Anda di halaman 1dari 10

51

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian yang berjudul Hubungan Kejadian Anemia
Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah (Fe) Pada Ibu
Hamil Trimester II & III Di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten
Cianjur Tahun 2015 yang telah dilakukan terhadap 54 ibu hamil trimester II
& III melalui analisa univariat dan bivariat.
1. Analisis Univariat
a. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester II dan III
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester II & III di Desa Cintaasih Kecamatan
Gekbrong Kabupaten Cianjur Tahun 2015.
Kejadian Anemia

Frekuensi

Anemia

32

59.3

Tidak Anemia

22

40.7

Total

54

100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2015


Berdasarkan tabel 4.1 di atas didapatkan hasil penelitian
bahwa di Desa Cintaasih lebih dari setengahnya ibu hamil trimester
II & III mengalami anemia sebanyak 32 orang (59.3%), dan kurang
dari setengahnya tidak mengalami anemia sebanyak 22 orang
(40.7%).

b. Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah pada Ibu Hamil


Trimester II & III

52

Tabel

4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Mengkonsumsi


Tablet Penambah Darah pada Ibu Hamil Trimester II & III
di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten
Cianjur Tahun 2015.
Kepatuhan

Frekuensi

Tidak Patuh
Patuh
Total

29
25
54

53.7
46.3
100.0

Sumber: Hasil Penelitian 2015


Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan hasil penelitian
bahwa di Desa Cintaasih lebih dari setengah ibu hamil trimester II &
III tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet penambah darah yaitu
sebanyak 29 orang (53.7%) dan kurang dari setengahya ibu hamil
patuh dalam mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe) sebanyak
25 orang (46.3%).
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.3 Hubungan Kejadian Anemia Dengan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah (Fe) Pada Ibu
Hamil Trimester II & III Di Desa Cintaasih Kecamatan
Gekbrong Kabupaten Cianjur Tahun 2015

Kejadian Anemia
Tidak Anemia
Anemia

Kepatuhan
Tidak Patuh
Patuh
F
%
F
%
6
27.3
16
72.7
23
71.9
9
28.1

Total
29
53.7
Sumber: Hasil Penelitian 2015

25

46.3

Total
F
%
22
100
32
100
54

OR
(CI 95%)

p-Value

6.815

0,003

(95%CI:2.024-22.949)

100

Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis hubungan antara kejadian


anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe)
di peroleh bahwa dari 32 ibu yang mengalami anemia ada sebanyak 23
(71,9%) ibu tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet penambah darah
(Fe), sedangkan ddari 22 ibu hamil trimester II dan III yang tidak

53

mengalami

anemia,

ada

16

(72,7%)

ibu

yang

patuh

dalam

mengkonsumsi tablet panambah darah (Fe).


Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0.003 maka dapat
disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian anemia antara ibu yang
patuh dengan ibu yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet
penambah darah (Fe). Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR= 6,815
artinya ibu yang tidak patuh mengkonsumsi tablet penambah darah
mempunyai risiko 6,8 kali lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan
dengan ibu yang patuh dalam mengkonsumsi tablet penambah darah
(Fe).
B. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian Hubungan Kejadian Anemia
Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah (Fe) Pada Ibu
Hamil Trimester II & III Di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten
Cianjur Tahun 2015, maka penulis akan membahas hasil yang didapatkan
sebagai berikut :
1. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester II & III di Desa Cintaasih
Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Tahun 2015
Hasil penelitian menunjukan lebih dari setengahnya ibu hamil
trimester II & III mengalami anemia sebanyak 32 orang (59.3%) dan
kurang dari setengahya ibu hamil patuh dalam mengkonsumsi tablet
Fe sebanyak 25 orang (46.3%).
Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan
kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan pada
trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 g/dl selama masa post partum
dan trimester 2. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya

