Anda di halaman 1dari 15

Penjernih Air

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi


membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini
mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan
banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah
menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi
kadarnya agar air menjadi becomes layak untuk penggunaan
akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke
lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan
dampak yang buruk atas lingkungan.

1)

Penyaringan

Penyaringan atau filtrasi merupakan proses


pemisahan padatan yang terlarut di dalam air.
Pada proses ini, filter berperan memisahkan air
dari partikel-partikel padatan. Bahan padatan yang
disaring untuk dipisahkan dari air antara lain kayu,
daun, pasir, dan lumpur

2)

Pengendapan

Pengendapan bertujuan untuk memisahkan air dan


partikel-partikel padat yang terdapat di dalam air
dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Benda atau
padatan yang berat jenisnya lebih besar daripada
air akan mengendap di dasar bak pengendapan.

3)

Absorbsi

Absorbsi merupakan peristiwa penyerapan bahanbahan tertentu yang terlarut di dalam air. Bahan
yang digunakan untuk menyerap disebut absorben.
Absorben inilah yang akan digunakan sebagai
filter. Umumnya absorben yang digunakan adalah
karbon aktif. Contoh: arang batok kelapa dan batu
bara.

4)

Adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses penangkapan


ion-ion yang terdapat di dalam air. Zat
penangkapan ion disebut sebagai adsorben.
Adsorben yang biasa digunakan dalam
proses adsorpsi adalah zeolite dan resin.
Cara Penjernihan Air
Berikut beberapa cara lain untuk mengurangi bahaya
pencemaran air baik secara biologis maupun kimiawi:

1. Penyaringan dan perebusan

Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan
direbus hingga mendidih setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat
membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air. Proses
penyaringan ini juga menghilangkan karbon dioksida dan
pengendapan kalsium karbonat.

PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA


PENYARINGAN I
1.

PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan
pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci
dan
sebagiannya
harus
diperhatikan.
Cara
penjernihan air perlu diketahui karena semakin
banyak sumber air yang tercemar limbah rumah
tangga
maupun
limbah
industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun
kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang
disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan
alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain
batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang
sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji
kelor dan lain-lain.

2. URAIAN

SINGKAT

Penjernihan
air
minum
secara
sederhana
ini
merupakan penjernihan air dengan cara penyaringan.
Bahan penyaringan yang digunakan adalah pasir dan
tempurung kelapa.

3.

BAHAN DAN PERALATAN


1. 2 (dua) Drum ijuk

2. Pipa PVC dengan diameter inci


3. Kran air
4. Pasir
5. Kerikil
6. Potongan bata cat
7. Gergaji
8. Parang
9. Besi

4.

10.

Bor

11.

Kuas

12.

Ember

13.

Cangkul

PEMBUATAN
1. Membuat pipa penyaringan lihat Gambar 1. :
a. Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan
panjang 35 cm.
b. Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm.
c. Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut
dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan tali
plastik
d.

Salah satu ujung pipa dibuat ulir.

Gambar 1. Pipa Penyaring

2. Pemasangan pipa penyaring (lihat Gambar 2.).


Pipa penyaring dipasang pada drum
pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10
cm dari dasar drum.
3. Membuat drum pengendapan (lihat Gambar 2 dan
3)
a. Buat lubang dengan bor besi 10 cm dari
dasar pada dinding drum untuk pipa
penyaring.
b. Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut
pada soket yang sudah tersedia (lihat
keterangan No. 2)
c. Pasang kran

d.

Buat lubang pada dasar drum dengan tutup.

