara-membuat-sabun.html

Anda mungkin juga menyukai