54

sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma


sehingga terjadi pengenceran darah.
Hemodilusi atau pengenceran darah disebabkan volume darah
yang semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar dari pada
pertumbuhan sel darah. Masa puncak terjadi pada umur kehamilan 32
minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25-30%, sedangkan
sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah 30%
bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada umur kehamilan
16 minggu. Namun, pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
dengan anemia fisiologis (Saminem, 2009:4).
Menurut Rustam (1998), penyebab sebagian besar anemia di
Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin disebut anemia defisiensi besi. Anemia pada
ibu hamil membawa akibat dan komplikasi yang berisiko tinggi untuk
terjadinya keguguran, perdarahan, BBLR, atonia uteri, inersia uteri,
retensio plasenta.
Untuk mencegah dan mengobati anemia, maka penentuan
factor-faktor penyebab sangat diperlukan. Jika penyebabnya adalah
masalah nutrisi, penilaian status gizi dibutuhkan untuk mengidentifikasi
nutrient yang berperan dalam kasus anemia. Anemia gizi dapat
disebabkan oleh berbagai macam nutrient penting pada pembentukan
Hb (Syafiq, Ahmad,. dkk. 2008:215).
Suplementasi tablet besi merupakan salah satu cara yang
bermanfaat dalam mengatasi anemia. Di Indonesia, suplementasi besi
sudah lama diberikan secara rutin pada Ibu hamil di Puskesmas dan

55

Posyandu, menggunakan tablet yang mengandung 60 mg/hari dapat


menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan. Sejauh ini hasil yang
dicapai belum menggembirakan, terbukti dari prevalensi anemia pada
Ibu hamil yang masih tinggi baik di tingkat nasional maupun di tingkat
jawa tengah (Prawirohardjo, 2002).
Masih adanya kasus anemia pada ibu hamil dapat disebabkan
karena ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe selama
kehamilan dan kurangnya pengetahuan tentang manfaat tablet
penambah darah (Fe). Konsumsi tablet Fe tidak teratur dapat
menyebabkan ibu hamil kekurangan zat besi yang berhubungan
dengan anemia pada ibu hamil . Anemia kehamilan dapat disebabkan
oleh beberapa hal salah satunya adalah kurangnya konsumsi zat besi
selama masa kehamilan. Kurang zat besi menurut Wiknjosastro (2005)
dalam Hidayah W & Anasari T, dapat disebabkan oleh kurang
masuknya unsur besi dalam makanan, gangguan resorpsi atau karena
terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari dalam tubuh
Kekurangan zat besi akan menghambat pembentukan hemoglobin
yang berakibat pada terhambatnya pembentukan sel darah merah.
Ibu hamil perlu melakukan pengukuran kadar Hb untuk
memantau kondisi ibu sehingga jika kadar Hb ibu hamil trimester I & III
kurang dari 11 gr/dl dan kurang dari 10 gr/dl ibu hamil trimester II,
dapat segera dilakukan penanganan seperti menambah konsumsi
2.

makanan dan minuman yang banyak mengandung zat besi.


Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah pada Ibu Hamil
Trimester II & III di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten
Cianjur Tahun 2015.

56

Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah ibu hamil


trimester II & III tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet penambah
darah yaitu sebanyak 29 orang (53.7%) dan kurang dari setengahya
ibu hamil patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 25 orang
(46.3%).
Kata kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat,
suka menurut dan berdisiplin (kamus besar bahasa Indonesia, 1995).
Menurut Arisman (2004) dalam Hidayah & Anasari (2012), mengartikan
kepatuhan

adalah

sebagai

tingkat

pasien

melaksanakan

cara

pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau oleh


orang lain. Kepatuhan dalam penelitian ini menunjuk pada kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi (Fe).
Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan
ibu

hamil

melaksanakan

anjuran

petugas

kesehatan

untuk

mengkonsumsi tablet zat besi. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat


besi di ukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan
cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari.
Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu
upaya

penting

dalam

mencegah

dan

menanggulangi

anemia,

khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan


cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat
yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Afnita,
2004). Ketidak patuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat
memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena anemia.

57

Hal tersebut dapat dipengaruhi pengetahuan ibu hamil yang


kurang tentang tablet Fe. Pengetahuan tersebut menghasilkan
kesadaran bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur
selama kehamilannya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, artinya
mengingat, mengerti sesudah melihat. Jadi pengetahuan adalah hasil
dari sesuatu setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2002).
Dalam pengisian kuesioner tentang kepatuhan mengkonsumsi
tablet penambah darah pada ibu hamil trimester II & III banyak ibu
yang menjawab salah pada kuesioner no 8, 13, dan 14. Hal ini
disebabkan kurangnya pemahaman ibu tentang cara mengkomsumsi
tablet penambah darah (Fe) yang baik dan benar.
Adapun ibu yang patuh mengkonsumsi tablet Fe jumlahnya
lebih sedikit dibandingkan dengan yang

tidak patuh. Hal tersebut

dapat dipengaruhi oleh efek samping yang kurang nyaman dirasakan


oleh ibu ketika mengkonsumsi tablet Fe, seperti mual, muntah, dan
3.

nyeri ulu hati.