Gambar 2. Pemasangan Pipa Penyaring

4. Membuat drum penyaring (lihat Gambar 2 dan 3)


a. Buat lubang untuk pemasangan pipa
penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar
drum.
b. Isi drum berturut-turut dengan krikil setebal
20 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm
dan potongan bata 10 cm.
5. Penyusunan drum endapan dan penyaringan
(lihat Gambar 3)
a. Drum pengendapan dan penyaringan
disusun bertingkat.
b. Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam
drum pengendapan

c. Setelah 30 menit air dari drum pengendapan


dialirkan ke dalam drum penyaringan.
d. Aliran air yang keluar dari drum penyaringan
disesuaikan dengan masukan dari drum
pengendapan.

Gambar 3. Cara Kerja Penyaring Air

5. KEUNTUNGAN

1. Air hasil penyaringan cukup bersih untuk


keperluan rumah tangga.
2. Membuatnya cukup mudah dan sederhana
pemeliharaannya.
3. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan
di daerah pedesaan.
6. KERUGIAN
1. Pemeliharaan memerlukan ketelitian dan cukup
memakan waktu seperti :
a. Drum pengendapan dan drum penyaring
harus dibersihkan, jika aliran air yang keluar
kurang lancar. Ijuk, kerikil, potongan bata,
pasir dicuci bersih, kemudian dijemur sampai
kering.
b. Arang tempurung biasanya paling lama 3
bulan sekali harus diganti dengan yang baru.
c. Tidak bisa digunakan untuk menyaring air
yang mengandung bahan-bahan kimia
seperti air buangan dari pabrik, karena cara
ini hanya untuk menyaring air keruh, tapi
bukan menyaring air yang mengandung zat
kimia tertentu.
Untuk keperluan air minum harus dimasak
terlebih dahulu sampai mendidih.

Teknik Pembuatan Alat Penjernih Air


dengan Bahan Alami

Teknik yang digunakan dalam pembuatan


penjerni air dengan bahan alami adalah
sebagai berikut.

1. Memotong
Membagi bahan yang akan digunakan sesuai
ukuran bahan. Bahan yang berbeda akan
menentukan jenis alat pemotong yang
berbeda pula. Misalnya: memotong kawat
menggunakan
tang
potong,
sedangkan
memotong kayu menggunakan gergaji.
2. Melubangi
Membuat lubang pada bahan sesuai ukuran.

3. Mengelam
Menempelkan beberapa bahan sehingga
menjadi kesatuan dengan bahan perekat
atau lem.
4. Mengikat
Menempelkan beberapa bahan menjadi satu
kesatuan dengan alat tali. Biasanya benda
tersebut cukup besar ata dalam penempelan
tidak dapat menggunakan lem.
Penyaringan air secara alami

Membuat perjernih air dengan bahan


buatan

1. Pendahuluan
Sebelumnya telah kita pelajari tentang perjernih
air dengan bahan alami, kali ini kita akan
mempelajari penjernih air dengan bahan buatan.

2. Mengenal jenis-jenis
bahan buatan

penjernih

air

dai

a. Bahan dan alat penjernih air dengan bahan


buatan
Klorin tablet digunakan untuk membunuh
kuman, virus, dan bakteri yang hidup di
air
Pasir aktif biasanya berwarna hitam dan
digunakan untuk menyaring air sumur bor
dan sejenisnya.
Resin softener berguna untuk menurunkan
kandungan kapur dalam air.
Resin Kation biasa digunakan untuk industri
air minum, baik usaha air minum isi ulang
maupun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan
(PAMDK).
Pasir zeolit berfungsi untuk penyaringan
air dan mampu menambah oksigen dalam
air.
Pasir
mangan
berwarna
merah
dan
digunakan untuk menurunkan kadar zat
besi atau logam berat dalam air.
Pasir silica digunakan untuk menyaring
lumpur, tanah,, dan partikel besar atau
kecil dalam air dan biasa digunakan untuk
penyaringan tahap awal.
Karbon Aktif atau arang aktif adalah jenis
karbon yang memiliki luas permukaan yang
besar sehingga dapat menyerap kotoran
dalam air.