Hubungan Kejadian Anemia Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet
Penambah Darah (Fe) Pada Ibu Hamil Trimester II & III Di Desa
Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Tahun 2015
Berdasarkan hasil uji Chi-square tentang hubungan kejadian
anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet penambah darah di
Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Tahun 2015,
dengan hasil P-value = 0,003 < ( = 0,05), maka keputusan ujinya H0

58

ditolak, yang berarti ada hubungan antara kejadian anemia dengan


kepatuhan mengkonsumsi tablet penambah darah di Desa Cintaasih
Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Tahun 2015.
Adanya hubungan tersebut sejalan dengan pendapat (Hidayat,
2012)

bahwa

ada

hubungan

antara

kepatuhan

ibu

hamil

mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia. Artinya semakin


baik kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe maka semakin
rendah resiko ibu mengalami anemia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian anemia adalah
asupan fe yang tidak memadai. Hanya sekitar 25% WUS memenuhi
kebutuhan Fe sesuai AKG (26 mikrogram/hari). Secara rata-rata
wanita mengkonsumsi 6,5 g Fe per hari melalui diet makanan.
Kecukupan intake Fe tidak hanya dipenuhi dari konsumsi makanan
smber Fe (daging dapi, ayam, ikan, telur, dll), tetapi dipengaruhi oleh
perubahan fisiologis tubuh seperti hamil an menyusui sehingga
meningkatkan kebutuhn Fe bagi tubuh, tipe Fe yang dikonsumsi, dan
factor diet yang mempercepat (enhancer) dan menghambat (inhibitor)
penyerapan Fe. Jenis Fe yang dikonsumsi jauh lebih penting dari pada
jummlah Fe yang di makan (Syafiq, Ahmad,. dkk. 2008).
Suplementasi tablet besi merupakan salah satu cara yang
bermanfaat dalam mengatasi anemia. Di Indonesia, suplementasi besi
sudah lama diberikan secara rutin pada Ibu hamil di Puskesmas dan
Posyandu, menggunakan tablet yang mengandung 60 mg/hari dapat
menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan. Sejauh ini hasil yang
dicapai belum menggembirakan, terbukti dari prevalensi anemia pada

59

Ibu hamil yang masih tinggi baik di tingkat nasional maupun di tingkat
jawa tengah (Prawirohardjo, 2002).
Kepatuhan (compliance) menurut santoso adalah tingkat
pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan
dokter atau oleh orang lain dan menurut Sacket adalah tingkah
perilaku penderita dalam mengambil suatu tindakan untuk pengobatan,
misalnya dalam melakukan diet dan menentukan kebiasaan hidup
sehat dan ketepatan berobat. Dalam bidang pengobatan seseorang
dikatakan tidak patuh apabila orang tersebut melalaikan kewajiban
untuk berobat sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan
terhalangnya kesembuhan (Bascom, 2011 dalam Febriana 2012).
Menurut Never (2002) dalam Hidayah, W. & Anasari, T.(2012)
faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet
zat besi yaitu :
a.

Pengetahuan
Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan manfaat dari
zat besi didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu
ibu

hamil

tersebut

melakukan

pemeriksaan

ANC.

Tingkat

pengetahuan ibu juga mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam


mengkonsumsi tablet zat besi.
b.

Tingkat Pendidikan
Latar

belakang

pendidikan

ibu

hamil

juga

sangat

berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat


besi.
c.

Pemeriksaan ANC

60

Pemeriksaan ANC mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu


hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, karena dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan ibu hamil akan mendapat informasi
tentang pentingnya tablet Fe bagi kehamilannya (Hidayah, W. &
Anasari, T.2012).
Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah
satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia,
khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan
cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat
yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Afnita,
2004). Ketidak patuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat
memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena anemia

Anda mungkin juga menyukai