2. Teknik Pembuatan
dengan Bahan Buatan

Alat

Penjernih

Air

Teknik
yang
digunakan
dalam
pembuatan
penjernih air dengan bahan buatan sama seperti
teknik pembuatan penjernih air dengan bahan
alam, yaitu:
a. Memotong
b. Melubangi
c. Mengelem
d. Mengikat

3. Prosedur Pembuatan Alat Penjernih Air


dengan Bahan Buatan
Penjernih air dengan bahan buatan biasanya
digunakan pada daerah yang memiliki tingkat
kekotoran air yang cukup tinggi. Prosedur ini
biasanya banyak digunakan di perusahaan atau
pabrik yang membutuhkan banyak air bersih
melalui perdaurulangan air limbah perusahaan
atau pabrik tersebut.

4. Membuat Penjernih Air dengan Bahan


Buatan
Selain bahan yang alami untuk menjernihkan air,
kita dapat menggunakan bahan buatan atau bahan
kimia.
Bahan
tersebut
tidak
menimbulkan
gangguan kesehatan apabila terminum oleh kita
asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan
bahan. Beberapa bahan buatan yang sering dan

banyak digunakan masyarakat, antar lain tawas,


kaporit, dan batu gamping atau batu kapur. Tawas
dan batu gamping berfungsi untuk mengendapkan
kotoran tetapi tidak membunuh kuman, virus dan
zat kimia lain. Kaporit berfungsi untuk membunuh
kuman, virus, dan zat kimia lain di dalam air, tetapi
tidak mengendapkan kotoran. Arang tempurung
atau batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan
bau, rasa tidak enak, dan menjernihkan air. Bahan
buatan lain juga dapat digunakan, contohnya filter
ultraviolet dan keramik.
a. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan
Satu buah penjernih air dari bahan buatan.
Perencanaan Fisik
Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang
tersedia di sekitarmu dan dibuat secara efisien
sehingga tidak memakan tempat penggunaan
b. Persiapan
Ide/gagasan
Penjernih air dengan bahan buatan, yaitu dengan
menggunakan Tawas, Kaporit, dan Batu Kapur
Bahan
2 Buah drum plastic kapasitas 100 liter atau
bak
Paralon /pipa PVC, diameter inci
Pengaduk dari kayu
Ember dan Keran
Lem pipa
Selotip
Tali Plastik
Alat
Gergaji

c. Proses Pembuatan
Pemasangan keran dengan drum atau pembuatan
bak penampungan dapat di bantu oleh orang
dewasa sehingga hasilnya lebih baik. Pemasangan
bahan penjernih bisa dilakukan sendiri.
Siapkan bahan penjernih buatan antara lain kaporit
0,020 gram , batu kapur 2 gram, dan tawas 2 gram.
Cairka bahan tersebut masing-masing dalam satu
buah sendok makan.
Persiapan bak atau drum air untuk tempat
pengendapan yang dapat menampung air keruh
sekitar 20 liter atau sesuai kebutuhan. Kemudian
kaporit, batu kapur, dan tawas yang sudah
dicairkan dimasukkan kedalam bak tersebut dan
diadk lima menit, diamkan 10 menit. Pada saat
pengendapan dan pengadukan, lubang bak atau
drum harus disumbat.
Setelah didiamkan 10 menit, sumbat dibuka dan
dialirkan air keruh tersebut ke bak penyaring yang
berisi pecahan genting/bata, pasir, kerikil, ijuk, dan
arang tempurung kelapa. Tebal pecahan genting 25 cm, pasir 15 cm, kerikil 5 cm, ijuk 5 cm, arang
10cm, dan ijuk lagi 5 cm.
Air hasil penyaring ditampung dalam ember atau
bak yang bersih dan dapat di pergunakan. Hal yang
perlu diingat, apabila untuk diminum, air harus
dimasak lebih dahulu.

Nama : Panggitha Putra


Alviandiarto
Kelas : 7I SMPN 2 DEPOK
Tugas : PRAKARYA

Anda mungkin juga menyukai